My Boyfriend Is Cool
Seorang wanita bertubuh mungil dan berwajah cantik dengan rambut terkuncir, mengenakan seragam sekolahnya sedang memainkan bola basket dengan sangat serius dan beberapa kali berhasil memasukkan bola itu ke dalam ring membuat wanita itu tersenyum bahagia, sesekali melompat kegirangan dengan apa yang dilakukannya sendiri. Hingga akhirnya wanita itu berhenti karena matanya menangkap sosok pria tampan dan pintar di SMA Garuda yaitu, Bima Tama Wijaya yang tidak tahu sejak kapan sudah berdiri melihat aksi wanita itu.
"Hmm maaf kak" ucap Nasya yang ditatap dalam-dalam menjadi kikuk, sambil sesekali menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal sama sekali. "gue ke kelas duluan ya kak" sambungnya.
"Nasya" ucap Bima, yang membuat Nasya kaget sekaligus mengulumkan senyumnya karena seorang Bima Tama Wijaya mengenal namanya.
"Iya kak?" ucap Nasya yang tanpa sadar membalikkan tubuhnya menghadap Bima.
"Mau bermain basket?" ucap Bima dengan wajah datarnya, membuat Nasya hanya bisa menganggukkan kepalanya.
30 menit lebih sudah berlalu, Nasya dan Bima bermain basket, hingga akhirnya mereka mengatur nafas masing-masing, duduk selonjoran diruang olahraga.
"Oh iya kak, gue ke kantin duluan ya" ucap Nasya yang berdiri hendak pergi.
"Tunggu, minta nomer ponsel" ucap Bima yang mengulurkan ponselnya, membuat Nasya memberikan nomer ponselnya dan melanjutkan jalannya keluar ruangan olahraga.
***
Sejak hari itu Nasya menunggu chat dari Bima, namun hasilnya tidak ada sama sekali chat dari laki-laki itu, membuat Nasya tidak habis pikir dengan seorang Bima untuk apa dia meminta nomernya kalau bukan untuk pendekatan. Apakah Nasya yang terlalu berharap ada hubungan yang lebih diantara dia dan Bima? Entahlah.
Nasya membawa mobil Sport bersama 3 teman baiknya, Vina Sanjaya, Zara Andara, Ayla Verdika. sedangkan nama lengkap Nasya adalah Nasya Tiara Gerald, karena ada beberapa alasan keluarga Nasya meminta kepada Kepala Sekolah untuk menyembunyikan nama Gerald. Dan mereka berempat sering disebut The Pretty Soldiers disekolah dan terkenal sebagai primadona SMA Garuda.
"Baru sampe Sya?" ucap Zara yang sudah sampai sekolah duluan.
"Iya Ra, Ayo ke kelas udah mau bel masuk nih" ucap Nasya yang melihat ke tiga sahabatnya sudah datang terlebih dulu.
Saat mereka berjalan menuju kelas, siswa-siswa SMA Garuda melihatnya dan sesekali menggoda, merayu ke empat primadona ini.
"Susah emang jadi perempuan cantik" ucap Ayla dengan tingkat pedenya yang sangat tinggi.
"Lu buluk Ayla, jarang mandi, kalo itu cowok-cowok tau juga dia ogah manggil nama lu" ucap Vina.
"Lu ngaca ****! lu juga jarang mandi!" ucap Ayla yang kesal dengan Vina membuat Zara dan Nasya ketawa dengan kelakuan 2 temannya itu.
"Ntar kalo gue sering mandi, susuk gue luntur ****!" ucap Vina yang menyentil dahi Ayla.
"Sejak kapan lu pake susuk Vin? ko gue baru tau?" ucap Ayla yang keterlaluan lemotnya.
"Kaga Ayla, Vina cuma bercanda, lu percaya aja sih apa kata Vina!" ucap Nasya yang geleng-geleng tidak habis pikir dengan temannya itu.
Saat mereka masuk ke kelas, ada seorang laki-laki duduk dibangku milik Nasya dengan raut wajah yang sangat sulit diartikan.
"Permisi dong kak, gue mau duduk" ucap Nasya yang tidak terima Bima duduk dibangkunya. "Kan ini bukan kelas lu, gue mau duduk kak" kesalnya.
Seperti tuli, Bima malah menarik tangan Nasya membuat keseimbangan wanita yang bertubuh mungil itu terjatuh, namun terjatuh dipangkuan Bima. Membuat siapapun yang melihat kaget dan tidak bisa berkata-kata, termasuk The Pretty Soldiers.
"Kak lepasin gue, gue berat tau!" Keluh Nasya namun tidak didengar dengan Bima, laki-laki itu justru mengencangkan pelukannya ditubuh Nasya. "Kak lepasin! Ini disekolah tau! Lepasin gue!" gerutunya.
"5 menit aja, biar kaya gini" bisik Bima yang hanya bisa didengar Nasya, suara maskulin itu mampu membuatnya terdiam.
"Kak udah 5 menit, lepasin ya" ucap Nasya yang membuat Bima melepaskannya, setelah itu Bima pergi dari kelasnya tanpa berbicara sepatah katapun.
Ayla, Vina dan Zara tidak berkata apapun hingga bel masuk berbunyi, dan pelajaranpun dimulai. namun tidak ada yang berkata satu katapun, Nasyapun bingung harus menjelaskan apa ke 3 sahabatnya tentang dia dan Bima.
Saat bel istirahat, Ayla, Vina dan Zara melihat kearah Nasya, seperti meminta jawaban atau perilaku Bima kepada sahabatnya itu.
"Sya hubungan lu apaan sama Bima?" ucap Zara yang udah bener-bener kemal (kepo maksimal)
"Iyaa, Ko lu ga cerita-cerita sama kita Sya?" ucap Ayla
"Tau lu masih aja rahasia-rahasiaan sama temen sendiri, jangan ada dusta diantara kita dong!" kesal Vina
"Gue bener-bener ga punya hubungan apapun sama Bima, bahkan chattan aja kaga pernah, sumpah" ucap Nasya yang menceritakan pertemuannya dengan Bima secara lengkap diruang olahraga, dengab ke 3 sahabatnya.
Ayla, Zara dan Vina yang mengerti posisi Nasyapun bingung perasaan apa yang dipunya Bima sebenarnya, Nasyapun merasa dipermainkan dengan Bima.
"Hey The Pretty Soldiers boleh gabung?" ucap Ferdo yang bersama 2 sahabatnya, Sandi dan Deni.
"Gabung aja" ucap Ayla yang sama sekali tidak keberatan, karena bangku kantin yang sangat panjang dan Ferdo memilih duduk disebelah Nasya yang sedang sibuk memakan bakso yang ada dihadapannya.
Ferdo yang melihat ada bekas makanan disudut bibir Nasyapun dengan sigap mengambil tisu dan melapkannya pada bibir milik Nasya.
"Makasih Fer" ucap Nasya dengan senyum yang ada diwajahnya.
"iyaa sama-sama. Lain kali perhatiin dong waktu makan jangan belepotan Sya" ucap Ferdo dengan senyum yang tercetak diwajahnya.
"Iyaa" ucap Nasya yang melanjutkan makannya.
Ting
bunyi chat masuk pada ponsel Nasya
08*********
Tunggu aku didepan kelas, jangan pulang duluan
Nasya hanya melihat chat masuk namun tidak membalasnya, karena nomer yang tidak dikenal, bisa aja itu hanya orang iseng yang kurang kerjaan atau fansnya.
"Dari siapa Sya?" ucap Zara, seorang teman yang sangat super duper kepo.
"Gatau, paling dari fans" ucap Nasya yang tidak terlalu peduli dengan siapa orang yang chat dirinya.
"Banyak aja ya saingan lu Fer buat dapetin hatinya Nasya" ucap Sandi dengan sesekali melirik Nasya yang sibuk dengan makanannya.
"Iya banyak banget, tapi gue mah maju terus pantang mundur San buat dapetin hati Nasya" ucap Ferdo yang makan sambil menatap Nasya dengan penuh kagum.
"Lu ga capek apa makan liatin gue kaya gitu?" ucap Nasya yang agak risih sedang makan diliatin Ferdo.
"Kaga pernah ada kata capeknya gue Sya buat natap bidadari disamping gue" ucap Ferdo dengan senang hati.
Ferdo mengenal Nasya, seorang wanita yang baik walaupun banyak perempuan-perempuan disekolah yang mencari gara-gara dengan Nasya, namun pada akhirnya Nasya tidak terkalahkan dibanding perempuan lain disekolah ini.
Waktu itu Ferdo melihat Nasya membela habis-habisan Zara didepan Fani, wanita yang terkenal kaya raya dengan kesombongan yang luar biasa. Padahal saat itu Nasya belum sama sekali mengenal Zara, hingga akhirnya mereka berteman saat ini.
Jangan lupa untuk klik Vote Like, Favorit, dan Komen yaa 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
🐾Ocheng🐾
hai kak aku udah mampir nih semangat up nya kak👍😊, kalo sempet mampir juga ya ke novelku 👍😊
2020-10-03
0
👊🅼🅳💫
q dh mpir thor,, ini ksh ank SMA ,yah....
2020-07-21
0
🐱🐈 Khairunnisa 🐈🐶
kuy numpang mampir authorrrrrr,,,,seru kek,y
2020-07-05
0