Istri Rahasia Sang Mafia
"Terima kasih atas permainan mu malam ini Ra. Aku sudah mentransfer seperti biasa ke rekeningmu baru saja." Ucap Andreas sambil mengenakan setelan jas berwarna navy yang terlihat begitu pantas melekat ditubuhnya.
Andreas Alexandro, atau lebih akrab disapa dengan panggilan Andreas, pria bertubuh tinggi tegap atletis, memiliki paras tampan mempesona dengan manik mata berwarna biru itu membuat wanita manapun tidak akan sanggup menahan pesona luar biasa, apalagi pahatan indah ciptaan Tuhan yang hampir mendekati kata sempurna itu.
Kini di usianya yang memasuki angka 35 tahun, ia sama sekali belum memiliki niatan untuk menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita manapun.
Padahal diluar sana, Andreas adalah sosok pria dengan sejuta pesona bagi para kaum hawa, apalagi banyak sekali wanita yang berusaha mendekatinya, namun sama saja, ia seolah tetap tidak tergiur untuk segera menikah atau bahkan menjalin hubungan asmara dengan mereka.
Hal itu tentu saja bukan tanpa alasan, sebab ia memiliki sebuah trauma terhadap sebuah kisah percintaan, lebih tepatnya dengan hubungan asmara.
Karena beberapa tahun lalu, hubungan asmaranya harus kandas ditengah jalan. Hal itu karena wanita yang saat itu menjalin hubungan dengannya yang bernama Kenzi Sevanya-- wanita yang sudah menjalin hubungan asmara dengannya kurang lebih 4 tahun memilih untuk hidup bersama pria lain, bahkan yang lebih menyakitkan lagi, Kenzie memilih untuk bersama dengan Reggy, yang tidak lain ada teman dekatnya sendiri.
Kejadian itu begitu membekas di hati Andreas, bahkan hingga saat ini. Selama beberapa tahun setelah kandasnya hubungannya dengan Kenzie, ia memilih untuk membatasi dirinya pada wanita, apalagi soal hati.
Kini ia memilih untuk teguh pada pendiriannya, yaitu untuk tidak menjalin hubungan asmara sama seperti apa yang pernah ia lakukan dulu dengan seorang wanita, namun itu artinya bukan berarti dia tidak suka dan tergoda dengan wanita.
Sebenarnya dirinya juga bukan menolak wanita yang mendekatinya, namun ia kini terlalu selektif dan sangat berhati-hati pada wanita. Apalagi soal kegemarannya beberapa tahun terakhir yang lebih suka menjalin hubungan sebatas teman ranjang pada para wanita.
Ya, Andreas menerima beberapa wanita hanya untuk menemaninya tidur dan melampiaskan segala hasratnya saja.
Itu pun ia juga tidak sembarangan, ia selalu selektif dalam memilih dan tidak semua wanita ia kencani begitu saja. Semuanya harus memenuhi kriteria sesuai dengan apa yang dia inginkan.
"Terima kasih honey, lain kali aku ingin yang lebih gila dari apa yang kita lakukan tadi. Oh iya, aku mendapat undangan pernikahan dari temanku besok malam, mau kah kamu menemaniku sayang?" Ucap Laura.
Wanita itu kini mulai bergelayut manja di tubuh Andreas yang sedang berdiri di depan cermin besar.
Andreas hanya terdiam, pria itu memang tidak banyak bicara apalagi bersikap romantis, itu sama sekali bukan dirinya.
Sikapnya begitu dingin kepada siapapun, kecuali pada Kenzie, namun tentu saja itu dulu.
Bukannya menanggapi ucapan sekaligus ajakan Laura, Andreas malah memilih untuk menyingkir dari sisi Laura dan meraih sebuah ponsel serta jam tangan miliknya dan hendak melangkah keluar dari salah satu apartemen mewah miliknya itu.
"Andreas! Please! Hanya kali ini saja, aku tahu jika kamu memang orang yang kaku, tapi ayolah apa salahnya menemaniku sebentar saja ke acara itu. Hanya sebentar! " Imbuh Laura sambil mendengus kesal.
Sumpah demi apapun, Laura tidak mengerti dengan sikap Andreas yang masih saja dingin padanya, padahal mereka menjalin hubungan layaknya simbiosis mutualisme, dalam kata lain saling menguntungkan, dan itu berlangsung sudah hampir setengah tahun.
Awalnya Laura memang hanya ingin mencari keuntungan soal materil pada Andreas saat menemaninya di atas ranjang.
Namun seiring berjalannya waktu tentu saja Laura sebagai wanita normal yang pada hakikatnya selalu haus akan kasih sayang dan perhatian lawan jenisnya itu pun kini telah merubah pandangannya.
Hatinya mulai merasakan sebuah getaran yang berbeda sejak dua bulan terakhir, ia merasa jika ia mulai jatuh cinta pada sosok Andreas yang selalu dipuja-puja kaum hawa diluar sana itu.
Namun sayangnya apa yang ia rasakan saat ini sepertinya tidak dirasakan oleh Andreas. Bagi pria itu, hubungannya dengan para wanita, apalagi Laura hanyalah sebatas partner ranjang tidak lebih, dan demi apapun ia juga tidak menginginkan lebih dari itu.
"Kau tahu bagaimana aku kan, hm?" Sahut Andreas yang tiba-tiba saja menghentikan langkahnya.
Pria itu sama sekali tidak menoleh atau pun melirik ke wajah Laura yang masih berdiri di tempatnya semula.
"Tapi sekali ini saja, ayolah! Apa kamu tidak bisa menghargai bagaimana perjuangan ku untuk menemani mu setiap kau membutuhkan ku!" Sahut Laura.
"Bahkan aku selalu menjadi tempat mu pulang saat kamu sedang dalam banyak masalah! Kamu tidak ingat itu! Apa kamu sama sekali lupa jika akulah tempat mu untuk melampiaskan segala keluh kesahmu, kamu sama sekali tidak menghargai itu? Lalu bagaimana dengan pengorbanan ku selama ini, kamu pikir apa, hah!" Imbuhnya.
Laura yang mulai tersulut emosi pun akhirnya mengutarakan semua apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, hanya saja ia belum berani untuk mengungkapkan perasaan yang ia rasakan sejujurnya pada Andreas.
Ia takut jika ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan soal perasaannya itu, dan ia juga khawatir jika nantinya hal itu malah akan membuat Andreas meninggalkannya.
Sungguh, demi apapun Laura tidak ingin pria itu meninggalkannya. Ia bahkan ingin sekali memiliki pria itu seutuhnya sebagai pasangan hidupnya bukan hanya sebagai partner ranjang saja.
Sepertinya perasaanya yang mulai tumbuh itu membuat logikanya kini mati, bahkan beberapa kali ia berpikir jika nyawa yang harus menjadi taruhannya pun ia tidak peduli, karena semuanya demi mendapatkan pria tambatan hatinya itu.
"Apa kamu benar-benar sedang mengigau, hm! Kamu pikir selama ini aku tidak memberikan mu apapun? Lalu kamu pikir mobil, apartemen, bahkan semua barang mewah yang kamu pakai itu dari siapa jika bukan aku!" Sentak Andreas yang kini sudah berbalik badan sambil melangkah mendekat ke arah Laura.
Bahkan kini Andreas mulai semakin mendekat ke arah wajah Laura hingga jarak keduanya semakin terkikis dan tipis.
"Ada lagi, lalu bagaimana dengan semua perawatan wajah dan tubuhmu ! Siapa yang membiayainya jika bukan aku? Apakah aku sama sekali tidak menghargai pengorbananmu, hm! Kamu lupa dengan tujuanmu? Tujuan mu hanya materil sejak awal dan kita sudah menyepakati hal itu!" Imbuh pria itu dengan intonasi yang semakin meninggi.
Laura hanya terdiam sambil meneguk salivanya yang hampir tercekat di tenggorokan dengan susah payah, ucapan Andreas benar-benar membuat dirinya tidak bisa berkutik lagi kali ini.
Kini amarah Andreas seakan semakin tersulut, apalagi ia mulai menyadari bahwa sepertinya sikap Laura semakin berubah padanya dan ia juga menyadari bahwa sepertinya wanita itu mulai menaruh hati padanya.
"Ingat! Aku tidak ingin ada hati diantara kita, atau kita akhiri saja semua ini! Aku bahkan bisa mendapatkan wanita yang lebih darimu!"
Sekali lagi Andreas membentak Laura, bahkan kini diiringi dengan sebuah cengkeraman tangan tepat di rahang wanita itu seakan sedang berusaha mengancamnya.
Lagi-lagi Laura hanya memilih untuk diam, ia tidak berani membantah atau membalas ucapan Andreas lagi.
Merasa puas dengan ancamannya, pria itu lantas melepas cengkeraman tangannya dan kemudian beranjak pergi dari tempat itu dengan amarah yang menggebu-gebu tanpa memperdulikan lagi Laura yang kini mengerang kesakitan sambil memegang rahangnya.
"Andreas!! Kau benar-benar tega sekali! Aku bersumpah akan membuatmu tergila-gila padaku, bahkan jika perlu akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku, camkan itu!" Tutur Laura sambil menatap lekat ke arah pintu apartemen mewah itu yang masih terbuka lebar.
"Arght!"
Pyaarrr!
Pyaarrr!
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Rikarico
dr FB turun kesini
2023-06-21
1
Noor Sukabumi
santun mlm thor p kbr salken Dr aq tp kyknua udah kenal deh yah.next
2023-06-02
1