Kecewa

...~Happy Reading~...

Usai makan malam, Yusuf menemui pak Brata untuk berbicara di dalam ruang kerja nya. Sedangkan Eleena, karena tidak ingin mengganggu akhirnya gadis itu memilih untuk pergi ke kamar nya.

Meskipun sore tadi, dirinya sudah mandi dan wangi. Namun, entah mengapa setelah makan malam, dirinya ingin mandi lagi. Ia mencari pakaian yang menurut nya cukup dan layak untuk ia kenakan sebelum Yusuf masuk ke dalam kamar nanti.

‘Gak sia sia gue punya sahabat kaya lo,’ celetuk Eleena saat menatap dirinya dari pantulan cermin.

Dimana, kini dirinya tengah mengenakan sebuah gaun tipis berwarna merah terang menyala. Yang tinggi nya hanya sebatas paha, membuat nya terlihat begitu seksii dan menarik, mungkin.

‘Tapi tunggu, kenapa ini gue kecil banget sih. Beda sama yang di patung waktu itu, ckckck. Kaya gini gimana jadi seksii, yang ada—aarrkkhhh!’ pekik Eleena berdecak sedikit kecewa.

‘Kalau gue aja kecewa sama dada gue, apa lagi suami gue, astaga. Terus gimana? Ya kali gue cancel lagi? Atau apa ya? Come on Elee cari cara, lo harus bisa bikin laki lo tergoda sama istrinya sendiri.’

Sambil mengetuk ngetuk dagu nya, Eleena berjalan mondar mandir di dalam walk in closed nya. Mencoba mencari cara bagaimana agar dirinya tampil lebih seksii. Hingga tiba tiba suara pintu kamar yang terbuka, membuat lamunan nya buyar.

“Sora ... “

Deg!

Jantung Eleena semakin berdetak dengan begitu kencang saat Yusuf memanggil namanya. Namun, ia masih berdiam diri di dalam ruangan ganti baju lantaran masih ragu akan penampilan nya sendiri.

“Sayang?”

Deg!

Lagi, lagi dan lagi rasanya Eleena ingin menjerit dengan sekuat tenaga nya. Mengapa rasanya berbeda, padahal ini bukanlah kali pertama Yusuf memanggil nya sayang.

Namun, entah mengapa rasanya kini sangat berbeda dan luar biasa. Ia merasa tubuh nya lemas seperti tak bertulang. Jantung berdebar kencang dan gugup yang luar biasa.

“A—aku disini,” seru Eleena terbata.

Oh tidak, kemana keberanian nya beberapa saat yang lalu yang berniat ingin menggoda suami nya. Mengapa, kini setelah sang empu nya masuk ke dalam kamar. Justru Eleena menjadi penakut dan tidak memiliki keberanian sama sekali.

‘Come on Eleena. Harus percaya diri, lagipula wajar kalau dadalo kempes. Masih ori dan belum pernah di bentuk. Nah harusnya lo minta laki lo buat ngebentuk. Eh—‘ gumam Eleena dalam hati, namun sedetik kemudian ia menepuk mulut nya sendiri.

Rasanya ia benar benar sangat malu. Dulu, ia sangat terbiasa memakai pakaian terbuka. Hanya tank top dan hot pant saja kemana mana.

Namun, setelah menikah, dirinya benar benar sudah terbiasa mengenakan pakaian tertutup untuk menghargai mertua nya.

Dan kini, saat dirinya yang mengajak Yusuf untuk melakukan malam pertama. Justru dirinya sendiri yang merasa malu dan ketakutan.

‘Ckckck istri macam apa aku ini.’ jerit Eleena dalam hati begitu frustasi.

“Sora ... “

Eleena mendongakkan kepala nya, menatap sosok laki laki yang tengah berdiri di ambang pintu walk in closed sambil memperhatikan dirinya sejak tadi.

“M—mas, itu ... Emmttt, aku ... “ Eleena di buat salting sendiri saat melihat tatapan dari mata suami nya.

Malu, canggung dan takut hadir bersamaan dalam benak Eleena. Padahal, sebelumnya dirinya begitu berani dan percaya diri, namun semua itu lenyap hanya setelah mendengar suara suami nya.

“Kita sholat dulu ya,” ujar Yusuf begitu lembut, dengan senyuman tipis di wajah nya lalu segera berlalu begitu saja.

“Hah!” Eleena langsung terdiam, mengerjapkan mata nya berulang kali.

Ia mengira, bahwa Yusuf benar kecewa melihat penampilan nya. Dirinya yang begitu sok memakai pakaian terbuka, namun tidak memiliki body yang indah seperti patung manekin yang di pajang di Mall.

Benar, Yusuf kecewa, maka dari itu, Yusuf segera berlalu begitu saja meninggalkan nya dan malah mengajak nya untuk sholat. Padahal, sebelum makan malam, ia sudah usai melaksanakan sholat isya, batin Elena sedikit kecewa.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***