Dendam Sang Putri.
Part #10
Seharian Ini Satsuki ( Xitan) Terbang mengarungi Negri dengan kerajaan di beberapa hampar daratannya.
Ice terbang melesat cepat menembus angin yang berhembus menambah dingin keadaan saat berada di atas kepala burung Es tersebut.
Di tengah langit yang cerah, Ice mulai melewati hutan monster, Satsuki masih waspada dan terus melihat sekeliling.
" Kau lihat sesuatu?"
Ya, Aku lihat seorang anak kecil tengah bergulat dengan Shamonshom Raigh berkaki Sepuluh, Mirip kalajengking raksasa . mungkin itu adalah Shamonsom Raigh tingkat empat.
" Matamu jeli juga... Ayo turun"
Mendengar perintah Satsuki, Ice segera menukik tajam ke arah bawah hutan Monster. Setelah jaraknya beberapa meter ke tanah Satsuki mulai meloncat.
Hup!
Satsuki menjatuhkan diri BRUGH, Ia turun sempurna saat menahan bobot tubuhnya yang seringan bulu.
" ICE... Terbang!"
Di Dekatinya para pemburu yang memegang persenjataan lengkap, Satsuki mulai berdegug saat melihat seorang anak kecil berumur kira-kira sepuluh tahun tengah berusaha menghajar Shamonsom Raigh tersebut dengan gigih.
" Pangeran ! Menyingkir, biar kami yang mendapatkannya'' Pekik Para prajurit di belakangnya.
" Tidak! Kali ini biar aku yang menangkap nya untuk lelang di Kerajaan kita" Sang Anak tersebut mendekati Monster yang tingginya tiga kaki dari tubuhnya.
Sang Anak tersebut menyerang dengan pedang telanjang dan Sang Shamonsom Raigh mulai mempertahankan dirinya.
" HYAAAAAT!!' Pekik Sang Anak, Saat pedangnya menyentuh satu kaki sang monster, Monster tersebut mengarahkan mulutnya ke arah Anak tersebut.
GWOOOOOOORRRRR! Anak tersebut terbelalak'
BRRZZZZTTTT! Listrik bertegangan tinggi mulai menghadang anak tersebut. Satsuki yang sedari tadi mendekati Mahkluk tersebut akhirnya mengambil tubuh anak tersebut dan menangkapanya sigap, Ia membalikan tubuhnya lalu melompat.
Dap!
Syut!
Syut! Seketika Satsuki mengelak dari serangan monster tersebut.
GWOOOAAAAA!!! Sang monster marah saat Anak tersebut menghindar dari serangan sang monster .
" Aduh! Pekik Sang anak tersebut " Kau baik-baik saja?" Tanya Satsuki namun saat ini wujud satsuki berubah menjadi Xitan. Karna Xitan memakai aliran Q-keseluruh tubuh Satsuki akhirnya peristiwa perubahanpun terungkap.
Kapanpun Satsuki bisa menjadi Xitan, asalkan ia konsentrasi menyalurkan energinya keseluruh tubuhnya.
" Tuan, Terimakasih" Ucap Bocah tersebut. Xitan menyadari sesuatu saat sang monster kembali mengeluarkan serangannya " Terimakasihnya nanti saja!" Xitan segera mendorong anak tersebut menjauh darinya BRZZZZHH!! Listrik tegangan tinggi kembali terarah pada Xitan, Tapi Xitan mengelak dan meloncat ringan ke langit hutan tersebut dan menghilang. Sang monster mencari hingga menembaki setiap pohon dengan aliran listrik bertegangan tingginya.
Pintar juga makhluk itu. Pikir Xitan.
" Keren! " Pekik anak tersebut seraya memegang pedang kecil di genggamannya.
" Tuan, sebaiknya kita pergi dari tempat ini! monster level Empat sangat berbahaya " Tidak Aku harus mendapatkannya" Sang anak mendekati cepat ke arah monster yang sedang mengamuk itu.
GWOOOAAAAARRR!!! Sang monster membuka mulutnya untuk menembak anak tersebut namun di saat yang tepat " PAWWWW!" Cahaya terang yang sangat silau kembali membutakan mata karna ke silauannya.
" Dari atas!" Teriak sang pengawal seraya menunjuk " Hah! Keren!" Teriak anak kecil tersebut. Dari langit bercahaya silau , Keluar seorang berjubah serba hitam , Ia memegang sebuah kekuatan di tangannya. Bah bola Cahaya panas yang tak terhingga baranya .
Xitan mengarahkan bola cahaya itu ke atas kepala monster tersebut. Sang monster sigap mempertahankan dirinya dengan menyorotkan mulutnya yang di penuhi aliran listrik yang cukup tinggi.
BRRZZZZHHH! Suara cercitan listrik sang monster yang berkedap kedip saling berganti, Pawwww! Cahaya listrik itu mulai beradu di udara dan ...
BOOOOOMMMM!!!
WHOOOOOSSSH! Prekuensi dari ledakan menyapu berbentuk bulat dengan kecepatan tinggi dan mengelilingi hutan monster tersebut, anginnyapun sangat kencang hingga material sisa ledakan terhempas dan sakit saat terpental ke bagian tubuh.
Sang bocah yang sok berani itu pun menutup wajahnya dengan silangan tangannya " Tuan Muda!" Pekik sang pengawal berusaha menjadi tameng ledakan.
SYUUUT... Perlahan Asap ledakan tersebut mulai menipis, Anak kecil yang sedari tadi berharap mengalahkan sang monsterpun mulai membuka tangannya yang sedari tadi menyembunyikan wajahnya itu.
Dilihatnya samar...
Seseorang berjubah hitam dengan penutup kepala itu mulai keluar , Ia berjalan perlahan.
" Wah, Tuan muda... Orang itu masih hidup..." Takjub sang pengawal. Anak tersebut pun mulai mencercidkan alisnya.
Xitan berjalan perlahan mendekati anak yang hampir tiada itu.
Kini Mata berbinar dengan sangat takjub seraya mengepalkan kedua tangannya dan melompat-lompat " Tuan kau sungguh hebat!" Pekik anak tersebut , Xitanpun tersenyum lalu berjongkok dan menepuk kepala anak tersebut " Anak bodoh! Lain kali jangan lakukan hal nekad lagi ya?" Ucap Xitan. Anak tersebut mengangguk kemudian memeluk Xitan erat " Terimakasih tuan, kau sungguh hebat! Jadikan aku muridmu!" Seru anak tersebut. Xitan terbelalak saat mendapatkan pelukan tiba-tiba itu, begitupun Anak tersebut.
Tuan ini, kenapa wangi parfumnya mirip seorang gadis? Dan tubuhnya nyaman saat di peluk. Terutama bagian dadanya' Ah sial aku sungguh kurang ajar berfikir yang tidak normal' Bathin sang anak.
Xitan melepas pelukan sang anak tersebut, Iapun segera berdiri " Tuan muda, Monsternya pingsan! Kita bisa membawanya ke tempat lelang sekarang" Xitan dan anak tersebut menoleh ke arah monster tersebut dan mendekatinya.
" Tuan, monster ini milikmu" Ucap Sang anak tersebut.
Xitan membuang wajah karna tak tertarik " Ambilah, bukankah kau hampir mati karna tertarik dengan binatang tersebut?" Anak tersebut tertegun karna mendapat jawaban yang dingin dari sang penyelamatnya " Tunggu tuan! Kalau begitu kita jual saja"
Deg!
Xitan menoleh " Jual?" Anak tersebut senang karna mendapat respon , iapun mulai mendekat dan berhadapan lagi dengan tuan penyelamatnya " Ia, aku adalah anak dari pemilik rumah lelang yang terkenal sedaratan ShamonShom, Kami sering melelang Monster- monster Hebat di kerajaanku, Satu minggu lagi lelang akan di buka, kau bisa datang kesana, hasilnya kita bagi tiga" Xitan terdiam tak berkata.
Boleh juga, Satu kantung berisi Seratus emas saja sudah cukup untuk menyewa mata-mata dan melancarkan penyerangan untul Coi hong nam... hehehe ide briliand juga nampaknya. Jiwa licik Xitan mulai merasuki hati satsuki.
" Bagai mana Tuan, kau mau kan?"
" Bagi tiga?" Tanya Xitan heran , Sang anak tersenyum dan mengulang lagi kata-katanya " Ia dibagi tiga, Satu perempat untuk rumah lelang di keranjaan ayahku, Seperempat lagi untukku dan para pengawal lainnya, kau tidak mungkinkan membawa monster itu sendirian, sebagai gantinya kau akan membayar tenaga kami, dan sisanya milikmu" Xitan lagi-lagi terdiam.
" Kau setuju?" Xitan masih terdiam " Oh ia siapa namamu? Aku Xi Zhau zhau, Anak bungsu dari kerajaan Xi, apakah kau pernah mendengar nama kerajaanku?" Xitan masih terdiam.
" Tuan , aku bicara padamu, siapa namamu?"
" Aku? Namaku Xitan" Jawabnya dingin.
" Wah, kau seorang pendekar?"
" Tidak aku seorang pengembara, aku harus pergi... masih banyak tugas yang harus ku sekesaikan , ICE!" Jelas Xitan seraya menyeru Shamonsom Raigh milikknya, Akhirnya ICE datang dan turun BRUGH! Burung besar itu berdiri di tanah dan mengepakan sayapnya yang dingin dan tajam.
Anak tersebut lagi-lagi terbelalak " Keren! Tuan kau Keren sekali! Inikah Shamonshom Raigh Tingkat Dua, yang sadis dan jahat. Bagai mana bisa kau mendapatkan monster selegendaris ini!" Ia berputar-putar di area ICE berdiri. Hingga mengganggu penglihatan ICE yang saat itu tak ingin di sentuh mahluk selain tuannya.
KPAAAAAK! ICE mengepakan sayapnya hingga anak itu terpental, Xitan Segera melompat dan menangkapnya kembali" Terimakasih tuan, kau penyelamatku!" Ucap Xi Zhau Zhau , Xitan mendelik ke arahnya yang tampak urakan dan berkata " Merepotkan!"
" Tuan izinkan aku melihat dengan seksama monster legendaris ini!" Xi Zhau Zhau memperhatikan sekelilingnya.
" Keren, benar-benar keren"
" Kau sudah puas, pergiah bawa Monster tingkat empat itu kekotamu, agar cepat jadi uang" Xi Zhau Zhau tersenyum dan mengangguk, Xitan melompat dan segera hinggap di kepala ICE .
" Tunggu tuan "
" Apa lagi. Tak ada waktu, pulanglah"
" Bolehkah aku memanggilmu Master Xitan?"
" Panggilah sesukamu!" Xitan bersiap untuk terbang.
" Master! Aku minta bulu burungmu satu" Xitan. mencercidkan alisnya.
" Untuk apa?"
" Itu bisa di jadikan barang tambahan koleksi lelang ayahku!" Xitan tertarik dan tersenyum " Apakah akan berguna? Untuk apa barang rendahan ini?" Ice segera menciut, dan sedikit marah.
Apa kau bilang! Barang rendahan! Kau hanya tak tahu jika buluku sangat berharga.
" Hahhaa apa gunanya bulu burung bodoh ini!"
Xi Zhau Zhau segera membuka suaranya " Shamonsom Raigh milik Master Xitan adalah monster level dua, Dan sangat legendaris, apapun yang melekat di tubuh monster itu adalah berharga, dan semuanya bisa jadi uang termasuk bulunya" Jelas Xi Zhau Zhau.
Seketika Xitan tersenyum, dan berniat memprutuli bulu burung yang jadi binatang kontraknya.
Hahaha jangan berpikir kau akan mencabuti bulu-bulu indahku.
" Cih, kenapa tidak, setelah kau botak aku akan memakanmu di mangkuk shup kktoen" Seraya mengolok burung kontraknya ia mencabuti bulu Ice cepat dan melemparnya ke arah Xi Zhau Zhau...
Sial! Koaaaaaaaaak Seketika Ice menangis karna Xitan mencabuti bulunya tanpa ampun .
*ICE, akhirnya kau berguna juga, aku tak khwatir tentang uang karna bulumu sangat berharga.
KOAK! Dasar serakah, Aku bisa benar-benar punah tanpa berevolusi saat kau jadi tuanku. Master... ICE menangis ia bergidig kengerian sast Masternya mencoba berfikir untuk membotakinya*.
Beberapa menit kemudian...
" Hati-hati master!" Pekik Xi Zhau Zhau melambaikan tangannya, Xi tan sudah terbang lepas landas bersama burung kontraknya.
- Master Xi Tan The End-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
bluee
mirip komik sblh xixi
2021-06-22
3
maestuti dewi saraswati
lanjuttt
2021-06-14
1
Diah Ernawati
banyak yang komen ponek itu novel kah?
2021-06-12
1