Imas Hatori

Imas Hatori

Kenalan Sama Imas Yuk!

Ini adalah kisahku, kisah cinta yang akan selalu kuingat sampai aku mati. Namaku Imas, usiaku 17 tahun, dan aku sekolah di SMA Spotaker di desaku. Ah, Spotaker, sekolah yang penuh dengan kekonyolan dan tingkah laku absurd. Tapi itu adalah tempat yang akan selalu terukir dalam ingatanku.

Di Spotaker, tak ada hari yang biasa. Setiap harinya penuh dengan kejadian yang tak terduga dan kejutan yang membuatku tertawa. Mungkin itulah mengapa aku tak bisa melupakan kisah cinta konyolku di sekolah ini.

Balik lagi soal latar belakang aku. Aku tinggal disebuah Desa bernama Desa Kesemek. Ayahku seorang Kapiten, eh... Salah, maafkeun. Ayahku seorang kuli angkut yang penghasilannya tidak menentu. Kalau ada angkutan yaa dapet uang, kalau gada yaa.. harus dapat uang laahh, namanya juga kepala keluarga, ya gak guys?

Terus, Ibuku seorang ibu rumah tangga (gak mau dibilang pengangguran, ya sudah bilang aja ibu rumah tangga). Wanita paling super sibuk, saking sibuknya, perkara nembok rumah pun dia lakoni.

Keluargaku memang termasuk keluarga miskin. Namun, eitss.. jangan salah, walaupun miskin kami masih bisa dikatakan kurang mampu lah. Pasti kalian bilang, walaupun miskin tapi hidup kami bahagia kan? hehee.. salah besar kawan. Hampir setiap hari Ibu dan Bapakku bersitegang, ribut, berantem yang kadang-kadang cuma gara-gara hal sepele saja. Mereka melakukan gencetan senjata hanya disaat ayah ada borongan angkutan barang. Sisanya? wassalam.

Aku termasuk gadis cantik di Desaku, bahkan 99% laki-laki semuanya naksir sama aku. Mau tau alasannya? baik, aku jelaskan ya. Karena populasi ras wanita di Desaku memang sedikit, jadi wajar kalau aku jadi primadona dan menjadi incaran laki-laki disini. Nah, jelaskan? kenapa aku paling cantik di Desaku? kalo gak jelas, balik lagi baca dari atas. ppfftt... bercanda kawan.

Ok, Next!

Kegiatanku setiap hari tak lain dan tak bukan hanya pergi kesekolah, pulang, belajar, makan, minum, BAB, scroll TikTok, buka FB nonton YouTube, main game, eh.. gak ding! Aku gak main game, takut kecanduan beli voucher nanti Ibuku bisa keluar taringnya.

Hari ini seperti biasa, aku berangkat kesekolah berjalan kaki menyusuri pematang sawah, melewati gunung, mendaki lembah, sungai mengalir indah... lanjutkan teman-teman! hehhe.. maaf, teringat Ost. Ninja Hatori. Ya.. karena kami tidak memiliki kendaraan, jadi aku harus puas dengan kendaraan abadi yang akan selalu aku syukuri, yaitu kakiku.

Disekolah, Di SMA Spotaker, aku termasuk murid berprestasi. yup! setiap hari aku selalu dipanggil guru BK, mungkin beliau terlalu sayang sama aku makanya setiap hari ingin ketemu sama aku. Nama Guru BK nya bapak Nanang.

"Imaaaaassss, Kesini kamu!" Bapak Nanang seperti biasa memanggil aku keruangannya.

"Ada apa pak?" jawabku santai.

"Mau sampai kapan kaos kakimu beda toko?" Pak Nanang mengelus dada sambil geleng-geleng kepala.

Hahaha, Pak Nanang memang selalu perhatian dengan fashion kakiku yang unik! Dia sepertinya memiliki obsesi tersendiri dengan kaos kaki yang berbeda-beda.

"Aduh, Pak Nanang, maaf ya. Kaos kaki beda toko ini adalah caraku menunjukkan eksistensi dan kreativitas, Pak!" ujarku sambil kukedipkan mataku sebelah.

Pak Nanang menatapku dengan ekspresi campuran antara bingung dan keheranan. "Imas, kamu ini anak yang unik. Tetapi ingat, prestasi dan karakter lebih penting daripada kaos kaki yang beda-beda!"

"Justru itu pak, Bapak tau kenapa aku selalu menggunakan kaos kaki yang berbeda corak? itu menunjukan karakter pak, itu menandakan kalau aku bersikap adil. Aku gak mau nanti kaos kaki yang aku tinggal protes saat aku pulang sekolah." Jawabku ngeles.

"Ohh.. gitu ya?" Pak Nanang ngangguk-ngangguk dan berdiri.

Pak Nanang lalu menjewer kupingku. Nah, terbukti kan? semua guru sayang sama aku sampai-sampai mereka pura-pura menjewerku hanya untuk menunjukan kasih sayangnya.

Hahaha, aku terkekeh saat Pak Nanang menjewer kupingku dengan lembut. Sungguh, guru-guru di SMA Spotaker memiliki caranya sendiri untuk menunjukkan kasih sayang kepada murid-murid mereka.

"Apa-apaan ini, Pak Nanang?" tanyaku sambil menggosok-gosok kupingku yang sedikit sakit.

"Berdiri kamu disini sampai jam istirahat." Pak nanang menunjuk kearah pojok kantornya.

Begitulah, saking sayangnya Pak Nanang sama aku, aku gak boleh masuk ke kelasku sendiri.

Jam istirahat pun tiba, Aku lalu pamit sama Pak Nanang untuk keluar dari ruangannya. "Pak, temu kangennya udah kan? Aku balik kelas ya? mau ke kantin juga, laper aku pak " Ujarku ke Pak Nanang.

"Baik, tapi ingat.. Besok kamu pakai kaos kaki yang benar!" Pak Nanang memintaku dengan ramah.

Saat aku di kantin, teman-temanku langsung mengerumuniku (biasa laahh.. Selebritis).

Siska orang pertama yang bertanya. "Mas, tadi kamu ngapain aja di ruang BK?" belum juga aku sempat menjawab, Ira ikut bertanya kepadaku, "Kamu bikin kasus apalagi, Imas?" Mata Ira melotot, keliatan banget kalau dia lagi kepo.

Aku angkat kakiku ke atas meja, "Nih... gara-gara ini!" aku jawab sambil menunjuk kearah kaos kaki.

"wkwkwkwk... Imas, Ya Allah, kamu gak malu pake kaos kaki beda merk?" Ira tertawa terbahak-bahak.

Hahaha, mereka semua tertawa terbahak-bahak melihat kaos kaki beda merk yang aku pakai. Aku memilih untuk ikut tertawa dan menjaga suasana tetap ringan.

"Aduh, Ira, ini kan bentuk kebebasan berekspresi fashion, kali ini aku memutuskan untuk berani beda dengan kaos kaki yang berbeda merk!" ujarku sambil memasang wajah serius.

Teman-teman lain ikut menyambut dengan candaan. "Imas, kamu memang selalu punya gaya fashion yang unik, tapi tetap asyik, ya!" kata Siska.

"Aku sih suka, Imas! Kamu selalu bikin kita semua tertawa dengan kekonyolanmu," kata Dimas sambil mengangkat gelas minumannya.

Kami semua saling bergurau dan tertawa. Tidak ada yang terlalu mempermasalahkan kaos kaki beda merkku, karena di SMA Spotaker, kekonyolan dan keunikan diri adalah hal yang biasa.

Kami pun melanjutkan makan siang dengan ceria. Kami berbagi cerita lucu, tertawa, dan menikmati kebersamaan di kantin. Tak ada yang lebih indah daripada bisa bersama teman-teman sejati yang bisa membuatku tertawa dan bahagia.

Bel Sekolah pertanda pulang sudah dibunyikan. Aku dong, orang pertama yang keluar dan berlari secepat kilat. Alasannya? Rumahku jauh Kawan-kawan. Aku tidak mau pulang kerumah pas Adzan maghrib.

Hahaha, begitulah aku, si Ninja Hatori versi SMA Spotaker! Pulang sekolah bagiku adalah momen paling ditunggu-tunggu. Aku selalu berlari secepat kilat dengan alasan bahwa rumahku jauh, padahal sebenarnya aku hanya ingin menghindari pulang saat adzan maghrib berkumandang.

Melalui rute sehari-hariku yang sudah hafal seperti Ninja Hatori, aku melewati jalan-jalan kecil yang tak terlihat di Google Map. Sinyal yang sulit di daerahku membuat teman-teman yang ingin berkunjung ke rumahku terkadang kesulitan menemukannya. Mereka harus mengandalkan petunjuk-petunjuk ala Ninja Hatori versi manusia.

"Kalau kamu melihat pohon mangga yang tinggi, berbeloklah ke kiri dan ikuti jalan berbatu hingga kamu menemui jembatan bambu. Kemudian lewati sawah dan rumah dengan cat merah di temboknya, rumahku ada di ujung gang kecil di belakangnya!" begitu petunjukku kepada teman-teman yang ingin berkunjung.

Setelah melintasi hutan bambu yang lebat dan melewati sungai kecil yang jernih, akhirnya aku tiba di rumah. Selamat, Ninja Hatori berhasil sampai tujuan tanpa terlihat oleh mata orang lain!

Di rumah, aku disambut oleh keluargaku dengan hangat. Mereka sudah terbiasa dengan kekonyolan dan keunikan diriku. Meskipun tidak ada teknologi canggih atau sinyal yang stabil, tapi kebersamaan dan kebahagiaan di rumah kami tidak ternilai. Itu dibuktikan dengan banyaknya cucian piring yang harus aku bereskan. Ibuku memang the best. Perhatian banget sama anaknya.

"Buuuu... Ibuuuuu." Aku memanggil Ibuku yang entah sedang dimana.

"Apa Imas?" Ibuku menjawab dengan suara keras namun tak berwujud.

Aku memandang ke arah suara yang datang, mencari tahu dari mana Ibuku berkata-kata tanpa ada sosok yang terlihat. Ternyata suaranya berasal dari ruang cuci di belakang rumah.

"Ibuu, ada cucian banyak banget nih! Aku bingung harus mulai dari mana," seruku dengan nada memelas.

Tiba-tiba, sebuah pakaian kotor terbang di depan wajahku dan aku terkejut. Ternyata itu Ibuku yang sedang beraksi, menggerakkan pakaian kotor dengan kekuatan imaginasi.

"Ayo, Imas! Jangan hanya berdiri di sana, ayo bantu Ibu mencuci cucian!" seru Ibuku dengan semangat.

"Piring aja belum beres, Bu." Aku menggerutu.

Saat kami sibuk dibelakang, terdengar suara orang memberi salam. "Assalamualaikum". Suaranya kenceng banget.

Aku dan Ibuku menjawab secara bersamaan seperti choir, "wa'alaikumussalam".

"Imad, ehh.. maaf typo! Imaaaaassss.. Imasss.." Lantang sekali suaranya sampai-sampai mengundang panci terbang ke arahnya.

"Praaaaaannngg." Ibuku melempar panci kecil kearah Ujang. Ya.. yang bertamu adalah Ujang, cowok yang tergila-gila sama aku namun aku cuekin.

"Yang sopan kamu teh kalo bertamu, Ujang!" Ibuku mulai keluar taringnya.

"Aduhh, maaf bu, Ujang pikir gada orang dirumah." Ujang menjawab dengan nada gemetaran.

"Dipikir Ibu teh Jurig? Hantu?" Ibuku makin nge-gas bahkan serasa mau naik ke gigi 4.

Aku keluar dan bertanya, "Ada apa, jang?"

"Gak jadi, Imas. Nanti aja kalau Ibu kamu sudah gak bertanduk!" Jawab ujang sambil lari.

"Siborokokok!" Aku sumpahin Ujang karena bersikap gak jelas.

Saat moment menegangkan itu, tanpa sengaja mata indah bola ping-pongku berubah fokus ke arah pinggir jalan. Aku melihat laki-laki yang belum pernah aku lihat dari awal aku lahir hingga sekarang. Wajahnya ganteng, tinggi, pokonya mah ideal ajah.

Dia melirik dan melihat kearahku dan dia segera menghampiriku. Hatiku berdegup kencang.

"Aduhhhh... dia kesini, aku harus gimana ini?"

Terpopuler

Comments

Novayanti Puput

Novayanti Puput

lanjutkan ke absurdan mu

2023-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!