Dan akhirnya Nasya memutuskan membalas pesan singkat dari Bima, hingga ga terasa mereka larut dalam percakapan yang panjang membuat perempuan yang sedang berbaring dikasurnya sambil memainkan ponsel dengan senyum yang mekar diwajahnya. Bahkan Nasya melupakan mengganti pakaian sekolahnya dan tak terasa dia tertidur sangat amat pulas dengan ponsel yang masih berada ditangannya.
***
Nasya sudah melihat teman-temannya diparkiran mobil yang sedang menunggunya masuk bersama dengan senyum diwajahnya yang berseri.
"Lu kaga kesambetkan pagi-pagi senyum gini?" tanya Ayla yang merasa aneh dengan keadaan Nasya yang tersenyum seperti orang gila di pagi hari.
"Gapapa yang penting gue cantik!" ucap Nasya dengan santai yang berjalan kearah kelas yang diikuti Ayla, Zara dan Vina disampingnya.
"Kaga biasanya tau, lu senyum kaya gitu Sya" celetuk Vina yang kali ini setuju dengan Ayla yang tumben pinter.
"Oh! Jangan-jangan ada hubungannya sama Bima ya" tebak Zara yang membuat Nasya menatapnya.
"So tau lu" ucap Nasya yang masih terus melanjutkan jalannya ke arah kelas, namun didepan kelas dia melihat Ferdo dan teman-temannya udah ada didepan kelasnya.
"Pagi Nasya" sapa Ferdo dengan senyum diwajahnya.
"Nasya doang nih yang disapa? kita kaga?" Celetuk Zara.
"Pagi juga Zara, Vina, Ayla" Sapa Ferdo basa-basi pada teman-temannya Nasya. "Gimana nanti pulang sekolah jadi ikut nonton latihan basketkan?" sambungnya
"Jadi dong" ucap Ayla.
"Makin semangat deh gue kalo ada Ayla" ucap Sandi dengan senyum diwajahnya pada Ayla.
"Masih pagi woy! udah mau bel nih" ketus Vina yang tidak suka sama buaya buntung macam Ferdo dan teman-temannya.
"Yaudah kita ke kelas dulu ya, See u Sya" ucap Ferdo sambil pergi dari depan kelas Nasya menuju kelasnya bersama teman-temannya.
***
Bel istirahat berbunyi, semua siswa dan siswi keluar kelas menyisakan Nasya, Ayla, Vina dan Zara didalam kelas yang sedang merapikan rambutnya dikelas. Hingga akhirnya Nasya, Ayla, Vina dan Zara keluar kelas, semua mata para siswa SMA Garuda bagaikan terhipnotis akan kecantikan mereka berempat, bahkan banyak yang memuji, merayu dan memanggil nama mereka. Tidak lupa juga dengan tatapan iri dari para siswi yang sangat tidak suka melihat mereka, tapi kebanyakan para siswi itu lebih tidak ingin mencari keributan pada The Pretty Soldiers.
Saat mereka memasuki kantin, mata Nasya langsung tertuju pada Bima yang duduk disebelah perempuan dan mau beranjak pergi dari kantin, hingga tidak sengaja mata mereka saling bertemu sama lain dan sesegera mungkin Nasya putuskan kontak mata itu dengan berjalan kearah bangku kantin yang kosong.
Wanita yang bersama dengan Bima itu adalah Larisa Hendrawan, Putri kedua keluarga Hendrawan yang menempatkan keluarga Kaya Raya No.4, banyak yang beranggapan bahwa Bima dan Larisa adalah pasangan yang sangat sempurna karena sama-sama tampan dan cantik, sama-sama pintar, sama-sama terlahir dari keluarga kaya raya. Larisa yang melihat Bima beradu pandang Nasyapun merasa sangat tidak suka, dia bahkan membenci sekali Nasya semenjak pertama kali melihat wajah Nasya dilihat seperti itu oleh Bima.
Disisi lain, Vina memberikan kue yang dibuatnya pada Zara, Ayla dan Nasya untuk dicobain, karena memang Vina sangat hobi buat kue, sekaligus perusahaan keluarga Vina memang berdiri dibidang F&B.
"Makasih Vina" ucap Nasya yang langsung menyuapkan kue itu dimulutnya "Mmmm Enaaaakkkkkk"
"Iya enak banget Vin" ucap Zara
"Sering-sering ya Vin buatin kita, gila ini sih enak parah" ucap Ayla yang diikuti tawa oleh mereka.
Saat mau menyuapkan kue kedua dimulutnya, tangan Nasya disenggol mengakibatkan sendok yang dipegangnya terlempar jatuh ke lantai, dan orang yang menyenggolnyapun menjatuhkan jus mangga yang mengenai bajunya hingga menjadi berwarna kuning.
"Kaga punya mata ya lo?!!! Baju gue kotor nih?!" Omel Nasya yang berdiri dihadapan Larisa, wanita yang menjatuhkan jus ke bajunya.
"Ups! ga sengaja" ucap Larisa dengan entengnya sambil tersenyum seperti tidak ada dosa.
Nasya yang kesalpun mengambil Kue tart yang ada dimejanya dan langsung menempelkan ke wajah Larisa serta memeperkannya kerambut serta bajunya Larisa sehingga warna cokelat, membuat satu kantin tertawa melihat perilaku Nasya ke Larisa.
"Ups! Gue sengaja!" ucap Nasya "Tambah cantik lu kak!" sambungnya dengan tawa yang meremehkan Larisa. membuat Larisa menjambak rambut Nasya, dan Nasyapun membalas menjambak rambut Larisa hingga guru datang melerai mereka berdua yang menjadi sorotan dikantin.
***
Diruang BK, Nasya dan Larisa saling diam, tidak ada yang buka suara satu sama lain.
"Nasya, kamu sering telat saya udah beri hukuman, ini sekarang ribut sama kakak kelas kamu! apa pembelaan kamu?!" omel Pak Rahmat.
"Dia duluan yang mulai pak! dia menjatuhkan jusnya ke baju saya duluan dengan sengaja!" bela Nasya yang memang dirinya sama sekali tidak merasa bersalah.
"Saya tidak sengaja pak! Memang dianya aja yang tidak suka sama saya!" ucap Larisa yang tidak mau kalah dari Nasya. "Saya ini cerdas masa iya berurusan dengan wanita bodoh seperti dia" sambungnya dengan sombong.
"Sudah-sudah, Nasya kamu bapak hukum di skors 3 hari" ucap Pak Rahmat sambil memijit pelipisnya yang sedikit pusing dengan kelakuan murid perempuannya. Nasya yang mendengar itupun langsung berjalan ke arah pintu keluar, "Mau kemana kamu?"
"Kan tadi bapak bilang saya diskors, yaudah dari hari ini aja. lagian juga baju saya udah kotor" ucap Nasya yang langsung keluar pintu BK dan melihat ada Bima yang sedang berdiri bersama teman-temannya. Nasyapun berjalan kearah Zara, Vina dan Ayla dengan santai.
"Sya lu dihukum ngapain?" tanya Vina yang khawatir pada Nasya.
"Cuma di skors 3 hari" sahutnya dengan santai.
"Gila, 3 hari itu cuma?" ucap Zara yang sedikit emosi melihat Larisa baru saja keluar dari ruangan BK. "Ngajak ribut banget ya tuh orang!"
"Tahan Ra, walaupun gue jg kesel banget sama tuh cewek!" ucap Ayla yang melihat kearah Larisa dengan sinis. Nasyapun berjalan menyusuri lorong kelas.
"Mau kemana lu?" tanya Vina
"Pulang" jawab Nasya dengan santai sambil berjalan ke arah kelasnya. Bima yang mendengar itupun memegang pergelangan tangan perempuan itu, membuat Nasya berhenti dan menatap laki-laki dihadapannya, "Lepasin, sana gih! nanti perempuanmu marah" sambungnya sambil mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari Bima namun tidak berhasil.
"Aku antar" ucap Bima.
"Gausah, aku bisa pulang sendiri" ucap Nasya yang kesal dengan Bima.
"Aku antar" ucap Bima yang masih memegang pergelangan tangan Nasya semakin erat.
"Plis! gue butuh waktu biarin gue pulang sendiri" ucap Nasya yang membuat Bima melepaskan pergelangan tangannya dan berjalan ke arah kelas diikuti teman-temannya.
***
Nasya yang mengeluarkan mobilnya dari parkiran mobil sekolahpun dan membawanya dengan kecepatan diatas rata-rata hingga sampai rumah tapi emosinya belum sama sekali padam pada Larisa.
"Anak papa ada apa sih? bawa mobil cepet banget, terus dateng-dateng nyelonong aja tanpa salam" tegur Fatur, Papa dari Nasya.
Nasya yang melihat papanyapun segera menghampiri dan mencium punggung tangan papanya.
"Kamu kenapa sayang? Pakaian kamu kotor begini? Rambut acak-acakan, ko udah pulang?" tanya Fatur bertubi-tubi melihat putri kesayangannya seperti tikus kecebur got.
"Abis ribut Pa sama kakak kelas, aku diskors selama 3 hari" ucap Nasya dengan santai, dan berjalan ke arah kamarnya.
Fatur yang melihat putrinya sudah masuk ke kamarpun khawatir dengan keadaan yang dialami putrinya disekolah.
"Beniiiii" teriak Fatur, nama yang dipanggilpun datang, menghadapnya. Beni adalah laki-laki berusia 30an sekaligus kaki tangan dari Fatur.
"Iya Pak?" ucap Beni dengan penuh hormat.
"Cari tahu segera hari ini putri saya kenapa? dan siapa yang buat begini?" ucap Fatur dengan emosi yang meluap melihat putrinya pulang dalam keadaan sangat berantakan.
"Baik Pak" ucap Beni yang segera pamit, berjalan menjauh dari pria yang penuh wibawa itu.
Jangan Lupa Klik Vote, Like, Favorit, dan Komen ya! 😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Orange Cat
2 like dulu, masih nyicil bcnya, semangat terus ya
2021-01-05
0
V_Olin
lanjuttttt
2020-07-01
0