Episode 17

"Pacaran setelah menikah itu jauh lebih asik dan nyaman kalau di bayangkan.Pendekatannya pun setelah menikah.Dengan berjalannya waktu cinta itu akan hadir dengan sendirinya tanpa kita sadari." Tukas Davied dalam hatinya sambil melirik mencuri pandang ke arah karin.

malam pun semakin larut,Karin menghabiskan waktu malam itu berdua.Akhirnya mereka mengakhiri malam itu duduk bersama di sebuah taman kecil, banyak lampu-lampu jalanan yang menghiasi taman itu,karena malam sudah sangat larut mereka pun segera pulang kerumah.

seperti biasa karin langsung ingin membuka pintu mobil itu saat sudah sampai di depan pintu utama.Seolah ada yang menahannya, ternyata davied yang menahannya.

"Kau mau apa, aku mau turun....!" ucap karin

"Istriku bisakah kau lembut denganku,kau ketus seperti itu nanti cepat tua." ucap Davied menggoda.

Davied pun segera beranjak lalu keluar dari pintu mobil itu,kemudian dengan cepat membuka pintu karin.Karin pun turun tanpa disadari kaki karin keseleo.

"auch, jeritnya....!!! "

"Istriku kau tidak apa-apa? Apa kau baik-baik saja? " tanya Davied terlihat cemas dan khawatir

Tanpa fikir panjang Davied akhirnya menggendong karin masuk ke rumah dan kamarnya.saat itu karin curi padang melihat wajah Davied yang sangat tampan,walau sedang menggendongnya.

"Ternyata kau benar tampan Abi, untung aku sudah menikahimu." batin karin.

Di dalam kamar Davied melentakan karin di kursi lalu Davied mengambil air hangat, sambil memijat-mijat ringan di ujung kaki, agar mengurangi nyerinya dan tidak membengkak.

Davied terlihat begitu telaten mengurus karin, entah dari sejak kapan karin malah jadi terlihat sangat manja dengan suaminya itu.

"kau sangat berat istriku memang seperti cintaku ini,haha aku bahkan tidak menyadari kenapa aku begitu mencintaimu." ucap Davied menggoda sambil melanjutkan aktivitasnya memijat kaki karin.

"Kau jangan menggodaku apalagi membullyku, kau tidak liat abi, banyak yang menggodaku,tapi liatlah aku tidak memilih mereka."tukas karin sambil memanyunkan wajahnya.

Selesainya Davied masuk kekamar mandi, lalu mengganti pakaiannya yang sudah di penuhi keringat tadi.

***

stevani sangat di sibukan dengan berbagai pekerjaan yang di tanganinya hari ini,semenjak karin menikah semua pekerjaan di tangani oleh stevani. Baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Ach hari ini aku sungguh sangat lelah, aku ingin menyegarkan sedikit pikiranku.Akhir pekan ini aku ingin mengajak karin manusia rabies itu, aku juga sangat merindukan mulut pedasnya." ucap stevani mengingat karin sang Nona mudanya dan juga bos besarnya itu berbicara dalam batin stevani sendiri.

seolah tidak mau membuang waktu,stevani saat di kantor sudah mengatur jadwal luang untuk Karin.Dia berniat weekend Kali ini liburan kepantai yang terkenal Di kota s.

Setelah mendapatkan kabar dari stevani saat di kantor hari itu,akhirnya pertama kalinya karin berlibur bersama Davied,dia sangat senang mendengarnya.Di dalam benaknya sudah terpancar senyum-senyum kebahagian.

Karin bahkan sudah melamunkan bulan madunya yang sempat tertunda selama enam bulan,pasalnya karin masih mencari cintanya.Karin berniat di malam itu dia akan mengungkapkan perasaannya dengan suaminya tersebut.

"membayangkannya saja aku sudah bahagia, apalagi sampai terjadi." ucap karin dalam hatinya.

Sambil berkecimpung dengan pemikirannya karin yang terbawa dalam khayalannya itu, membuat stevani begitu gitu canggung.

"karin kau baik-baik saja, tersenyum sendirian, apa kau kerasukan? "atau kau hmmmm, aku mulai mencium bau-bau bakal jadi budak cinta nich... ".ucap stevani memecahkan khayalan dan lamunan karin saat itu.

"stevani kenapa kau memecah lamunanku." decak karin terlihat kesal.

"Dulu siapa yang tidak mau menikahinya, akhirnya apa...? makan tuh cinta karin... "ucap stevani sambil berlalu tertawa dengan kerasnya.

"Dasar asisten sialan,beraninya kau menggodaku,... " decak karin kesal karena sudah meledeknya.

Saatnya liburan,stevani membawa laju mobilnya kerumah Karin.Sesampainya di gerbang utama rumah karin,satpam penjaga rumah membukakan pagar yang menjulang tinggi.Dengan pelan stevani masuk membawa laju mobilnya itu.

setelah sampai stevani masuk kerumah karin terlihat karin sedang sarapan bersama dengan davied.

"Ayo sarapan dulu....."ucap karin.

Stevani pun duduk mengambil posisinya lalu sarapan bersama.Selesainya sarapan akhirnya mereka melanjutkan perbincangan di ruang utama sambil menyiapkan bawaan untuk liburan kali ini.

"Kemana tujuan kita hari ini...? " tanya karin

"Karin kau santai saja aku akan membawamu ketempat yang sangat indah."jawab stevani

lalu Davied menambah perbincangan mereka.

"bukankah indah jika ada suami tampanmu ini yang selalu menemani.... " tukas Davied

"kalian memang sama menyebalkan..."ucap karin lagi dengan nada kesal.

setelah sedikit perbincangan hangat di pagi hari, stevani memutuskan liburan kali ini kepantai yang sudah di rencanakannya sejak awal.

sesampainya di pantai karin masih terlihat dengan wajah kesalnya.

"Istriku wajahmu seperti itu malah membuatku,semakin ingin ketawa kau sangat lucu istriku sayang." ucap Davied

"Ya aku lucu, apa aku terlihat seperti boneka mainan...?" jawab karin dengan nada kesal.

"Wah...ada yang masih kesal rupanya..."ledek Davied.

tiba-tiba Davied mencium karin tepat di bibirnya,menyentuhnya semakin dalam,tidak memberikan kesempatan sedikitpun untuk karin berontak.sampai karin mendorong Davied menarik nafas nya yang tersengal,akibat ulah Davied itu.

"Apakah kau sudah tidak kesal istriku, sampai kapan kau mau di dalam mobil ini...?"tanya Davied dengan lembut...

"Inikan hari liburan kita,jangan menekuk wajahmu seperti itu,apapun yang ku lakukan,aku tetap mencintaimu,tadi aku hanya bercanda jadi maafkan aku istriku sayang." terang Davied sambil memegang tangan karin.

Akhirnya karin pun tersenyum.

"sudah kalian bermesraan,aku tidak mau jadi kacang lebih baik aku ke tepi pantai, kalian bersenang-senanglah."ucap stevani yang entah sejak kapan ada di depan pintu mobil itu.

Sambil bergandengan tangan Davied mengajak karin ke pesisir pantai,mereka terlihat begitu sangat bahagia.Dari permainan seluncur sampai bermain istana pasir,kadang-kadang mereka terlihat saling perang air di pantai.

Melihat itu stevani yang sangat paham dengan karin,akhirnya tersenyum lega.

"Nona muda kau layak bahagia..." ucap stevani dalam hatinya

stevani terlihat sedang santai berjemur sambil merebahkan badannya.Kadang-kadang tertawa melihat tingkah karin yang menurutnya itu sangat menggemaskan.

"Ternyata nona muda kalau sudah jatuh cinta,lupa segalanya....., wanita rabies akhirnya jatuh cinta, ini sangat mengesankan." batin stevani sambil tersenyum sendiri

seharian itu mereka habiskan di pantai, dipertengah perjalanan mereka mampir ke salah satu rumah makan terkenal dengan seefoodnya.

Karin memesan berbagai macam jenis seefood, dari kepiting, lobstar, cumi-cumi dan lainnya, membuka selera makan karin bertambah dua kali lipat.

Di tengah-tengan saat mereka sedang menyantap menu pesanan mereka,karin memecahkan kesunyian mereka itu.

"Stevani bisa kah kau membuatkan jadwal bulan madu ku...? " tanya karin

"Kemana bagusnya aku bulan madu...?" tanya karin bertubi-tubi

Mendengar pertanyaan itu stevani tersedak....

"uhuk... uhukkk....

"maafkan saya nona, saya kaget mendengar penyataan nona." jawab stevani sambil meminum sedikit air.

"apa kata-kataku salah...? " tanya karin lagi

_____________

Selow melow....

mumet kan nikah udah 6 bulan jalan belum juga bulan madu....