BR - Crazy Little Girl!

Hello everyone.

Apa kabar semuanya?

Terimakasih sudah mau baca Story si Bang Chris yang nakal banget.

Maaf banyak typo bertebaran dan kesalahan dalam penulisan di bawah ini.

....***....

Seperti biasa jika Chris ada di rumah tempat favorit yaitu belakang rumah. Dia keluarkan alat melukis lalu mengambil kuas. Tidak butuh waktu lama ia gores kuas itu di atas kertas. Matanya terpejam menikmati sensasi baru saat angin membelai. Chris terus melukis abstrak setelah jadi menatap dalam.

Tangannya terulur untuk meletakan tangan di lukisan basah. Tidak lama dia meraih cat merah membentuk aliran darah dan terkesan mengerikan. Apa lagi ia tulis I want blood and I want to kill. Dirinya tersenyum misterius ketika ingat sudah tiga bulan waktunya bereaksi.

Namun, tidak bisa keluar menyebabkan tetep tinggal. Chris geram tidak bisa keluar sangkar atau bisa habis semua. Terakhir kali ia membantah perintah Ayahnya maka detik itu juga semua ludes. Para Mafioso mati enam puluh orang padahal semua bengis. Dua usaha gelapnya hancur tanpa sisa menyebabkan Chris menciut.

Chris tidak akan mau semua tewas di tangan Ayahnya. Terlebih Ayahnya ini dikenal begitu bengis, tegas, karismatik, tidak ada ampun dan sangat tega. Semua harus hati-hati atau Ayahnya bakal memboikot semua usaha ilegal di dunia bawah. Chris tidak mau usahanya hancur menyebabkan harus kerja keras.

Lain sisi gadis remaja baru SMA tampak ceria pulang bareng sahabat. Kebetulan ada tugas kelompok makanya pulang ke tempat sahabatnya. Nanti biar Kakaknya yang jemput kebetulan sedang ada tugas. Gadis ceria ini begitu senang bisa main ke tempat di sahabat karena sudah di anggap saudara sendiri.

Gadis baru 15 tahun memiliki sikap supel, ceria, hiperaktif jika kenal dan pastinya ramah. Gadis bermahkota panjang berwarna blonde di tunjang warna mata biru bagai lautan lepas menambah kecantikan. Tiga kata untuk gadis ini luar biasa menggemaskan.

Beda dengan gadis remaja satunya terkesan pendiam, tetapi begitu menyayangi sahabatnya. Gadis seusia sahabatnya memiliki sejuta pesona. Wajahnya begitu cantik mirip sekali Ayahnya. Walau mata identik dengan Bunda tercinta. Gadis ini sudah memiliki postur tubuh yang tinggi menjulang di usia baru 15 tahun.

Irene Sonja Woodrow (15) gadis remaja cantik memiliki sejuta pesona memikat. Genius, pendiam dan pemalu tidak suka banyak bicara. Tinggi 167 cm dan pastinya sangat menawan sang bidadari kecil keluarga Woodrow. Putri bungsu keluarga bangsawan paling disegani. Punya dua Kakak laki-laki berparas rupawan. Pertama Kakak sulung identik dengan Ayahnya punya tinggi badan kisaran 192 cm. Sedangkan Kakak kedua identik dengan Bundanya punya tinggi kisaran 190 cm. Maklum mereka tinggi-tinggi secara Ayah punya tinggi 193 cm dan Ibu 176 cm.

Sedangkan gadis kecil ini adalah Roseline Florence Hilton (15) gadis ceria nan supel memiliki prestasi membanggakan. Genius itu pasti secara Mama dan Papanya genius. Bisa dibilang Papanya bawahan Ayah sahabatnya. Oleh sebab itu sering kemari dan dianggap putri kecil mereka. Gadis ini cukup tinggi secara punya tinggi kisaran 165 cm, Sedangkan dua Kakaknya laksana tiang berjalan. Kakak sulung perempuan jadi model dengan tinggi kisaran 180 cm dan Kakak laki-laki nya punya tinggi kisaran 190 cm. Alhasil paling pendek sendiri walau begitu sangat dicintai. Plus, Rose punya Adik laki-laki baru berusia 7 tahun dan terlihat begitu tinggi.

"Rose, ayo ganti dulu takut seragam kotor. Kamu bawa baju atau tidak?"

"Ok, bawa hehehe kan niat kerja kelompok sekalian main bareng, Irene."

"Baiklah, aku ingat Ayah Bunda menghadiri acara. Di rumah sendiri sedangkan Kak Sean pulang malam. Ayo ganti baru kita belajar di belakang rumah."

"Kyaa, pasti kita dapat makanan dari Ayah dan Bunda. Pingen makan makanan yang akan di bawa Ayah dan Bunda. Haduh kak Sean itu suka banget kerja rodi bagai kuda. Andai saja ada Kak Chris pasti seru banget. Kyaa, pingen ketemu kakak ganteng. Oh, pingen nyium gemes. Ayo kita ganti lalu kerja rodi."

Sedangkan Irene menggeleng melihat Rose begitu hiperaktif. Dirinya tahu Sahabatnya begitu menyukai Kakak sulungnya yang dikenal sangat tampan. Wajar sih banyak yang suka terlebih si gadis hiperaktif. Irene kadang kasihan pada Chris terlalu diidolakan Rose.

Sedangkan Rose kembali mengajak bicara sahabatnya. Dia lepas stocking transparan warna hitam. Lalu memakai celana jeans pendek dan ganti kaus longgar. Ia raih seragam sekolah untuk di taruh dalam tas. Sebelum itu melipat terlebih dahulu Bru masukan tas. Rose siap kerja kelompok bersama Irene.

....***....

Angin berhembus membuat rambut Chris di belai manja. Angin nakal sukses membuat penampilannya berantakan. Namun, walau berantakan malah terkesan menggoda. Dia tidak peduli yang penting buat sketsa baru dalam imajinasi. Ia nyaris menggambar gadis yang sangat dicintai, tetapi terurungkan. Chris merasa pilu ingat gadisnya lebih cinta pada Adik sepupunya.

Chris tidak pernah tahu takdir begitu kejam membuat Kayla jatuh hati pada Xavier. Waktu itu gadisnya pernah menjalin asmara bersamanya kurang lebih dua tahun. Namun, sebuah hal menyakitkan terjadi ketika tahu gadisnya hanya memanfaatkan untuk dekat bersama Xavier. Detik itu juga Chris putus dengan Kayla, sedangkan gadisnya gencar dekat bersama Xavier.

Sialnya sampai sekarang Chris masih mencintai Kayla. Dia yang gila melampiaskan hasrat emosional pada banyak wanita. Ia jadi seorang Casanova paling di incar terlebih anak seorang bangsawan ternama. Pastilah banyak wanita tunduk padanya. Lebih lagi Chris ini begitu rupawan jadi semakin di idam-idamkan.

Lain sisi mata Rose berbinar terang melihat seseorang paling di idolakan ada di rumah. Sontak ia berlari ke arah pemuda dewasa yang memiliki paras rupawan. Setelah sampai ia dengan riang mendekap leher kokoh Chris begitu lembut. Rose tidak tahu kenapa bisa begitu menyukai pemuda multitalenta ini?

Baginya pemuda ini sangat luar biasa hebat dan panas. Awalnya ia begitu kagum lantaran pemuda ini mahir melukis, mengukir dan memahat patung. Terkhusus pemuda ini sangat mahir mendesain sesuatu. Jiwanya berkobar ketika pemuda ini sangat pintar balapan.

Rose yang polos begitu mengagumi Chris di arena balapan. Pokoknya Kakak ganteng ini sangat keren penuh tantangan. Lambat laun rasa itu berubah jadi cinta dan ini perasaan terlarang. Dia sadar usianya jauh di bawah pemuda ini. Bayangkan jarak usia mereka selisih 12 tahun. Rose ingin lupa, tetapi Chris begitu memikat hati.

"Rose, bisa lepas? Kakak sedang melukis?" Tandas Chris terkejut tiba-tiba di rengkuh.

"No, biarkan begini. Rose sangat suka aroma Kakak. Kakak ini luar biasa seperti biasa lukisan Kakak paling indah," riang Rose langsung mencium ubun-ubun Chris.

"Kamu mengganggu, Rose. Kakak tidak bisa bergerak leluasa kalau begini."

"Tetapi, maunya begini. Kakak tahu Rose sangat rindu."

"Sshh. Tolong jangan buat aku mengecat dirimu."

"Wow, boleh tuh ancamannya."

Rose melepas dekapan, tetapi hal gila terjadi ketika menyelipkan diri. Detik selanjutnya ia telah duduk manis di dalam pangkuan Chris. Dia tersenyum polos saat Kakak ganteng menatap nyalang. Biarkan saja toh ia akan diam tidak akan ganggu janji deh. Rose hanya pingen duduk manis di pangkuan Chris.

Chris tidak habis pikir pada gadis kecil sialnya gila. Ini hal paling menyebalkan ketika di rumah yaitu bocah gila ada dalam pangkuannya adalah benalu selalu nempel. Ini yang paling dibenci selalu di ikuti gadis sinting begitu mengagumi dirinya. Dia risih bocah tengil ini terlalu dekat terkhusus begitu menempel. Chris pingen jitak ini bocah tetapi kasihan Rose nanti mengadu.

"Serius aku akan mengecat dirimu, Rose!"

"Boleh, ayo cat diriku, Kak!"

Rose mengalungkan tangan di leher kokoh Chris. Dia sudah siap kena cat pemuda dewasa yang sialnya begitu diidolakan. Ia akui begitu gila terlalu mencintai pemuda jauh di atasnya. Sikapnya memang aneh mencintai orang jauh di atasnya. Gila itulah dirinya yang terpenting bisa menunjukkan rasa. Rose gila biarkan saja toh Chris tidak akan berbuat aneh-aneh.

Chris mengatupkan bibir saat Rose begitu dekat. Kalau begini ia jadi terkesan jadi pedofilia yang suka bocah ingusan. Dia tidak sadar kenapa bisa gadis kecil gila ini begitu suka cari perkara. Ok, gadis kecil gila ini punya paras cantik terkhusus bibir sensual itu begitu luar biasa. Chris jadi pingen mengecup sedikit atau merasakan sensasi. Sshh, kenapa bisa berpikir mau ciuman sama bocah?

"Rose turun!"

"Tidak mau."

"Rose kamu ini Adikku."

"Adik? Hello, aku bukan Adikmu, Kak. Yang Adikmu itu Irene bukan ku."

"Jelas aku ini Kakakmu, kamu sudah ku anggap Adik. Jadi jangan bertingkah layaknya pacar. Kamu begitu gila, Rose."

"Aku bukan Adik melainkan masa depan, Kakak. Biarkan saja karena Kak Chris milikku. Rose gila karena Kakak. Jangan salah ya Rose suka Kak Chris ngga ada koma pokoknya tanda seru."

"You are a crazy little girl who is really disgusting. I'm disgusted with your behavior, Rose! "

"You may hate me, but believe me I like you. I really like you."

"Rose, ya Tuhan kenapa ada gadis gila sepertimu? Ingat aku ini harusnya jadi Pamanmu bukan Kakak. Sadarlah umur kita beda jauh harusnya kamu sadar. Kamu gadis kecil idiot harusnya sadar betapa aku jijik akan tingkah gila, 'mu!"

"Hiks huwaaaa huhuhu."

Rose menangis mendapat kata-kata kasar Chris. Baru kali ini ia dikatai begitu kasar oleh pemuda paling dicintai. Dia perlahan turun lalu meringkuk sembari menangis tersedu-sedu. Dirinya sadar, tetapi inilah cinta tidak pandang usia atau pun perbedaan. Rose terlalu polos begitu mengagumi Chris dikenal fuckboy gila pastinya begitu berbahaya.

Cinta itu buta itulah yang dialami Rose terhadap Chris. Sakit sekali sehingga dirinya terus menangis sedemikian rupa. Kakak dari sahabatnya ini biasanya tidak pernah bertingkah demikian. Alhasil kena ucapan tajam membuatnya histeris. Rose masih gadis remaja apa lagi sedari kecil penuh perhatian dan cinta yang dalam.

Chris panik melihat Rose menangis keras akibat kata-katanya. Jujur ia terlalu kesal ingat mantan lalu gadis kecil ini yang jadi korban. Sontak dia cuci tangan membersihkan cat minyak. Setelah bersih dirinya mendekat lalu membawa gadis ini dal dekapan. Chris ini penyayang apa lagi Rose sudah di anggap Adik kandung layaknya Irene.

Baginya Rose adalah Adik tidak lebih walau tingkahnya begitu menganggu. Dia sadar betapa gila gadis kecil ini selalu nempel. Ia bukan pedofilia suka bocah ingusan terlebih cintanya hanya untuk Kayla. Walau begitu dirinya anti melihat gadis kecil ini menangis karenanya. Chris memutuskan mengangkat tubuh gadis itu lalu duduk di bangku.

"Jangan menangis maafkan, Kakak."

"Hiks, huwaaa huhuhu Kakak jahat. Hiks, huhuhu huwaaa Mama."

"Iya, aku jahat maka diamlah jangan menangis, Rose. Kakak sayang kamu, sekarang diam."

"Hiks huhuhu, buatkan makanan nanti Rose maafkan. Sayang sebagai apa, Kak?"

"Mau makan apa? Apa, ya? Maunya sayang sebagai apa?"

"Makan sup ayam lalu lauknya ikan. Hayo apa? Kekasih."

Chris diam mendapati jawaban Rose kelewat polos. Jujur saja ia sayang pada gadis ini, tetapi hanya sekadar sayang sebagai Kakak dan Adik. Selebihnya ia tidak mau terlalu dekat, maka dari itu anti ke rumah inti demi menghindari si kecil cengeng. Chris tidak mau gadis kecil gila ini selalu menempel padanya.

Rose sadar kata-katanya membuat Chris tidak mampu berkutik. Dia hanya diam dengan air mata masih berlinang deras. Hingga hal manis terjadi ketika Kakak idola mendekap tubuhnya. Tentu ia balas dekapan orang paling disayangi tidak kalah erat. Walau sesak jika yang peluk sang pujaan hati tidak masalah. Rose jadi berdesir mendapat pelukan hangat Chris yang nyatanya hanya sebatas khayalan.

Cut ....!!!

Maaf ya banyak kesalahan dalam penulisan dan banyak typo bertebaran.

Sampai jumpa lusa.

Rose.

25*06*20

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***