Ketika Monica masuk kekamar mandi diujung ruangan, Dario mulai melirik dan memperhatikan baik baik bentuk kamar tidur.
Dalam keadaan antara ngantuk dan sempoyongan ia bangkit dari tempat tidur. Ruangan itu sangat besar namun penerangannya redup. Lampu lampu kecil berwarna Merah menghiasi pojok pojok ruangan.
Jantungnya terasa berhenti ketika melihat sebuah altar dipojok ruangan dekat tempat berhasil Monica. Masalahnya dibelakang altar itu ada sebuah patung tinggi besar. Patung seorang priya yang tidak mengenakan baju tapi yang aneh patung priya itu bersayap dan dikepalanya ada tanduk kecil.
Patung itu seperti yang hidup dan memandang tajam kearahnya. Dario mundur beberapa langkah dan melewati kamar mandi.
Ketika Dario berada pas didepan kamar mandi,ia mendengar Monica seperti sedang berbisik bisik dengan seseorang. Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun ia mendekatkan kupingnya kepintu.
Ia kaget mendengar Monica sedang berbicara dengan seseorang, suara orang itu seperti suara papanya! Hah?? Papanya bukankah sudah pergi? Tadi ia melihat sendiri papanya pergi..kenapa sekarang ada dikamar Mandi bersama Monica?
"Kita tidak punya banyak waktu, rencanaku aku ganti..kita tangkap dan jadikan dia santapanku"
Mata Dario terbelalak mendengar itu. Aduuh aku baru sadar! Ya Tuhan aku harus lari dari sini! Pikir Dario panik.
Ia berjinjit jinjit Jalan kepintu kamar, Handel pintu dibuka pelan pelan dan ahirnya keluar dari kamar itu. Ia berjalan dari kamar tidur Monica dan melewati sebuah kamar yang pintunya selalu tertutup.
Terlihat pintu sedikit terbuka, dengan jari tengah ia mendorong. Ketika pintu sedikit terbuka hidungnya langsung mencium bau yang tidak enak. Bau amis yang menyengat.
cepat cepat Dario lewat pergi meninggalkan area itu, bulu kuduknya berdiri..sesuatu tidak bagus ada dibalik pintu itu,pikirnya.
Meskipun agak oleng dan tubuhnya kurang fit ia berusaha dengan langkah cepat untuk berjalan.
Pada saat itu, Monica sudah selesai dan keluar dari kamar mandi.."Halo sayangku" ucapnya dengan suara merdu.
Monica kaget Dario tidak ditempat tidur, ia menoleh kekiri dan kanan. Kemana orang itu?
"Papa!" teriaknya.
Karatzi keluar dari kamar mandi, iapun kaget melihat Dario tidak ada.
"Sebentar, dia masih ada disini!" Karatzi berlari keluar ia melihat Dario sudah didepan pintu.
"Hai!!" teriak Karatzi dengan keras.
Dario yang baru saja mau membuka pintu loncat saking kagetnya, ia menoleh kebelakang dan jantungnya hampir copot.
Didepan pintu kamar tidur Monica berdiri kurang lebih sosok tinggi besar,mungkin tingginya 2 meter. Kedua matanya berwarna merah dikepalanya ada 2 tanduk. Itulah sosok setan yang ia liat sebagai patung dikamar Monica.
Ia seperti terkena sihir badannya kaku tidak bisa bergerak. Tiba tiba pintu terbuka, Nuri berdiri disana! Dengan sekali tarik dario sudah berada disamping Nuri. Ia merasakan lonjakan, ternyata Nuri mengangkatnya terbang.
Sosok menyeramkan itu kaget melihat apa yang terjadi dan langsung terbang mengejar Nuri yang menggendong Dario.
Kejar kejaran terjadi diudara, Nuri dengan segala kekuatan membawa Dario. Pada tikungan kedua tiba tiba Karatzi yang mengejar dari belakang berhenti diudara.
Kurang lebih 100meter didepan ia melihat sederetan sinar putih berdiri dan sosok Nuri melintas kencang dan masuk kederetan putih itu.
Karatzi kaget melihat sederetan disana, matanya mengecil mencoba memfokuskan pandangan.
"Ada apa kalian ikut campur?!" teriak Karatzi.
Deretan putih tidak menjawab, mereka hanya berdiri rapih menutup akses bagi Karatzi untuk menembus.
"Kalian sudah siap untuk perang??" teriak Karatzi.
Deretan sosok sosok putih itu tetap tidak menjawab, mereka membuat satu garis lurus dan melesat masuk kedalam semacam ruang hampa dan menghilang.
"Kurang ajar! Ini penghinaan! Perang akan kukobarkan!!" ia memutar tubuhnya dan terbang kembali kerumah Monica.
...~...
Nuri didampingi Kiyai Dandung dan 12 Jin Muslim masuk kedalam rumah Kiyai Rohmat.
Dengan hati hati Nuri menurunkan Dario dari gendongannya.
"Kondisinya sangat lemah Yayi, dia sudah makan makanan mereka dan sekarang terkena sihir" ucap Nuri.
"Coba saya liat" Kiyai Rohmat mendekati Dario yang tergeletak lemah.
Tidak lebih dari 2 menit Dario bangun dan muntah. Banyak sekali darah yang keluar dan diantara gumpalan darah itu bergumpal gumpal daging busuk keluar dari mulutnya.
Dario kemudian pingsan.
"Kamu tau daging apa itu?" Tanya Kiyai Rohmat pada Nuri.
"Apa Yayi?"
"Ini daging manusia yang sudah dilumuri mantra"
Nuri kaget sekali mendengarnya.
"Bagaimana kamu dan Kiyai Dandung tau bahwa Dario sedang dalam bahaya?"
"Hanya perasaan saya saja..tadinya Kiyai Dandung tidak mau ikut,karena ia baru saja akan menenangkan keadaan dikota. tapi saya yang memaksanya..Ahirnya Kiyai Dandung membawa pasukan dan kita bergerak kerumah wanita jahat itu..apabila telat, pasti Dario sudah mati"
Kiyai Rohmat menganggukan kepalanya.
"Yayi dan Syeh Muso, kita harus bersiap. Tadi setan itu sudah mengatakan akan mengibarkan perang!" ucap Kiyai Dandung.
"Baik..Kiyai Dandung bersama 12 pengawal diposisi kiri, Kiyai Jufri dan Kiyai Ruso kalian bersama semua pendekar kalian disisi kanan. Aku dan Syeh Muso akan dibagain belakang dan dibelakang kami, paling belakang sekali mbah Wersigeni dan mbok Tsumargi sebagai benteng terahir kita"
Semua yang mendengar menganggukan kepala, Nuri duduk bersimpuh disamping Dario yang terlihat masih lemas. Tanpa disengaja Nuri meletakkan satu tangan dan mengelus rambut Dario.
"Nuri, kamu jangan kemana mana..kamu disini menjaga Dario ya"
"Njjih Yayi..Saya akan menjaga Dario" Nuri merasa bahagia, memang itu yang ia ingini..Aku akan menjagamu selamanya Dario. Bisiknya ditelinga Dario.
...~...
Sementara itu Karatzi yang sedang murka telah kembali kerumahnya. Dengan segala kekuatan magisnya ia memanggil semua bala tentaranya untuk berkumpul malam itu juga dikediaman Monica.
"Malam ini juga kita bumi hanguskan kota Malang! Tidak Ada yang tersisa, Bakar dan bunuh semuanya!!" teriak Karatzi memberikan perintah.
"kau Roro pergi kearah Batu, lepaskan api apimu disemua rumah villa! Dan kau Ni Blorong Bakar gedung perwakilan daerah dan seterusnya Bakar semua mesjid yang kamu bisa liat! Lainnya tetap disini, kita akan kedatangan para musuh kita! Kita hancurkan mereka ditanah ini!!"
"Setelah semua terbakar, apakah kita kembali kesini??" Tanya Roro Ganggeng utara.
"Ya secepatnya kalian lihat api berkobar, kalian langsung kesini dan membuat pagar sekeliling rumah ini! Begitu juga dengan kau Ni Blorong langsung kembali!"
"Njjih paduka Karatzi, akan saya lakukan" ujar Ni Blorong sambil memberikan salam hormat.
"Alexir, cepat panggil Usumeni kesini, dia sedang ada ditelaga, katakan aku memanggilnya"
Alexir dan Kondiring cerbang dengan cepat mencari orang dituju itu.
Alexir dan Kondiring mengambang diatas air telaga yang tenang, saking tenangnya air itu seperti landasan kaca yang mengkilap apabila tersinari pantulan bulan.
"Kondiring, Kau tetap disini aku akan turun kedalam telaga"
sedetik kemudian Alexir sudah masuk kedalam telaga. Disana dibawah dasar telaga Alexir bisa melihat sosok Usumeni sedang duduk bersila. Tubuhnya yang besar nampak seperti bongkahan batu hitam,diam tapi mengawasi Dunia dari dasar telaga...
...~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments