Di sekolah barunya, Fair belum begitu terbiasa dengan keadaan sekolah itu. Sekolah yang menurutnya angker dan banyak sekali anak-anak nakalnya. Ya iyalah pasti, orang namanya juga sekolah buangan. Pasti penuh dengan murid-murid nakal.
Sekarang ini cewek itu di temani Sasa asyik duduk berdua di lapangan sambil ngobrol. Mereka baru selesai pelajaran olahraga dan masih betah berada di sana.
Pandangan Fair berhenti pada sosok cowok yang sedang berdiri di tengah lapangan bersama seorang gadis yang berdiri didepan cowok itu sambil memegang sesuatu ditangannya. Ia tidak bisa lihat benda apa itu karena posisi cewek itu membelakanginya.
Fair bisa melihat seluruh wajah cowok itu karena tuh cowok bertepatan berdiri menghadapnya, meski jarak mereka tidak begitu dekat namun wajahnya tampak jelas.
Wajah yang amat tampan, kulit putih bersih, badan tinggi proporsional, rahang tegas dan sikap dinginnya itu mengingatkannya pada seseorang.
Kak Sam, batinnya. Meski wajah mereka memiliki fitur wajah dan jenis ketampanan yang berbeda, tapi keduanya sama-sama memiliki sikap dingin dan sulit didekati.
Fair beralih melirik ke cewek yang berdiri didepan cowok itu, meski ia tidak bisa lihat wajahnya tapi iya yakin cewek itu pasti mau nembak karena punggungnya keliatan agak bergetar dari belakang, pasti cewek itu sangat gugup. Untung tidak ada banyak siswa diluar karena sekarang masih jam pelajaran, teman-teman sekelas mereka yang lain udah pada ke kelas ato ke kantin. Jadinya dilapangan hanya ada dirinya, Sasa, cowok ganteng itu, beberapa cowok lain yang mungkin sahabatnya cowok itu, dan sih cewek yang mau nembak.
"Lo liatin apa?" tanya Sasa mengikuti arah pandang Fair. Matanya sukses membulat besar. Ada tontonan menarik nih. Tapi pasti bakalan malu-maluin. Ia tahu siapa cowok itu dan jawaban apa yang akan cowok itu berikan, udah jelas banget.
"Duh, berani banget dia nembak kak Tristan." gumam Sasa lebih ke dirinya sendiri. Fair meliriknya.
"Lo kenal?" tanyanya dibalas dengan anggukan Sasa tapi pandangan cewek itu tetap ke Tristan dan cewek didepannya. Mau nggak mau Fair ikut menonton, ia juga tidak mau kehilangan moment penting ini.
Setelah sekian lama akhirnya cewek didepan Tristan mulai buka suara.
"Mm... k.. k.. kak Tristan..." ucap cewek itu gugup.
"Cepetan." terdengar suara datar dan berat milik Tristan, cewek bernama Rina itu bertambah gugup. Tristan menatapnya naik turun dengan raut wajah malas. Tidak berminat sama sekali.
"A.. ku suka ... k .. kakak, m .. mau nggak jadi pacar aku?" kata cewek itu lagi lalu menyodorkan kue yang dipegangnya sejak tadi sambil menunduk malu-malu. Teman-teman Tristan yang tak jauh dari situ bersorak sambil bersiul-siul menggoda Tristan, mereka meledek sahabat mereka itu habis-habisan.
Tristan menatap mereka malas dan balik melirik cewek berkacamata yang tampak cupu itu masih dengan wajah baloknya.
"Nggak." balas cowok itu dingin lalu melenggang pergi. Pandangannya sempat terhenti pada seorang cewek berambut ikal tergerai yang tengah duduk di tepi lapangan bareng seorang temannya. Sosok itu seperti tidak asing di matanya, tapi dimana ia pernah melihatnya?
Pandangan mereka bertemu karena cewek itu balas menatapnya tapi cowok itu cepat-cepat membuang muka. bisa-bisa tuh cewek kegeeran lagi kalo kelamaan ditatap sama dia.
"Woi Tristan! Udah nolak kok di situ terus sih. keenakan lu ya natap wajah cantik adek kelas."
Tristan langsung melemparkan tatapan mautnya pada teman-temannya. Dasar sahabat laknat, umpatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bzaa
sam SM Tristan sodara an jgn2
2024-07-25
0
lenong
apa masih ada hubungan nya sama Sam🤔🤔
2024-03-17
0
💞R0$€_22💞
ini kisah Tristan manajernya Reval apa bukan thor??
2024-01-22
0