BAB 2 pengkhianat

"sayang" kata Lucas lirih memanggil Okta yang mengecek kondisi nya.

" syukurlah kau sudah sadar sayang!" ucap Okta senang sambil mengecup kening sang suami.

" ayah dan ibu sebentar lagi akan datang kesini." ucap Okta sambil mengusap pipi sang suami.

" maaf kan aku sayang, seharusnya ini adalah acara spesial untuk mu" sesal Lucas dengan ekspresi wajah sedih.

" tidak apa, cepatlah sembuh, enam bulan kedepan kita akan kedatangan tamu spesial" kata Okta sambil tersenyum.

" maksudmu apa?" tanya Lucas bingung.

" sebenarnya aku ingin memberi tahukan mu nanti, saat acara makan malam usai. tetapi momen ini berharga untuk semangat mu agar cepat sembuh." Okta menyerahkan amplop kecil berwarna biru kepada nya.

Lucas menerima amplop tersebut dan membukanya, dia melihat hasil foto USG milik Okta. dan tertera usia kandungan berjalan tiga bulan.

" kenapa kau tidak bilang dari awal sayang." ucap Lucas senang.

" aku saja baru tahu dua Minggu belakangan ini sayang dan rencana akan ku buat suprise untuk mu" jelas Okta.

Lucas tersenyum dan merentangkan tangannya, Okta segera mendekat dan memeluk nya. isakan tangis okta tak tertahan kan lagi.

" jangan di tahan sayang, menangis lah ! ada bahu ku yang siap menjadi tempat keluh kesah mu" ucap Lucas.

Okta menatap wajah sang suami lalu mengecup bibir Lucas.

" apakah kita akan melakukan nya disini?" goda Lucas, saat melepas ******* sang istri.

Okta tertawa " kau ini! kaki dan tangan mu saja masih cedera. bisa-bisa kamu membahas masalah itu" Okta mencubit pipi Lucas gemas.

" Lucas!!" panggil Veronica, ibu Lucas."bagaimana keadaan mu nak?' ucap bu Veronica

" ayah, ibu" kata Lucas lirih

" Lucas mengalami cedera kaki dan tangan ayah, ibu. tulangnya mengalami keretakan akibat benturan keras " jelas Okta

" ya Tuhan!! kenapa bisa begini nak" ucap sang ibu histeris. " kau yang sabar Okta. namanya juga musibah"

" iya ibu" sahut Okta sambil memeluk sang mertua.

" ibu, dan ayah mau minum apa biar Okta pesankan di kantin" tawar Okta.

"sudah tidak usah repot-repot nak, kamu kembalilah bekerja. biar ayah dan ibu yang menemani" sahut pak Robert

" iya benar nak, kembalilah bekerja " sambung Bu Veronica

Okta mengangguk " kalo begitu Okta permisi untuk kerja kembali ayah, ibu" pamit Okta

Bu Veronica dan pak Robert mengangguk, mempersilakan.

" jaga Lucas junior baik-baik sayang, jangan sampai kelelahan" celetuk lucas

" apa!! Okta hamil?" tanya Bu Veronica dan pak Robert bersamaan

okta mengangguk malu.

" puji Tuhan, terimakasih sayang " Bu Veronica memeluk Okta kembali lalu mencium kedua pipi Okta.

" jaga dia baik-baik" pesan pak Robert, membelai kepala Okta sayang.

" baik ayah" sahut Okta , lalu meninggalkan mereka keluar dari ruang inap.

Okta berjalan menelusuri lorong rumah sakit.

" dokter Marco" sapa Okta saat berpapasan di lorong

dokter Marco berhenti sejenak saat di sapa Okta

" bagaimana keadaan suami mu dokter Okta?" tanya Marco kepada Okta

"suami saya sudah sadar kan diri dokter, sekarang dia bersama kedua orang tua nya" jelas Okta

" syukurlah kalau begitu" ucap Marco " kalau begitu, saya keruangan praktek dulu dokter Okta" pamit Marco

" iya, silakan dokter Marco" sahut Okta.

lalu kembali berjalan kembali

" dokter ini berkas tentang kondisi Eliza putri elioz"ucap perawat yang berbicara kepada marco

Okta menghentikan langkahnya, saat mendengar nama yang pernah di sebut oleh sang suami dalam kasus yang sedang di tangani nya. ada rasa penasaran di hatinya untuk menyimak lebih dalam masalah ini.

" mereka sedang menunggu dokter di ruang praktek anda sekarang." kata perawat itu berbisik.

Okta yang melihat gerak gerik mereka menjadi penasaran. akhirnya Okta diam-diam mengikuti dokter Marco menuju ruang praktek.

Okta memantau dari jarak yang cukup jauh. dirasa kondisi nya mulai aman,Okta mendekati pintu ruangan dokter Marco

" dokter Marco, kami tidak bisa menunggu lama lagi. cepat selesai kan tugas mu. suntik mati Eliza karena anak itu adalah saksi kunci yang bisa menjerat klien kami" desak seseorang yang berbicara dengan dokter Marco.

" ini sulit, tuan Pablo karena ada penjagaan ketat di kamar rawat Eliza. semua penjagaan,dari pihak tuan Lucas. mereka juga membawa pihak medis dari luar untuk membantu perawatan Eliza. mereka juga me mantau obat apa saja yang masuk dan di gunakan oleh nona Eliza" terang Marco

" aku tidak ingin mendengar alasan mu Marco. suntik mati Eliza secepatnya. ini semua perintah dari Mr.R. jadi cepat lakukan jangan sampai keluarga mu yang menjadi sasaran kami selanjutnya" ancam Pablo kepada marco

"ba...baik tu..tuan Pablo saya akan lakukan secepatnya nya" ucap Marco terbata -bata.

Pablo tertawa senang.

" setelah tugas mu selesai, aku ingin kau atur supaya Lucas cacat permanen.pastikan keretakan tulangnya terjadi infeksi." perintah Pablo. " aku ingin dia mati perlahan secara mengenaskan" sambungnya lagi.

Okta terkejut dan menutup mulut nya dengan tangan nya.

" ternyata kecelakaan ini di rencanakan seseorang?" batin Okta " apa kasus kematian keluarga elioz adalah pembunuhan yang di rencanakan seseorang juga? mereka bisa mengancam dokter kepala secara mudah, berarti mereka orang- orang yang memiliki kuasa" pikir Okta

"ini tidak bisa di biarkan.suami ku berada dalam bahaya" gumam Okta , lalu pergi dari tempatnya dan bergegas menuju ruang rawat Lucas.

" dokter Okta " panggil dokter hary yang berlari menghampiri nya.

" ada apa dokter hary?" tanya Okta

" saya butuh bantuan anda sekarang. untuk melakukan operasi transplantasi ginjal. ini darurat." pinta Hary kepada Okta.

" tapi.. saya.. " ucap Okta ragu.

" pasien harus segera di operasi karena kondisi nya mulai memburuk dan saya tidak bisa menangani dua pasien sekaligus " sela Hary

Okta berfikir sejenak. " aku tidak boleh egois. mementingkan kepentingan pribadi. aku seorang dokter menyelamatkan nyawa manusia itu adalah tugas ku. lebih baik setelah operasi selesai aku akan bergegas menemui Lucas. Ya Tuhan lindungilah suamiku dari orang - orang jahat di sekitar nya" batin Okta.

" baiklah dokter Hary." ucap Okta

mereka bergegas menuju ruang operasi.

...****************...

" selamat pagi pak Lucas" sapa polisi satlantas masuk ke dalam ruang rawat Lucas.

" selamat pagi pak" balas Lucas

" saya kesini hanya meminta keterangan tentang kecelakaan tunggal yang bapak alami kemarin" jelas polisi tersebut.

" apa maksud bapak? kecelakaan tunggal?" ucap Lucas heran.

" iya, anda menabrak pohon besar dan terluka. setelah di periksa dari olah TKP rem mobil bapak mengalami masalah. menurut analisa daripada pihak polisi,kemungkinan bapak tidak bisa mengendalikan mobil dan mencoba menghindari tabrakan beruntun bapak membanting stir ke luar

jalur. apa analisa kami sama dengan kejadian yang bapak alami?" terang polisi tersebut.

" mobil saya di tabrak mobil lain dari belakang lalu saya tidak bisa mengendalikan gerak mobil saya pak" ucap Lucas memberikan keterangan.

"apa pak Lucas dalam pengaruh alkohol saat menyetir? atau memiliki riwayat penyakit?" tanya polisi.

"saya tidak mengonsumsi alkohol saat itu. dan saya tidak memiliki penyakit apa pun. anda bisa mengeceknya pada dokter yang merawat saya" terang Lucas

"begini pak Lucas, jika bapak di tabrak dari arah belakang seharusnya mobil bapak mengalami kerusakan di bagian belakang. tetapi saat kami periksa kondisi belakang mobil anda baik-baik saja tidak ada kerusakan. ini foto yang kami ambil saat kejadian" terang polisi tersebut. sambil menyerahkan foto-foto mobil Lucas saat kecelakaan.

Terpopuler

Comments

Shai'er

Shai'er

polisi 🤔🤔🤔

2023-07-03

0

Shai'er

Shai'er

nah loh.... ada konspirasi jugak nih, ama polisi 😮‍💨😮‍💨😮‍💨

2023-07-03

0

Shai'er

Shai'er

Amiiin

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 keputusan hakim
2 BAB 2 pengkhianat
3 BAB 3 mengetahui
4 BAB 4 KECURIGAAN
5 BAB 5
6 BAB 6 penyelamatan
7 BAB 7 perubahan
8 BAB 8 kesembuhan eliza
9 BAB 9 KESEMBUHAN ELIZA 2
10 BAB 9 PERGI
11 BAB 11 keputusan
12 BAB 12 KEPUTUSAN
13 BAB 13 mengambil keputusan 2
14 BAB 14 Kehidupan baru
15 BAB 15 RENCANA
16 BAB 16 Masuk ke universitas
17 BAB 17 memulai rencana
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20 MENCARI CARA
21 BAB 21 motor baru
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24 tepat sasaran
25 BAB 25
26 BAB 26 mengikuti
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30 penthouse
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33 Balapan
34 BAB 34 mencari informasi
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38 RUMAH SAKIT
39 BAB 39 bertemu
40 BAB 40 Peter jatuh cinta
41 BAB 41 STRATEGI
42 BAB 42 cemas
43 BAB 43 menjemput
44 BAB 44 MENJEMPUT 2
45 BAB 45 pergi kepesta
46 BAB 46 Datang kepesta
47 BAB 47 aksi di mulai
48 BAB 48 menerima tawaran.
49 BAB 49 terbawa perasaan
50 BAB 50
51 BAB 51 bertemu pablo
52 BAB 52
53 BAB 53 kecurigaan sang ibu
54 BAB 54
55 BAB 55 protes Hary
56 BAB 56 perubahan
57 BAB 57 PERUBAHAN 2
58 BAB 58 Eliza pergi
59 Bab 59
60 BAB 60 SALING SUPPORT
61 BAB 61 mencari cela
62 BAB 62 mendapatkan bukti
63 BAB 63 MENCARI BUKTI
64 BAB 64
65 BAB 65 TEPAT SASARAN.
66 BAB 66 cinta terasa tumbuh
67 BAB 67 wisuda
68 BAB 68 rencana jessi
69 BAB 69 presiden turun tangan
70 BAB 70 hampir saja
71 BAB 71 mencari kambing hitam
72 BAB 72
73 BAB 73 MENEMUI ELIZA
74 BAB 73 MENEMUI ELIZA
75 BAB 75 pesan Nicky
76 BAB 76 memulai
Episodes

Updated 76 Episodes

1
BAB 1 keputusan hakim
2
BAB 2 pengkhianat
3
BAB 3 mengetahui
4
BAB 4 KECURIGAAN
5
BAB 5
6
BAB 6 penyelamatan
7
BAB 7 perubahan
8
BAB 8 kesembuhan eliza
9
BAB 9 KESEMBUHAN ELIZA 2
10
BAB 9 PERGI
11
BAB 11 keputusan
12
BAB 12 KEPUTUSAN
13
BAB 13 mengambil keputusan 2
14
BAB 14 Kehidupan baru
15
BAB 15 RENCANA
16
BAB 16 Masuk ke universitas
17
BAB 17 memulai rencana
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20 MENCARI CARA
21
BAB 21 motor baru
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24 tepat sasaran
25
BAB 25
26
BAB 26 mengikuti
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30 penthouse
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33 Balapan
34
BAB 34 mencari informasi
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38 RUMAH SAKIT
39
BAB 39 bertemu
40
BAB 40 Peter jatuh cinta
41
BAB 41 STRATEGI
42
BAB 42 cemas
43
BAB 43 menjemput
44
BAB 44 MENJEMPUT 2
45
BAB 45 pergi kepesta
46
BAB 46 Datang kepesta
47
BAB 47 aksi di mulai
48
BAB 48 menerima tawaran.
49
BAB 49 terbawa perasaan
50
BAB 50
51
BAB 51 bertemu pablo
52
BAB 52
53
BAB 53 kecurigaan sang ibu
54
BAB 54
55
BAB 55 protes Hary
56
BAB 56 perubahan
57
BAB 57 PERUBAHAN 2
58
BAB 58 Eliza pergi
59
Bab 59
60
BAB 60 SALING SUPPORT
61
BAB 61 mencari cela
62
BAB 62 mendapatkan bukti
63
BAB 63 MENCARI BUKTI
64
BAB 64
65
BAB 65 TEPAT SASARAN.
66
BAB 66 cinta terasa tumbuh
67
BAB 67 wisuda
68
BAB 68 rencana jessi
69
BAB 69 presiden turun tangan
70
BAB 70 hampir saja
71
BAB 71 mencari kambing hitam
72
BAB 72
73
BAB 73 MENEMUI ELIZA
74
BAB 73 MENEMUI ELIZA
75
BAB 75 pesan Nicky
76
BAB 76 memulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!