Sebuah Foto Bayi

Hari itu adalah akhir pekan dimana Via sedang disibukkan dengan kegiatannya membersihkan rumah. Sejak menikahi Via, Wira memberhentikan semua asisten rumah tangga yang bekerja di rumah itu. Sehingga mau tidak mau, tugas membersihkan rumah dikerjakan oleh Via seorang diri. Satu persatu ruangan di rumah itu dibersihkan oleh wanita muda itu.

Sementara si kecil Lyla sedang bermain di ruang tengah sambil menonton film kartun kesukaannya. Seperti biasa, Wira tak pernah menghabiskan waktunya di rumah. Ia hanya pulang untuk beristirahat saja. Sisanya dihabiskan dengan bekerja di perusahaan milik Ivan. Dan hanya pada saat Wira tidak berada di rumah, Lyla dapat berkeliaran di rumah itu, termasuk menonton acara tv di sebuah ruangan.

"Lyla, nonton tv nya jangan lama-lama ya! Nanti matanya sakit, Sayang!" ucap Via sembari mengepel lantai.

"Iya Bunda."

Selepas mengepel lantai, Via beranjak menuju sebuah kamar yang berada tepat di sebelah kamar Wira. Tatapannya berkeliling ke setiap sudut ruangan yang baginya sangat indah itu. Sebuah kamar bayi dengan chat berwarna pink, lengkap dengan beberapa perlengkapan bayi. Di sudut sana sebuah rak yang telah dipenuhi oleh berbagai macam boneka. Via kembali teringat pada ucapan Bibi Arum, yang pernah menceritakan tentang masa lalu Wira bersama istri pertamanya.

Berarti anaknya Mas Wira yang dibawa kabur Mbak Shera perempuan ya. Kamar ini bagus sekali. Andai Lyla punya kamar sebagus ini, dia pasti sangat bahagia. Kasihan anakku, aku hanya bisa memberinya sebuah kamar sempit dan pengap, dan sebuah boneka barbie yang usang. Astagfirullah, apa yang aku pikirkan? Kondisi Lyla membaik saja sudah sebuah berkah bagiku. Tetaplah bersyukur Via ... Apa yang diberikan Tuhan adalah sebuah anugerah.

Via mulai membersihkan kamar itu. Tatapannya pun tertuju pada sebuah foto bayi baru lahir yang terbingkai indah di antara tumpukan boneka. Ia meraih benda itu, mengusapnya dengan jari. Ada senyum tipis mengembang di wajah wanita cantik itu.

"Kenapa aku merasa foto bayi ini mirip dengan Lyla saat masih bayi? Ah, semua bayi baru lahir memang menggemaskan, sampai aku merasa semua bayi memiliki wajah yang mirip satu sama lain. Sayang aku tidak punya foto bayi Lyla. Waktu itu aku tidak punya kamera atau ponsel untuk mengambil gambarnya." Via meletakkan foto itu kembali ke tempatnya, lalu mulai membersihkan lagi.

Hingga beberapa menit kemudian, terdengarlah suara Lyla memanggil.

"Bunda!"

"Iya, Sayang ..." Via menghentikan sejenak kegiatannya, lalu menuju ruangan di depan kamar itu dimana Lyla sedang menonton tv. "Ada apa, Nak?"

"Bunda, Lyla mau susu ... Lyla haus," ucapnya dengan nada manja seperti biasa.

"Ya sudah, bunda buatkan, tapi Lyla jangan kemana-mana. Tunggu di sini, ya!"

"Iya, Bunda."

Via pun segera menuju lantai bawah dimana dapur berada untuk membuat susu. Sementara Lyla masih berada di lantai atas sambil menonton acara tv kesukaannya. Perhatian gadis kecil itu tertuju pada sebuah ruangan yang tadi dibersihkan sang bunda. Dari luar, Lyla dapat melihat sebuah kamar dengan cat warna kesukaannya. Ia segera melangkah menuju kamar itu.

Wajahnya berbinar menatap kamar yang bagaikan sebuah istana baginya. Pelan-pelan, Lyla melangkah masuk. Gadis kecil itu meraih sebuah boneka princess yang ada di sana. Sudah sangat lama ia menginginkan boneka barbie cantik itu.

Tangan kecilnya mengusap rambut berwarna kuning keemasan boneka itu, gaun berwarna biru langit yang dikenakan benda cantik itu sama persis dengan gaun yang pernah dibuatkan Via untuknya.

"Baju bonekanya cantik kayak baju Lyla yang dijahit bunda. Lyla juga mau pake ah, bial sama kayak boneka plinses ini." Lyla bergumam-gumam kecil sambil memainkan boneka itu di tangannya. Raut kebahagiaan semakin terlihat jelas di wajahnya, saat menyadari boneka itu dapat mengeluarkan nyanyian yang indah.

Tanpa disadari oleh Via, Wira baru saja tiba di rumah. Laki-laki itu segera menapaki satu persatu anak tangga menuju lantai atas. Saat hendak menuju kamar, perhatiannya tertuju pada tv yang menayangkan film kartun, dan juga kamar di sebelah yang pintunya terbuka. Wira mengerutkan alisnya, sembari melangkah menuju kamar itu. Raut wajahnya seketika mendatar, ketika melihat Lyla sedang memainkan sebuah boneka barbie.

"Siapa yang mengizinkan kamu bermain di sini?" ucap Wira membuat Lyla terkejut. Gadis kecil itu berdiri dari duduknya. Raut wajah Wira yang tak bersahabat membuatnya ketakutan, hingga tanpa sengaja menjatuhkan boneka yang sejak tadi dimainkannya.

Via baru saja datang dengan membawa gelas berisi susu di tangannya. Seketika wanita muda itu terlihat takut, menyadari apa yang sedang terjadi di sana.

"Aku kan sudah pernah bilang, aku izinkan anakmu tinggal di rumah ini, tapi aku tidak mau dia berkeliaran dengan bebas!" ucap Wira menatap tajam Via.

Via menunduk, takut jika Wira memarahi Lyla. "Maaf, Mas. Tadi aku sedang membersihkan kamar ini," Via menatap iba pada Lyla yang sepertinya juga merasa takut, sebisa mungkin, wanita itu tersenyum ke arah Lyla, seolah ingin menjelaskan pada Lyla bahwa gadis kecil itu tidak sedang melakukan kesalahan. "Lyla Sayang ... Simpan kembali bonekanya, ya ..." ucap Via lembut dengan seulas senyum tulus.

Gadis kecil itu mendongakkan kepala, menatap Via dan Wira bergantian, lalu menjawab, "Iya, Bunda." Ia meraih kembali boneka itu dan mengembalikannya ke tempat semula. Walaupun terlihat jelas di wajahnya, jika ia benar-benar menginginkan boneka itu. Namun, Lyla adalah seorang gadis kecil yang pintar dan sangat penurut.

Via pun melangkah masuk, meraih tubuh Lyla dan menggendongnya. "Sayang, minum susu nya di kamar bawah saja, ya. Lyla tidak apa-apa kan?" ucap Via seraya mengusap lembut wajah anaknya itu.

Lyla hanya menyahut dengan anggukan pelan, lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang bunda. Tatapan Wira benar-benar membuatnya takut.

Via kemudian melangkah keluar dari kamar, dan berhenti saat telah di ambang pintu. Tanpa berani menatap Wira, Via berkata, "Maaf, Mas. Ini salahku. Aku tidak akan membawa Lyla ke kamar ini lagi."

Seperti biasa, Wira tidak menyahut, membuat Via segera beranjak menuju ruang tengah dan mematikan tv, dan setelahnya menuju lantai bawah. Tinggallah Wira seorang diri di kamar bayi itu. Ia mengusap wajahnya kasar, sambil beberapa kali menghela napas panjang. Lagi-lagi kelembutan Via dalam membujuk dan memperlakukan Lyla menciptakan sebuah perasaan yang sulit diartikan.

****

Terpopuler

Comments

Hera Imoet

Hera Imoet

hiks hiks hiks

2024-03-17

2

Lela Lela

Lela Lela

Sediiih ih kasian lyla

2023-05-26

4

Neulis Saja

Neulis Saja

Wira kamu tidak peka Jika yg ada di hadapanmu adalah putrimu

2023-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Di paksa kembali
4 Perjanjian jual beli
5 Rumah besar
6 Dia bukan wanita baik-baik
7 Kenangan Buruk
8 Ancaman
9 Sebuah Syarat Pernikahan
10 Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11 Fokus Mencari
12 Pengumuman Give away
13 Mengapa Mereka Berbeda?
14 Sebuah Foto Bayi
15 Dia Sulit Dihubungi
16 Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17 Dia itu Wanita Baik-Baik
18 Harus Cari Tahu Tentangnya
19 JANGAN!!!
20 Maafkan Aku, Via!
21 Tuhan Tak Pernah Tidur
22 Akan Seperti apa Dia?
23 Dimana Kau Meninggalkannya?
24 Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25 Dia adalah Lyla
26 Lyla anakku ...
27 Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28 Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29 Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30 Ayah Sayang Lyla....
31 Bagaimana aku bisa membalasnya?
32 Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33 Aku Terlalu Jahat
34 Membuat Adik Untuk Lyla ...
35 Sesuatu yang tertunda
36 Drama Salah paham
37 Aku sedang Mencobanya
38 Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39 Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40 Berani Sekali Kau ...!!!
41 Jangan Bilang Tidak!
42 Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43 Harapan satu-satunya.
44 Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45 MAAFKAN AKU, AYAH!
46 Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47 Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48 TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49 Wira Hanya Ingin Membalasku
50 Pengumuman give away
51 Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52 Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53 Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54 Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55 Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56 Harus Saling Terbuka
57 Apa kau Cemburu?
58 Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59 Via Istriku, Dia Milikku!!
60 Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61 Anak ke dua On the Way ....
62 Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63 Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64 Hasil tes Keluar
65 Rekomendasi Novel
66 Kau tidak Bisa menjadi ....
67 Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68 Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69 Positif
70 Kau Tidak Perlu Ragu!!
71 Aku mencintaimu ...
72 Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73 Bunda Jangan Pergi!
74 Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75 Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76 Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77 Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78 Panik!!!
79 Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80 Ungkapan Hati Wira Sableng!
81 Istri Itu Butuh Perhatian
82 Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83 TEMAN DURJANA!!
84 Aku juga bisa perhatian!
85 Jatuh Tersungkur!!!!
86 Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87 Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88 Apa Maksudmu Via didorong?
89 Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90 Kenapa ada Noda Darah?
91 BWM 90
92 Keajaiban Untuk Lyla
93 Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94 Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95 PELANGI SETELAH HUJAN
96 Lyla Harus Kuat
97 Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98 Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99 Kaktus di ladang Pak Sableng
100 Akibat Pil Setan!!!
101 Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102 Willy dan Pil Setannya
103 Gara - Gara Tik Tok
104 Bagai Menemukan Harta Karun
105 FINAL EPISODE
106 Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107 Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108 EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109 Me And The Rich Man
110 HIDDEN WIFE
111 Suami Bohongan
112 MY SEXY LITTLE WIFE
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Di paksa kembali
4
Perjanjian jual beli
5
Rumah besar
6
Dia bukan wanita baik-baik
7
Kenangan Buruk
8
Ancaman
9
Sebuah Syarat Pernikahan
10
Bolehkah Lyla tinggal di rumah ini?
11
Fokus Mencari
12
Pengumuman Give away
13
Mengapa Mereka Berbeda?
14
Sebuah Foto Bayi
15
Dia Sulit Dihubungi
16
Lyla lebih suka boneka dari Bunda!
17
Dia itu Wanita Baik-Baik
18
Harus Cari Tahu Tentangnya
19
JANGAN!!!
20
Maafkan Aku, Via!
21
Tuhan Tak Pernah Tidur
22
Akan Seperti apa Dia?
23
Dimana Kau Meninggalkannya?
24
Om Wila Jahat sama Bunda, Opa ...
25
Dia adalah Lyla
26
Lyla anakku ...
27
Dosakah jika mencintai Secara Berlebihan?
28
Lihat, Betapa Dangkalnya Pemikiranmu!
29
Kau Melakukan Kesalahan Fatal
30
Ayah Sayang Lyla....
31
Bagaimana aku bisa membalasnya?
32
Lyla tidak apa apa kalau tidak punya Ayah, Bunda!
33
Aku Terlalu Jahat
34
Membuat Adik Untuk Lyla ...
35
Sesuatu yang tertunda
36
Drama Salah paham
37
Aku sedang Mencobanya
38
Kedatangan Seseorang Yang Tidak Diharapkan!
39
Bukankah Pernikahanmu Hanya Status Palsu?
40
Berani Sekali Kau ...!!!
41
Jangan Bilang Tidak!
42
Ayah, Jangan Jahat sama Bunda Lagi!
43
Harapan satu-satunya.
44
Tolong Bujuk Mbak Shera, Mas!
45
MAAFKAN AKU, AYAH!
46
Seperti Apa Wanita Yang Menggantikanku?
47
Wanita Itu Biasa-Biasa Saja!
48
TIDAK AKAN LEBIH DARI INI ....
49
Wira Hanya Ingin Membalasku
50
Pengumuman give away
51
Tuhan menjodohkan kami dengan cara yang unik!
52
Jadi Dia Hanya Seorang Wanita Malam?
53
Sekarang Mbak Shera Tahu ....
54
Jangan pernah kau mengakui dirimu ...
55
Apakah Mas Wira masih mencintai Mbak Shera?
56
Harus Saling Terbuka
57
Apa kau Cemburu?
58
Tunggu aku di kamar, kita harus bicara!
59
Via Istriku, Dia Milikku!!
60
Ketika Kaktus Tertanam di Padang Pasir
61
Anak ke dua On the Way ....
62
Kau boleh minta apapun dariku, kecuali Wira!
63
Apa Kurangnya Wira Bagimu?
64
Hasil tes Keluar
65
Rekomendasi Novel
66
Kau tidak Bisa menjadi ....
67
Dewasalah, Tuan Wiratama Abimanyu!
68
Fix, dia lebih bodoh dari Kak Zian ...
69
Positif
70
Kau Tidak Perlu Ragu!!
71
Aku mencintaimu ...
72
Kau mau Jadi Pebinor, ya??
73
Bunda Jangan Pergi!
74
Tetap Di sini dan memulai dari awal, Bersamaku!
75
Kau Masih Sama Seperti Dulu, Pemaksa!
76
Maaf, Aku Sudah Berlebihan!
77
Tidak Akan Meminta Apapun Lagi.
78
Panik!!!
79
Aku Tidak Akan Bisa Memaafkan Diriku
80
Ungkapan Hati Wira Sableng!
81
Istri Itu Butuh Perhatian
82
Jangan beritahu suami Durjanamu ini!
83
TEMAN DURJANA!!
84
Aku juga bisa perhatian!
85
Jatuh Tersungkur!!!!
86
Ayah, Malahin Om Itu, Yaaa ...!!!
87
Lakukan Sesuatu Biar Bayinya Cepat Keluar!
88
Apa Maksudmu Via didorong?
89
Aku Belum Pernah menjewer Orang!
90
Kenapa ada Noda Darah?
91
BWM 90
92
Keajaiban Untuk Lyla
93
Lyla, Sayang ... Bangun, ini Bunda ..."
94
Tidak Boleh Kehilangan Harapan
95
PELANGI SETELAH HUJAN
96
Lyla Harus Kuat
97
Tidurlah Dalam Kedamaian, Anakku ...
98
Pada Akhirnya Semua Akan Berlalu
99
Kaktus di ladang Pak Sableng
100
Akibat Pil Setan!!!
101
Lain Kali Aku Minta Lagi, Yaa...
102
Willy dan Pil Setannya
103
Gara - Gara Tik Tok
104
Bagai Menemukan Harta Karun
105
FINAL EPISODE
106
Extra Part Lebaran -- (Bersolo Karier itu Apa?")
107
Extra Part -- (Be Smarter Than Your Smartphone)
108
EXTRA PART (SKI- DI-PAPAPH yang Gagal!!)
109
Me And The Rich Man
110
HIDDEN WIFE
111
Suami Bohongan
112
MY SEXY LITTLE WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!