Alasan

...~Happy Reading~...

“Ele, kamu kenapa Nak?” tanya pak Brata sedikit terkejut, saat melihat putri nya menuruni tangga dengan cara di gendong oleh Yusuf.

“Kepleset Pa, tadi pas mau mandi,” jawab Eleena memanyunkan bibir nya dengan kesal, sambil melirik sinis ke arah suami nya yang terlihat tengah menahan senyuman nya.

“Astaga, bagaimana bisa kamu terpleset di dalam kamar mandi.” Seru pak Brata, “Tiyem! Ti—“

“Papa ngapain manggil mbok Ti?” tanya Eleena sedikit panik saat sang ayah langsung memanggil kepala asisten rumah tangga di rumah nya.

“Mau apalagi, kamu terpleset karena kelalaian mereka. Pasti mereka kurang teliti saat membersihkan kamar kamu, sampai kamu bisa jadi—“

“Pa—“ Eleena yang sudah duduk di kursi, langsung menyentuh lengan papa nya, “Ele gapapa kok. Lagian, ini juga bukan kesalahan mereka. Papa jangan marah marah begini dong,” imbuh Eleena berusaha membujuk ayah nya agar bisa meredam emosi.

‘Ini itu gara gara menantu kesayangan Papa, bukan mbok Ti apalagi anak buah mbok Ti,’ gumam Eleena dalam hati nya.

“Sora benar, Pa. Ini bukan kesalahan mereka.Ini salah Yusuf yang kurang berhati hati,” sambung Yusuf ikut membuka suara karena tak kuasa ketika melihat lirikan maut dari istri nya.

“Kenapa kamu justru menyalahkan diri kamu sendiri,” pak Brata langsung menghela napas nya dengan berat, “Ele, lain kali kamu harus berhati hati. Kasihan suami kamu,” imbuh pak Brata yang kini menatap putri nya.

‘Kenapa Papa ku malah kasihan kepada pelaku nya sih, ckckck.’ Gumam Eleena sedikit mendengus kesal.

Usai menikmati sarapan, kini mereka bergegas menuju Bandara untuk mengantarkan pak Brata yang akan pergi ke Surabaya untuk menemui klien sekaligus sahabat nya.

Sepanjang perjalanan, pak Brata di kursi belakang bersama Eleena. Sedang di kursi depan ada supir dan juga Yusuf yang sesekali ikut menimpali obrolan obrolan kecil dari pak Brata dan juga Eleena.

“Sekarang, putri Papa sudah besar. Sudah menjadi seorang istri,” ucap pak Brata tiba tiba sambil? tersenyum.

“Papa merasa, baru kemarin Papa mengantarkan kamu masuk sekolah TK. Tapi sekarang, kamu yang akan mengantarkan Papa hihihi.” Imbuh nya yang kini mencium pipi putri nya dengan begitu gemas.

“Ih Papa, Ele udah besar. Jangan cium Ele begini dong. Kasihan tuh suaminya Ele, nanti cemburu sama Papa gimana?” kata Eleena membuat pak Brata justru semakin erat memeluk putri nya.

“Yusuf tidak akan cemburu dengan Papa. Bukankah begitu, Yusuf?” tanya pak Brata, yang hanya di balas senyuman kecil oleh Yusuf di sertai gelengan kepala.

“Mas, bilang cemburu gitu kenapa sih. Masa iya kamu gak cemburu, lihat istri kamu di ciumin di depan kamu begini!” cetus Eleena.

“Kamu salah Nak, Papa mencium kamu di belakang suami kamu. Bukan di depan, karena kita duduk di belakang!” kata pak Brata bercanda hingga membuat Yusuf terkekeh namun tidak dengan Eleena yang semakin kesal.

“Oh iya, bukankah waktu itu kalian berencana untuk berbulan madu? Kemana? Dan kapan? Jangan terlalu lama menunda momongan,” imbuh pak Brata.

“Insya’Allah, kami tidak akan menunda nya, Pa. Kami sudah serahkan semua kepada Sang Pencipta. Jadi, se dikasih nya saja. Doakan ya Pa,” ucap Yusuf sedikit menoleh ke belakang.

“Amin, Papa doakan agar kalian segera di berikan rejeki. Dan kamu Ele, jika nanti kamu hamil, jangan pikirkan soal berat badan, kamu harus sehat dan mengutamakan bayi kamu, jangan pikirkan apapun, mengerti!”

“Dih, kapan sih Ele mikirin berat badan!” saut Eleena kembali mendengus, “Lagian nih ya Pa. Kalau nanti Ele hamil, Ele berdoa semoga mas Yusuf saja yang mengidam, jadi kan Ele tidak akan makan banyak dan otomatis berat badan Ele tidak akan naik drastis.” imbuh Eleena sambil melirik ke arah Yusuf dengan tatapan mengejek.

“Amin ... “ jawab Yusuf dengan begitu ikhlas dan pasrah.

Baginya, tidak apa jika memang kelak saat istrinya hamil dirinya yang akan tersiksa. Yang terpenting anak dan istrinya sehat dan selalu bahagia.

Meskipun belum pernah mengalami apa itu couvade syndrom, namun Yusuf sudah banyak tau dari buku buku yang ia pelajari dan juga orang orang di sekitar nya.

...~To be continue ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***