" Melihat kalian berdua aku bisa gila, pingsan, nasib jomblo sangat miris,aku keluar saja."ucap stevani menambahkan.
Stevani pun keluar dari ruangan itu dan keluar kantor sambil mencari tempat santai menunggu nonanya yang sedang asik berduaan menurutnya.
" kenapa mereka berdua terlihat seperti prangko, astaga decak stevani. untungnya aku sudah tunangan coba tidak, aku pasti merasakan bagaimana jomblo sejati yang pedih. "
***
Di dalam ruangan kantor Davied dan karin terlihat saling diam kembali. Sampai karin memulai pembicaraan.
"Buka lah, jika tidak suka kau boleh membuangnya." Ucap karin sambil memberikan paper bag yg berisi kotak jam unik yang di dapatnya di pusat perbelanjaan. Jam itu limitide edition. Hanya Ada satu pasang di dalam satu negara.
Davied pun membuka paper bag itu, lalu membuka kotak kecil yang ada didalamnya, sambil mengeritkan keningnya, lalu davied pun tersenyum dan berkata.
"Istriku apa kita tidak terbalik, seharusnya aku membelikan untukmu...? "
" Aku membelinya kalau tidak suka buang saja, nanti aku pakai sendiri." jawab karin
" Astaga istriku aku sangat menyukai apapun yang kau berikan, akan tetapi aku merasa canggung kau memberikan untukku, seharusnya aku sebagai suamimu, tapi sudahlah aku akan memakainya setiap waktu jam menit detik sekalipun, agar aku bisa ingat kamu selalu. " tukas Davied.
" Kau terlihat serasi dengan jam itu, aku juga akan memakainya. " ucap karin lagi.
" Aich istriku, ini sempura hadiah terbaik yang pernah aku miliki, aku akan menjagany." Tukas Davied lagi.
Selesainya mereka berbincang, saling berkengkrama akhirnya karin pun pamit pulang, karena memikirkan asisten pribadinya yang tidak lain adalah stevani, sudah lama menunggu di luar kantor.
Karin menghubungi stevani. Tidak berapa waktu Stevani pun muncul, membawa mobilnya. Lalu meninggalkan Davied.
Di dalam kantor Davied masih terlihat melamun sambil menatap pergelangan tangannya.
" Astaga kenapa aku lupa memberikan hadiahku, aku lupa menciumnya." ucap Davied sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Di kagetkan lagi dengan Aldo yang datang.
" bruk, Tuan terlihat seperti ada masalah, apa bisa aku bantu?" tanya aldo
" Tidak ada, aku hanya memikirkan istriku dan menyesal, kenapa tadi aku lupa menciumnya." Ucap Davied histeris
Aldo mengeritkan dahinya, melihat tuannya yang dulu tidak bisa di ganggu, malah terlihat angker saat sudah menikah.
***
Keberangkatan keluar negeri karin sudah bersiap dan begitu pula dengan Davied. mereka bersama menuju bandara. Di kawal oleh bodigat - bodigat yang gagah perkasa, dengan baju hitam seragam. karin dan Davied lepas landas di bandara menuju singapura.
Beberapa jam kemudian mereka mendarat sampai di singapura, menggunakan pesawat jet pribadi keluarga, di saat mereka mendarat karin masih terlihat terlelap sangat nyenyak dalam tidurnya. Davied pun mendekatkan wajahnya.
Mentari sore masuk menembus kaca pesawat, membuat wajah karin yang tertidur terpancar terlihat sangat bersinar, wajah davied menghalangi cahaya itu, dengan sabarnya Davied menunggu, akhirnya karin terbangun dari tidurnya selama tiga puluh menit berlalu.
" Apakah kita sudah sampai?" tanya karin sambil menguap.
" iya istriku, kita sudah sampai baru saja." ucap Davied sambil tersenyum karena berbohong.
" ah, ayo kita turun. " ucap karin
akhirnya mereka pun turun dari pesawat yang di tumpangi nya, pengawal sudah siap dan menunggu kedatangan mereka.
***
Di kediaman rumah utama montana di Singapura, karin dan Davied sampai di kediaman itu. Sambil menunggu acara yang akan di langsungkan besok malam. Karin dan Davied sudah menyiapkan semuanya.
kakek dan nenek karin terlihat sangat senang menunggu kedatangan sang cucu dan cucu menantunya, mereka sangat bahagia sekali.
saking senangnya mereka menyiapkan pesuruhnya untuk melayani davied dan karin, walau hanya semalam. Agar tidak tidur di hotel. mendengar kabar kedatangan karin kakek dan nenek menyiapkan rumah utama di kamar karin dengan mengganti dekorasi yang sangat indah dan romantis, bahkan di buat seperti kamar pengantin bulan madu mereka.
saat karin sampai di rumah utama karin mencium kakek dan nenek kesayangannya itu, lalu bergegas masuk ke kamarnya. sontak saja saat karin masuk ke kamarnya, karin melongo kaget, melihat dekorasi kamarnya yang di penuhi bunga mawar, penuh dengan lilin lilin mengelilingi ruangan membuat karin terpana.
" Astaga kakek dan nenek menyiapkan ini,!! " ucap karin sambil menggeleng-geleng kepalanya.
Di susul Davied datang di belakang karin, Davied memeluk karin dari belakang sontak membuat karin sangat terkejut dengan hal itu.
" Istriku kau adalah cahaya ku, cahaya dalam gelapku, cahaya dalam hatiku, kau penerang jiwaku, tetaplah bersamaku hingga waktu memisahkan. " ucap Davied sambil memeluk karin.
Karin di buat sangat terharu dengan kata-kata Davied yang terlontar dari mulutnya itu. hingga membuat kita rona pipi karin bersemi.
" Aku... aku.... aku mau mandi. " ucap karin lalu meninggalkan Davied kala itu.
Davied terperangah melihat karin yang berlalu, lalu tersenyum dihatinya berkata.
" Istriku kau cinta pertama dan terakhirku, kau tak akan lekang oleh waktu, percayalah kau lah segalanya, cintaku abadi untukmu".
karin pun keluar dari kamar mandi. karin melihat davied sedang duduk menunggunya d balkon kamar mereka,
" Apakah my abi tidak lelah, kau tidak istrahat, atau menidurkan badanmu, melepas penat,.?" tanya karin
" Aku menunggumu, setelah kau mandi aku akan menyusul. kakek bilang kita makan bersama malam ini. "ucap Davied
"baiklah" jawab karin lagi
waktu makan malam pun tiba, karin dan Davied pun bersiap ke ruang makan. Diruangan itu terlihat dan tersedia berbagai macam hidangan. Mereka makan dengan sangat tenang, tidak ada suara apapun selain dari sendok yang menjadi saksi kebisuan saat itu.
Disela-sela makan malam, di penghujung acara makan malam itu, kakek montana akhirnya buka suara.
" Karin kapan kau memberikan kami buyut, kami sudah menunggunya. "tanya kakek montana
Karin pun tersedak, lalu Davied menenangkan.
" pelan-pelan istriku, minumlah. " ucap Davied
Karin akhirnya minum tanpa penolakan. Lalu menjawab.
" kakek kami baru saja menikah, kami baru empat bulan jalan, kami masih butuh persiapan untuk kejenjang itu." tegas karin berucap.
Sontak saja kakek karin melototi karin dengan sangarnya.
" Waktu enam bulan kalian belum bulan madu, kalian tanggung sendiri akibatnya." ucap kakek memberikan penegasan
karin akhirnya terdiam, lalu masuk kekamar nya meninggalkan orang-orang yang masih berada dimeja makan.
Davied pun kembali menyusul karin ke kamarnya. Tanpa sadar saat Davied membuka pintu kamar karin langsung memeluk Davied dengan eratnya.
Davied pun akhirnya menggendong karin menduduknya di tempat tidur, karin masih belum melepaskan pelukannya itu. Davied hanya berdiri tegak tanpa kata.
" Maafkan aku Davied." hanya itu yang terlontar dari mulut karin.
" Istriku kau tidak perlu minta maaf, cinta tidak bisa di paksakan, aku akan sabar menunggu waktu itu tiba, aku hanya perlu bersabar." ucap Davied menenangkan.
___________
Maaf ga up tiap waktu, aku up kalau ga sibuk.
jangan lupa koment dan like ya.
makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
π,π
davied💛
2020-08-24
1
Yolenta
ksian david lama²😭😭
2020-08-21
0
🏮 ᴾ-ᴿᵃᶜʰᵉˡˡ ᴴᵘᵈˢᵒⁿ_ᴳᴱᴹ_🅗🅕☘️
terus Thor💃💃
2020-08-13
0