...~Happy Reading~...
“Oh, Mama lagi masakin masakan kesukaan kamu,” bu Rasti segera mengajak Eleena dan juga Yusuf untuk ke meja makan.
“Ma, kayaknya Mama gak perlu deh kaya gini? Pertama, menurut Ele mama terlalu lancang sudah masak disini. Yang kedua, kenapa mama gak kasih tahu Ele kalau udah sampai sini? Kenapa Mama gak nungguin Ele pulang dulu, kenapa mama harus—“
“Istighfar Sayang, astagfirullah ... “ bisik Yusuf langsung merangkul bahu istrinya.
“Astagfirullah aladzim,” Eleena menarik napas nya dengan sangat panjang lalu menghembuskan nya perlahan.
“Maaf Ele, Mama gak bermaksud lancang di rumah kalian. Tapi—“
“Ini rumah Papa bukan rumah kami. Mungkin, jika di rumah Ele sendiri, Ele tidak akan mempermasalahkan nya, karena biar bagaimana pun Mama adalah ibu kandung Ele. Tapi, ini rumah Papa, mantan suami Mama sendiri,” jelas Eleena kembali menghela napas nya panjang.
Ibu Rasti terdiam, wanita itu hanya bisa menganggukkan kepala nya, mengakui kesalahan nya. Dirinya terlalu bersemangat ingin memasak untuk putri nya.
Setelah sekian lama, ia tidak bertemu dan memasakkan anak nya, bu Rasti hanya ingin berinisiatif berbuat baik.
Selain itu, ia juga sedikit merindukan rumah besar nan mewah yang dulu pernah menjadi milik nya, saat ia masih menyandang status nyonya di rumah itu.
Memang benar, penyesalan selalu ada pada akhir. Dan kini, bu Rasti sangat menyesali perbuatan nya dulu, andai dulu ia masih mau bertahan dengan pak Brata, mungkin kini dirinya sudah bahagia dan menikmati hari tua nya bersama Eleena.
“Maafin Mama, Ele. Maafin Mama hiks hiks hiks.” Gumam bu Rasti yang langsung menutup wajah nya sambil menangis.
“Sayang ... “ Yusuf menoleh dan menatap istrinya, membuat Eleena sedikit berdecak dan akhirnya ia berjalan menghampiri bu Rasti.
“Maafin Ele juga Ma. Ele hanya terkejut, tapi tolong, lain kali jangan seperti ini, rumah ini di kelilingi CCTV. Ele gak enak sama Papa, biar bagaimana pun rumah ini milik Papa,” ujar Eleena berusaha selembut mungkin saat sudah erada di depan ibu Rasti.
Wanita paruh baya itu menganggukkan kepala nya, lalu memeluk Eleena dengan se erat mungkin. Ia juga sangat merindukan putri nya, dan setelah sekian lama ia tidak bertemu, setelah konflik yang pernah ia perbuat beberapa waktu lalu.
Kini berkat bantuan Yusuf, Eleena sudah mau bertemu dengan nya. Maka dari itu, tadinya bu Rasti berinisiatif memasak sebagai bentu permohonan maaf dan terimakasih karena menantu nya sudah mau membantu nya mendapatkan maaf dari Eleena.
Akan tetapi, ternyata jalan yang ia ambil salah. Mungkin, sebaiknya tadi dirinya memasak di rumah nya dan membawa makanan ke rumah mantan suami nya itu, jadi mungkin Eleena tidak akan mempermasalahkan nya.
“Mama bisa melanjutkan masakan Mama, tapi ini untuk terakhir nya kecuali ada izin dari Papa,” ujar Eleena yang langsung i balas anggukkan kepala oleh bu Rasti.
“Baiklah, Mama akan segera selesaikan masakan Mama. Kamu mau bantu?” tawar bu Rasti membuat Eleena langsung menoleh ke arah Yusuf.
“Hemmm maaf Ma, tapi kaki Eleena masih sakit, Eleena gak kuat berdiri lama,” jawab nya sedikit kikuk.
“Kamu kenapa?”
“Kepleset di kamar mandi,” jawab Eleena, beruntung langsung dipercayai oleh bu Rasti.
Akhirnya, Eleena dan Yusuf memilih untuk menunggu di meja makan. Sedangkan bu Rasti segera menyelesaikan masakan nya yang sedikit tertunda beberapa saat lalu.
Ada rasa haru dan bersyukur di benak bu Rasti, karena memiliki menantu sebaik Yusuf. Bisa membantu dan memberikan jalan terbaik untuk nya dan Eleena bisa kembali baik seperti semula.
...~To be continue .... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Happyy
🤗🤗🤗
2023-06-12
1
Nesa Satria
entahlah
2023-06-07
0
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
kalau Rasti tulus mah gpp ya kan.
asal aja ga pura² dekat karna mau harta doang
2023-06-01
3