Ketika Seorang Istri Tak Dihargai Lagi
Seorang wanita cantik kini merasa sedih dengan kondisi perusahaannya sekarang. Bagaimana tidak, perusahaan yang dulu didirikan oleh ayahnya harus mengalami kebangkrutan karena banyak pekerja yang tidak jujur serta melakukan tindakan korupsi. Wanita tersebut hanya bisa menangis di dalam mobil dan tidak menyangka akan terjadi bencana pada perusahaannya.
'Maafkan, Revi, Yah.' gumam wanita itu merasa bersalah dan terus menangis termehek-mehek.
Wanita cantik itu benar-benar tidak menyangka karyawannya tega melakukan itu. Entah apa salah dirinya sehingga mereka senekat itu membuat perusahaannya bangkrut.
Mobil yang di sopiri Pak Ilham pun kini sudah sampai di rumah kediamannya. "Kita udah sampe di rumah, Non," ucap Pak Ilham menatap majikannya.
"Iya, Pak," Revi menganggukan kepalanya.
Sebelum keluar dari mobil, Revi menghapus air matanya yang membasahi wajah cantik wanita itu. Kemudian menarik napasnya lalu, menghembuskan dengan pelan-pelan.
Wanita tersebut langsung keluar dari mobil kemudian, berjalan menuju rumah. Pak Ilham merasakan apa yang majikannya rasakan. Pria paruh baya itu merasa kasihan dengan perusahaannya yang terjadi pada sang majikan.
Revi segera masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar. Akan tetapi, langkahnya harus terhenti saat seorang pria memanggil dirinya.
"Sayang sudah pulang?" tanya seorang pria yang kini berjalan menghampiri Revi.
"Iya, Mas," wanita itu menganggukan kepalanya lalu, tersenyum pada sang suami.
Chiko menatap wanita yang ada di depannya dengan tatapan intens dan merasa ada sesuatu yang terjadi. Apalagi melihat mata sang istri sembab.
"Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu?" tanya pria itu pada sang istri.
Wanita itu hanya diam saja kemudian, menatap Chiko dan tiba-tiba memeluk sang suami.
"Perusahaanku, Mas," ucap wanita itu meneteskan air matanya.
"Perusahaanmu, napa? Apa yang terjadi?" tanya Chiko dengan mengerutkan keningnya karena tidak paham.
Revi segera menguraikan pelukannya kemudian, menatap pria yang ada di depannya.
"Perusahaanku bangkrut, Mas," jawab Revi terisak menangis.
"A-apa?" ucap wanita paruh baya merasa terkejut mendengar perkataan menantunya.
"Bu ...." panggil Revi pada Ibu mertuanya dan berjalan menghampiri wanita paruh baya itu.
"I-ibu enggak salah dengarkan kalau ...." perkataan Bu Sani harus terputus karena Revi menyela pembicaraannya.
"Ibu enggak salah dengar, kok. Emang perusahaanku kini bangkrut karena orang-orang yang enggak bertanggung jawab," Revi meneteskan kembali air matanya.
"Kenapa bisa sampai begitu? Nasib kita bagaimana nanti?" Bu Sani memijit kepalanya yang tidak pusing lalu, duduk di sofa.
Chiko pun berjalan menghampiri Ibunya, serta ikut duduk. "Kenapa Ibu bicara seperti itu? Udahlah, lagian masih ada Chiko yang bekerja. Kita 'kan enggak tau bencana itu akan datang jadi terima ajalah," ucap Chiko memegang kedua tangan sang Ibu.
"Tapi .... udah ah, Ibu pusing mau tidur. Huh, apa kata orang bila mempunyai menantu yang kere karena perusahaannya bangkrut? Ah, bikin malu aja!"
Ibu Sani segera pergi dari hadapan menantu dan putranya. Revi yang mendengarkan perkataan Ibu mertuanya merasa sakit hati. Kenapa bisa Ibu Sani berkata seperti itu. Chiko berjalan menghampiri istrinya lalu, tersenyum.
"Jangan dengarkan perkataan Ibu ya, Sayang. Sekarang, ayo, kita ke dalam kamar dan tidur," ucap Chiko.
"Iya, Mas," Revi menganggukan kepalanya. Mereka pun segera pergi menuju kamar untuk tidur karena jam menunjukan pukul sepuluh malam.
Revi pun segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan langsung memejamkan matanya karena merasa lelah. Chiko yang melihat sang istri sudah tidur merasa kasihan apa yang terjadi pada perusahaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Keyza
bukan hanya sekedar orang luar
mertua repi pun juga bisa menjadi orang ke 3,,,kalau ikut campur terus...mertua kayak gitu hanya buat rumahtangga kagak harmonis
2024-01-26
0
ayu nuraini maulina
selalu kasta yg d pandang ck
2023-08-03
0
Uthie
coba mampir 👍
2023-06-27
0