Episode 13

"Kenapa istriku terlihat begitu gembira?, tanya Davied "

" Aku sangat gembira, Aku lupa kapan terakhir kali aku keluar negeri, menemui kakek dan nenek, aku hanya sibuk bekerja, hari ini aku akan memikirkan semuanya, dan juga memikirkan hadiah apa yang harus ku berikan ke mereka berdua." ucap karin

" Ku fikir kau bahagia, jika pergi bersamaku istriku..." ucap Davied memelas

"Aich, bukankah seharusnya kau yang merasa sangat senang dan besyukur, sudah berada disampingku setiap hari, detik dan waktu, ucap karin sambil tertawa".

" Kau sangat lucu istriku, boleh kah aku memelukmu saat ini, aku ingin melepaskan semua rasa sayang ku, kebahagiaan ku padamu, sungguh..." ucap Davied memelas memohon.

" Apa sich sayang, ech my Abi, peluk saja asal kau bahagia, karena aku sedang belajar mencintaimu," ungkap karin masih dengan keraguannya.

***

Malam pun semakin larut, Karin masih berpacu dengan pemikirannya tentang perasaannya saat ini. Davied terlihat sudah tidur dengan lelap dan nyenyak.

Karin masih terjaga malam itu, karin duduk di meja kerjanya, lalu karin menulis, Entah apa yang dipikirkannya karin malah membuka buku kerjanya,dan malah pertama kali nya bagi karin menulis perasaan nya di selembar kertas dalam buku kerjanya itu.

*Kau sangat indah dalam tidurmu

raut wajahmu menyempurnakan malamku

sekarang kau bagai dewaku

ku berharap kau tak akan terganti

tak akan hilang di telan waktu

Kau memberikan ku arti cinta dan kasihmu

kau berikan canda tawamu untukku,

kau begitu sempurna untukmu,

tapi aku takut akan hatiku

aku takut akan cintaku

karena ku mulai sadar sekarang aku takut kehilanganmu

 

dear. My Abi love KArin*

 

Setelah karin menulis dalam selembar kertas, karin menyimpan lembaran itu didalam lembaran-lembaran buku kerjanya lalu menyimpannya di dalam laci serta menguncinya.

selesainya karin membersihkan dirinya lalu berbaring disebelah suaminya itu, karin mendekati Davied lalu menciumnya secara perlahan.

" Indahkan lah mimpimu, Karena mimpiku ada bersamamu. " ucap karin mengecup bibir davied yang telah tertidur dengan lelapnya.

Karinpun mematikan lampu, hanya ada lampu tidur yang menyala, beberapa saat setelah itu karin juga tertidur berlayar bersama mimpinya.

Saat karin mulai terlelap dalam tidur nya Davied terbangun sambil tersenyum.

" Dia menciumku, apakah dia sudah menyukaiku?" ucap Davied pelan

Sebenarny Davied belum tidur,hanya saja Davied berpura pura tidur ingin melihat apa yang di lakukan istrinya itu, Davied mencari lembaran buku yang ada di meja kerja karin, Davied sangat penasaran dengan apa yang di tulis kala itu.

Meja kerja karin habis di bongkar Davied, dengan semangat perjuangan nya akhirnya Davied melihat buku itu di laci kerja karin. Lalu Davied membuka lembaran demi lebaran, yang di carinya belum juga terlihat.

"Astaga, kau... sedang apa? Kembalikan buku ku." ucap karin menatap tajam.

"Aku sedang mencari tulisan, kau jangan berisik." ucap Davied tanpa menyadari yang ada di depannya.

"emmm... Sekarang mau jadi penguntit ya?" tanya karin

" Est istriku, hehehe aku hanya penasaran, Kenapa kau malah bangun?" tukas Davied.

Lalu karin mengambil buku itu dengan cepatnya lalu menyimpannya di bawah bantal tidur karin, karin langsung berbaring memejamkan mata tanpa memperdulikan Davied yang memanyunkan mulutnya.

"Kau menyebalkan istriku, kau menciumku saat aku sedang tidur, kenapa kau terlalu gengsi memintanya saat aku sadar?" tanya Davied

" ah sudah, ini sudah malam aku sangat mengantuk, kau tadi berisik lalu membangunkan ku." ucap karin dengan entengnya lalu merebahkan diri sambil memejamkan matanya lagi.

"Tuhan berikan istriku ini hidayah, entah apa yang merasukinya." ucap Davied sambil mengusap wajah nya dengan kasar.

Akhirnya mereka berdua sama-sama tertidur.

***

Lusa adalah hari keberangkatan mereka ke singapura ke acara pertunangan Aldo dan Wenwei. Karin mengajak asisten pribadinya itu siapa lagi kalau bukan stevani.

Mereka menuju pusat belanja yang di naungi oleh Grup Montana. Saat karin berada di tempat itu semua yang berada di tempat itu berdiri menyambut kedatangan karin, Karin keluar dari mobilnya, memakai baju putih dan heels putih dengan cantiknya karin berjalan memasuki tempat itu.

Semua terpana melihat Karin, karena karin memang sangat jarang turun kelapangan, dia hanya ada di belakang layar. Yang menjalankan tugas nya memang semua di tangani oleh stevani.

Lalu karin menuju toko Berlian, Karin memesan berlian untuk kado wenwei, saat karin menuju toko berlian karin melewati toko jam. Lalu karin melihat jam tangan yang menurutnya sangat unik, akhirnya karin membeli sepasang jam tangan yang menurutnya sangat unik itu.

Selesai belanja karin juga di suguhkan laporan laporan keuangan dari menejer pemasaran di pusat perbelanjaan itu, tidak lupa karin menuju tempat makanan favoritnya. Khas masakan indonesia. Ada capcay dan ayam tepung kesukaannya yang di tabur bumbu asam manis di atasnya, Karin sangat menikmati santapannya kali ini.

"aish aku lupa kalau aku sudah bersuami, apa dia sudah makan siang ya? ." ucap karin sambil mengunyah makanan- makanan itu sampai habis.

Tidak mau membuang waktu lama karin membungkus satu paket khusus makanan untuk suaminya itu. lalu menuju kantor Davied.Dengan waktu sekejap karin dan stevani sudah sampai di kantor pandawa.

semua memberikan hormat dengan kedatangannya. stevani menggiring di sebelah Karin.Pintu Ruang utama Davied pun terbuka siapa sangka saat karin menuju ruangan Davied handphone karin berbunyi, yang tidak lain adalah Davied.

"Siluman rubah"

Karin mengangkatnya sambil tersenyum di luar ruangan kerja Davied. stevani mengurungkan niatnya membuka pintu kantor Davied. Stevani hanya melihat tingkah bos nya itu.

"Astaga nona kenapa kau terlihat begitu naif". ucap stevani.

Karin mematikan handphonenya, dan tersenyum, stevani kembali membuka pintu itu dengan sabarnya. karin pun masuk kedalam disusul oleh stevani.

" Nona sekali lagi aku membukakan pintu untukmu, benar saja pintu ini ku pindahkan saja ke gudang." ucap stevani membatin kesal dengan tingkah karin.

dengan wajah datarnya karin menghidangkan makanan yang sudah di belinya itu.

" tidak bisakah kau lebih romantis istriku, tersenyum menyiapkan hidangan makanan siangku, kalau perlu kau suapi aku." ucap Davied

" sudah makan aja sendiri, kau tidak malu, ada asisten ku di sini. " jawab karin

berbeda dengan pemikiran stevani asisten nya itu.

"kenapa kau malah bermuka datar seperti itu, tadi kau begitu gembira saat tuan menelponmu di luar ruangan ini dan sambil tersenyum." tukas stevani membatin dengan wajah canggung melihat tingkah karin.

" Melihat kalian berdua aku bisa gila, pingsan, nasib jomblo sangat miris,aku keluar saja."ucap stevani menambahkan.

Stevani pun keluar dari ruangan itu dan keluar kantor sambil mencari tempat santai menunggu nonanya yang sedang asik berduaan menurutnya.

________

aku baru up lagi man teman sorry lama yaa...

jangan lupa like komentar trs dan Trs mksh.

Terpopuler

Comments

π,π

π,π

lemah lembut dikit lah karin

2020-08-24

1

π,π

π,π

kaga ada romantics nya😅

2020-08-24

1

Yolenta

Yolenta

jangan gede2 gengsi nya .. aq kok takut sama pelakor

2020-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!