Rumah Ibu

Ckiit!

Taksi yang di tumpangi oleh Alena akhirnya tiba di depan kediaman orang tuanya. Wanita itu segera membuka pintu mobil setelah membayar tagihan taksi terlebih dahulu. Lian tetap berada di dalam gendongannya, sementara Lani dia papah untuk keluar dari dalam mobil tersebut.

"Hati-hati, sayang," ucap Alena lembut, saat kedua kaki mungil sang putri mulai menapaki aspal. Dia pun melindungi kepala putrinya itu agar tidak terbentur atap mobil.

Sang supir membantunya untuk mengeluarkan koper besar milik Alena. Koper tersebut di letakkan tepat di sampingnya kini. Setelah itu, supir tersebut kembali memasuki mobil dan meninggalkan Alena juga kedua putra-putrinya di sana.

Alena menatap rumah besar milik kedua orang tuanya itu. Pagar putih tinggi menjulang berada di hadapannya kini. Hatinya benar-benar berkecamuk, apa yang akan dia katakan kepada ibu dan juga ayahnya nanti? Apa dirinya akan berkata jujur prihal perselingkuhan suaminya? Alena mengigit bibir bawahnya keras. Mengingat bahwa kedua orang tuanya sempat menentang keputusannya untuk menikah muda kala itu membuat perasaanya semakin dilanda rasa dilema.

"Kenapa Mommy diam saja? Kenapa kita gak masuk, Mom?" tanya Lani, mendongakkan kepalanya menatap wajah sang ibu.

Alena menundukkan kepalanya menatap wajah sang putri. Senyuman kecil pun dia layangkan. Luka di hatinya akan dia sembunyikan, baik dari kedua orang tuanya maupun dari kedua putra-putrinya. Masalah kelangsungan rumah tangganya ke depan, dia serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Alena yakin bahwa Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang indah di balik masalah yang sedang dia hadapi saat ini.

"Kita masuk, sayang. Eyang pasti senang dengan kedatangan kita," jawab Alena menyudahi lamunan panjangnya.

Kedua kakinya mulai melangkah, membuka pintu pagar lalu masuk ke dalamnya. Lian berada di dalam gendongannya, tangan kanannya menggenggam erat telapak tangan Lani, sementara tangan kirinya menarik koper besar. Mereka pun berjalan memasuki halaman dan segera di sambut oleh Bi Surti yang saat ini sedang menyiram halaman, asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman orang tuanya tersebut.

"Non Alena? Astaga, Non kapan datang?" tanya Bibi segera berjalan menghampiri, wanita paruh baya itu segera membantu Alena membawakan koper besar miliknya.

"Aku baru saja sampai, Bi. Ibu sama ayah ada di dalam?"

"Ada, Non. Kopernya biar saya yang bawa. Astaga, Non ke sini sama siapa? Den Alviano mana?"

"Mas Alvian gak ikut, Bi. Dia sibuk."

"Non ke sini sendiri, bawa anak-anak?"

Alena hanya tersenyum kecil. Dia pun berjalan ke arah pintu.

Ceklek!

Pintu pun di buka lebar. Alena bersama kedua buah hatinya masuk ke dalam rumah. Dia menatap sekeliling, sudah lama sekali sejak terakhir kali dia berkunjung ke rumah orang tuanya itu.

"Alena? Lani, Lian?"

Terdengar suara sang ibu, beliau nampak terkejut dengan kedatangan putri juga sang cucu yang secara tiba-tiba tanpa kabar dan berita. Wanita paruh baya itu pun segera menghampiri dan menggendong Lani sang cucu.

"Ibu," sapa Alena menyalami ibundanya juga memeluknya sekejap.

"Ya Tuhan, kenapa kamu gak bilang kalau mau datang kemari?" tanya ibu menatap penuh rasa rindu wajah sang putri.

"Aku memang sengaja mau membuat kejutan untuk ibu. O iya, ayah mana?" tanya Alena menatap sekeliling.

"Ayahmu masih di kantor, beliau belum pulang."

"Hmm! Begitu. Aku lelah, aku langsung istirahat ya."

Nyonya Inggrid menatap sekeliling mencari keberadaan menantunya. Keningnya pun nampak di kerutkan merasa heran. Apakah putrinya datang hanya sendirian? Kemana Alviano?

"Len ... Suamimu mana?" tanya Sang ibu seketika merubah raut wajahnya.

"Mas Vian sibuk, bu. Banyak pekerjaan di kantor," jawab Alena mencoba untuk bersikap biasa saja.

"Yakin kamu gak bohong?"

"Eyang, cucu ... aku aus ..." Lian yang saat ini berada di dalam gendongan ibunya seketika merentangkan kedua tangannya meminta untuk di gendong oleh sang nenek.

"Lian haus? Ayo Eyang bikinkan susu buat kamu. Lani turun dulu ya, Eyang mau bikinkan susu untuk adik kamu."

Lani mengangguk patuh. Dia pun perlahan di turunkan oleh sang nenek. Wajah gadis itu terlihat kelelahan.

"Aku juga mau susu, Eyang," pinta Lani.

"Mari ikut Eyang. Sekalian kita main di taman belakang."

Lani dan Lian mengangguk seraya tersenyum senang.

"Lebih baik kamu istirahat, Len. Anak-anak biar sama ibu, wajah kamu pucat sekali."

"Terima kasih, bu. Kalian berdua jangan nakal ya, Mommy mau istirahat dulu sebentar, oke?"

"Baik, Mommy. Kami janji gak akan nakal," jawab Lani dengan suara cempreng khas anak kecil.

Alena mengusap kepala putrinya penuh kasih sayang. Satu kecupan pun mendarat di pucuk kepala putrinya lembut dan penuh kasih sayang. Setelah itu, dia berjalan ke arah di mana kamarnya berada.

Ceklek!

Pintu kamar pun di buka lalu kembali di tutup rapat juga di kunci setelah dia masuk ke dalamnya. Alena memejamkan kedua matanya, mencoba untuk menetralisir pikiran dan hatinya. Wanita berusia 23 tahun itu menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.

"Tenang Alena, semua ini akan segera berlalu. Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya. Kamu pasti bisa, aku pasti bisa," lirih Alena berbicara kepada diri sendiri.

Perlahan dia mulai berjalan ke arah kamar mandi lalu masuk ke dalamnya. Alena melucuti satu-persatu pakaiannya hingga tubuhnya benar-benar polos tanpa sehelai benangpun. Wanita itu berjalan ke arah shower, kran shower pun dia putar pelan. Buliran air seketika mengalir deras tepat mengenai kepalanya.

"Kamu jahat, Alviano. Aku benci sama kamu, hiks hiks hiks!" tangis Alena pecah juga pada akhirnya.

Bibirnya memang berkata bahwa dia akan kuat menghadapi semua ini, tapi tidak dengan hatinya. Dia tidak sanggup menghadapi perselingkuhan suaminya. Perasaanya tidak terima cintanya di duakan, bahkan pengorbanannya merasa di sepelekan.

"Brengsek! Brengsek! Brengsek! Kamu brengsek, Alviano. Hiks hiks hiks!" Geram Alena membiarkan buliran air shower membasuh tubuh polosnya juga menangis sesenggukan di bawah guyuran air shower yang terasa dingin sebenarnya.

Bruk!

Tubuh Alena akhirnya ambruk.

BERSAMBUNG

...****************...

Terpopuler

Comments

Tyas Tri Hadianty

Tyas Tri Hadianty

Semangat up kakak autorr yg budiman aq tunggu up selanjutnya 👍👍😁

2023-05-22

1

Diana Susanti

Diana Susanti

nangiiiiiis

2023-05-22

1

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

kamu harus kuattt allena,,, buktikan kalau kamu mampu dan bisa melewati smua cobaan dan ujian yg d berikan author kepadamu,,,semangaatttt menatap masa depan bersama buah hatimu jgn menangis trus ntar d ketawain authornya 🤭😁😘😘😘

2023-05-22

2

lihat semua
Episodes
1 Ibu Rumah Tangga
2 Feeling Seorang Istri
3 Perselingkuhan Suamiku
4 Pulang ke Rumah Ibu
5 Perpisahan Yang Menyakitkan
6 Sepi dan Hening
7 Rumah Ibu
8 Mengakhiri Hubungan
9 Kakak Kandung
10 Memberi Pelajaran
11 Menyesal
12 Kuat
13 Menjelaskan Kepada Anak-anak
14 Flash Back
15 Mimpi Buruk
16 Datang Tengah Malam
17 Dilema
18 Bercerai
19 Talak
20 Fatamorgana
21 Status Yang Berbeda
22 Terluka
23 Pengorbanan Seorang Ibu
24 Sekolah
25 Hadiah
26 Hukuman
27 Dosen Killer
28 Saingan Berat
29 Berubah
30 Cemburu
31 Ucapan Adalah Doa
32 Rindu Daddy
33 Jalan-jalan
34 Teman Kuliah
35 Kagum
36 Mas?
37 Rindu Daddy Part 2
38 Rumah Sakit
39 Hak Asuh
40 Tidak Main-main
41 Daddy Jahat!
42 Disalahkan
43 Titik Terendah
44 Merasakan Perasaan Yang Sama
45 Sang Matahari
46 Ingin Bertemu Kakak
47 Hilang
48 Syok
49 Kuat
50 Dendam
51 Bibi Anisa
52 Melaporkan
53 Ukuran 34
54 Calon suami
55 Di tangkap
56 Ibu
57 Haru
58 Bertemu Setelah Sekian Lama
59 Kejelasan Hubungan
60 Malu
61 Janda Kesayangan
62 Calon Istri
63 Tidak Suka
64 Kapan Nikah?
65 Ke Mall
66 Belum Siap
67 Bucin
68 Janda
69 Menyimpan Luka
70 Benci
71 Merasa Bersalah
72 Cinta Pertama
73 Terima Kasih
74 Pernikahan
75 Perpisahan
76 Menunda Malam Pertama
77 Kangen Dede
78 Malam Yang Luar Biasa
79 Ucapan Adalah Doa Part 2
80 Nuri
81 Marah-marah Tidak Jelas
82 Maaf
83 Menolak Rasa
84 Dunia Tidak Sesempit Itu
85 Dihempaskan
86 Bodoh
87 Promosi Novel Baru, 'My Teacher My Husband.'
88 Tidak
89 Berbohong
90 Jijik
91 Setan Lewat
92 Pembuktian Cinta
93 Sudah Sama-sama Dewasa
94 Cinderella
95 Merasa Kecil Hati
96 Wanita Murahan
97 Kesempurnaan Hanya Milik Tuhan Yang Maha Esa
98 Berlibur
99 Vila
100 Serius?
101 Pembantuku Kekasihku
102 Liburan
103 Restu
104 Sayang Ibu
105 Sakit
106 Bermain Lincah
107 Nenek
108 Lian
109 Berbohong
110 Pusara Sang Ayah
111 Pulang
112 Pulang Part 2
113 Kembali Ke Kota
114 Cucu Kesayangan
115 Makan Malam
116 Meninggal Dunia
117 Kehilangan
118 Mengadopsi
119 Anak Angkat
120 Menabrak
121 Musibah
122 Tanggung Jawab
123 Trauma
124 Gebetan
125 Cinta
126 Pekerjaan yang Lebih Baik
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Ibu Rumah Tangga
2
Feeling Seorang Istri
3
Perselingkuhan Suamiku
4
Pulang ke Rumah Ibu
5
Perpisahan Yang Menyakitkan
6
Sepi dan Hening
7
Rumah Ibu
8
Mengakhiri Hubungan
9
Kakak Kandung
10
Memberi Pelajaran
11
Menyesal
12
Kuat
13
Menjelaskan Kepada Anak-anak
14
Flash Back
15
Mimpi Buruk
16
Datang Tengah Malam
17
Dilema
18
Bercerai
19
Talak
20
Fatamorgana
21
Status Yang Berbeda
22
Terluka
23
Pengorbanan Seorang Ibu
24
Sekolah
25
Hadiah
26
Hukuman
27
Dosen Killer
28
Saingan Berat
29
Berubah
30
Cemburu
31
Ucapan Adalah Doa
32
Rindu Daddy
33
Jalan-jalan
34
Teman Kuliah
35
Kagum
36
Mas?
37
Rindu Daddy Part 2
38
Rumah Sakit
39
Hak Asuh
40
Tidak Main-main
41
Daddy Jahat!
42
Disalahkan
43
Titik Terendah
44
Merasakan Perasaan Yang Sama
45
Sang Matahari
46
Ingin Bertemu Kakak
47
Hilang
48
Syok
49
Kuat
50
Dendam
51
Bibi Anisa
52
Melaporkan
53
Ukuran 34
54
Calon suami
55
Di tangkap
56
Ibu
57
Haru
58
Bertemu Setelah Sekian Lama
59
Kejelasan Hubungan
60
Malu
61
Janda Kesayangan
62
Calon Istri
63
Tidak Suka
64
Kapan Nikah?
65
Ke Mall
66
Belum Siap
67
Bucin
68
Janda
69
Menyimpan Luka
70
Benci
71
Merasa Bersalah
72
Cinta Pertama
73
Terima Kasih
74
Pernikahan
75
Perpisahan
76
Menunda Malam Pertama
77
Kangen Dede
78
Malam Yang Luar Biasa
79
Ucapan Adalah Doa Part 2
80
Nuri
81
Marah-marah Tidak Jelas
82
Maaf
83
Menolak Rasa
84
Dunia Tidak Sesempit Itu
85
Dihempaskan
86
Bodoh
87
Promosi Novel Baru, 'My Teacher My Husband.'
88
Tidak
89
Berbohong
90
Jijik
91
Setan Lewat
92
Pembuktian Cinta
93
Sudah Sama-sama Dewasa
94
Cinderella
95
Merasa Kecil Hati
96
Wanita Murahan
97
Kesempurnaan Hanya Milik Tuhan Yang Maha Esa
98
Berlibur
99
Vila
100
Serius?
101
Pembantuku Kekasihku
102
Liburan
103
Restu
104
Sayang Ibu
105
Sakit
106
Bermain Lincah
107
Nenek
108
Lian
109
Berbohong
110
Pusara Sang Ayah
111
Pulang
112
Pulang Part 2
113
Kembali Ke Kota
114
Cucu Kesayangan
115
Makan Malam
116
Meninggal Dunia
117
Kehilangan
118
Mengadopsi
119
Anak Angkat
120
Menabrak
121
Musibah
122
Tanggung Jawab
123
Trauma
124
Gebetan
125
Cinta
126
Pekerjaan yang Lebih Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!