"Sekarang?" tanya Chiko.
"Tentu aja sekarang, bentar lagi teman- teman Ibu akan datang kesini," pungkasnya.
Pria itu sekilas menatap istrinya dan merasakan ada kekecewaan padanya. Chiko pun merasa aneh pada sang Ibu malah meminta Bella yang menemaninya bukan Revi.
"Oya, nanti kalo teman-teman Ibu sudah sampai disini, tugasmu membawakan jus segar dan makanan untuk para tamu," Bu Sani menatap menantunya.
Chiko pun tidak terima Istrinya di perlakukan seperti pembantu di hadapan teman-temannya. Pria itu langsung menatap sang Ibu.
"Apaan sih Bu, dia bukan pembantu. Ada Bi Lastri biar dia aja yang mengerjakan tugasnya," Chiko menatap kesal Ibunya.
"Emang salah ya, Ibu meminta dia untuk melayani teman-teman Ibu?" tanya Bu Sani menatap Chiko.
Revi pun menatap suaminya lalu, tersenyum. Dia tidak mempermasalahkan dirinya seperti yang Ibu mertua inginkan.
"Udah enggak apa-apa kok, Mas. Aku mau menuruti permintaan Ibumu," ucap Revi menatap suaminya.
"Tuh kan, Istrimu aja bilang enggak apa-apa. Terus kenapa kamu larang dia?" Bu Sani menatap putranya.
Chiko pun memilih diam kemudian menatap sang istri dan tersenyum.
"Ya udah kalo emang kekeuh kamu ingin melayaninya, aku enggak bisa apa-apa," ucap Chiko.
"Iya, Mas."
Pria itu pun berpamitan untuk pergi ke kamarnya untuk tidur siang karena rasa kantuk mulai menyerang dirinya.
Suara bell pintu pun berbunyi, tanda ada seseorang yang bertamu ke rumahnya. Bu Sani pun meminta Revi agar membukakan pintunya dan wanita itu segera berjalan untuk membukakan pintunya.
"Apakah Bu Saninya ada di rumah?" tanya wanita paru baya sambil tersenyum.
"Pasti Ibu ini mau ada acara arisan disini ya? Masuk aja, Ibu ada di dalam kok," ucap Revi pada Ibu-Ibu yang ada di luar tersebut.
Mereka pun segera masuk ke dalam rumah tersebut dan kini menghampiri Bu Sani yang sedang duduk di sofa.
"Helo Jeng, apa kabar?" tanya Cici pada Bu Sani.
"Baik Jeng, udah lama kita enggak bertemu ya," Bu Sani memeluk sahabatnya.
Mereka saling memeluk satu sama lain dan merasa senang bisa berkumpul kembali, setelah hampir satu bulan berpisah karena kesibukan masing-masing.
Ibu-Ibu arisan itu saling menceritakan satu sama lainnya saat mereka sibuk dengan pekerjaannya.
"Ini minumannya, silahkah di minum Bu," ucap Revi sambil menyimpan minuman jus tersebut di atas meja.
"Makasih, Nak," ucap Mila.
"Sama-sama, Bu," Revi tersenyum.
"Beruntung sekali ya, Jeung, punya menantu baik banget suka menyuguhkan makanan untuk kita," ucap Cici merasa kagum.
"Ah biasa aja. Oya, Jeng, kenalin dia sahabat anakku," Bu Sani memperkenalkan Bella.
"Cantik benar ya, Jeng. Cocok tuh kalo dengan anakmu," celetuk Mila.
"Iss, apaan sih Jeung, disini ada istrinya loh," ucap Cici tersenyum pada Revi.
"Harusnya gitu sih, anakku menikah dengan dia. Kalian tau enggak? Dia wanita cerdas, mampu adu tawar ketika aku jual tanah dan juga dia pengusaha sukses, pokoknya enggak ada yang mampu nyaingi dia," ucap Bu Sani membanggakan Bella.
"Udah cantik, sukses dan pintar lagi. Udahlah sama anakmu aja dari pada yang itu sekarang udah kere," bisik Mila.
Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Revi berusaha sabar saat harga dirinya di injak-injak. Ibu mertuanya lebih membanggakan Bella karena wanita itu terlahir dari orang kaya dan karirnya sukses sampai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Keyza
bodoh kali kau Revi,,,mau ajah di injak2 oleh mertua kek gitu
2024-01-26
0
Sukliang
sampe bab ini suami masih bela istri ya
2023-07-04
0
Uthie
jangan diam aja Revi 💪😡
2023-06-27
0