Pagi itu terdengar Salsa berteriak memanggil- manggil Darwis dari kamar mandi, dan tak lama pula Darwis pun datang menghampiri,
"Bang Darwis! Ini gimana?" ucap Salsa pada Darwis sambil berteriak,
"Gimana apanya, Sal?" jawab Darwis pada Salsa tak mengerti,
"Ini Aku mandi tidak ada handuk, dan pakaian juga," ucap Salsa pada Darwis menerangkan,
"Oh iya, sebentar Aku cari di lemari adikku dulu, siapa tahu saja ada, ini ambil dulu handuknya!" jawab Darwis pada Salsa sambil tangannya menyerahkan handuk pada Salsa,
"Jangan lama- lama Aku kedinginan!" ucap Salsa lagi pada Darwis memperingatkan,
"Iya," jawab Darwis pada Salsa dengan singkatnya,
Selang beberapa lama Darwis mencari baju dalam lemari adiknya, pikiran Salsa menerawang,
"Berarti dia belum beristri, buktinya Ia mencari baju untukku di lemari adiknya." begitu pikiran Salsa bertanya,
"Lalu siapa Darwis ini, atau memang Ia orang jahat? Ataukah alasan yang Ia utarakan padaku memang benar adanya, entahlah yang penting Aku harus segera pergi dari sini." pikiran Salsa terus bertanya ingin segera tahu.
Dan tak beberapa lama Darwis pun kembali, lalu Ia berteriak,
"Salsa ini baju yang kau pinta, hanya daster, bh dan pengaman dalaman adanya, semoga semuanya pas di kamu." ucap Darwis pada Salsa lagi.
"Iya, taro aja di dekat wastafel, sebentar Aku keluar," jawab Salsa pada Darwis memberi tahu,
Lalu Darwis pun kembali ke ruang tengah menjauhi dari kamar mandi.
Tak lama Salsa pun menghampiri Darwis yang sedang duduk menunggunya, saat Darwis melihat Salsa menghampiri Ia terpana, sungguh tak disangka dengan balutan daster merah adiknya membuat Salsa tampil sangat cantik, sampai Darwis terperangah dibuatnya,
"Hey kenapa bengong begitu melihat Aku datang? Jelek ya!" Ucap Salsa pada Darwis ingin tahu,
"Justru Aku sangat terpesona melihat kamu datang, sungguh cantik kamu memakai daster merah itu." jawab Darwis pada Salsa merasa kagum,
"Ah lagu lama, gak ada receh tahu." ucap Salsa pada Darwis dengan sedikit cemberut,
"Loh kok ngambek, Aku kan ngomong serius." jawab Darwis pada Salsa lagi,
"Sudah sana kamu mandi, bau setan masih melekat di sekujur tubuhmu." ucap Salsa lagi pada Darwis pula,
" Ya Aku mandi dulu, setelah mandi kita sarapan lalu kita pergi kepasar untuk membeli pakaian untuk mengganti bajumu yang telah Aku rusak." jawab Darwis pada Salsa memberi tahu,
"Ngomong terus, cepetan sana mandi!" ucap Salsa pada Darwis dengan marahnya,
"Iya iya, ini Aku mau mandi." jawab Darwis pada Salsa sambil bergegas pergi untuk mandi.
Suasana seperti itu dirasakan oleh Salsa sangat berbeda, kalau dilihat secara sekilas sosok Darwis tidak ada tampang penjahat, terus pikiran Salsa bertanya- tanya.
Dan tak lama berselang merekapun sudah siap duduk di meja makan, mereka hendak sarapan bersama,
"Ngomong- ngomong kamu kapan masaknya mengajak Aku untuk sarapan bareng?" ucap Salsa pada Darwis setengah tak percaya,
"Sebentar, nanti juga kamu akan tahu." jawab Darwis pada Salsa sambil berjalan ke dapur,
Dan tak lama Darwis pun kembali dengan dua piring nasi goreng ditangannya,
"Ini khusus ku buatkan untuk Nona yang sangat cantik," ucap Darwis pada Salsa dengan menggodanya,
"Gila! Kamu kapan bikinnya?"Jawab Salsa pada Darwis merasa tak percaya,
"Tadi sewaktu kamu sedang mandi." ucap Darwis pada Salsa memberi tahu,
Dan mereka berdua pun langsung menyantap nasi gorengnya dengan lahap.
"Setelah ini kita ke pasar," ucap Darwis pada Salsa dengan semangat,
"Gak usahlah, kamu harus menepati janjimu dulu padaku," jawab Salsa pada Darwis menagihnya,
"Janji apa? Perasaan Aku tak punya janji apa- apa padamu." ucap Darwis pada Salsa menggodanya,
"Ahh dasar pembohong, kamu janji mau mengantar Aku pulang, karena Aku sudah diculik olehmu." Kata Salsa lagi pada Darwis sambil cemberut kesal,
"Oh yang itu, nanti habis dari pasar kita ke rumahmu, gimana?" ucap Darwis pada Salsa lagi.
Dan dengan hangatnya mereka bicara, hingga Salsa lupa kejadian yang menimpanya semalam, dan tak berapa lama merekapun selesai menikmati sarapannya.
"Ayo kita berangkat sekarang!" ucap Darwis pada Salsa dengan semangatnya,
Salsa tidak menjawabnya, tangannya memegang kepalanya seolah menahan rasa pusing di kepalanya, disaat dia hendak berdiri Ia sempoyongan hendak terjatuh,
"Tolong Aku, Aku mohon!" ucap Salsa pada Darwis sambil menangis menahan sakitnya,
Dengan sigapnya Darwis memegang tubuh Salsa dengan kedua tangannya, lalu membaringkan nya di tempat tidur,
"Kamu sakit, sudah istirahatlah dulu!" ucap Darwis pada Salsa dengan perasaan sedih,
"Kepalaku pusing serasa mau pecah dan perutku mual- mual, Wis!" jawab Salsa pada Darwis sambil terus menangis,
"Sudahlah jangan menangis terus, Aku akan ada selalu di sampingmu." ucap Darwis pada Salsa dengan perasaan sayangnya.
Salsa merasa pusing tujuh keliling ditambah perutnya mual serasa dikocok- kocok tak tertahan, dan Uhu..Uhu..Uhu Salsapun muntah tak bisa untuk ditahan,
"Maafkan Aku, Wis! Muntahku terkena sprei." ucap Salsa pada Darwis merasa tak enak,
"Gak apa- apa bisa dicuci ini." jawab Darwis pada Salsa pula,
Dalam hati Darwis perasaan sedih dan bersalah silih berganti di dalam benaknya,
"Kita ke dokter sekarang!" ucap Darwis pada Salsa menegaskan,
Lalu Darwispun menggendong tubuh Salsa hendak pergi ke dokter,
"Jangan, Wis! Aku mohon padamu." ucap Salsa pada Darwis diiringi tangisan iba Salsa,
"Kamu harus sembuh, Aku sangat mengkhawatirkanmu," jawab Darwis pada Salsa dengan perasaan yang sangat sedih,
Seketika itu pula Salsapun berteriak diiringi tangisan tersedu- sedu memohon menghentikan Darwis tidak membawanya ke dokter.
"Kalau memang itu kemauan darimu aku akan turut, tapi kalau ada apa- apa kamu jangan menyesal." ucap Darwis pada Salsa sambil membaringkan kembali tubuh Salsa di tempat semula,
"Terima kasih, Wis! Sebenarnya Aku menyimpan rahasia yang membuat hidupku hancur, dan sebab ini pula yang menjadi biang kerok semua kemalangan dalam hidupku." kata Salsa pada Darwis memberi tahu,
"Apa rahasia? Coba kamu ceritakan padaku, siapa tahu Aku bisa membantu." jawab Darwis pada Salsa penasaran ingin tahu,
"Yakin Kamu ingin tahu? Tapi bila sudah tahu kamu jangan mencampakan Aku, kamu berani janji?" ucap Salsa pada Darwis memastikan,
Darwis pun menganggukan kepalanya tanda setuju, tak lama Salsa pun menceritakan semua masalahnya pada Darwis, dari mulai kisahnya dengan Arjuna, penghinaan orang tua Arjuna sampai Ia berlari dan pingsan di taman sampai Ia digagahi, pokoknya tidak terlewatkan semuanya.
"Nah begitu ceritanya, Wis!" ucap Salsa pada Darwis sambil menunduk lesu,
Setelah mendengar rahasia yang diceritakan Salsa, Darwis pun menggeleng- gelengkan kepalanya serasa tak percaya, dan dengan emosi di hatinya Ia pun berkata,
"Sombong sekali orang tua itu, dan lelaki yang telah menghamili kamu nanti akan Aku cari, seenaknya dia mencampakkanmu begitu saja." ucap Darwis pada Salsa dengan wajah memerah karena emosinya memuncak,
"Sudahlah, Bang! Ini memang sudah nasibku." jawab Salsa pada Darwis menenangkannya,
"Aku akan menjadi Ayah dari anak malang yang kau kandung itu, itu tanda maaf atas perbuatanku semalam, dan melihatmu aku sudah bisa merasakan cinta dan kasih sayang yang tulus dalam dirimu," ucap Darwis lagi pada Salsa sambil tangannya membelai mesra rambut Salsa.
Besok akan Aku cari orang- orang yang telah membuatmu bernasib malang, tak peduli siapapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Chep 'NJune
Bertemu, berdua, bersama, bercinta....dsb itulah dasar
2023-05-21
1