Lamaran

Bukan ingin Khanaya jika dia terus terjebak dalam lingkaran hubungan Qilla dan Huston. Rumit saat tidak bersama, saling memahami tapi tidak pernah peka.

Ada satu sikap yang sama antara Khanaya dan Ayahnya, adalah tidak punya keinginan menceritakan apa yang sedang dialaminya.

Dulu Khanaya tidak pernah berpikir akan mengatakan hal yang terjadi pada siapapun. Tapi akhir-akhir ini dia mulai memikirkannya, mungkin dia benar-benar butuh teman berbagi.

Hampir satu tahun bersama, mereka melewati banyak hal. Ada hal konyol, haru, hingga membahagiakan. Tak ada lagi tanya yang dilontarkan, janji tinggallah janji tak akan dipikirkan lagi karena hidup akan terus berlanjut.

"Maaf, aku tidak menyangka jika kamu sudah menyiapkan semua ini."

*****

Beberapa jam yang lalu.

Ruang tamu di sulap indah oleh Khanaya.

Berbagai hidangan sudah Khanaya siapkan untuk menyambut kedatangan keluarga besar Aksa.

Setelah menjalin hubungan hampir satu tahun pria itu berniat datang membawa keluarganya malam ini.

Tujuannya?

Untuk meminang Khanaya dengan resmi.

Aksa sudah membuktikan usia hanya angka, meski terpaut empat tahun dari kekasihnya sikapnya lebih dewasa, Aksa juga pria yang peka membuat Khanaya nyaman.

Khanaya antusias menyiapkan sambutan untuk keluarga kekasihnya.

Khanaya aku akan membawa kedua orang tuaku Sabtu sore, bersiaplah untuk menjadi nyonya Aksa

Pesan itu memercik gemuruh di dada Khanaya.

Mulai habis subuh Khanaya menyiapkan hidangan dibantu oleh tiga pegawai restoran, sayangnya Kedua orang tuanya serta kedua adiknya sedang di luar negeri.

Tepat jam empat sore. Rekan sesama model dan keluarga dekat hadir, semua keperluan siap, kini menunggu kedatangan si pria.

Seorang yang di tunggu muncul setelah begitu lama di nanti. Semua yang hadir sudah menanti dengan debar bahagia. Sampai Aksa benar-benar masuk, semua yang hadir saling bertatapan dalam diam.

"Maaf jika terlambat, tapi sepertinya aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita kejenjang yang lebih serius.

Bukan hanya Khanaya yang terkejut, rekan dan juga keluarganya merasakan hal yang sama.

Aksa tidak sadar jika yang berada di sana bukan cuma Khanaya tapi hampir seluruh rekan model dan juga keluarga besar gadis itu.

Seolah mengerti satu persatu rekan dan keluarga meninggalkan ruangan, hingga tinggallah Khanaya dan Aksa.

Gadis itu kembali pada semangatnya saat menyiapkan acara malam ini, bagaimana meriah dan hangatnya kebersamaan malam ini ternyata melenceng jauh dari harapannya.

Bukan tentang gagalnya malam ini tapi lebih pada ketidak seriusan Aksa pada hubungan mereka.

"Maaf, aku tidak menyangka jika kamu sudah menyiapkan semua ini."

Khanaya tersenyum masam.

"Harusnya aku memberimu kabar, aku tidak menyangka...."Aksa kehilangan kata-kata melihat persiapan yang dilakukan Khanaya dalam rangka menunggu kedatangan keluarganya.

"Lupakan dan nikmati saja yang ada."

Khanaya benar-benar menunggu hingga menyiapkan segala sesuatu dengan sempurna. Tapi semua sia-sia.

"Khanaya...."

Khanaya hanya melirik.

"Sekali lagi, maaf."

Hampa, Khanaya merasa hampa dan Aksa hanya bisa melihat tanpa bisa berkata apa-apa. Jika dia di posisi Khanaya mungkin dia tidak akan se sabar kekasihnya.

Menghamili seorang wanita dan di paksa menikahinya.

Khanaya tidak ingin mengingat kembali ucapan Aksa, setelah semuanya kini Khanaya tahu rasanya patah hati.

*****

"Maaf kami terlambat!"

Untuk hari ini saja rasanya Khanaya tidak ingin mendengar kata maaf, terlalu sering didengar hari ini dan itu menambah luka.

"Ibu,"

Khanaya yang baru mengelap wajahnya yang basah berpaling.

"Avila?" serak suara Khanaya menyebut nama anak Huston.

Air mata Khanaya menarik perhatian lelaki yang ikut mengikuti langkah kecil putrinya.

"Ibu, boleh makan itu?" tanya Avila polos menunjuk pada sebuah piring yang berisi kue-kue manis.

"Ambillah, semua boleh Avila makan." senyum Khanaya tulus tapi bisa Huston tanggap senyum itu hanya sebatas bibir.

"Yeyyy!!" Sorak Avila segera berlari kecil mengambil kue yang dia mau.

Khanaya melirik apa yang pria itu sodorkan.

"Aku pakai tisu saja."

Huston tidak tersinggung dan memasukkan kembali sapu tangan miliknya.

"Perlu ke suatu tempat?"

"Kamu pulanglah!"

"Aku bertanya."

"Tidak terjadi apa-apa."

Hening. Huston membiarkan Khanaya bernapas.

"Kamu bukan malaikat, kamu hanya manusia biasa wajar jika bisa menangis "

Mata Khanaya melihat dimana Avila berada tapi bibir gadis itu dilipat kedalam.

"Pria itu mengecewakan mu?"

Tidak ada jawaban.

"Acaranya di undur?"

Huston benar-benar menghadap kearah Khanaya.

Dia adalah Khanaya dan hari ini gadis itu tampak berbeda. Rambut panjangnya di sanggul memamerkan leher jenjang yang putih mulus, pakaian gadis itu juga lebih tertutup. Khanaya tampak imut di usianya.

"Tidak ingin menjawab?"

"Acaranya di batalkan."

"Kenapa?"

"Nggak jodoh." Khanaya tersenyum ironis.

"Kay?"

Ada yang aneh dengan cara lelaki itu memanggil namanya.

"Bisakah aku yang mengantikan posisi yang di sia-siakan itu?"

Apa maksudnya?

"Sudah malam, pulanglah!" Huston segera menahan lengan gadis itu saat melihatnya hendak bangun.

"Apa ada kurangkku dimatamu?"

Aneh!

"Lihat aku sekarang Khanaya!" bukan bentakan tapi suara lembut yang diucapkan penuh permohonan dan anehnya Khanaya menurut.

Sekitar empat tahun yang lalu hubungan antara mereka masih baik-baik saja antara sahabat dan suami dari sahabat tapi sekarang tak lagi sama.

"Bolehkah jika aku yang memintamu pada kedua orang tuamu?"

Apa?

"Rasaku padamu tak bisa ku kendalikan."

"Gila!"

Reflek Khanaya mendorong tubuh Huston.

"Jangan jadi bajingan!"

"Begitu?"

"Ingat anak dan istri!"

"Lupakah kamu jika antara aku dan Qilla sudah tidak ada ikatan apa-apa kecuali mantan?"

Ya, Huston menceraikan Qilla tujuh bulan yang lalu.

Tapi kenapa harus Huston?

Terpopuler

Comments

meta

meta

aksa mengecewakan,, huston meresahkan..😁

2023-06-11

0

M. salih

M. salih

Aksa brengseknya

2023-06-01

0

mia

mia

Aksa menyebalkan ..huston bikin galau ..😇😇

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!