Episode 16

Karin hanya tersenyum menbalas pelukan mertuanya.

"Aku merindukanmu... " ucap karin lagi

"tidakkah kau bisa menelponku menantu, jika kau merindukanku, aku akan datang tepat menemuimu."tukas mertua yang tak lain adalah margaret

margaret pun menyapa dengan riangnya" istirahatlah dulu nanti kita berbincang lagi,kalian cukup lelah dengan perjalanan kalian,ditambah pekerjaan kalian bukan.pelayan akan menyiapkan susu dan jahe hangat untuk kalian berdua beserta jamu khusus ku buat untuk pasangan pengantinku ini." Dengan senyum  yang sangat menawan

Davied pun mengajak Karin ke Kamarnya dulu saat sebelum menikah dan pindah di kediaman Montana.Ruangan kamar yang elegant di pariasi dengan warna putih membuat ruang kamar davied terlihat sangat indah. Karin merebahkan dirinya di kasur big size milik Davied.

"Kenapa kau tidak eh... Abi kenapa kau tidak tinggal dengan keluargamu,ku lihat mereka begitu menyayangiku dan juga dirimu." ucap karin sambil terlentang.

"Aku akan mengikuti apa kata hatiku,dan menuruti istriku yang pertama dan terakhir bagiku, istrikuu sayang." tukas davied

"Aku tidak ingin merepotkan mereka aku seorang anak laki-laki,aku tidak mau terlalu di manjakan, menurutku mereka terlalu memanjakanku." ucap davied lagi,"sekarang kita sudah menikah bisakah kau mulai menerimaku sebagai suamimu saat ini?, Kalaupun belum aku masih menunggumu sampai saat itu."

Davied mendekati karin lalu memegang kedua pipi karin dengan tangannya,lalu mengecup kening dan bibir karin dengan sangat lembut.

Karin hanya terdiam sambil memejamkan matanya merasakan sentuhan hangat yang di berikan oleh  davied untuknya.

" Apakah kau menikmatinya istriku.?" tanya davied  menggodakan sambil mengerakan alis naik dan turun.

"Kau sengaja ya...?" Tukas karin sambil memukulkan batal yang berada disampingnya.

"Awas saja kau,huh, menyebalkan."Tukas karin lagi yang terlihat wajah sudah mulai memerah karena davied.

Diluar Kamar mereka tanpa sengaja margaret mendengar sedikit perbincangan itu, sambil berjalan margaret tersenyum sendirinya.

"Mereka  begitu lucu dan menggemaskan,aku sudah tidak sambar menggendong cucu pertamaku,semoga mereka cepat di berikaan keturunan,ini pasti sangat menggembirakan bagi keluarga kami." ucap margaaret berbicara dalam hatinya.

***

lima bulan sudah berjalan hubungan rumah tangga karin, mesti begitu karin belum juga menunjukan perasaan lebih dan perhatiannya, masih dengan sifat sok polosnya dengan wajah datarnya yang tidak terlalu suka memikirkan hal-hal yang menurutnya jika sudah sampai waktunya,hati tidak akan bohong dan menolaknya.

"Kalau ku cinta pasti tak akan ku dusta,saat ini aku hanya sangat terharu melihat sebegitu tulusnya davied benar  mencintaiku,dia memberikanku perhatian lebih dan kasih sayangnya yang belum aku dapat sejak lalu." ucap karin lirih dalam hatinya

Hari-hari karin tidak menolak setiap perlakuan davied dengannya,tidak memberikan jawaban pasti tentang perasaannya yang sesungguhnya,walaupun begitu mereka sekarang cukup bisa di katakan sangat romantis di kalangan karyawan-karyawan di perusahaan yang di pimpinnya itu.

banyak hal yang tidak bisa di jelaskan tentang perasaan karin, entah karena keegoaannya atau karena masih ada sedikit gengsinya, yang membuat karin rung mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.

"Door..... ucap stevani melihat karin masih termangu dalam lamunnya." apa yang kau lakukan karin, Nona muda kuliat akhir-akhir ini kau kebanyakan melamun. Apakah kau ada masalah?tanya stevani asisten pribadinya itu.

Di susul Wenwei membawa setumpuk berkas. lagi-lagi karin tidsk fokus dalam setiap pekerjaannya.

"Nona muda kau terlihat sering melamun,ada yang bisa kami bantu Nona?"Tanya wenwei..

"astaga,aku baik-baik saja tidak ada masalah, taruh saja semuanya dimejaku,kalian bisa keluar." tukas karin malas

Stevani dan wenwei melihat itu,sama-sama menajamkan mata, dan di jawab dengan sama-sama mengangkat kedua bahu mereka.

Karena perasaan karin yang kacau akhirnya karin memutuskan untuk pulang lebih awal dari kantornya.

Sambil menyetir di pertengahan perjalanan karin singgah di sebuah  resto tempat makan siang langganannya,tanpa di sangka disitu karin bertemu dengan teman-teman geng nya.Akhirnya mereka reoni dadakan dengan dihabiskan dengan makan bersama.

Di situ karin terlihat sangat santai kembali. sepulangnya karin menelpon suaminya itu, memberitahukan kalau karin pulang lebih awal tidak perlu di jemput olehnya.

"apakah kau sakit istriku?" suara dalam telpon

"Tidak,aku hanya ingin pulang lebih awal,aku juga sudah makan Abi. Jika kau mau maka  makanlah tidak perlu menungguku lagi ok."

Tuuuutttttt....

Karin mengakhiri telponnya,tanpa basa basi. sesampainya dirumah karin langsung kelift dan menuju kamarnya dan mengistirahatkan otak pikiran dan hatinya yang hari ini bisa di katakan sedang kusut dan juga bermasalah.

"Kenapa aku selalu memikirkan suamiku itu sich,bukannya aku juga menurutinya hanya saja aku memang belum mengungkapkan perasaanku padanya." ucap karin sambil menyentuh dadanya berdecak kesal.

Di Rumahny Karin memesan berbagai makanan dengan pelayannya,dari daging buah sayur dan lainnya. pelayan di buat pusing dengan setiap permintaan karin menurut mereka tidak biasanya karin bersikap demikian. Semua bertanya ada apa dengan karin hari ini. terlihat tidak seperti biasanya.

Dikantor Davied terlihat sangat sibuk, semua yang di kerjakan secepat mungkin di lakukan. sampai akhirnya waktu jam kantor pun berakhir.Dengan cepat Davied meninggalkan kantor mnggunakan mobil dengan kecepatan penuh.

Sesampainya di rumah Davied langsung masuk kekamarnya, terlihat karin yang tertidur dengan kepala tertelungkup di bawah bantal dengan kaki di atas gulingnya.

"Astaga istriku kau sudah menikah tidurmu masih seperti ****, berantakan sekali."Ucap Davied sambil membenahi tidur karin kearah yang benar.

Setelahnya Davied membersihkan diri mandi ke kamar mandi, setelah itu Davied duduk di samping karin yang tengah tertidur sambil membaca buku kesukaannya.

sambil Menunggu waktu makan malam tiba, Davied tidak sengaja membuka buku kerja karin, lalu mendapati tulisan malam itu. sontak Davied tersenyum membaca dan melihat tulisan karin.

"kenapa dia tidak berterus terang tentang perasaannya untukku?" ucap Davied dalam hatinya

"Sebenarnya cintaku sudah terbalaskan, hanya saja karin belum siap mengungkapkan, aku sangat senang dengan ini semua. Akhirnya cintaku terbalaskan saat aku benar-benar sabar menanti saat itu tiba." ucapnya lagi dalam hatinya

sejak saat itu Davied hanya berpura-pura tidak mengetahui perasaan karin. sampai karin benar-benar mengucapkan dengan sendirinya.

beberapa saat kemudian karin bangun, lalu beranjak dan menuju dapur di ruang makan malam. terlihat sosok Davied sudah duduk dengan elegantnya menunggu karin.

akhirnya merekapun makan malam bersama kembali. Dengan tidak ada rasa canggung seperti di awal-awal pernikahan mereka.

selepas makan malam Davied mengajak karin keluar untuk menghabiskan waktu senggang mereka berdua. Terlihat karin sangat menikmati kencan mereka saat ini.

"Pacaran setelah menikah itu jauh lebih asik dan nyaman kalau di bayangkan.Pendekatannya pun setelah menikah.Dengan berjalannya waktu cinta itu akan hadir dengan sendirinya tanpa kita sadari." Tukas Davied dalam hatinya sambil melirik mencuri pandang ke arah karin.

_______

up selow ya aja yaa....

jangan lupa bahagia All...

Terpopuler

Comments

Yolenta

Yolenta

aq menunggu saat itu kak wei🤭

2020-08-22

2

Yolenta

Yolenta

karin gengsi nya selangit

2020-08-22

2

Anonymous

Anonymous

nyimak

2020-08-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!