Ibu Rini sedari dua hari yang lalu kebingungan, anak perempuannya belum pulang bersama kekasihnya, hatinya gelisah dan pikirannya tak tenang.
"Kemana perginya anak itu?" pikiran Rini bertanya,
"Semoga Dia baik- baik saja," begitu harapan sang Ibu dalam benaknya.
Rini adalah Ibu kandung dari Salsa, dalam sendirinya Ia mencari keberadaan anaknya Salsa, namun yang dicarinya tidak diketemukan.
"Atau Aku tanya temannya?" pikiran Rini berpikir,
Tak lama Ia mengeluarkan hpnya, lalu kring kring kring, suara hpnya berbunyi nyaring,
"Halo, Siapa ini?" terdengar suara Hana menjawab dalam telpon,
"Hana ini Ibu, Ibunya Salsa!" jawab Rini pada Hana yang sedang bingung mengenalinya,
"Oh, Ibunya Salsa, ada apa ya, Bu?" ucap Hana dengan penasaran pada Rini,
"Salsa sudah dua hari gak pulang, Ibu ingat kamu, langsung Ibu telpon, Siapa tahu Salsa ada bersamamu." jawab Rini dengan penuh harap pada Hana,
Dalam telpon mereka bercakap, tapi sayang Hana tidak tahu Salsa ada dimana. Ibu Rini menutup telponnya dengan wajah sedih, lalu Ia duduk termenung memikirkan tentang nasib anaknya.
"Aku akan ke rumah Arjuna untuk cari tahu," ucap Rini dengan rasa penasaran dalam dirinya,
"Terakhir Salsa pergi bersama Arjuna," begitu pikiran Rini mengingatnya.
Ibu Rini diam sejenak, pikirannya mengingat Anaknya yang sampai hari ini tidak tahu dimana, Aku tahu Salsa menyimpan rahasia sesuatu, kedekatan pada Arjuna membuat Aku curiga padanya, dari perubahan sikap dan tubuhnya, Aku menyimpulkan Dia hamil, sampai sejauh ini Aku belum menanyakannya pada Salsa, tak tega rasanya menegurnya, sosok Salsa mengingatkan Aku pada waktu dulu.
Siang menjelang sore, tampak Ibu Widia sedang sibuk dengan selangnya, Ia dengan asiknya menyiram tanaman di taman depan, dan suaminya sedang asik duduk sambil memperhatikan Istrinya menyiram bunga.
Seiring desiran angin senja terdengar suara orang memanggil dan unjuk salam,
"Assalamualaikum," ucap wanita itu pada mereka,
Lantas Ibu Widia bergegas menuju pintu pagar yang memang terbuka seraya menjawab,
"Waalaikum salam," Jawab Ibu Widia sambil memperhatikan wanita itu,
"Maaf, Nak Arjuna nya ada?" ucap Wanita itu pada Ibu Widia seolah mencari sesuatu,
"Maaf, Ibu ini siapa?" jawab Ibu Widia pada wanita itu dengan rasa penasaran,
"Kenalkan Aku Rini, Ibunya Salsa." Jawab wanita itu memperkenalkan diri pada Widia,
Mendengar nama Salsa terucap membuat amarah Ibu Widia bangkit, wajahnya berubah merah karena emosinya, lalu terdengar suara angkuh bicara,
"Oh, Jadi ini Ibunya Salsa si penggoda pria itu." ucap Ibu Widia pada Rini dengan begitu angkuhnya,
"Apa penggoda pria katamu? Mungkin Ibu salah orang!" jawab Rini yang menahan emosinya pada Ibu Widia,
Mendengar Istrinya keras bicara, suaminya segera menghampiri Istrinya ingin tahu, lalu bertanya,
"Ada siapa sih, Bu?" tanya Wijaya suaminya ingin tahu pada Widia Istrinya,
"Ini loh Pak, Ibunya Salsa sang penggoda itu!" jawab Widia pada Suaminya Wijaya memberi tahu,
Mendengar Ibu Widia merendahkan dirinya, emosi Rini menjalar dalam otaknya menyelimuti tubuhnya dengan api amarah yang meluap, tapi Rini segera menahannya demi pencariannya,
"Iya, Pak! Saya Rini Ibunya Salsa." jawab Rini lagi pada Wijaya dengan emosi yang tertahan,
"Mau perlu apa Kamu mencari Anakku, Arjuna?" tanya Pak Wijaya pada Rini dengan wajah ditekuknya karena tidak senang,
"Sudah dua hari Salsa tidak pulang, sewaktu pergi bersama Arjuna, Aku kemari hanya ingin cari tahu tentang keberadaan Salsa anakku, Pak!" jawab Rini pada Pak Wijaya dengan perasaan sangat jengkel pada mereka,
"Apa kamu bilang, Jadi maksudmu Arjuna menyembunyikan anakmu Salsa, Begitu?" jawab Ibu Widia pada Rini sambil membentak seolah tidak menerima,
"Ibu jangan marah dulu, Aku hanya ingin bertanya keberadaan Salsa pada Arjuna, Karena Aku melihat Arjuna pergi bersama Salsa." ucap Rini menerangkan pada mereka sesungguhnya,
"Gak mungkin Arjuna pergi bersama Salsa, Arjuna sudah tidak tinggal disini lagi, dan kami tidak menampung anak sialmu itu." jawab Ibu Widia dengan marahnya pada Rini sambil bertolak pinggang,
"Ibu sama Anak sama saja, gak tahu diri," kata Pak Wijaya suaminya ikut menimpali pada Rini,
"Tolong jangan bicara seperti itu, Pak!" jawab Rini merasa harga dirinya di injak- injak mereka berdua,
"Memang kenapa? Sudah jelas anakmu yang gak benar, jadi anakku yang ketiban pulung, Ia menderita karena kelakuan bejat anakmu itu!" ucap Ibu Widia yang semakin berani pada Rini,
"Apa katamu, bejat? Sebejat apa anakku berbuat terhadap anakmu sampai- sampai Ia menderita, Jawab!" bentak Rini dengan emosinya yang tak bisa ditahannya lagi,
"Berani sekali kamu membentak Istriku, Memang Kamu ini siapa?" ucap Pak Wijaya pula pada Rini membela Istrinya tanpa malu,
Rini terdiam, dalam otaknya berpikir bagaimana untuk tidak meladeninya, karena dengan rasa sombong yang dimilikinya tak akan mungkin untuk mengalah dan menyadarinya, lalu Rini pun menjawab,
"Siapa yang membentak Istri Bapak? Aku kesini bukan untuk ribut, tapi untuk mencari anakku, Salsa." ucap Rini pula pada mereka dengan tegas,
"Dua hari yang lalu anak sialmu kemari, meminta Arjuna untuk menikahinya, Katanya Ia hamil, Aku bingung dengan cara apa kamu mendidik anakmu yang konyol itu!" ucap Pak Wijaya dengan penuh amarah pada Rini,
Ibu Rini hanya diam sejenak, lalu otaknya bertanya, Ada apa sampai Salsa senekat itu,
"Katanya hamil, hebat ya cara orang miskin menipu." ucap Ibu Widia pada Rini yang kini emosinya keluar tidak bisa dikendalikan,
"Dari tadi Aku perhatikan kalian merendahkan Aku dan Anakku seenak dengkulmu, jika Salsa hamil itu pasti ulah dari anakmu Arjuna, karena mereka pacaran terlalu dekat, Kalian pikir jika wanita hamil itu lantaran siapa?" ucap Rini pada mereka dengan tandasnya bicara.
Mereka pun diam mungkin sedikit berpikir, dan tak lama terdengar lagi suara angkuh mereka,
"Susah ngomong baik- baik dengan kamu, Sudah sana pergi! Dan cari Anakmu diantara anak malam, pasti kamu akan temukan, dasar sial!" ucap Ibu Widia dengan begitu angkuh dan sombongnya pada Rini yang terdiam,
"Kalau ngomong seenaknya, jangan pikir karena kaya kalian itu hebat, Kalian belum tahu siapa Aku, dengan penghinaan ini akan selalu kuingat, dan tentunya akan Aku balas." jawab Rini pada mereka berdua dengan rasa ingin membunuhnya,
setelah bicara begitu Rini pun segera meninggalkan rumah itu dengan hati yang penuh kebencian.
otaknya berharap membalas atas perbuatan mereka, begitu Rini sambil berjalan pulang dan tak terasa langkahnya tiba di rumah.
Disaat Rini melihat kerumahnya, Alangkah kagetnya Ia melihat lelaki dengan kulit putih, badan kekar sedang berdiri dengan sebatang rokok di tangannya, dengan gelisah lelaki itu seakan mondar- mandir tak tentu arah, dengan memberanikan diri Rini pun bertanya,
"Maaf, Kamu sedang apa berdiri disitu di depan rumahku?" tanya Rini pada lelaki itu dengan rasa curiga,
Lelaki itu tak langsung menjawab, matanya melirik pada Rini dan memperhatkannya,
"Maaf, saya mau berjumpa dengan Ibunya Salsa," jawab lelaki itu pada Rini dengan misterius,
Dengan rasa bingung di hati lalu Rini pun menjawab tanpa takut,
"Aku orang yang kau cari!" ucap Rini pada lelaki itu,
"Betul ini Ibunya Salsa?" tanya lelaki itu pada Rini ingin memastikan,
Rini tak menjawab, hanya mengangguk dengan perasaan penasaran,
"Siapa dia? Dan ada perlu apa ingin bertemu dengan Aku? Apakah mungkin dia bermaksud jahat terhadapku?" begitu jalan pikirannya Rini bertanya- tanya dalam benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 214 Episodes
Comments