Merasa muak melihat sikap Velyn,Zora pun langsung mendorong Velyn hingga jatuh tersungkur.
Bug..
"Akh." lirih Velyn yang terjatuh dan kesakitan.
Hal itu pun langsung dilihat oleh Arsen sendiri.
"Zora.!!" seru Arsen memanggil nama Zora dengan nada emosinya.
Zora pun kaget dan langsung menoleh kearah Arsen.
"Tuan.." seru Zora yang panik.
Arsen pun langsung menghampiri Velyn yang masih dalam posisi terjatuh.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Arsen pada Velyn dengan perasaan khawatir.
Velyn hanya menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa-apa." jawab Velyn.
Kini Arsen pun menoleh tajam ke arah Zora.Membuat Zora seketika tertunduk takut karena tak berani melihat tatapan Arsen yang tajam.
"Jika kau berani menyentuhnya lagi,aku tidak akan memaafkan mu.!!" ucap Arsen memberi peringatan tegas pada Zora.Dan membawa Velyn pun menuju kamar perawatan.
"Ma..Maaf tuan,ini tidak seperti yang tuan pikirkan." ucap Zora mencoba membela diri.
"Setelah kau mendorongnya sampai terjatuh,memangnya kau tahu apa yang ku pikirkan??" tegur Arsen yang langsung memarahi Zora.
"Maafkan saya tuan,saya bersalah." ungkap Zora yang merasa bersalah.
"Pergi,aku tidak mau melihat mu.!" ucap Arsen yang langsung menyuruh Zora untuk pergi.
Sebab Arsen merasa tidak terima dan kesal atas sikap dan tindakan Zora yang keterlaluan.
Zora hanya diam dan tak berani menjawab.Akhirnya ia pun memilih meninggalkan rumah sakit dengan perasaan bersalah.
...****************...
Plak..Plak..
Terdengar suara tamparan melayang ke wajah dua orang pria berbadan besar,yang tak lain adalah orang suruhan Tamara.
"Dasar tolol.!!Goblok.!!Menangkap bocah sialan itu saja kalian tidak becus.!!Manusia tidak berguna.!!" umpat Tamara yang langsung meluapkan seluruh emosinya pada kedua orang suruhannya.Sambil menatap tajam ke arah mereka.
"Ma..Maaf nyonya..Sebenarnya kami sudah hampir menangkap gadis itu.Tapi seorang pemuda datang menolongnya dan membuat kami seperti ini.Padahal saya sudah menusuk punggungnya dengan pisau." jawab salah satu pria itu mencoba menjelaskan dengan kondisi dirinya yang sudah babak belur.
Mereka tak mengira jika akan kalah bertaruh duel pada Arsen.Walaupun kondisi Arsen yang sudah tertusuk dipunggung,tapi ternyata tak membuat Arsen akan jatuh dan kalah saat menghadapi mereka.Tapi justru mereka yang harus harus menerima kekalahan dengan kondisi yang sudah babak belur dihajar oleh Arsen.
"Kalau kau memang sudah menusuk dia,kenapa kau masih saja kalah??Dan membiarkan bocah itu lolos.!!Brengsek.!" sentak Tamara yang semakin emosi.
Kedua pria itu hanya memilih diam dengan kepala menunduk.
"Sekarang aku mau kalian harus menemukan gadis itu dan bawa dia ke hadapan ku.!!Jika kalian gagal lagi,aku akan menghabisi kalian.Paham.!" ucap Tamara memberi peringatan keras pada kedua orang suruhannya.
"Baik nyonya." jawab mereka secara serentak.
...****************...
"Apa dia melukai mu?" tanya Arsen sesaat memperhatikan kondisi Velyn.
"A..Aku baik-baik saja tuan.Justru bagaimana dengan keadaan anda?Punggung anda bagaimana?Kenapa anda tiba-tiba keluar?" tanya Velyn balik yang tanpa sadar menunjukkan sikap khawatirnya pada Arsen.
"Ini hanya luka kecil,aku juga baik-baik saja." jawab Arsen sambil menoleh ke arah punggungnya yang sudah diobati dan ditutupi perban.
"Syukur lah kalau begitu." ujar Velyn langsung bernafas lega mengetahui Arsen baik-baik saja.
"Dan terima kasih karena anda menolong ku lagi.Maaf aku sudah membuat anda seperti ini tuan." ungkap Velyn sesaat menunduk dan merasa bersalah.
Arsen pun menatap serius ke arah Velyn.
"Boleh aku memeluk mu?" tanya Arsen dengan nada pelan.
Velyn pun langsung kaget dan membulatkan kedua matanya.
"A..Apa??" seru Velyn.
"Hanya sebentar." ucap Arsen dengan nada berharap.
Velyn pun mulai bingung dengan permintaan Arsen.
Apa dia serius? gumam Velyn dalam hatinya.
"Hei,kau dengar aku?" panggil Arsen pada Velyn.
"Ah,iya..Baik lah boleh tuan.Anggap saja ini tanda terima kasih ku karena anda sudah menolong ku." jawab Velyn yang terpaksa mengijinkan Arsen untuk memeluk dirinya.Mengingat Arsen sudah mempertaruhkan nyawanya untuk menolong dirinya.
Arsen tanpa bicara lagi,langsung mendekap tubuh Velyn.Ia pun memeluknya dengan sangat erat tanpa ingin melepaskannya.
Sementara Velyn hanya bisa diam dan membiarkan Arsen memeluk dirinya.
Semoga ini bukan cara yang salah. gumamnya lagi dalam hati.
Setelah memeluknya,Arsen pun melepaskannya dan kembali memandang wajah Velyn dengan sangat serius.
"Karena urusan kita sudah selesai,sebaiknya aku harus pulang.Dan anda juga perlu istirahat biar kondisi anda bisa pulih besok." ucap Velyn yang berniat ingin pulang.
"Apa kau tidak bisa menemani ku disini?" tanya Arsen.
"Menemani??Tapi.-" tanya Velyn yang sesaat bingung.
"Tolong." sahut Arsen memohon dengan wajah sendu.
Velyn pun menatap Arsen dengan perasaan bingung.
"Tapi aku tidak bisa,besok aku harus bekerja.Begini saja,besok aku akan kembali untuk menjenguk anda lagi disini.Bagaimana?" ujar Velyn memberi saran pada Arsen.
"Apa kau begitu ingin mengabaikan ku?" tanya Arsen dengan anda kecewa.
"Bukan,aku tidak bermaksud untuk mengabaikan mu.Tapi kau tidak mengerti posisi ku.Aku ini gadis pekerja disebuah toko,jadi jika aku tidak masuk besok gaji ku pasti akan dipotong." tukas Velyn menjelaskan tentang pekerjaannya.
"Kalau begitu kau berhenti dan bekerja padaku." ucap Arsen memberi saran pada Velyn.
"Apa??" seru Velyn yang kaget.
"Bekerja padaku mulai hari ini" jawab Arsen memperjelas lagi ucapannya.
Velyn langsung mengernyitkan alisnya keatas.
"Maaf tuan,bukan aku menolak rezeki.Tapi kurasa itu tidak perlu.Anda memang sudah menolong ku dan aku berhutang jasa pada anda.Tapi bukan berarti aku akan memanfaatkan anda.Terlebih anda ternyata adalah orang yang disegani di kota ini." jawab Velyn langsung menolak tawaran Arsen.Sebab Velyn menyadari jika ia tidak mau memanfaatkan Arsen.Terlebih ia sudah mengetahui siapa Arsen sebenarnya.Walaupun ia sulit percaya jika Arsen ternyata adalah seorang Presdir di perusahaan ternama.
Arsen pun mengernyitkan pandangannya.
"Bagaimana kau tahu tentang aku?" tanya Arsen.
Velyn hanya tersenyum tipis.
...****************...
Zora mencari tempat untuk menenangkan dirinya,setelah Arsen memarahinya.
Ia pun memilih sebuah bar untuk menghabiskan waktunya disana.Dan secara tidak sengaja ia pun bertemu dengan David teman semasa SMA nya dulu.
"Hei,kenapa kau kesini hanya sendirian saja??" tanya David menghampiri Zora sembari duduk disampingnya.
Sesaat Zora pun menoleh ke arah David sambil tersenyum terpaksa.
"Memangnya aku harus datang dengan orang sekampung??" tanya Zora.
"Haha,kau selalu saja begitu.Kau pasti sedang ada masalah bukan?" tanya David yang langsung menebak Zora.
"Apa aku terlihat begitu?" tanya balik Zora.
"Itu sudah umum,jika setiap orang datang kesini pasti karena sedang menghadapi sesuatu masalah.Dan solusinya hanya menikmati minuman ini sembari mendengar musik yang akan menghibur perasaan." jelas David panjang lebar sambil menggeser kan segelas minuman pada Zora.
"Kau sepertinya mudah sekali menebak seseorang." ujar Zora memuji David.
"Hanya hal biasa,lalu apa yang membuatmu berada disini?" tanya David ingin tahu.
"Aku merasa hancur hari ini." jawab Zora sambil meneguk minumannya.
"Hancur??Karena apa??Kau bisa menceritakannya pada ku." tanya David semakin penasaran.
Sesaat Zora pun menatap ragu akan ucapan David.
"Tenang,aku pandai menyimpan rahasia.Aku bukan bermulut ember." sambung David lagi sambil memperagakan mengunci mulutnya.
Zora hanya bisa tersenyum tipis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Laili Rochmah
mungkin velyn itu teman masa kecilnya
2025-03-22
0
Warijah Warijah
Velyn Velyn..keras kepalamu nnti akan menghancurkn dirimu... seharusnya Arsen jelasin ke Velyn. bahwa Velyn sedang di cari oleh anak buahnya rumah bordil itu untuk dijadikan pelacur... Velyn ko ga kapok2 ya, sdh dikejar2 orangnya Tamara ko ga sadar si..
2023-05-31
0
👁️🗨️eHa🦄
sambung
2023-05-31
0