Alena benar-benar merasa terpukul. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa suaminya benar-benar mengkhianati dirinya setelah apa yang dia lakukan selama ini. Pengorbanan seorang Alena seolah tidak ada artinya. Masa mudanya yang terbuang, waktu yang telah dia habiskan selama 5 tahun menjadi ibu rumah tangga, dan hanya berdiam diri rumah dengan segudang kesibukan yang tiada habisnya seakan di pandang sebelah mata.
Semua itu seolah sia-sia sudah dia lakukan. Dada seorang Alena merasa sesak, hatinya benar-benar terasa sakit. Perselingkuhan suaminya tidak hanya melukai perasaannya, tapi juga membuat hidupnya hancur dan pengorbananya tidak di hargai selama ini. Suara tangisnya pecah seketika, buliran air mata itu berjatuhan dengan begitu derasnya.
Dia memukul dadanya yang terasa sesak, berharap jika dia melakukan hal itu akan sedikit mengurangi rasa yang begitu mengoyak perasaannya sebagai seorang wanita.
"Kamu jahat, Mas. Jahaaat! Hiks hiks hiks!" Alena seketika berteriak hingga membangunkan suaminya yang semula sedang tertidur lelap.
"Kamu kenapa, sayang?" tanya Alviano tiba-tiba saja sudah berdiri di depan pintu kamar.
Alena mengusap wajahnya kasar. Dia menoleh dan menatap wajah suaminya dengan tatapan tajam. Kesabarannya sudah berada di ambang batas. Emosinya pun meluap siap untuk dimuntahkan.
"Apa ini, Mas?" tanya Alena tegas penuh emosi dengan kedua mata yang berapi-api, memperlihatkan sms yang baru saja dia baca.
"Apa maksud kamu, sayang?" Alviano balas bertanya, entah dia memang tidak mengerti, atau hanya berpura-pura bodoh untuk menutupi kebohongannya.
"Pesan dari siapa ini, Mas? Pakai sayang-sayangan, love-lovean segala? Kamu selingkuh dari aku, Mas Alviano?"
Wajah Alviano seketika memerah. Dia berjalan menghampiri istrinya, tapi seketika itu juga Alena bergerak mundur tidak ingin di dekati oleh laki-laki itu. Buliran air mata masih saja berjatuhan dengan begitu derasnya, tatapan matanya tajam menatap wajah suaminya penuh rasa kecewa.
"Kamu salah paham, sayang. Itu hanya sms nyasar. Mas juga tidak tahu itu dari siapa," jawab Alviano berkilah, dia berusaha untuk menyentuh bahu istrinya, tapi telapak tangannya seketika di tepis kasar oleh Alena tentu saja.
"Jangan berani menyentuh aku, Mas Alvian. Jelas-jelas kamu berbohong. Kamu membalas sms ini, kamu juga memanggil dia dengan sebutan sayang. Kamu masih bilang bahwa itu sms nyasar? Satu lagi, parfum ... Mana parfum yang katanya kamu belikan untuk aku, hah? Manaaaaa?! Hiks hiks hiks!" suara tangisan Alena semakin pecah terdengar, dia pun berdiri tegak sementara suaminya duduk si kursi yang semula dia duduki.
"Tenang dulu, sayang. Mas bisa jelasin."
"Gak usah di jelasin. Semuanya sudah jelas, kamu selingkuh, Mas. Tega sekali kamu melakukan ini kepadaku? Aku mengorbankan masa mudaku dan menikah dengan kamu. Menjadi ibu rumah tangga yang setiap hari menghabiskan waktunya di rumah. 24 jam mengurus anak-anak kita juga melakukan pekerjaan rumah yang melelahkan. Sementara kamu enak-enakan selingkuh di belakang aku?"
"Kamu anggap apa aku selama ini, hah? Babu? Baby sister? Atau, karena aku sudah tidak secantik dulu lagi? Tidak seseksi dulu lagi? Tiap hari aku dasteran, dan sudah tidak menarik lagi di mata kamu. Itu sebabnya kamu mencari wanita lain dan mengkhianati kesetiaan aku? Jahat kamu, Alviano," teriak Alena dengan emosi yang meledak-ledakan.
"Mas minta maaf, sayang. Mas khilaf, maafkan kesalahan Mas kali ini saja. Mas mohon, Mas ngaku salah," lirih Alviano akhirnya mengakui kesalahannya, dia berdiri dan hendak meraih telapak tangan istrinya, tapi lagi-lagi telapak tangannya di tepis kasar.
"Mom, Mommy ..."
Belum sempat Alena menjawab permintaan maaf suaminya. Tiba-tiba saja terdengar suara tangis kedua buah hati mereka. Alena mengusap wajahnya kasar, dia pun berbalik dan hendak masuk ke dalam kamar, tapi telapak tangannya seketika di tarik oleh Alviano membuat Alena sontak berbalik penuh keterpaksaan.
"Maafkan Mas, sayang! Mas janji gak akan pernah mengulanginya lagi. Mas akan segera memutuskan hubungan Mas dengan wanita itu, Mas janji!" lirihnya kemudian.
"Lepaskan aku, Mas. Jangan pernah berani menyentuh aku lagi. Aku benci sama kamu, Alviano." Bentak Alena menepis kasar pergelangan tangan suaminya, lalu masuk ke dalam kamar.
Dia menggendong kedua buah hatinya secara bersamaan. Tangisan yang semula terdengar nyaring pun tergantikan dengan senyuman yang mengembang sempurna dari kedua sisi bibirnya kini. Dia akan berusaha untuk kuat dalam menghadapi masalah besar yang sedang menimpa rumah tangganya, demi buah hati yang sangat dia cintai.
"Mommy di sini, sayang. Mommy akan ada di sini untuk kalian. Cup! Cup! Cup! Kita bangun dan mandi ya, hari ini kita akan ke rumah nenek kalian, muach!" lirih Alena mengecup kedua buah hatinya secara bergantian, juga memeluk mereka berdua penuh kasih sayang.
'Perselingkuhan suamiku akan aku jadikan sebagai pecut, agar aku bisa menjadi wanita yang lebih kuat dan tabah. Mommy akan berjuang demi kalian mulai sekarang,' batin Elena menahan rasa getir.
BERSABUNG
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Jumiah
alena jangan takut walau lulusan ,SMA..
banyak orang sukses ....
sarjana aj banyak nganggur ..
tergantung keberuntungan ..
contoh x ak bisa dibilang gk sekolah ..
bisa dibilang ak sekses dlm ekonomi..
keberuntungan berpihak pd ku...
2025-03-08
0
Endang Supriati
alena mau ngaoain cuna lulus sma! jd babu paling
2024-06-09
0
Anih Suryani
ya kebnykan ya d novel lain d selingkuhin mewek aja g ada tindakan apa gila lg kelewat cinta d sakitinpun bejubleg aja kaya batu diam
2023-07-31
3