Hari pernikahan

Pagi-pagi sekali Archie sudah bangun dari tidurnya, dengan penuh senyuman ia semangat untuk menyambut hari ini.

Bukan tanpa alasan Archie bersemangat, melainkan karena hari ini adalah hari yang paling ia nantikan, yaitu hari pernikahannya dengan pujaan hatinya.

Ya, hari ini Archie dan Aditya akan melangsungkan pernikahan di salah satu hotel mewah, bahkan semalam pun Archie menginap di hotel untuk mempersingkat waktu merias diri nanti.

Archie tidak bisa berhenti tersenyum, setelah hari ini ia dan Aditya akan tinggal bersama sebagai pasangan suami istri. Pasti sangat indah dan membahagiakan.

Suara bel pintu menyadarkan Archie dari lamunan indahnya, gadis itu turun dari ranjang, kemudahan membuka pintu kamar hotel itu.

"Kamu sudah bangun, mama pikir masih tidur." Ucap Gita dengan suara yang terdengar lembut.

"Baru bangun, Ma." Jelas Archie, kemudian mempersilahkan sang mama untuk masuk.

"Adinda sudah kesini, Ma?" Tanya Archie.

"Belum, dia akan datang saat akad akan dilangsungkan nanti." Jawab Gita.

Memang Adinda tidak ikut bersama mereka untuk menginap di hotel, Adinda memilih untuk tetap di rumah sendirian.

"Sebentar lagi MUA nya datang, kamu cuci muka dulu gih." Tutur Gita, tangannya mengusap kepala putrinya yang cantik itu.

Archie menganggukkan kepalanya, ia pun lekas ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Entah apa alasannya, Archie dilarang untuk mandi.

Setelah selesai mencuci wajahnya, Archie pun keluar dan melihat MUA nya sudah datang, lengkap dengan perias hairdo nya.

"Langsung kita make-up ya, Kak. Sini kakaknya duduk," ucap laki-laki dengan gayanya yang sedikit lunak.

Archie pun duduk di kursi yang ditunjuk oleh pria itu. Di depannya ada cermin, beserta alat makeup yang benar-benar banyak.

Makeup pun dimulai, Archie benar-benar pasrah wajahnya di beri riasan untuk mempercantik diri di hari pernikahannya.

Alasan makeup dilakukan beberapa jam sebelum akad adalah karena tingkat kesulitan dalam merias pengantin membutuhkan waktu yang cukup lama agar hasilnya memuaskan.

Sementaranya Archie yang sedang di makeup, calon suaminya justru baru saja keluar dari rumah miliknya. Ya, Aditya baru saja keluar dari rumah keluarga Archie.

Karena rumah yang kosong dan hanya ada penjaga rumah saja, Adinda memanfaatkan situasi untuk mengajak Aditya datang ke rumahnya. Tindakan yang begitu berani, dan membuat Aditya semakin suka.

"Hari ini aku akan menikah dengan kakakmu, tapi malam pertamanya justru dilakukan duluan denganmu." Celetuk Aditya.

Adinda tersenyum manis, ia menggandeng tangan Aditya lagi yang siap untuk pulang. Rasanya berat sekali merelakan cintanya untuk menikah dengan kakaknya sendiri.

"Aku harus pergi, setelah menikahi kakakmu, maka kita bisa lebih sering bertemu nanti." Ucap Aditya.

Adinda makin semangat, ia pun melepaskan gandengan tangannya, kemudian mencium pipi Aditya.

"Hati-hati ya dan sampai bertemu di acara akad nanti." Ucap Adinda.

Aditya menganggukkan kepalanya, ia pun lekas pergi dengan menggunakan taksi online. Sengaja Aditya tidak membawa mobil, agar tidak ada yang curiga meskipun sia-sia saja, sebab penjaga rumah mengetahui itu semua.

Penjaga rumah itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak majikannya.

"Kasihan non Archie." Ucap pria berbaju hitam itu.

Setelah kepergian Aditya, Adinda pun masuk ke dalam rumah. Ia harus siap-siap untuk pergi ke acara nikahan kakak dan juga kekasih gelapnya.

"Walaupun kak Archie yang menikahi kak Adit, tapi tetap aku yang akan dicintai olehnya." Gumam Adinda senyum-senyum sendiri.

***

Aditya bersama seluruh keluarganya sudah sampai di hotel, tempat akad dan resepsi akan dilangsungkan. Aditya menunggu di kamar yang semalam menjadi kamar kedua orang tua Archie menginap.

Risa dan Anto, kedua orang tua Aditya itu tampak bahagia karena hari yang paling mereka tunggu akan segera tiba, yaitu menjadikan Archie sebagai menantu.

"Papa dan mama tidak bisa datang, Kak. Kakak pasti tahu kan jika papa sudah sering sakit," ucap Kaivan memberitahu.

Risa berharap kedua orang tuanya bisa datang ke acara nikahan anaknya. Namun setelah mendengar ucapan adik tirinya itu membuat semua harapan nya pupus.

"Yaudah nggak apa-apa, Van." Balas Risa tersenyum.

"Kaivan, hari ini keponakan kamu akan menikah. Kapan kamu juga akan menikah, usiamu sudah matang untuk memiliki istri." Ucap Anto menasehati.

"Iya, Om. Aku tidak sabar melihat om menikah," Aditya ikut bicara.

"Aku akan menikah saat waktunya tiba nanti, tidak perlu terburu-buru asal semuanya baik." Sahut Kaivan dengan cuek.

"Kakak hanya bisa menunggu dan selalu mendukung kamu, Van." Tutur Risa, dan tidak dibalas apapun oleh Kaivan.

Tidak lama setelah obrolan mereka selesai, Gita dan Dito datang. Mereka mengatakan jika akad akan segera dimulai.

"Adit, kamu bisa duluan ke kursi pelaminan ya." Tutur Gita pada calon menantunya.

Aditya menganggukkan kepalanya. "Iya, Tante. Saya keluar duluan ya," balas Aditya.

Aditya pun keluar duluan dari dalam kamar, ia turun ke ballroom hotel bersama Kaivan, sang papa dan calon ayah mertuanya. Gita dan Risa tidak ikut turun karena akan membawa Archie turun bersama nanti.

"Setelah hari ini, kau akan menjadi seorang suami, Nak. Semoga bahagia selalu ya rumah tangga kalian," ucap Anto mendoakan.

"Iya, Pa. Terima kasih," balas Aditya tersenyum manis.

Kaivan hanya melirik keponakannya saja, ia tidak memberikan kata-kata sama sekali dan memilih diam.

"Saya baru beberapa kali bertemu dengan anda, saya tidak menyangka jika anda akan menjadi kerabat putri saya." Ucap Dito pada Kaivan.

Kaivan tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya. "Mungkin kita bertemu di beberapa pertemuan bisnis, tapi hari ini saya akan memperkenalkan diri sebagai kerabat putri anda." Sahut Kaivan.

"Perkenalkan, saya Kaivan." Ucap Kaivan lagi.

Dito tersenyum, lalu membalas jabatan tangan Kaivan. Ia cukup mengenal sosok Kaivan di kalangan para pebisnis, namun ia tidak tahu jika Kaivan berkerabat dengan calon menantunya.

Mereka pun sampai di lantai bawah, tempat dimana ballroom hotel berada. Keempatnya keluar bersama, namun Aditya tiba-tiba mendapatkan pesan dari kekasih gelapnya.

"Pa, aku mau ke toilet sebentar. Aku mendadak sangat gugup," ucap Aditya beralasan.

"Baiklah, Nak. Kami tunggu disana ya," ujar Anto.

Aditya mengangguk, kemudian pergi ke toilet setelah membaca pesan Dinda yang memintanya datang ke toilet.

Sampai di toilet, Aditya langsung ditarik masuk ke salah satu bilik kamar mandi oleh Adinda.

"Apa yang kau lakukan, ini sudah hampir waktunya akad." Tegur Aditya.

"Aku ingin bicara sebentar, dan kakak tahu tidak jika hari ini kakak sangat tampan." Puji Adinda.

"Kau pandai sekali memuji." Sahut Aditya, tangannya mengusap pipi Adinda.

"Kakak nggak mau puji aku? Aku dandan cantik untuk kakak tahu nggak." Ucap Adinda menekuk wajahnya.

Aditya tergelak. "Kau bukan hanya cantik, tapi sangat cantik." Puji Aditya, membuat Adinda tersenyum manis.

CUIHHH, COWOK BANYAK OMONG😌

Bersambung...............................

Terpopuler

Comments

Royaci Uci

Royaci Uci

sebel

2024-10-10

0

Rztreezta

Rztreezta

orang Jawa kah ini?? manten ga boleh mandi /Facepalm/

2024-06-11

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

ya ampuuùunnn gila 2 org ini ya 🤦‍♀️🤦‍♀️

2024-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Hari kelulusan
2 Bantahan Adinda
3 Dosa paling besar
4 Hari pernikahan
5 Kebenaran yang terungkap
6 Sah!!
7 Perdebatan
8 Ucapan terima kasih
9 Tidak berharap
10 Kamu istri saya
11 Pindah ke rumah baru
12 Rencana Risa
13 Act of service
14 Mantan kekasih
15 Bertemu mertua
16 Skakmat Kaivan
17 Tidak sadar
18 Sarapan bersama
19 Diterima
20 Notifikasi pesan
21 Aku hamil
22 Amarah
23 Ke rumah mama Fia
24 Cerita ibu mertua
25 Sikap yang berbeda
26 Pesan terabaikan
27 Setitik Fakta
28 Saya beruntung
29 Mini deeptalk
30 Harus mengatakannya!
31 Ditinggal Kaivan?
32 Pertemuan dengan seseorang
33 Ungkapan seorang Kaivan
34 Cerita Kaivan
35 Pagi cerah atau pagi kacau?
36 Hadiah dari Archie
37 Siap memberikan hak
38 Terima kasih, Sayang
39 Kelelahan
40 Kita bersaing
41 Panggilan nomor asing
42 Keraguan Archie
43 Bercerita dengan Kaivan
44 Ke rumah mertua
45 Aku takut
46 Gosip yang tersebar
47 Karyawan kepo
48 First date?
49 Pertengkaran
50 Lingerie
51 Saya bucin sekali
52 Aku menyesal!
53 Peraturan untuk dilanggar
54 Aku mencintaimu
55 I'm here, Honey
56 Ada apa dengan Archie?
57 Kabar kehamilan
58 Diusir?
59 Pulang duluan
60 Hasil tes
61 Mandul?
62 Suami pengertian
63 Anak magang
64 Amarah Kaivan
65 Kondisi Archie
66 Membenci Archie
67 Pelaku penyebar gosip
68 Archie mengetahui
69 Nyaris membunuh
70 Ke hotel
71 Menghabiskan malam
72 Permintaan maaf
73 Kaivan cemburu
74 Adinda membuat masalah
75 Permintaan papa Jefry
76 Pertengkaran
77 Kaivan tidak peduli?
78 Keputusan
79 Pingsan
80 Marah dan cemburu
81 Demi Archie dan Kaivan
82 Bahagia diatas penderitaan orang
83 Tidak masuk kantor
84 Perkara tuli
85 Tamparan mama Fia
86 Pesan mama Fia
87 Kembali ke kantor
88 Kehidupan seperti drakor
89 Kedatangan papa Dito
90 Murkanya Archie
91 Marahnya orang sabar
92 Keterlaluan!!
93 Jatuh
94 Keguguran
95 Berkhianat
96 Nyaris bangkrut
97 Bertemu Archie
98 Bertemu sahabat lama
99 Akan jatuh miskin
100 Mama Fia menolak?
101 Cerita Adinda
102 Kecelakaan
103 Anto tiada
104 Kebaikan keluarga mama Fia
105 Sujud penyesalan
106 Kondisi Risa dan permintaan maaf
107 Bertemu = Ribut
108 Tidak gagal lagi
109 Keponakan Aldavi
110 Ingkar janji
111 Baby melon
112 Curhat sama Kaivan
113 Karin bertemu mama Dewiya
114 Kenapa saya harus menikahi kamu?
115 Curhat lagi
116 Karin gusar
117 Kaivan gila perempuan
118 Penyesalan tiada guna
119 Bertemu di rumah Archie
120 Salah paham lagi
121 Bertemu mantan suami
122 Penyelamatan Karin
123 Keyakinan mama Dewiya
124 Sepakat
125 Di gendong lagi
126 Memikirkannya
127 Ujan-ujanan demi siapa?
128 Lamban, tapi cantik
129 Kembali terpesona?
130 Sengaja di buat cemburu
131 Dijodohkan
132 Menolak dijodohkan
133 Pengakuan yang salah
134 Hanya bayangan
135 Kangen baby melon
136 Kembali ke Jakarta
137 Trauma?
138 Dia sudah tunangan
139 Memperhatikan dari jauh
140 Berbahagialah
141 Terpesona??
142 Se-hot sambal asli
143 Nggak mungkin!!
144 Apa kamu mau?
145 Menerima
146 Arkan Yazid A. Diando
147 Penantian yang usai
148 Jalanin dulu
149 Memperhatikannya
150 Mengubur perasaan
151 Kecupan di kening
152 Menyesakkan
153 Bertemu mantan suami
154 Mertua sebaik mama Dewiya
155 Aku cinta sama kamu
156 Pembunuh!
157 Surat kecil Yogi
158 Kondisi Karin
159 Pria pilihan Yogi
160 Penentuan pernikahan
161 Perhatian istri
162 Terikat selamanya
163 Saya akan berusaha
164 Papinya Arkan
165 Istri
166 Pikiran Karin
167 Hanya kagum?
168 Serba pujian
169 Tipis-tipis
170 Tarian pertama
171 Mesra dikantor
172 Judulnya unboxing
173 Buat aku aja
174 Takut
175 Keresahan Dinda
176 Ditinggal suami
177 Cinta seorang suami
178 Kamu mau punya anak?
179 Ogah apa ahh?
180 Pembohong dan pembunuh
181 Aku nggak akan kemana-mana
182 Pengusiran Karin?
183 Kasih sayang Ibu
184 Davi kesepian, Karin
185 Sahabat baik
186 Kamu hamil, tapi bisa kita lupakan?
187 Rasa rindu yang berakhir
188 Aku mau pertahanin dia
189 Curhatan Dinda
190 Enam deh minimal!
191 Cinta dan rasa syukur
192 Menunggangi Aldavi
193 Pergi untuk selamanya
194 Terpukul
195 Pamit
196 Hamil
197 Dokter Belgi
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Hari kelulusan
2
Bantahan Adinda
3
Dosa paling besar
4
Hari pernikahan
5
Kebenaran yang terungkap
6
Sah!!
7
Perdebatan
8
Ucapan terima kasih
9
Tidak berharap
10
Kamu istri saya
11
Pindah ke rumah baru
12
Rencana Risa
13
Act of service
14
Mantan kekasih
15
Bertemu mertua
16
Skakmat Kaivan
17
Tidak sadar
18
Sarapan bersama
19
Diterima
20
Notifikasi pesan
21
Aku hamil
22
Amarah
23
Ke rumah mama Fia
24
Cerita ibu mertua
25
Sikap yang berbeda
26
Pesan terabaikan
27
Setitik Fakta
28
Saya beruntung
29
Mini deeptalk
30
Harus mengatakannya!
31
Ditinggal Kaivan?
32
Pertemuan dengan seseorang
33
Ungkapan seorang Kaivan
34
Cerita Kaivan
35
Pagi cerah atau pagi kacau?
36
Hadiah dari Archie
37
Siap memberikan hak
38
Terima kasih, Sayang
39
Kelelahan
40
Kita bersaing
41
Panggilan nomor asing
42
Keraguan Archie
43
Bercerita dengan Kaivan
44
Ke rumah mertua
45
Aku takut
46
Gosip yang tersebar
47
Karyawan kepo
48
First date?
49
Pertengkaran
50
Lingerie
51
Saya bucin sekali
52
Aku menyesal!
53
Peraturan untuk dilanggar
54
Aku mencintaimu
55
I'm here, Honey
56
Ada apa dengan Archie?
57
Kabar kehamilan
58
Diusir?
59
Pulang duluan
60
Hasil tes
61
Mandul?
62
Suami pengertian
63
Anak magang
64
Amarah Kaivan
65
Kondisi Archie
66
Membenci Archie
67
Pelaku penyebar gosip
68
Archie mengetahui
69
Nyaris membunuh
70
Ke hotel
71
Menghabiskan malam
72
Permintaan maaf
73
Kaivan cemburu
74
Adinda membuat masalah
75
Permintaan papa Jefry
76
Pertengkaran
77
Kaivan tidak peduli?
78
Keputusan
79
Pingsan
80
Marah dan cemburu
81
Demi Archie dan Kaivan
82
Bahagia diatas penderitaan orang
83
Tidak masuk kantor
84
Perkara tuli
85
Tamparan mama Fia
86
Pesan mama Fia
87
Kembali ke kantor
88
Kehidupan seperti drakor
89
Kedatangan papa Dito
90
Murkanya Archie
91
Marahnya orang sabar
92
Keterlaluan!!
93
Jatuh
94
Keguguran
95
Berkhianat
96
Nyaris bangkrut
97
Bertemu Archie
98
Bertemu sahabat lama
99
Akan jatuh miskin
100
Mama Fia menolak?
101
Cerita Adinda
102
Kecelakaan
103
Anto tiada
104
Kebaikan keluarga mama Fia
105
Sujud penyesalan
106
Kondisi Risa dan permintaan maaf
107
Bertemu = Ribut
108
Tidak gagal lagi
109
Keponakan Aldavi
110
Ingkar janji
111
Baby melon
112
Curhat sama Kaivan
113
Karin bertemu mama Dewiya
114
Kenapa saya harus menikahi kamu?
115
Curhat lagi
116
Karin gusar
117
Kaivan gila perempuan
118
Penyesalan tiada guna
119
Bertemu di rumah Archie
120
Salah paham lagi
121
Bertemu mantan suami
122
Penyelamatan Karin
123
Keyakinan mama Dewiya
124
Sepakat
125
Di gendong lagi
126
Memikirkannya
127
Ujan-ujanan demi siapa?
128
Lamban, tapi cantik
129
Kembali terpesona?
130
Sengaja di buat cemburu
131
Dijodohkan
132
Menolak dijodohkan
133
Pengakuan yang salah
134
Hanya bayangan
135
Kangen baby melon
136
Kembali ke Jakarta
137
Trauma?
138
Dia sudah tunangan
139
Memperhatikan dari jauh
140
Berbahagialah
141
Terpesona??
142
Se-hot sambal asli
143
Nggak mungkin!!
144
Apa kamu mau?
145
Menerima
146
Arkan Yazid A. Diando
147
Penantian yang usai
148
Jalanin dulu
149
Memperhatikannya
150
Mengubur perasaan
151
Kecupan di kening
152
Menyesakkan
153
Bertemu mantan suami
154
Mertua sebaik mama Dewiya
155
Aku cinta sama kamu
156
Pembunuh!
157
Surat kecil Yogi
158
Kondisi Karin
159
Pria pilihan Yogi
160
Penentuan pernikahan
161
Perhatian istri
162
Terikat selamanya
163
Saya akan berusaha
164
Papinya Arkan
165
Istri
166
Pikiran Karin
167
Hanya kagum?
168
Serba pujian
169
Tipis-tipis
170
Tarian pertama
171
Mesra dikantor
172
Judulnya unboxing
173
Buat aku aja
174
Takut
175
Keresahan Dinda
176
Ditinggal suami
177
Cinta seorang suami
178
Kamu mau punya anak?
179
Ogah apa ahh?
180
Pembohong dan pembunuh
181
Aku nggak akan kemana-mana
182
Pengusiran Karin?
183
Kasih sayang Ibu
184
Davi kesepian, Karin
185
Sahabat baik
186
Kamu hamil, tapi bisa kita lupakan?
187
Rasa rindu yang berakhir
188
Aku mau pertahanin dia
189
Curhatan Dinda
190
Enam deh minimal!
191
Cinta dan rasa syukur
192
Menunggangi Aldavi
193
Pergi untuk selamanya
194
Terpukul
195
Pamit
196
Hamil
197
Dokter Belgi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!