Tristan berbaring terlentang di kasurnya dengan kedua tangan berada dibelakang kepalanya menjadi sandaran. Pria itu menerawang ke atas langit-langit kamarnya. Pikirannya sibuk mengingat kejadian di sekolah tadi siang.
Samudera dan Fair.
Sudah lama ia tidak bertemu dengan sahabat lamanya itu dan tiba-tiba pria itu muncul dihadapannya bahkan sukses membuatnya terheran-heran. Ia seperti melihat sosok lain dari seorang Samudera yang jauh lebih dingin darinya. Dulu pria itu tidak pernah mau dekat dengan perempuan manapun karena baginya mereka itu merepotkan. Tapi sikapnya kepada Fair tadi berbanding terbalik dengan sifatnya yang dulu. Samudera tampak sangat menyayangi gadis itu. Bahkan yang lebih anehnya lagi, dirinya entah kenapa merasa terusik.
Mereka pacaran?
Pikiran Tristan beralih ke Fair. Sejak awal melihat gadis itu ia sudah merasa ada sesuatu yang seolah menariknya mendekat. Gadis itu tampak tidak asing, tapi dimana ia melihatnya? Bagaimana ia kenal Samudera dan apa latar belakangnya?
Tristan tidak bodoh dengan menyangka gadis itu miskin karena memakai pakaian murahan atau tinggal di kos-kosan sempit itu. Mungkinkah gadis itu kabur dari rumah? Kalau tidak kenapa ia mati-matian bersembunyi dari Samudera tadi, meski ujung-ujungnya tetap ketahuan juga.
Menarik.
Tristan menyeringai. Ia mulai tertarik dan tambah penasaran. Dirinya sudah cukup penasaran pada gadis itu selama ini, dan kemunculan Samudera menambah rasa ingin tahunya.
Ditempat lain, Samudera menatap bergantian Fair dan kos-kosannya berkali-kali dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana tidak, seorang gadis yang tidak pernah hidup susah seumur hidupnya ini bisa hidup di tempat yang tidak layak begini? Bahkan terlihat senang-senang saja?
Samudera merasa kesal pada dirinya sendiri karena tidak becus menjaga gadis itu. Ia menatap Fair serius.
"Besok kamu pindah dari sini," putusnya sepihak. Fair menatapnya dengan wajah tidak setuju.
"Kenapa? Kak Sam mau bawa Manis pulang? Mau ingkar janji hm?" balasnya cemberut. Kedua tangannya terangkat memeluk dada terlihat menantang pria didepannya itu. Samudera terkekeh. Ia malah mencubit pipi kanan Fair gemas.
"Bukan gitu Manis," ucapnya dengan tangan yang kini berada di kepala Fair, mengacak-acak rambutnya pelan. Gadis itu menatapnya bingung.
"Aku nggak setuju kamu tinggal di rumah kumuh ini. Besok kita cari apartemen buat kamu," tambah Samudera.
wajah cemberut Fair berubah sumringah.
"Beneran? Kak Sam nggak bakal bawah aku pulang kan?"
"Mm,"
"YEAH!" Fair bersorak senang. Kak Sam memang yang paling baik sama dia. Gadis itu melompat-lompat gembira. Samudera hanya menggeleng-geleng melihat tingkah gadis yang ia sayangi itu. Semenjak Bion pergi, ia bersumpah akan menggantikan pria itu menjaga Fair.
Tak butuh waktu lama mereka sudah berada di Mall. Fair semangat sejak mencari-cari baju barunya. Ia memilih-milih pakaian dan keperluan sekolah lainnya yang sederhana. Bukan karena ia membelinya dengan uang Samudera. Tapi lebih ke dirinya yang tidak mau memakai barang-barang mewah. Bisa-bisa ia jadi bahan perhatian lagi di sekolah. Dirinya paling tidak suka kalau dapat perhatian seperti itu. Cukup dulu di sekolah lamanya karena dirinya dekat dengan seorang penguasa sekolah seperti kak Samudera sampai banyak orang yang takut mencari masalah dan takut berteman dari dia.
"Kak Sam?"
"Hm?"
"Beneran kan kak Sam nggak bakalan bilang ke papa soal aku?"
Samudera menatap Fair sekilas dan kembali fokus ke depan. Sekarang ini ia sedang menyetir. Pria itu tampak berpikir, membiarkan gadis di sebelahnya terus menatapnya dengan ekspresi menuntut jawaban.
Lagi-lagi Samudera terkekeh. Sepertinya ia harus menghentikan mobil dulu dan menjawab pertanyaan gadis itu, kalau tidak ia akan ditatap horor begitu sepanjang perjalanan. Cowok itu memilih menghentikan mobilnya dipinggir jalan kemudian menatap Fair lembut.
"Sebenarnya papa kamu udah tahu,"
"HAH?!" seru Fair lalu melemparkan ekspresi ngambek ke Samudera.
"Kak Sam kok nggak bisa jaga rahasia sih, gimana kalo papa nyuruh Manis pulang ke rumah? Manis kan nggak pengen ketemu sama dua perempuan itu. Kak Sam tahu sendiri kan mereka nyebelin." katanya lagi menunjukkan sisi kekanakannya yang membuat Samudera gemas sendiri. Ini bukan pertama kalinya Fair merajuk ke dia, dan ia selalu punya cara untuk membujuk gadis itu.
Samudera meraih tangan Fair lembut.
"Hei, dengerin dulu." ucapnya.
"Tadi papa kamu udah setuju ijinin kamu sendiri dulu, tapi aku harus tanggung jawab jagain kamu." jelas pria itu kemudian.
Fair masih tampak tidak puas.
"Tapi nggak ada bodyguardnya papa yang ikut-ikut dari belakang kan?" gadis itu tidak suka dengan perlakuan papanya yang seperti itu, membuat dirinya merasa tidak bebas bergerak. Dan tentu saja orang-orang akan takut berteman dengannya. Tangan Samudera terangkat mengusap kepala gadis itu lembut. Ia tersenyum tipis.
"Nanti kakak coba bicara sama papa kamu ya," ucapnya menenangkan.
"Kak Samudera juga harus janji nggak bakal pindah ke sekolah aku." tambah Fair lagi. Ia yakin cowok itu pasti sudah berpikir untuk pindah sekolah. Kalau sampai Samudera pindah, teman-temannya pasti bakal pindah juga, kalau begitu percuma dong dirinya mau hidup mandiri. Ujung-ujungnya bakal tetap dijagain seketat dulu sama kak Sam dan genknya.
Samudera awalnya ingin menolak tapi ia mulai merasa bahwa Fair benar-benar ingin mencoba hidup mandiri. Meskipun dalam hatinya terasa berat, tapi ia berusaha untuk menghargai keputusan gadis itu. Selama ini ia selalu protektif sampai lupa kalau Fair butuh ruang sendiri. Suatu hari nanti gadis ini akan dewasa. Tidak mungkin bergantung padanya terus. Cowok itu mendes ah pelan.
"Ya sudah kalau itu mau kamu. Tapi kalau kamu ada masalah langsung telpon kakak ya," putusnya kemudian.
Fair yang sejak tadi berpikir bahwa kak Sam bakalan tidak mau mendengarnya tertegun sesaat karena pria itu malah setuju. Ia lalu menganganggukan kepalanya kuat-kuat, setuju dengan kesepakatan yang dibuat sama kak Sam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bzaa
vote sudah terkirim ya tor.. cemungut 💪
2024-07-28
0
Nova Evita
mungkin nanti kak sam bakal minta Tristan jagain fair kalo mereka sudah bertemu kembali
2023-11-30
1
Helmi Sintya Junaedi
seru banget, lanjut thor
2023-05-29
1