Teman?

Saat pulang sekolah, Ferdo sudah ada dipintu kelas 10-2, dimana itu adalah kelas Nasya bukan kelas Ferdo.

"Hay Sya, mau balik?" tanya Ferdo

"Iyalah masa iya gue mau nginep disekolah" ucap Nasya.

"Mau nonton latihan basket ga kalian?" tanya Ferdo pada The Pretty Soldiers. "Kali aja kalo ada kalian gue semangat banget gitu" sambungnya.

"Kapan?" ucap Ayla

"Besok abis pulang sekolah" ucap Sandi "ikut ya" sambungnya.

"Boleh, kalo gitu besok abis pulang sekolah kan?" ucap Nasya

"Iya Sya, yaudah sampai jumpa besok ya" ucap Ferdo yang tersenyum mendengar jawaban dari Nasya.

"Okey Fer" jawab Vina. "Yuk balik gengs" sambungnya.

Nasya, Vina, Zara, dan Ayla berjalan ke arah mobil mereka berempat masing-masing terparkir dibelakang sekolah.

"Nasya" ucap pria dari belakang dengan suara berat dan terkesan dingin, Nasya yang merasa dipanggil namanyapun membalikkan tubuhnya, ternyata Bima sudah tepat dibelakang tubuhnya Nasya. Nasya yang memiliki tubuh yang mungilpun harus mendongakkan wajahnya untuk melihat wajah Bima yang tampan.

"Kenapa?" ucap Nasya, bukannya menjawab pertanyaan Nasya, justru Bima menarik pergelangan tangannya.

"Woy Kak! Apa-apaan lu narik temen gue!" omel Vina yang tidak suka meliat temannya ditarik gitu aja sama Bima, Pria itu hanya memutarkan kepalanya melihat Vina dengan tatapan menusuk yang begitu dingin. Vina yang biasanya berani dengan siapapun, langsung diam mematung hanya dengan tatapan Bima sekilas. "Gue cuma bisa berdoa lu ga kenapa-kenapa Sya" gumamnya.

Ayla, Zara dan Vina hanya bisa melihat Nasya ditarik tangannya oleh Bima tanpa membantu temannya itu sama sekali yang semakin menjauh dari hadapan mereka.

"Lu ga bantuin Nasya Vin? Dia ditarik gitu aja sama kak Bima" ucap Ayla yang melihat Vina diam seribu bahasa, biasanya cowok yang deketin sahabatnya, Vinalah yang paling galak diantara mereka.

"Bulu kuduk gue berdiri Ayla, gila serem banget kak Bima!" ucap Vina sambil mengusap-usap lengan tangannya. "Lu juga berdua kenapa pada diem?!" omelnya.

"Diantara kitakan yang kaya Herder itu lu Vin" ucap Ayla yang langsung lari masuk ke dalam mobilnya. Zara yang mendengar jawaban Ayla ke Vinapun tertawa puas.

"Ketawa aja terus Zar, Seneng banget lu mah" ucap Vina yang membuat Zara menutup mulutnya agar menahan tawanya.

"Yaudah yuk balik, gue yakin ga bakal kenapa-napa Nasya sama kak Bima" ucap Zara yang berjalan ke arah mobilnya.

***

Bima membonceng Nasya menggunakan motor kesayangannya, namun sepanjang jalan tidak ada percakapan sama sekali. Apapun yang ditanya Nasya, tidak ada jawaban sama sekali dari mulut Bima.

Hingga sampai disebuah taman yang indah, banyak bunga-bunga yang bermekaran, ada air mancur ditengah taman itu dan bangku taman yang sudah lumayan ramai karena mereka pulang sekolah pada sore hari. Nasya yang melihat ada bangku taman yang kosongpun segera berjalan kearah situ untuk duduk, wanita itu mendongakkan wajahnya sambil memeramkan wajahnya merasakan angin yang menerpa wajah cantiknya.

"Kakak" ucap seorang anak kecil laki-laki membuat Nasya membuka kedua matanya, dan melihat kearah anak kecil itu dengan senyum diwajahnya.

"apa?" ucap Nasya, bukannya jawaban yang didapat, justru anak kecil itu memberikan permen kapas berukuran cukup besar. "Terima kasih" ucapnya membuat anak kecil itu lari menjauh, diganti dengan Bima yang berjalan kearahnya dengan 2 es krim ditangannya.

Bimapun duduk disebelah Nasya dan memberikan satu es krim untuk perempuan yang sedang tersenyum melihat permen kapas yang besar ditangannya. "Suka?"

"Suka banget" ucap Nasya dengan senyum diwajahnya. "Makasih ya kak" sambungnya.

"Tadi aku mengirim chat kenapa ga dibalas?" tanya Bima dengan wajah datarnya.

"Gue gatau nomer lo, fans gue tuh banyak, gatau deh dapet nomer gue darimana. besok-besok kalo chat seenggaknya kasih tau itu nomer siapa? biar gampang gue save" ucap Nasya yang memakan permen kapas yang ada ditangannya, sambil sesekali memakan es krimnya. "Kak lu beliin gue permen kapas sama es krim sengaja mau buat gue gendut ya" ocehnya sambil tertawa kecil.

"Trus kalo Ferdo lu balas gitu chatnya?" tanya Bima membuat Nasya berhenti memakan permen kapasnya.

"Dih apaan sih lu kak? Ferdo itu sama gue temen, gue kenal sama dia tuh dari hari pertama masuk sekolah" ucap Nasya yang menjawab seadanya aja.

"Emang teman boleh ya ngelap sisa makanan dimulut temannya?" ucap Bima dengan tangan yang mengepal menahan amarah yang ditahannya sejak dikantin melihat kedekatan Nasya dengan Ferdo.

Nasya yang mengerti apa yang dimaksud Bimapun hanya diam, bingung ingin memberi jawaban. Bimapun bangkit dari bangku taman, "Kak lu mau kemana?" tanya Nasya, "Kak gue belom abis nih makan es krim sama permen kapasnya" omelnya.

Nasyapun bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti langkah kaki Bima yang besar. "Bisa pelan-pelan ga sih lu jalannya, capek tau! tadi ditarik-tarik terus sekarang ditinggal! Gimana kalo gue udah sayang! bisa ditinggalin gue pas lagi sayang-sayangnya!" omel Nasya sepanjang jalan membuat Bima yang mendengarpun berhenti melangkahkan kakinya, hingga kepala Nasya menabrak punggung milik Bima. "Kebiasaan lu! jalan berenti tiba-tiba, sakit tau idung gue!" omel Nasya.

"Gue ga suka lu deket sama Ferdo" ucap Bima

"Ya itu sih resiko orang cantik banyak yang deketin" ucap Nasya asal.

Bima menatap wajah Nasya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, Nasya yang ditatap Bimapun membuang wajahnya, karena takut ketauan pipinya akan memerah jika diliat seorang Bima, dan berjalan duluan meninggalkan Bima yang masih diam aja.

"Mau kemana?" ucap Bima, karena itu bukan jalan ke parkiran motor.

"Mau pulang!" sahut Nasya "Males diajak ketempat bagus kirain mah mau diajak kencan ini malah diajak ribut" gerutunya.

"Maaf" ucap Bima sambil menggenggam tangan Nasya berjalan ke arah parkiran motor.

Sampai diparkiran motor, Nasyapun dipakaikan helm oleh Bima, dan naik ke motor Bima.

"balik aja ke sekolah, gue mau ambil mobil gausah anter ke rumah" ucap Nasya, sebelum Bima menanyakan alamat rumahnya. Bima yang mengerti suasana hati perempuan itu saat inipun hanya bisa mengikuti kemauannya, walaupun sebenarnya Bima sangat ingin mengantar Nasya ke depan rumahnya.

Dan benar, Bima mengantarkan kembali Nasya ke sekolah untuk mengambil mobilnya. Nasya yang ke buru kesal dengan perilaku Bimapun tidak berkata apapun, dia hanya turun dari motor Bima dan melepaskan helm dikepalanya, lalu berjalan ke arah mobilnya yang masih terparkir sendirian.

***

Saat sampai dirumahnya, Nasya langsung pergi masuk ke dalam kamarnya, melepas sepatu dan menaruh tasnya diatas meja belajar, dan melemparkan tubuhnya di atas kasur yang empuk sambil memeluk guling kesayangannya. hingga beberapa menit kemudian suara ponsel Nasya berbunyi, membuat wanita itu mau tidak mau membacanya, saat membuka isi chat tersebut mata Nasya terbelalak dan senyum manispun tercetak diwajahnya.

Ting

08*********

Udah sampai dirumah?

-Bima

Nasya yang melihat isi pesan itu bingung ingin membalas atau tidak, kan tadi dia marahan sama Bima masa langsung balas, tapi kalau ga di balas Bima bisa khawatir tentang dia. Balas atau tidak ya?

Jangan Lupa Klik VOTE, Like, Favorit dan Komen!!! 😊

Terpopuler

Comments

Rina Aina

Rina Aina

Misi kak Numpang Promot salam dari Love warning

2021-09-12

0

🐱🐈 Khairunnisa 🐈🐶

🐱🐈 Khairunnisa 🐈🐶

suka

2020-07-05

0

V_Olin

V_Olin

suka sama cerita nya..semangatt thor

2020-07-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!