Obrolan di Pagi Hari

Sudah 3 bulan Pak Ujang tinggal di rumah Pak Farid

selama 3 bulan itu juga keluarga Pak Ujang selalu sopan. Tidak pernah berkeliaran di dalam rumah Pak Farid Pak Ujang tidak memberikan izin jika Widi masuk dari depan rumah Pak Farid jika pulang dari sekolah. Pak Ujang selalu mengingatkan Widi kalau keluarganya rezeki bertemu Pak Farid jadi harus menjaga perasaan Pak Farid dan keluarganya. Walau pun tinggal di belakang rumah Pak Farid fasilitas di lengkapi wifi, tv berlangganan serta suplemen premium buat Widi.

Karena Widi anak yang tekun belajar di tambah dengan suplemen premium yang di berikan dia tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan cerdas.

Setiap malam Widi belajar yang membuat motivasinya adalah kata kaya Pak Ujang.

" Nak tidak selamanya hidup kita di bantu oleh Pak Farid, Ayah dan Ibu kelak akan menua, jangan membuat kami sia sia dengan doa doa yang kami panjatkan, jangan hidup seperti kami, hidupmu harus lebih bahagia, semuanya hanya dapat di raih dengan sekolah, sekolah yang rajin dapatkan beasiswanya.."

Setiap Widi merasa lelah teringat kata kata Ayahnya. Langsung semangatnya seperti baru di charge kembali. Setelah Isya Widi belajar jam 9 tidur. Azan subuh bangun melatih ilmu bela dirinya dengan Pak Ujang. Widi sering membawa bekal dari rumah. Uang yang di berikan kedua orang tuanya di tabung untuk persiapan kuliahnya. Widi ingin sekali membuat kedua orang tuanya bangga meskipun dia anak seorang supir dan asisten rumah tangga. Widi juga sadar orang tuanya tidak memiliki harta yang bisa membantunya untuk kuliah.

Di sekolah Fitrah dan Widi tidak saling menyapa di rumah pun demikian. Mereka hanya sesekali bertemu itupun di dapur karena fitrah mengambil minum dan Widi membereskan dapur membantu Ibunya.

Pagi itu pak Farid dan keluarganya sarapan bersama di meja makan. Para asisten menunggu di dapur. Setelah selesai sarapan biasanya istri Pak Farid akan memanggil asistennya untuk merapikan meja makan. Saat sarapan pagi menjadi sebuah kebiasaan anggota keluarga mengobrol seperti keakraban sebuah keluarga. pagi itu Pak Farid membuka obrolan.

" Mamih beri sedikit perhatian dengan keluarga Pak Ujang mungkin tanpa pertolongan beliau Papi tidak bisa seperti ini sarapan bersama keluarga Papi...".

" Selama mereka tinggal dengan kita Mami perhatikan mereka selalu sopan, anaknya juga tidak pernah masuk ke rumah palingan ke dapur bantuin Ibunya, masakannya juga enak eh Pap si widi itu anak yang naik loh...Mami pernah dengar setelah sholat maghrib dia baca quran kayaknya bagus deh kalo di jodohin dengan anak kita...."

uhuk uhuk uhuk serentak dua anak laki lakinya terbatuk. Nanda mendorong dua gelas mendekatkan kepada dua abangnya.

" Nanda setuju mah....Widi baik kok nanda aja sering di ceramahin sama dia, sampe iler nih kuping...."

Suami istri itu tersenyum.

" Seharusnya seperti dia itu Farid mampu sekolah niat aja yang ga ada, giliran Widi secara ekonomi tak mampu tapi berprestasi dia juga sopan....aahhh Mami seneng deh sama dia..."

Farhan dan Fitrah cuek. Mereka tetap sarapan. Setelah itu mereka di antar dengan supir selain Pak Ujang. Pak Ujang hanya mengantar Pak Farid.

Pagi itu Pak Farid menanyakan Widi Pak Ujang menjawab kalau Widi sudah pergi pagi sekali. Naik angkutan umum katanya takut terlambat.

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

masih nyimak

2021-05-15

0

Wiji Bajay

Wiji Bajay

bagus thor👍

2020-08-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!