"Ken, sepertinya aku harus keluar kamar. Lihatlah, itu sudah jam 09.00 pagi. Aku tidak pernah berdiam diri di kamar sampai jam 09.00 pagi seperti ini. Apalagi ini adalah pengalaman pertamaku masuk di rumah mertuaku. Mana mungkin aku jadi seburuk ini citranya." keluh Emily, yang kala itu hendak bangkit dari tempat tidur tapi ia di tahan oleh Kendrick.
"Ini bukan rumah mertuamu sayang. Ini adalah rumahmu juga sekarang. Mansion ini adalah rumahku. Di saat kamu sudah menjadi istriku, itu artinya. Mansion ini adalah rumahmu juga. Jadi jangan merasa tidak enak. Anggap saja ini rumah sendiri. Kamu lupa ya, kita sudah menikah." ucap Kendrick, yang sejak tadi tidak melepaskan belitan pelukannya yang memeluk Emily dari samping di atas tempat tidur.
"Tapi tetap saja Ken. Aku tidak enak hati. Kamu tidak mau kan aku dicap oleh mertuaku buruk. Maksudku, oleh Mommy mu."
"Panggil dia Mommy seperti aku memanggilnya. Jangan panggil mertua. Dia juga ibumu kan sekarang. Meksi Ibu mertua." imbuh Kendrick, yang sepertinya masih bermalas-malasan dan tidak pernah beralih sedikitpun ketika Kendrick menempel di tubuh Emily.
Baik Kendrick dan Emily keduanya masih belum memakai apapun. Mereka masih sama-sama tidak mengenakan baju. Dan mereka berada di bawah hamparan selimut yang membungkus tubuh mereka.
"Ken, aku serius. Lepaskan pelukanmu. Biarkan aku keluar kamar. Setidaknya aku akan pergi ke dapur dan berpura-pura mengambil minuman. Lalu aku akan menyapa mereka. Sungguh Ken, ini sangat membuatku tidak nyaman." ujar Emily, yang begitu merasa tidak enak hati saat di hari pertama ia di boyong Kendrick ke Mansion. Tapi ia malah enak enakan saja di kamar. Ketika pagi sudah jelang siang kala itu.
Emily yang berusaha untuk lepas dari pelukan Kendrick terlihat kesusahan. Karena Kendrick justru mempererat pelukannya.
"Sudah aku katakan berapa kali sayang. Kamu tidak perlu keluar kamar. Kamu saat ini adalah milikku. Ini adalah hari bulan madu kita. Kita nikmati saja waktu demi waktu di kamar. Kalau kamu lapar aku yang akan pergi ke bawah untuk mengambilkan makanan untuk mu."
"Tapi Ken,"
"Sayang, aku belum bisa move on dari apa yang sudah kita lakukan semalaman. Semua itu adalah pengalaman pertama kita. Dan kamu tahu, sepanjang malam kita melakukannya. Kamu sangat luar biasa. Lihatlah, aku sekarang sudah benar benar jadi pria sejati. Aku sudah persembahkan keperjakaan ku untuk mu."
Kendrick kemudian memudarkan pelukannya. Dan menyuruh Emily untuk berbalik memandangnya.
"Look at me darling." ucap Kendrick.
Emily pun menurut. Ia kemudian membalikkan tubuhnya dan memandang wajah Kendrick yang saat itu ia sedang memandanginya.
"Apa yang kau lihat dari mataku ini. Katakanlah dengan jujur." Emily kemudian menatap wajah sang suami. Lebih tepatnya, Emily memandang bola mata Kendrick yang berwana coklat keemasan itu dengan begitu intens.
"What do you see?" tanya Kendrick.
Emily pun semakin mengamati wajah Kendrick.
"Aku melihat cinta yang begitu berkobar di matamu. Dan aku paham, dirimu saat ini sedang merayakan kemenangan cinta itu." jelas Emily, menjelaskan apa yang ia tangkap saat ia menatap mata sang suami.
"Benar sayang. Aku memang sedang jatuh cinta sekarang ini. Dan aki sedang merayakan kemenangan cinta itu bersama mu." jawab Kendrick, yang kemudian ia dengan begitu gemasnya langsung menguasai Emily.
Seketika saja Kendrick sudah berada di atas Emily sambil melancarkan aksinya untuk menciumi wajah sang istri dengan gemas.
"Stop Ken, stop. Jangan buat aku menjerit-jerit sepagi ini. Aku malu jika jeritan ku sampai terdengar keluar. Aku yakin, di rumah ini banyak sekali art-nya. Dan aku malu jika suara teriakan kita sampai terdengar keluar." ucap Emily, sambil menahan.dada bidang Kendrick yang saat itu sudah berada di atasnya. Karena ia baru saja.menggelitik tubuh Emily, sehingga membuat Emily kegelian.
"Mereka tidak akan mendengar apapun Emily. Kamu pikir kamar ku ini didesain seperti apa. Kamu berteriak pun mereka tidak akan dengar. Dan suara lenguhan kita yang bersahutan semalam juga aman. Jangan malu untuk tidak mengakui jika semalam kamu bersuara sangat jelas." goda Kendrick.
Dan hal itu pun sudah cukup membuat kedua pipi Emily bersemu merah karena malu.
Benarkah aku semalam bersuara keras, sungguh memalukan. Ucap Emily membatin, yang kemudian ia mencoba untuk menyembunyikan wajahnya dari tatapan tajam Kendrick yang masih berada di atasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Tini Uje
aaahhh...jangan ada cerita pelakor2 thor bosan disetiap nopel pelakor mulu
2023-05-25
4