bertemu Hisyam 2

Nana terbangun dari tidurnya mendengar ponsel miliknya berbunyi senyuman manis terpancar dari wajah cantiknya melihat nama pemanggil Hisyam pria yang telah memikat hati nya selama bertahun-tahun dan baru 3 bulan ini Hisyam resmi menjadi kekasih Nana

"halo"jawab Nana

"assalamualaikum"Hisyam memberi salam terlebih dahulu sebelum berbicara dengan Nana

"walaikumsalm Syam"jawab Nana

"hei Nana baru bangun,, ada apa Nana sakit"tanya hisyam hawatir TDK biasanya Nana bangun siang kecuali sedang sakit

"Nana tak sakit hanya ada masalah sedikit dengan mama"jawab Nana dia tidak ingin Hisyam menghawatirkan nya

"syukur deh klau tak apapa,,Syam telfon Nana nak bagi tahu siang ni Syam tiba,,Nana boleh tak jemput Syam"tanya hisyam

"jam berapa kapal yang Syam tumpangi sampai" tanya Nana

"jam 12 siang Nana bisa" tanya nya lagi

"baik akan Nana usahakan"jawab Nana

"oke sampai ketemu nanti siang" hisyam mengakhiri telfon nya lalu bangun dia harus bersiap untuk berangkat ke kota tempat tinggal keluarga Nana dan kakaknya

* * *

Nana berjalan keluar kamar menuju dapur di lihat nya BI Ijah sedang sibuk mencuci piring bekas makan Maria Nana berniat untuk mengejutkan orang tua itu,,Nana berjalan mengendap-endap di belakang BI Ijah

"Doorr" "ha ha ha" Nana tertawa melihat BI Ijah kaget hingga terlatah latah sambil memegang dadanya yang kaget

"ualah Nana hampir copot jantung bibi"orang tua itu berkata sambil memukul tangan Nana

"BI Ijah masak apa"tanya Nana hanya ingin tahu

"bibi masak makanan kesukaan Nana,,mama berpesan agar Nana sarapan karena semalam Nana TDK makan malam"BI Ijah menyampaikan pesan majikan nya agar membujuk Nana mau makan Maria sangat hawatir melihat Nana TDK mau makan,, mungkin dengan bujukan BI Ijah Nana baru mau makan

Nana melihat semua makanan yang ada di depan nya semua itu makanan kesukaan nya tapi entah kenapa selera makan nya hilang dia hanya melihat makan itu Tampa mau menyentuh,,Nana meninggal kan meja makan sebelum nyentuh makanan itu semua,, bi Ijah yang melihat Nana pergi sebelum sarapan hanya bisa menghela nafas dia tahu Nana belum bisa menerima ke inginkan Maria

Nana bersiap siap untuk pergi ke bandara menjemput Hisyam mungkin dengan adanya Hisyam akan membuat hati Nana lebih baik

Nana sudah sampai di bandara di lihat nya jam yang ada di tangan nya jam menunjukkan hampir jam 12 siang itu artinya sebentar lagi Hisyam akan mendarat Nana memilih duduk sambil memainkan ponsel miliknya membuka chat dari teman-teman nya dia tersenyum membalas pesan dari teman-teman hingga suara Hisyam mengagetkan nya

"dah lama nunggunya" tanya hisyam

"Syam dah sampai apa kabar" tanya Nana balik

"Alhamdulillah Syam sehat,,Nana sendiri bagai mana sehat" tanya hisyam juga

"Nana sehat hanya Nana ada masalah dengan mama" jawab Nana lemah

Hisyam menggenggam tangan Nana guna menguat kan kekasihnya itu lalu mengandeng tangan Nana keluar dari bandara menuju parkiran mobil,,Nana TDK sengaja nana melihat pasangan paruh baya yang duduk di taman dekat bandara pasangan itu sangat mesra walau usia mereka sudah TDK muda lagi,, nana teringat dengan mama nya TDK terasa air matanya mengalir Hisyam yang melihat itu membelokan langkahnya menuju taman dekat bandara dia ingin menenang kan Nana dulu

"dah siap buat cerita sama Syam" tanya hisyam sambi mengusap rambut Nana

Nana mengangis tersedu-sedu di bahu Hisyam Nana butuh sandaran buat menenangkan hati nya dan Hisyam lah orang yang tepat untuk di sandarinya menumbuhkan semua masalahnya

"mama,,mama mau nikah lagi mama udah TDK sayang lagi sama papa mama udah TDK sayang sama Nana " Nana menjawab pertanyaan Hisyam sambil mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya

Hisyam tersenyum mendengar cerita Nana ,, Nana yang melihat hisyam tersenyum mangangkat wajah nya heran melihat hisyam tersenyum dalam kegelisahan nya

"Syam kok senyuman Syam meledek Nana yaa" Nana kesel melihat hisyam tersenyum

"Syam bukan meledek Nana,,Syam cuma berfikir bahwa mama TDK salah" jawab hisyam Nana yg mendengar hisyam membela mamanya jadi kesal

"sayang mama bukan melupakan papa tapi mama ingin agar dia punya sandaran di masa tuanya nanti,,Nana harusnya mendukung mama bukan malah menentangnya sayang"

Nana semakin kesal mendengar hisyam bukannya membantu Nana hisyam malah mendukung keputusan mamanya

"Nana dengar Syam yah kalau Nana sayang sama mama Nana pasti ingin mama bahagia dan menerima keinginan mama adalah kebahagiaan mama,,kalau Nana menentang keinginan mama itu artinya Nana suka liat mama bersedih terus menerus mengenang kepergian papa" Hisyam terus menasehati Nana dan membujuk kekasih nya agar tdk egois dalam mengambil keputusan

"tapi Nana TDK suka ada yang Menganti kan posisi papa di hati mama,,nana takut mama TDK sayang lagi sama Nana sebab yang nana dengar om Rahman juga memiliki anak gadis" air matanya kembali keluar mengingat mama yang akan menikah lagi dan dia akan memiliki adik tiri

"mama TDK mungkin melakukan itu walaupun om Rahman punya anak tapi Nana tetap anak kesayangan mama,,Nana dengar Syam,, harusnya Nana bahagia itu artinya Nana akan punya adik yang bisa di ajak bertukar pikiran suka dan duka" jelas hisyam pada Nana beharap Nana bisa menerima keinginan mamanya

keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing hingga suara perut membuyarkan namunan mereka berdua

"Nana lapar juga,, Syam pun samalah Syam belum sempat makan tadi"kaya hisyam

"Jum kita makan siang dulu habis tu Syam antar Nana pulang" kata Syam lagi

Nana TDK menjawab pertanyaan Hisyam dia hanya ngikutin langkah Hisyam yang menggandeng tangan nya menuju ke restoran yang ada dekat sana

"mbak pesan makanan nya" panggil Hisyam pada pelayan yg ada di restoran itu,, pelayan yg mendengar hisyam tersenyum menghampiri mereka sambil membawa buku kecil di tangannya

" iya mau pesan apa" tanya pelayan itu ramah

"cumi saus asam manis,,tom yam goong,,gurame goreng masing-masing dua porsi,,minumnya lemon tes dua" pesan Hisyam pada pelayan tadi

"Nana oke " tuanya Hisyam pada Nana yang dari tadi hanya melamun saja

"Nana tak selesa Nana tak tau nak buat apa" jawab Nana pelan dia Masi belum bisa menerima kenyataan pahit yang sebentar lagi akan dia hadapi sebentar lagi

"Syam faham perasaan Nana,,tapi Nana pun harus faham perasaan mama,,coba nana fikir lagi perasaan mama kalau Nana tetap berkeras mama akan semakin sedih"

tak lama kemudian pelayan datang membawa pesanan nya

mereka makan dengan tenang,, walaupun sebenarnya Nana belum berselera makan tapi dia tetap memakan makanan nya untuk mehargai Hisyam,,

habis makan Hisyam mengantar Nana pulang ke rumah nya,, Hisyam TDK membiarkan Nana ikut karna dia pasti akan di serang pertanyaan kakaknya,,sesampainya di rumah Nana langsung turun dari mobil Nana TDK mengajak Hisyam masuk karna dia blum mau memperkenalkan Hisyam pada mamanya dan Hisyam mengerti itu hisya pulang menggunakan taksi yang akan mengantarkannya kerumah kak Ros

***

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!