Datang Tengah Malam

Satu jam perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Alvian sampai di tempat tujuan, yaitu kediaman mertuanya di mana istri juga kedua buah hatinya berada saat ini. Mobil pun melipir lalu berhenti tepat di depan pintu pagar.

Gelapnya malam tidak menciutkan keinginannya untuk bertemu mereka. Udara yang terasa dingin tidak membuat Alvian mengurungkan niatnya untuk melepas rasa rindunya kepada mereka. Dia turun dari dalam mobil lalu berjalan menuju pagar lalu hendak membukanya. Namun, gerakan tangannya seketika terhenti ketika mendapati pintu pagar ternyata di kunci dari dalam.

"Sial, pagarnya di kunci." Gumam Alvian menatap kunci gembok yang mengikat kuat kedua kenop pagar tersebut.

Alvian menatap sekeliling. Halaman luas kediaman mertuanya itu terlihat minim pencahayaan, hanya ada lampu taman dengan pencahayaan yang temaram. Dia mencari cara agar dirinya bisa masuk ke dalam sana. Pagar yang tinggi membuatnya kebingungan. Tidak mungkin jika dirinya harus memanjat pagar tersebut sementara ujung pagar sangatlah runcing.

"Ya Tuhan, apa yang harus saya lakukan sekarang?" gumamnya lagi mengusap wajahnya kasar.

Alvian mendongakkan kepalanya menatap lantai 2 di mana kamar Alena berada. Tidak ada cara lain lagi, seorang Alvian sudah benar-benar hilang akal. Dia akan menggunakan segala cara agar dirinya bisa masuk ke dalam sana. Sedetik kemudian, laki-laki itu tiba-tiba saja meneriakkan nama Alena.

"ALENAAAA!" teriak Alviano, suaranya terdengar membahana memantul di udara memecah keheningan malam.

"ALENAAA! MAAFKAN MAS MU, MAS BENAR-BENAR MENYESAAAAAAL!" teriaknya lagi, berharap bahwa suaranya bisa terdengar oleh sang istri.

Alvian terus meneriakkan nama istrinya tiada henti. Dia bahkan mengabaikan keadaan bahwa malam yang semakin larut dan orang-orang sedang beristirahat, suara teriakannya bisa saja menganggu mereka yang sedang terlelap. Namun, Alviano sama sekali tidak peduli dengan hal itu, yang dia pikirkan saat ini adalah, bagaimana caranya agar Alena mendengar suara teriakannya itu dan keluar membukakan pintu pagar untuk dirinya.

Harapannya itu terkabulkan juga akhirnya. Lampu kamar sang istri seketika menyala. Wanita yang dia cintai itu membuka pintu balkon dan menatap ke arahnya kini.

"Alenaaaaaa!" Alvian kembali berteriak seraya melambaikan tangannya. Seuntas senyuman pun dia perlihatkan. Hanya melihat wajah sang istri dari kejauhan saja membuatnya merasa senang bukan kepalang.

Sementara itu di atas sana. Alena menatap dengan perasaan tidak percaya, suaminya itu benar-benar ada di bawah sana. Alviano rela berkendara selama 1 jam di tengah malam demi menemui dirinya. Apakah hati seorang Alena merasa tersentuh dengan pengorbanan suaminya itu? Entahlah, hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu pasti tentang hal itu.

"Mau apa dia datang kemari di tengah malam begini?" Gumam Alena mengigit bibir bawahnya keras. Dia pun memutar badan memunggungi suaminya.

'Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?' batin Elena seketika dilanda dilema.

"Alenaaaaa!" Alviano kembali meneriakkan namanya.

Ceklek!

Pintu kamar seketika di buka dari luar. Alena yang saat ini berdiri di balkon seketika masuk ke dalam kamar. Fazril sang kaka mendengar teriakan laki-laki itu juga ternyata.

"Apa suamimu ada di luar? Tengah malam begini?" tanya Fazril mengerutkan kening.

"Aku harus bagaimana, bang? Mas Alvian teriak-teriak terus? Kalau ibu sama ayah sampai bangun, bagaimana?" tanya Alena merasa dilema.

"Biar Abang yang menemui dia!"

"Jangan, Bang. Biar aku saja, aku akan turun dan membukakan pintu pagar."

"Apa kamu baik-baik saja ketemu sama dia?"

Alena menganggukkan kepalanya berbohong tentu saja. Mana mungkin dia baik-baik saja di saat dirinya masih belum siap untuk bertemu dengan suaminya itu? Alena terpaksa menemui Alvian karena tidak ingin laki-laki itu membangunkan seluruh penghuni kompleks karena teriakannya.

"Abang jagain anak-anak, aku turun dulu," ujar Alena hendak keluar dari dalam kamar.

"Tunggu, Len."

Alena sontak menghentikan langkah kakinya.

"Apapun yang terjadi, ingat selesaikan masalah ini dengan baik-baik. Sebenarnya, Abang ingin sekali menghajar suami kamu itu, tapi Abang mencoba untuk menahan emosi. Abang ingat bahwa dia adalah ayahnya anak-anak, mereka pasti akan sangat terluka jika ayah kesayangan mereka di sakiti. Abang harap kamu juga bisa menahan emosi kamu, Len. Walau bagaimana pun Alvian adalah ayahnya anak-anak kamu." Pesan Fazril panjang lebar.

"Aku akan mengingat pesan Abang," jawab Alena melanjutkan langkah kakinya kemudian.

* * *

Di depan pagar, Alvian menunggu dengan tidak sabar. Dia bahkan sampai mendongakkan kepalanya menatap sekeliling halaman berharap bahwa istrinya akan menemuinya di sana. Sampai akhirnya, sosok sang istri berjalan keluar dari dalam rumah tersebut, dia terlihat cantik dengan piyama berlengan panjang pakaian yang biasa dia kenakan.

Alvian seketika tersenyum senang. Dia menatap tubuh yang istri yang perlahan berjalan ke arah pagar. Alena memutar kunci lalu membuka pintu pagar tersebut.

Ceklek!

Kreket!

Pintu pagar di pun di buka lebar. Alena keluar dengan wajah datar. Dia menatap ke arah lain seperti enggan untuk hanya menatap wajah Alvian.

Grep!

Alvian segera memeluk tubuh istrinya erat, bahkan sangat erat membuat dada Alena terasa sesak.

"Terima kasih karena telah bersedia menemui Mas di sini."

BERSAMBUNG

...****************...

Terpopuler

Comments

Rabiatul Addawiyah

Rabiatul Addawiyah

Lanjut thor

2023-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Ibu Rumah Tangga
2 Feeling Seorang Istri
3 Perselingkuhan Suamiku
4 Pulang ke Rumah Ibu
5 Perpisahan Yang Menyakitkan
6 Sepi dan Hening
7 Rumah Ibu
8 Mengakhiri Hubungan
9 Kakak Kandung
10 Memberi Pelajaran
11 Menyesal
12 Kuat
13 Menjelaskan Kepada Anak-anak
14 Flash Back
15 Mimpi Buruk
16 Datang Tengah Malam
17 Dilema
18 Bercerai
19 Talak
20 Fatamorgana
21 Status Yang Berbeda
22 Terluka
23 Pengorbanan Seorang Ibu
24 Sekolah
25 Hadiah
26 Hukuman
27 Dosen Killer
28 Saingan Berat
29 Berubah
30 Cemburu
31 Ucapan Adalah Doa
32 Rindu Daddy
33 Jalan-jalan
34 Teman Kuliah
35 Kagum
36 Mas?
37 Rindu Daddy Part 2
38 Rumah Sakit
39 Hak Asuh
40 Tidak Main-main
41 Daddy Jahat!
42 Disalahkan
43 Titik Terendah
44 Merasakan Perasaan Yang Sama
45 Sang Matahari
46 Ingin Bertemu Kakak
47 Hilang
48 Syok
49 Kuat
50 Dendam
51 Bibi Anisa
52 Melaporkan
53 Ukuran 34
54 Calon suami
55 Di tangkap
56 Ibu
57 Haru
58 Bertemu Setelah Sekian Lama
59 Kejelasan Hubungan
60 Malu
61 Janda Kesayangan
62 Calon Istri
63 Tidak Suka
64 Kapan Nikah?
65 Ke Mall
66 Belum Siap
67 Bucin
68 Janda
69 Menyimpan Luka
70 Benci
71 Merasa Bersalah
72 Cinta Pertama
73 Terima Kasih
74 Pernikahan
75 Perpisahan
76 Menunda Malam Pertama
77 Kangen Dede
78 Malam Yang Luar Biasa
79 Ucapan Adalah Doa Part 2
80 Nuri
81 Marah-marah Tidak Jelas
82 Maaf
83 Menolak Rasa
84 Dunia Tidak Sesempit Itu
85 Dihempaskan
86 Bodoh
87 Promosi Novel Baru, 'My Teacher My Husband.'
88 Tidak
89 Berbohong
90 Jijik
91 Setan Lewat
92 Pembuktian Cinta
93 Sudah Sama-sama Dewasa
94 Cinderella
95 Merasa Kecil Hati
96 Wanita Murahan
97 Kesempurnaan Hanya Milik Tuhan Yang Maha Esa
98 Berlibur
99 Vila
100 Serius?
101 Pembantuku Kekasihku
102 Liburan
103 Restu
104 Sayang Ibu
105 Sakit
106 Bermain Lincah
107 Nenek
108 Lian
109 Berbohong
110 Pusara Sang Ayah
111 Pulang
112 Pulang Part 2
113 Kembali Ke Kota
114 Cucu Kesayangan
115 Makan Malam
116 Meninggal Dunia
117 Kehilangan
118 Mengadopsi
119 Anak Angkat
120 Menabrak
121 Musibah
122 Tanggung Jawab
123 Trauma
124 Gebetan
125 Cinta
126 Pekerjaan yang Lebih Baik
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Ibu Rumah Tangga
2
Feeling Seorang Istri
3
Perselingkuhan Suamiku
4
Pulang ke Rumah Ibu
5
Perpisahan Yang Menyakitkan
6
Sepi dan Hening
7
Rumah Ibu
8
Mengakhiri Hubungan
9
Kakak Kandung
10
Memberi Pelajaran
11
Menyesal
12
Kuat
13
Menjelaskan Kepada Anak-anak
14
Flash Back
15
Mimpi Buruk
16
Datang Tengah Malam
17
Dilema
18
Bercerai
19
Talak
20
Fatamorgana
21
Status Yang Berbeda
22
Terluka
23
Pengorbanan Seorang Ibu
24
Sekolah
25
Hadiah
26
Hukuman
27
Dosen Killer
28
Saingan Berat
29
Berubah
30
Cemburu
31
Ucapan Adalah Doa
32
Rindu Daddy
33
Jalan-jalan
34
Teman Kuliah
35
Kagum
36
Mas?
37
Rindu Daddy Part 2
38
Rumah Sakit
39
Hak Asuh
40
Tidak Main-main
41
Daddy Jahat!
42
Disalahkan
43
Titik Terendah
44
Merasakan Perasaan Yang Sama
45
Sang Matahari
46
Ingin Bertemu Kakak
47
Hilang
48
Syok
49
Kuat
50
Dendam
51
Bibi Anisa
52
Melaporkan
53
Ukuran 34
54
Calon suami
55
Di tangkap
56
Ibu
57
Haru
58
Bertemu Setelah Sekian Lama
59
Kejelasan Hubungan
60
Malu
61
Janda Kesayangan
62
Calon Istri
63
Tidak Suka
64
Kapan Nikah?
65
Ke Mall
66
Belum Siap
67
Bucin
68
Janda
69
Menyimpan Luka
70
Benci
71
Merasa Bersalah
72
Cinta Pertama
73
Terima Kasih
74
Pernikahan
75
Perpisahan
76
Menunda Malam Pertama
77
Kangen Dede
78
Malam Yang Luar Biasa
79
Ucapan Adalah Doa Part 2
80
Nuri
81
Marah-marah Tidak Jelas
82
Maaf
83
Menolak Rasa
84
Dunia Tidak Sesempit Itu
85
Dihempaskan
86
Bodoh
87
Promosi Novel Baru, 'My Teacher My Husband.'
88
Tidak
89
Berbohong
90
Jijik
91
Setan Lewat
92
Pembuktian Cinta
93
Sudah Sama-sama Dewasa
94
Cinderella
95
Merasa Kecil Hati
96
Wanita Murahan
97
Kesempurnaan Hanya Milik Tuhan Yang Maha Esa
98
Berlibur
99
Vila
100
Serius?
101
Pembantuku Kekasihku
102
Liburan
103
Restu
104
Sayang Ibu
105
Sakit
106
Bermain Lincah
107
Nenek
108
Lian
109
Berbohong
110
Pusara Sang Ayah
111
Pulang
112
Pulang Part 2
113
Kembali Ke Kota
114
Cucu Kesayangan
115
Makan Malam
116
Meninggal Dunia
117
Kehilangan
118
Mengadopsi
119
Anak Angkat
120
Menabrak
121
Musibah
122
Tanggung Jawab
123
Trauma
124
Gebetan
125
Cinta
126
Pekerjaan yang Lebih Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!