Pada malam itu terlihat orang berkerumun disekitar taman kota,
"Ada apa, Pak?" tanya seorang tukang ojek pada pria yang Ia temui,
"Ada seorang wanita tergeletak, tapi kelihatannya belu mati," ucap pria itu pada tukang ojek memberi tahu,
Lalu tukang ojek itupun berjalan untuk melihatnya, kerumunan orang semakin banyak terlihat untuk melihat,
"Bagaimana ini?" ucap seseorang pada yang lainnya merasa kasihan,
"Jangan! Jangan disentuh dulu, biar pihak berwajib yang mengurusnya," ucap yang lainnya pada mereka memberi tahu,
"Takutnya kasus pembunuhan, nanti kita yang bolak- balik ke kantor polisi untuk menjadi saksi," ucap yang lainnya merasa khawatir,
Kerumunan orang- orang membuat jalanan macet, terhalang orang berlalu lalang untuk melihat gadis yang tergeletak di taman itu,
Lalu pengemudi mobil putih avanza terus mengomel pada supir mobil yang didepannya,
"Maju dong jangan menghalangi jalan mobilku," ucap pria itu pada supir didepannya,
"Itu terhalang oleh lalu lalang orang, gak tahu ada kejadian apa? Tapi semuanya berkerumun di sekitar taman, Pak!" jawab supir itu pada pria yang mengomelnya itu,
Setelah mendengar dari supir itu segera Ia berjalan menuju kerumunan orang untuk melihat ada apa sebenarnya.
Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, betapa kagetnya ternyata tergeletak seorang gadis, memakai kaos hitam bercelana jean biru dengan tangannya masih menggenggam hpnya, terlihat disekitar matanya tampak lebam,
"Sudah lapor polisi belum?" tanya orang itu pada orang yang berkerumun,
"Kayaknya, belum Pak!" jawab orang disebelahnya memberi tahu,
Terbersit di kepalanya untuk menolong karena kasihan, dan dengan memberanikan diri Ia menghampiri lalu mengangkat dan berkata,
"Tolong bantu Aku! Untuk menggotong gadis ini kedalam mobilku," ucap Pria itu pada mereka lagi,
"Hati- hati, Pak! Niat menolong malah menjadi masalah lagi." Ucap Ibu yang berbaju kuning pada pria itu mengingatkan,
"Sudahlah, jangan berpikir yang macam- macam kasihan dia kalau terlalu lama tergeletak disini, Ayo bantu Aku." ucap pria itu pada mereka,
Dan Akhirnya mau juga orang- orang itu membantunya setelah mendengar ucapannya,
Setelah gadis itu dibaringkan di kursi belakang, lalu orang itu masuk kedalam mobil dan langsung memacu mobilnya pergi dari situ, setelah beberapa saat memacu mobilnya, akhirnya sampai juga didepan rumah sakit, lalu mobilnya berhenti, Ia berkaca pada kaca spionnya untuk melihat wajahnya yang kusut, lalu di benaknya berpikir,
"Jika Aku bawa dia kerumah sakit, lalu siapa yang akan menunggunya, dan jika dokter mencium bau mulutku pasti mereka akan curiga terhadapku karena Aku masih terpengaruh minuman keras, walaupun Aku masih sadar," ucap pria itu dalam benaknya, tanpa pikir panjang Iapun tancap gas memacu mobilnya menuju rumahnya.
Memang rencana pria itu sebelumnya hendak minum bersama dengan kedua temannya, tapi setelah melihat gadis itu Ia memutuskan menolongnya, padahal Ia baru minum setengah gelas arak, tapi niat menolongnya masih ada,
"Aku bawa saja dia kerumah, paling juga sebentar lagi Ia siuman." begitu pikirnya.
Setibanya dirumahnya Ia langsung membaringkan gadis itu didalam kamarnya, lalu diapun terkulai dan duduk karena capeknya.
"Tapi Aku sudah berjanji pada Ferdi dan Sandi untuk menunggu, karena rencanaku malam ini mau minum bersama mereka." ucap pria itu dengan bimbangnya,
" Aku telpon sajalah pasti mereka mau untuk mengerti." ucap orang itu sambil mengambil hpnya, dan tak lama,
kring kring kring terdenga hp nya berbunyi,
"Halo, gimana jadi gak malam ini kita minum bersama?" ucap Ferdi pada pria itu menegaskan,
"Maaf bro, Aku harus lembur malam ini, mana keluar kota lagi!" jawab pria itu pada Ferdi memberi alasan,
"Ya, mau bilang gimana lagi, lain kali aja deh." ucap Ferdi pada pria itu seolah Ia kecewa,
"Makasih, kamu mau mengerti." ucap pria itu pada Ferdi sambil menutup telponnya.
"Tapi arak yang telah Aku beli, gak apalah Aku minum sendiri sebagai pengusir letihku," ucap pria itu pada dirinya sendiri,
Seteguk demi seteguk, segelas demi segelas dan tak terasa Ia menghabiskan semuanya tanpa sadar, Ia mulai di pengaruhi araknya sedikit fokusnya melenceng membiusnya kealam tak bertuan terbang dengan hayalnya.
Ia terus menatap gadis yang tergeletak didepannya, dan dengan pengaruh mabuknya sedikit- sedikit rasa hasratnya terus menjalar memasuki alam sadarnya, dan makin bertambah besar dan mencengkram dirinya tanpa bisa di kendalikan,
Lalu tanpa sadar karena birahinya, Ia tarik kaos yang melekat pada tubuh gadis itu, Lalu Ia robek celana jean yang di pakainya hingga kedalaman gadis itu Ia lucuti, hanya terlihat pemandangan aneh nan Indah yang bisa membius semua untuk melupakan kesulitan hidup dan tercium bau kenikmatan tak bertepi,
Dan tanpa tedeng aling- aling, Ia terus menyetubuhi gadis malang itu dengan birahinya, menghempaskannya agar bisa meraih nirwana indah untuk hasratnya, dan Ia dapatkan, sungguh sangat tragis gadis pingsan tak berdaya itu digagahi tanpa ampun, sampai akhirnya terdengar Ia berteriak sangat keras mencapai klimaknya, mengerang dan diam tak berdaya.
Didalam kamar Arjuna terlihat sangat gusar, Ia berjalan mondar- mandir sambil mulutnya tak henti menyalahkan dirinya atas kemalangan nasib kekasihnya,
"Mengapa semua chat Aku tidak dibalasnya? Dan mengapa pula telponKu tidak diangkatnya pula?" ucap Arjuna bertanya pada dirinya,
"Aku harus cari tahu tentang keadaannya, kasihan Salsa karena Aku hidupnya hancur." ucap Arjuna pada pikirannya sendiri.
Arjuna semenjak kejadian itu tidak bisa keluar, siang malam selalu diawasi hingga tak bisa untuk bergerak kecuali didalam rumah, dan rencana orang tuanya akan menjauhkan Arjuna dengan Salsa, mereka bermaksud untuk memindahkan Arjuna ke kota lain.
"Nak, nanti siang kamu berangkat naik pesawat pertama," ucap Pak Wijaya pada Arjuna memberi tahu,
"Nanti sesampainya disana, Pamanmu akan menjemput di bandara." ucap Pak Wijaya lagi pada anaknya Arjuna,
"Sudah jangan bersedih untuk wanita sial itu." ucap Ibu Widia pada Arjuna pula.
Tak beberapa lama Arjuna pun pergi menjauh dari Salsa dengan meninggalkan cintanya yang tulus untuk kekasihnya.
Dialam bawah sadar Salsa sedang berjalan pulang kerumahnya dengan tubuh kedinginan, lalu sedikit demi sedikit sadarnya menghampiri dan mata nya mulai terbuka dan sungguh Ia tak menduganya, tubuhnya tak sehelai benangpun yang menutupinya, dan tampak disebelahnys seorang lelaki sedang mendekapnya tertidur dengan mulut bau alkohol mungkin Ia sedang mabuk.
Ia mencampakkan lengan lelaki itu dengan keras dan Ia pun bangun karena takut, lalu Ia menangis menjadi- jadi,
"Kenapa kemalangan demi kemalang selalu menghampiri Aku, dan mengapa selalu masalahku terjadi tanpa ampun seolah Aku harus hancur," begitu ucap dalam mulutnya sambil menangis
Lalu dia mengambil kaos yang sudah robek dan yang lainnya yang sudah tidak layak lagi karena upaya lelaki itu untuk menggagahinya.
Melihat semua itu Salsa pun menangis semakin keras membuat lelaki itu terbangun, Ia menatap Salsa dengan Iba, dan tergores rasa penyesalan dalam dirinya, dia pun menghampiri
"Maafkan Aku! sungguh Aku tak kuasa menahannya, karena Aku mabuk," ucap orang itu pada Salsa menyesal,
"Kenapa tidak kau bunuh saja Aku, supaya aku tak merasakan sakit di hatiku ini dan tidak melihatmu, Aku salah Apa hingga kau tega melakukan itu padaku." ucap Salsa pada pria itu dengan rasa sakitnya yang mendera,
" Sungguh Aku tak berniat melakukan itu padamu, semalam Aku mabuk berat tak menyadarinya." ucap Pria itu pada Salsa menerangkan,
Salsa tidak menjawab hanya tangisnya yang semakin menjadi- jadi, mendengar Salsa menangis Pria itu gelagapan dibuatnya iba,
"Semalam Aku menemukan Kamu di taman kota, lalu Aku bawa niatnya mau kerumah sakit, tapi dalam otakku berpikir jika aku kerumah sakit dengan keadaan Aku lagi mabuk Aku takut, takut menjadi persoalan karena Aku mabuk, mungkin aparat tidak akan mempercayai kata- kataku karena Aku mabuk, makanya Aku bawa kamu kesini, entah setan dari mana Aku habiskan dua botol minuman sambil menungguimu, tapi setelah tadi terbangun keadaanya seperti ini." ucap pria itu pada Salsa sambil memberikan Ktp miliknya dan hpnya seraya berkata,
"Ini Ktp Aku, Kamu bisa melaporkan kelakuan Aku pada polisi, Aku akan mempertanggung jawabkan semuanya." ucap pria itu pada Salsa sambil menyerahkan hpnya,
Salsa lantas membaca ktpnya ternyata Darwis namanya, Dia berumur tiga tahun diatas Salsa,
"Cepat Kamu hubungi polisi, biar Aku merasakan hukuman atas perbuatan bejat terhadapmu," ucap Darwis pada Salsa sambil bersimpuh dihadapan Salsa,
"Sudahlah bangun jangan begitu, Aku berpikir mungkin ini Memang nasibku, tapi kamu harus janji mengantar Aku pulang, Aku kangen Ibuku." jawab Salsa pada Darwis sambil menarik tubuh Darwis untuk berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Chep 'NJune
Kemalangan menjadikan kita hebat
2023-05-21
0