Benar saja setelah menikah itu, kehidupan baru di mulai. sangat berbeda saat masih sendiri. Tentunya akan berbeda pula batasan-batasannya. itulah yang di fikir karin saat ini, mungkin karin sudah mulai tumbuh dewasa dengan pikiran-pikirannya.
***
Di akhir pekan biasanya karin malamnya ke bar, kumpul satu geng, pulang malam kembali petang. Setelah menikah karin lebih banyak di rumah, buktinya pagi ini saja karin belum bangun, dengan posisi kaki di atas tubuh Davied.
Davied yang merasa sulit bernafas pun terbangun.
" astaga istri manisku kau tidur seperti ****, apakah kau tidak bisa normal, tidur dengan tenang. " ucap Davied sambil menggelengkan kepalanya dan merapikan posisi karin saat itu.
Davied pun berbenah, lalu berolahraga sendiri diruang olahraga. setelah banyak mengeluarkan keringat dengan aktivitasnya Davied masuk ke kamar dan langsung menuju kamar mandi, untuk membersihkan keringat- keringat yang menempel di badannya, dadanya yang sangat bidang berbentuk petakan - petakan seperti roti. mampu memikat hati setiap wanita jika melihatnya. Berbeda dengan Karin, Karin malah sangat malu jika melihat suami nya sedang bertelanjang dada di kamarnya. Kadang-kadang karin menutup matanya dengan telapak tangannya, kadang dengan apa saja yang dekat dengannya, sama seperti saat ini karin menutupi wajah nya dengan gumpalan selimut tebal.
"sial mata suciku, ciuman pertama sudah hilang di renggut suamiku." mau aku aduin kemana ini, diakan memang sudah suami sahku, " ucapnya lagi di dalam hatinya. "
" Kau sedang apa istriku...? " ucap Davied lalu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh istrinya itu.
Lalu karin membuka selimutnya dan tercengir dengan senyum lebar. " Aku sedang ke dinginan jadi aku menyelimuti diriku, kau mandi terlalu pagi, Apa kau tidak merasa kedinginan? "tukas karin.
"Sudah sana kau terlalu banyak alasan, atau mau aku menggendongmu, ke kamar mandi dan lihatlah ini sudah jam berapa?" jawab Davied
" Astaga iya, iya ini benar sudah siang, oh aku tidak menyadarinya, maafkan aku emmmm my abi. Aku akan segera mandi dan turun kebawah untuk sarapan sekaligus makan siang." ucap karin lagi
" Baiklah istriku, jika Nona ingin sesuatu hari ini saya bersedia melayanimu, nona". jawab Davied sambil tertawa
***
Di meja makan Davied sudah siap, makanan juga sudah tertata rapi, Karin terkesima di buat nya.
"Siapa yang menyusun semua ini ?" tanya karin
" Demi sang putri, saya siap melayani anda... " ucap davied menjawab sambil menyiap kan kursi untuk karin.
" Mmmy Abi, apa kah kau hari ini ada waktu. ?" tanya karin lagi
" Tentu saja aku selalu ada waktu untukmu, istriku" jawab Davied
" Aku baru menyadari siluman rubah ternyata pintar berkata-kata manis" dengan wajah datarnya karin berucap, sambil memakan hidangan - hidangan yang di sediakan dan menyantapnya dengan lahap.
" Apa katamu istriku, ucapkan sekali lagi, aku tidak mendengarnya .?" tanya Davied
"eh sayang sudah lah....ehm ech my abi. kita sedang makan, makan dulu baru bicara lagi." tukas karin lagi
" bagus juga mengucapkan sayang di ucapkan oleh bibirmu membuatku serasa melayang, sudah ayo makan".
selesai makan dengan sedikit di bumbui perbincangan kecil sepasang siluman rubah. selesai makan mereka asik duduk d ruang tamu sambil bersantai dan melihat TV, sambil menonton siaran langsung musik lokal indonesia.
" Apa kamu, sayang... aku ingin pergi memancing dan berenang mana yang menurutmu lebih dulu?" karin bertanya sambil melipat kaki nya.
" Memancing dahulu baru kita berenang sekalian kita mandi bersama istriku," ucap Davied menggoda
"Kenapa fikiranmu selalu mengarah kekesenanganmu sich, dasar otak mesum". ucap karin lagi
" Aku seperti ini hanya untukmu, Aku juga tidak mengerti kenapa mulut ku ini bibirku ini berani berbicara jika dihadapanmu, kau tau aku sangat mencintaimu, sungguh. Aku tidak menyadari sejak kapan perasaanku sebesar ini. " ucap Davied menjawab
Akhirnya merekapun pergi kepemancingan, di pemancingan mereka terlihat seperti pasangan yang begitu sangat romantis, di sana malah mereka jadi tontonan banyak orang.
Selesainya mereka bersama memancing di akhiri dengan berenang dan mandi bersama, di kolam renang rumahnya. duDengan sabarnya Davied mengarahkan karin menggendongnya menopangnya agar dapat berenang dengan baik.
Di saat seperti ini lah tumbuh rasa yang tidak karuannya, di dalam hati karin, jantungnya begitu cepat, jika Davied memberikan sentuhan sentuhannya memberikan begitu besar perhatiannya, bahkan karin melupakan bagaimana pertama kali mereka bertemu, setiap hari selalu berdebat.
Karin menyadari hal ini, dia mencoba menahannya, mengatur hatinya, agar tetap stabil, karin hanya sedikit gengsi mengungkap perasaannya saat ini.
Diam diam karin selalu memperhatikan tingkah kelakuan Davied semakin hari semakin dalam, bahkan yang di lakukan Davied, tidak sebanding dengan yang dia balas saat ini.
Apakah benar ini yang dinamakan cinta
semakin ku jalani semakin besar rasa di hatiku
Apakah ini arti kasihku
Setiap ku melihatmu kau sangat berarti untukku
setiap melihat tingkah mu aku selalu merasa kau pengobat dalam sepi ku
aku tak tau sampai kapan rasa ini,
sungguh sangat besar di hatiku, hingga aku tak dapat menahan, ingin mengucapkan nya padamu
bahwa sejujurnya aku sudah mencintaimu
dalam lamunan karin mengungkapkannya. Karin terjatuh dalam pelukan Davied, saat duduk di tepi kolam renang, Davied mengejutkannya.
Kembali dengan wajah datarnya karin berucap,
"Apa yang kau lakukan, aku terkejut, aku bisa serangan jantung saat ini," ucap karin
" Istriku maaf kan aku, kau ku lihat melamun memandangku tapi kau tidak menyadari saat aku ada di hadapanmu, " tukas davied
" iya aku lagi berfikir, kenapa kau seperti ini, kau membuatku bingung, sudahlah ayo kita masuk, cuaca semakin dingin, ucap karin mengalihkan"
***
Berbeda dengan wenwei dan aldo mereka berkencan buta, malah ingin langsung kejenjang yang lebih serius. walaupun hanya tunangan asal terikat menurut mereka lebih baik, itu artinya mereka sudah merasa saling memiliki, walaupun juga belum seutuhnya. setidaknya mereka sudah berniat lebih.
Tunangan mereka akan di langsungkan minggu depan, di kediaman wenwei di Singapura. Karin Davied juga bersiap ke Acara itu, sekalian menjenguk Kakek dan nenek karin yang ada di sana.
Karin sangat antusias dengan acara itu, karin sangat terlihat gembira menyambutnya.
" Kenapa istriku terlihat begitu gembira?, tanya Davied "
" Aku sangat gembira, Aku lupa kapan terakhir kali aku keluar negeri, menemui kakek dan nenek, aku hanya sibuk bekerja, hari ini aku akan memikirkan semuanya, dan juga memikirkan hadiah apa yang harus ku berikan ke mereka berdua." ucap karin
" Ku fikir kau bahagia, jika pergi bersamaku istriku..." ucap Davied memelas
_____
Author masih agak agak kurang sehat
tapi usaha up sebisanya.
semoga kalian terhibur ya....
jangan lupa like coment juga.
makasih salam hangat dari aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
π,π
wkwkwkw perutnya sawah kah?? dipetak²😂😂😂😂
2020-08-24
2
Yolenta
jangan kasih kendor pokok e
2020-08-21
1
Yolenta
badan nya model roti sobek gitu ya kak?
2020-08-21
1