Terjerembab Keinginan

Terjerembab Keinginan

Asa tergenggam dan harga diri terbang

Sore hari itu desir angin berhembus terasa menyentuh kulit, suasana kampung yang lengang seolah mengajak kita untuk untuk beranjak keperaduan.

Disela sepinya kampung, terlihat dikejauhan seorang gadis berjalan sambil terus menyeringaikan wajahnya karena panas akibat pantulan sinar matahari dari aspal jalan. Setelah beberapa lama berjalan akhirnya dia berhenti didepan rumah yang bercat putih dan berpagar hitam,

"Assalamualaikum," teriak gadis itu berunjuk salam, sambil beranjak menuju pintu pagar,

Dari dalam rumah terdengar langkah seseorang menuju pintu,

"Waalaikum salam," jawab orang dari dalam sambil membuka pintunya,

Ternyata yang datang itu adalah Salsa, Putri tunggal anak Ibu Juariah mantan Istri dari pengusaha kaya, yang kini hidup bersama anak semata wayangnya Salsa, Ia hendak menemui Sahabatnya Yuli yang telah lama menunggunya,

"Ternyata Kamu, Ayo masuklah!" Ucap Yuli pada Salsa mempersilahkan untuk masuk,

"Terima kasih, Yul!" Jawab Salsa pada Yuli pula,

Mereka berdua asik bercakap diiringi gelak tawa yang menjadikan sore itu menyenangkan.

"Yul, malam ini ada acara gak?" tanya Salsa pada Yuli ingin tahu,

"Paling Bebeb datang ngebakso di depan." jawab Yuli pada Salsa menerangkan,

"Kalau boleh Aku ikut, dong?" ucap Salsa lagi pada Yuli memohon,

"Iya, boleh, Tapi janji jangan ganggu!" jawab Yuli pada Salsa memastikan

Salsa mengangguk dengan matanya tak henti memandang ke arah jalan,

Dan tak lama Yudi pun datang, lalu merekapun segera beranjak pergi menuju kedai bakso sebrang jalan.

Dikedai bakso Pak Ujang tampak sedang ramai pembeli, maklum bakso Pak Ujang sudah populer karena rasanya enak dan harganya terjangkau.

"Wah, ramai sekali, Yud!" ucap Yuli pada kekasihnya Yudi memberi tahu,

"Iya, sangat ramai," jawab Yudi pada Yuli kekasihnya mengiyakan,

"Di pojok ada yang kosong, tuh!" ucap Salsa pada Yuli dengan tiba- tiba bicara,

"Bolehlah, ayo!" ucap Yuli pada Kekasihnya Yudi sambil menarik tangannya agar turut,

Lalu mereka bertiga menuju pojok kedai itu lalu duduk,

"Mau bakso urat apa telor, Salsa?" tanya Yudi pada Salsa yang sedari tadi lebih banyak diam,

"Terserah pada kalian, samain aja!" jawab Salsa pada mereka lagi,

lalu merekapun memesan tiga porsi bakso, dan tak lama pesanan pun datang, dan dengan lahapnya merekapun menyantapnya, disela menikmati baksonya merekapun berbincang santai,

"Hari ini sang idola tidak ada yang ngapel? Atau sudah kurang penggemarnya kali?" ucap Yudi pada Salsa menggodanya,

"Enak aja gak laku, kalau mau Aku gandeng sepuluh cowok sekaligus." jawab Salsa pada Yudi dengan sensinya,

Mendengar ucapan Salsa yang sedikit sensi membuat Yudi tertawa karena lucu,

"Cuma Aku lagi gak mau aja, gak ada yang sreg kecuali Mas Arjuna seorang." ucap Salsa lagi pada Yudi memberi tahu,

"Dasar gemblung, pacar orang masih mau diembat juga," ucap Yuli pada Salsa menimpali mereka bicara,

"Bodo Amat memang gue pikirin," jawab Salsa pada mereka berdua dengan entengnya.

Arjuna adalah lelaki yang selalu dikejar Salsa, dia anak orang kaya dan mempunyai kekasih mantan teman sekolahnya.

Karena makan sambil berbincang tak terasa semangkuk bakso habis di santapnya dan mereka merasakan perutnya kenyang.

"Hadeuh perutku kenyang," ucap Salsa berucap sambil tangannya mengelus- elus perutnya,

"Setelah dari sini kalian mau langsung pergi kemana?" tanya Salsa pada mereka berdua,

"Paling ke toko buku dulu, ada yang mesti di beli Mas Yudi, lalu pulang." jawab Yuli pada Salsa menerangkan,

"Kalau begitu Aku pulang duluan," jawab Salsa pada Yuli hendak berpisah,

"Memang kenapa gak ikut bareng kita?" tanya Yudi pada Salsa ingin tahu,

"Terima kasih, Aku hanya ingin sendiri aja." jawab Salsa pada mereka pula,

"Baiklah kalau memang maumu seperti itu." ucap Yudi pada Salsa sambil wajahnya tersenyum.

Dan merekapun akhirnya berpisah, Salsa berjalan sendiri sambil otaknya mengingat akan cintanya pada sang Arjuna.

Tak disangka- sangka, pucuk dicinta ulampun tiba, terlihat dari jauh motor ninja hijau terparkir dan si empunya motor sedang duduk sambil memandang kedepan,

"Mas Arjuna! Mas Arjuna!" panggil Salsa pada Arjuna sambil tangannya dilambaikan pada Arjuna,

Arjuna pun lalu menengok ke samping dan terlihat Salsa berlari menghampirinya,

"Habis dari mana, Mas?" tanya Salsa pada Arjuna langsung duduk disampingnya,

"Biasa habis ngapel," jawab Arjuna pada Salsa dengan tidak bersemangat,

"Apel kok jam segini sudah ada disini," ucap Salsa pada Arjuna pula ingin tahu,

" Iya orangnya pergi mendadak," jawab Arjuna pada Salsa dengan lemasnya bicara,

"Pergi kemana?" tanya Salsa lagi pada Arjuna ingin tahu,

"Menengok saudaranya yang sedang sakit." jawab Arjuna pada Salsa lagi.

Terbersit dalam otak Salsa, Ini waktunya yang kutunggu lama untuk berdua, akan kubuat Arjuna bertekuk lutut padaku, dan menjadi sosok suami bagiku,

"Yaudah jangan kesal begitu, kita bisa usir kekesalan itu berdua," ucap Salsa pada Arjuna sambil tangannya mengusap pipi Arjuna,

"Aku akan menampung segala kekesalanmu, dengan cara apapun sayang," begitu ucap Salsa pada Arjuna memasang perangkap.

Dan keduanyapun pergi dengan keinginan, hasrat dan napsu didalam otaknya, lalu merekapun duduk di pinggir danau sambil matanya memandang ke depan,

"Arjuna kamu tampan sekali hari ini," ucap Salsa pada Arjuna mulai merayu,

Bibirnya didekatkan dengan wajah Arjuna lalu mengecupnya tanpa malu, tangannya bergerak ke dada Arjuna dengan belai dan usapannya yang mengena hingga memacu birahi Arjuna timbul. Mendapat godaan seperti itu, Arjuna pun tak kuasa dan tak tinggal diam, Iapun melawannya dengan memeluk erat tubuh Salsa, dan tangannya meraba- raba leher, sepasang bongkahan kembar tak lepas dari jamahannya, terus tangannya bergerilya disela himpitan kaki yang mulus Ia rasakan, seolah mencari sesuatu di area pribadi Salsa, dan akhirnya menemukannya yang membuat Salsa mengerang

"Uh ...Uh...Uh!" lenguhan salsa mulai terdengar,

Mendengar itu Arjuna semakin terpacu bernapsu untuk memacu birahinya, tanpa hentinya laksana sang joki kesurupan terus berlari.

Permainan yang dimainkan Salsa, menjadi sangat kesetanan bagi mereka, mereka tidak bisa mengendalikannya, dan akhirnya tempat tersembunyi yang sangat pribadi, sesuatu yang dijaganya selama ini, keperawanan dan kehormatannya terenggut,

"Jangan! Jangan Arjuna!" ucap Salsa pada Arjuna dengan menangis karena rasa sakitnya,

Arjuna tak perduli, justru erangan dan tangis karena sakit Salsa Menjadikannya lebih bernapsu, untuk menarik mundurkan pusakanya dan akhirnya tembus, Krek! Krek! Krek!, sesuatu yang robek terjadi lalu bless!!,

Salsa menangis berbaur nikmat, justru suara erangan tangis Salsa menjadi nada indah ditelinga Arjuna, Hingga Ia tercapai dan berteriak dengan kerasnya, laksana Harimau mengaum dengan laparnya, menggelepar dan akhirnya merekapun terjatuh,

Saat tersadar Salsa merasakan sakit dan melihat percikan darah di pakaiannya, Ia menangis keras lalu berucap pada Arjuna,

"Kau harus segera menikahi Aku, karena kesucian dan kehormatanku telah kau ambil." ucap Salsa pada Arjuna sambil berharap.

" Bukankah Itu kemauanmu?" jawab Arjuna pada Salsa menerangkan,

Salsa terdiam tak menjawab, matanya memandang kedepan dan dalam hatinya bertanya,

"Apakah Impianku akan hancur? Atau kebahagiaan bersama Arjuna terlaksana?" begitu ucapannya dalam bayangannya.

Mendengar ucapan Arjuna seolah menampik, lalu dengan berat hati Salsa pun menjawab,

"Memang kemauan itu adalah mauku, untuk membuktikan besarnya rasa ingin memilikimu, dan besarnya rasa sayang dan cintaku padamu, itu saja!" jawab Salsa pada Arjuna dengan air mata yang terus menetes di pipi,

Mendengar Salsa bicara diiring tangis bernada pilu, Arjuna pun sedikit luluh,

"Aku mengerti semua itu, tapi apakah kekasihku juga akan menerima dan mengerti itu, tolong Kamu pikirkan!" ucap Arjuna pada Salsa sambil perasaannya menerawang yang seakan terbang,

Mereka berduapun seolah terhimpit problema yang terus mengudara dan tak tentu rimbanya.

Terpopuler

Comments

Chep 'NJune

Chep 'NJune

bab ini mengisahkan impian dan kehancuran Salsa atas ambisinya,
Apakah memang Ia dapatkan, atau justru meluluh lantahkannya?....
problema, prahara mewarnai dengan sangat menarik.....BACA!! Jangan terlewatkan....

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Asa tergenggam dan harga diri terbang
2 Kepastian yang hanya dari mulutnya
3 Hancur hidupku, hinaan yang terdalam
4 Niat menolong ternyata melolong
5 Maaf yang teramat sangat
6 Mencari keberadaan
7 Jelas adanya
8 Sakit terus menghantam
9 Gelisahnya Ibu
10 Salah berujung rasa cinta
11 Kejujuran yang menggemparkan
12 Ibuku yang liar
13 Wujudkan rencana
14 Sakitnya Yohana
15 Terguncang
16 Memberanguskan nama baik
17 Terlunta
18 Yang disimpan, ketahuan juga
19 Kebingungan
20 Kekhawatiran
21 Gelisah menunggu
22 Akhirnya Terlahir
23 Tersadar
24 Saling menunggu
25 Greget Perkawinan
26 Nestapa luka lama
27 Dua rasa bertemu
28 Celoteh Ibu
29 Cemberut penantian
30 Cemas pikiran
31 Lelah Kepusingan
32 Lamunan kala itu
33 Semerbak pencarian
34 Terbias nyata
35 Akhirnya Kenyataan
36 Kecewa
37 Rasa takut Mama
38 Menggenggam Angan
39 Dilarang Keras
40 Semilir luka berlari
41 Jeritan hati membahana
42 Dramatis perubahan
43 Ketololan beraksi
44 Depresi Cinta tabu
45 Kalap yang tak berujung
46 Depak Keprihatinan
47 Azab birahi
48 Rasa Berduka
49 Pergesaran nilai cinta
50 Gelisah melanda
51 Sepak terjang
52 Lembayung senja
53 Ingin kembali
54 Keinginan yang hilang
55 Teringat Kembali
56 Luapan hati
57 Keinginan dari Sebastio
58 Kandas harapan
59 Dirundung Kesedihan
60 Rasa Cemas melanda
61 Akhir kasabaran
62 Cerita Senja
63 Ucapan Ibu yang mengagetkan
64 Seakan kembali bersinar
65 Cinta begitu adanya
66 Layaknya Ibu
67 Rumah baru dan rutinitas
68 Ketakutan tak berujung
69 Bangkit kembali
70 Tebaran kebahagiaan
71 Terguncang rasa keharuan
72 Cinta yang tumbuh
73 Kemunafikan Cinta
74 Tabuk kepatuhan
75 Marah dan geramnya, Salsa
76 Resah nan gelisah
77 Sangat marahnya
78 Rancunya keinginan
79 Rencana yang membawa haru
80 Amarah yang meledak
81 Keras kepala
82 Berontak dan hantaman
83 Bencana akibat luka lama
84 Prahara balas dendam
85 Kisruh, sangat Menegangkan
86 Rasa mencekam dan mendebarkan
87 Ibu dan rasa penasaran
88 Pupus sudah kegemparan itu
89 Perasaan Nelangsa
90 Rasa ingin tahu
91 Rasa Kerancuan Menyelimuti
92 Mencurahkan kekesalan
93 Liar pikiran dalam benaknya
94 Gugup dan hati bergetar
95 Bias sakit, karena Sahabat
96 Panas hati dua Dara
97 Ungkapan perasaan hati
98 Bias masa lalu menguak
99 Nafsu Arjuna
100 Obrolan di meja makan
101 Jengahnya pernikahan
102 Mama mulai nakal
103 Masa lalu nan Indah
104 Menikah dengan gusarnya
105 Pikiran ketakutan Ibu
106 Malam Pengantin hangat
107 Enggan bicara
108 Kesinambungan cinta,
109 Jeritan hati
110 Akhir dari Ketidaktahuan
111 Akhirnya pergi juga
112 Persiapan dan ajakan hilang
113 Menjenguk, usir resah
114 Lembaran baru
115 Teman Tante, Kasmaran
116 Terbuai perasaan cinta
117 Buaian hangat Cinta
118 Tanya yang bikin luka
119 Torehan Sakit dalam hati
120 Cinta bersemi, Arjuna
121 Petualangan Cinta
122 Tembakan telak, Sang Arjuna
123 Ketakutan dan omelan Ibu
124 Harap dan Cinta, Arjuna
125 Sedih dan Pengharapan
126 Gundah gulana, Darwis
127 Pelipur lara, Ovi
128 Wah, Ibu sangat senang mendengarnya
129 Cerita Kasmaran Cinta
130 Buaian cinta, dan masalah
131 Berat untuk pergi
132 Keinginan Cinta
133 Lingkar masalah cinta
134 Jeruji penjara menunggu
135 Marah yang syahdu
136 Terpuruk rasa bersalah
137 Terbayang selalu kehancuran
138 Tak merasa senang
139 Rasa kecewa Davi
140 Rasa ngiris Salsa
141 Sepatah kata Tanya?
142 Merasa prihatin
143 Curahan yang terdalam
144 Serba pusing karenanya
145 Keadaan bikin tak menentu
146 Semua menjadi jelas
147 Predikat menjadikan terhina
148 Gelisah Tante Jaenab
149 Resah tiada berujung
150 Rasa malu atas hubungan itu
151 kemarahan sahabat
152 Arus Pembalasan mereka
153 Hinaan yang tidak sepantasnya itu.
154 Alasan yang beralasan
155 Ingat kejadian semalam
156 Tabir lama terkuak
157 Tak terlupakan padanya
158 Seno dan Salsa berbahagia
159 Ungkapan ketakutan masa lalu
160 Kerancuan yang tak tentu
161 Cerita jatuh cinta lagi
162 Rasa bersalah Davi padanya
163 Tendangan Pria Misterius
164 Diambang dua Jawaban
165 Diambang dua Jawaban
166 Kecurigaan dan rasa amarah
167 Rasa Penyesalan kepadanya
168 Merasa tak terima
169 Lelaki berbaju hitam datang lagi
170 Ada apa sebenarnya?
171 Penasaran, Mereka menjenguk
172 Penasaran dan penasaran
173 Kegelisahan tiada tara
174 Tak biasanya begitu
175 Rasa kangen Salsa
176 Mulai merasa akrab
177 Akibat Polah dirinya
178 Semua kesusahan
179 Tanpa sadar emosi meluap
180 Keharuan Sang Kekasih
181 Akhirnya terwujud juga
182 Ibu dan Harapan tentang Anaknya itu
183 Curahan hati seutuhnya
184 Akhirnya mereka tahu
185 Kebahagiaan pun datang bila bersamamu
186 Keberatan Ibu
187 Merasa tidak terima, terpengaruh
188 Permintaan yang tak mungkin
189 Mencari tempat berlindung
190 Ibu Juariah pun Geram
191 Rasa Saling bersedih Keduanya
192 Imbas, saling bertengkar
193 Mereka pun marah
194 Bagai Derita menghantamnya
195 Muak, terhempas emosi
196 Dua Tante cantik mendekat
197 Nikmati liarnya kedua Wanita itu
198 Terkapar karena nafsu Kedua Wanita itu
199 Emosi yang tersulut
200 Saking Khawatir
201 Akhirnya, Terusir juga
202 Murka, Akibat Ulahnya
203 Niat tabu bikin Gila
204 Perbuatannya menuai Sengsara
205 Kabar Kehancuran
206 Kabar dari Dinda
207 Menjemput dan Kabar memilukan
208 Resah, takut tidak cukup
209 Keterpurukan itu
210 Keterdesakan juga akhirnya
211 Balik ke rumah
212 Jari menunjuk wajahnya
213 Murkanya Sang Jagoan
214 Semua Tersakiti
215 Ingin cepat kelar, rasanya!
216 Curahan Sang Ayah merasa tidak terima
217 Curahan hati yang terdalam
218 Arjuna kembali bangkit
219 Celah jalan demi Sang Anak
220 Keharuan yang terdalam
221 Belum ada titik temu
222 Tidak diduga bertemu juga
223 Gusar
224 Geram dan Bahagia
225 Cerita Kebahagiaan
226 Pusing tujuh keliling
227 Penjelasan yang membuatnya mengerti
228 Gundah akhirnya bertemu
229 Berseteru, hatinya bergetar
230 Acuh, dengan tidak memperdulikannya
231 Kecewa adanya
232 Merasa kebingungan
233 Sedikit Menyinggungnya
234 Cerita Tragis Sahabatnya
235 Dengan aib itu, Ayah Murka
236 Keputusan yang tidak dapat diganggu gugat
237 Begitu beraninya Dia
238 Tanpa diduga, bikin jengkel
239 Dia bukan Anakku
240 Ucapan yang mengejutkan
241 Beringas tidak terima, Murka
242 Tersulut api dendam
243 Pesan marah Ayah Joko
244 Amarah Tuan Joko
245 Mereka akhirnya tahu
246 Akhirnya Mereka mencabut berkas
247 Mulai mencari
248 Bersikukuh tak bisa dirubah
249 Kebingungan akan sebenarnya
250 Polah bejat Fitri
251 Perangkap gila Fitri
252 Ketagihan
253 Dia menemuinya
254 Dia Melarangnya pergi
255 Fitri resah
256 Jeratan hasrat mendekapnya liar
257 Hampir mampus
258 Bibi akhirmya pulang juga
259 Kabur dan terkapar
260 keguguran
261 Kabar Tuan Joko
262 Berakhirnya cerita sedih Sahabat lama
Episodes

Updated 262 Episodes

1
Asa tergenggam dan harga diri terbang
2
Kepastian yang hanya dari mulutnya
3
Hancur hidupku, hinaan yang terdalam
4
Niat menolong ternyata melolong
5
Maaf yang teramat sangat
6
Mencari keberadaan
7
Jelas adanya
8
Sakit terus menghantam
9
Gelisahnya Ibu
10
Salah berujung rasa cinta
11
Kejujuran yang menggemparkan
12
Ibuku yang liar
13
Wujudkan rencana
14
Sakitnya Yohana
15
Terguncang
16
Memberanguskan nama baik
17
Terlunta
18
Yang disimpan, ketahuan juga
19
Kebingungan
20
Kekhawatiran
21
Gelisah menunggu
22
Akhirnya Terlahir
23
Tersadar
24
Saling menunggu
25
Greget Perkawinan
26
Nestapa luka lama
27
Dua rasa bertemu
28
Celoteh Ibu
29
Cemberut penantian
30
Cemas pikiran
31
Lelah Kepusingan
32
Lamunan kala itu
33
Semerbak pencarian
34
Terbias nyata
35
Akhirnya Kenyataan
36
Kecewa
37
Rasa takut Mama
38
Menggenggam Angan
39
Dilarang Keras
40
Semilir luka berlari
41
Jeritan hati membahana
42
Dramatis perubahan
43
Ketololan beraksi
44
Depresi Cinta tabu
45
Kalap yang tak berujung
46
Depak Keprihatinan
47
Azab birahi
48
Rasa Berduka
49
Pergesaran nilai cinta
50
Gelisah melanda
51
Sepak terjang
52
Lembayung senja
53
Ingin kembali
54
Keinginan yang hilang
55
Teringat Kembali
56
Luapan hati
57
Keinginan dari Sebastio
58
Kandas harapan
59
Dirundung Kesedihan
60
Rasa Cemas melanda
61
Akhir kasabaran
62
Cerita Senja
63
Ucapan Ibu yang mengagetkan
64
Seakan kembali bersinar
65
Cinta begitu adanya
66
Layaknya Ibu
67
Rumah baru dan rutinitas
68
Ketakutan tak berujung
69
Bangkit kembali
70
Tebaran kebahagiaan
71
Terguncang rasa keharuan
72
Cinta yang tumbuh
73
Kemunafikan Cinta
74
Tabuk kepatuhan
75
Marah dan geramnya, Salsa
76
Resah nan gelisah
77
Sangat marahnya
78
Rancunya keinginan
79
Rencana yang membawa haru
80
Amarah yang meledak
81
Keras kepala
82
Berontak dan hantaman
83
Bencana akibat luka lama
84
Prahara balas dendam
85
Kisruh, sangat Menegangkan
86
Rasa mencekam dan mendebarkan
87
Ibu dan rasa penasaran
88
Pupus sudah kegemparan itu
89
Perasaan Nelangsa
90
Rasa ingin tahu
91
Rasa Kerancuan Menyelimuti
92
Mencurahkan kekesalan
93
Liar pikiran dalam benaknya
94
Gugup dan hati bergetar
95
Bias sakit, karena Sahabat
96
Panas hati dua Dara
97
Ungkapan perasaan hati
98
Bias masa lalu menguak
99
Nafsu Arjuna
100
Obrolan di meja makan
101
Jengahnya pernikahan
102
Mama mulai nakal
103
Masa lalu nan Indah
104
Menikah dengan gusarnya
105
Pikiran ketakutan Ibu
106
Malam Pengantin hangat
107
Enggan bicara
108
Kesinambungan cinta,
109
Jeritan hati
110
Akhir dari Ketidaktahuan
111
Akhirnya pergi juga
112
Persiapan dan ajakan hilang
113
Menjenguk, usir resah
114
Lembaran baru
115
Teman Tante, Kasmaran
116
Terbuai perasaan cinta
117
Buaian hangat Cinta
118
Tanya yang bikin luka
119
Torehan Sakit dalam hati
120
Cinta bersemi, Arjuna
121
Petualangan Cinta
122
Tembakan telak, Sang Arjuna
123
Ketakutan dan omelan Ibu
124
Harap dan Cinta, Arjuna
125
Sedih dan Pengharapan
126
Gundah gulana, Darwis
127
Pelipur lara, Ovi
128
Wah, Ibu sangat senang mendengarnya
129
Cerita Kasmaran Cinta
130
Buaian cinta, dan masalah
131
Berat untuk pergi
132
Keinginan Cinta
133
Lingkar masalah cinta
134
Jeruji penjara menunggu
135
Marah yang syahdu
136
Terpuruk rasa bersalah
137
Terbayang selalu kehancuran
138
Tak merasa senang
139
Rasa kecewa Davi
140
Rasa ngiris Salsa
141
Sepatah kata Tanya?
142
Merasa prihatin
143
Curahan yang terdalam
144
Serba pusing karenanya
145
Keadaan bikin tak menentu
146
Semua menjadi jelas
147
Predikat menjadikan terhina
148
Gelisah Tante Jaenab
149
Resah tiada berujung
150
Rasa malu atas hubungan itu
151
kemarahan sahabat
152
Arus Pembalasan mereka
153
Hinaan yang tidak sepantasnya itu.
154
Alasan yang beralasan
155
Ingat kejadian semalam
156
Tabir lama terkuak
157
Tak terlupakan padanya
158
Seno dan Salsa berbahagia
159
Ungkapan ketakutan masa lalu
160
Kerancuan yang tak tentu
161
Cerita jatuh cinta lagi
162
Rasa bersalah Davi padanya
163
Tendangan Pria Misterius
164
Diambang dua Jawaban
165
Diambang dua Jawaban
166
Kecurigaan dan rasa amarah
167
Rasa Penyesalan kepadanya
168
Merasa tak terima
169
Lelaki berbaju hitam datang lagi
170
Ada apa sebenarnya?
171
Penasaran, Mereka menjenguk
172
Penasaran dan penasaran
173
Kegelisahan tiada tara
174
Tak biasanya begitu
175
Rasa kangen Salsa
176
Mulai merasa akrab
177
Akibat Polah dirinya
178
Semua kesusahan
179
Tanpa sadar emosi meluap
180
Keharuan Sang Kekasih
181
Akhirnya terwujud juga
182
Ibu dan Harapan tentang Anaknya itu
183
Curahan hati seutuhnya
184
Akhirnya mereka tahu
185
Kebahagiaan pun datang bila bersamamu
186
Keberatan Ibu
187
Merasa tidak terima, terpengaruh
188
Permintaan yang tak mungkin
189
Mencari tempat berlindung
190
Ibu Juariah pun Geram
191
Rasa Saling bersedih Keduanya
192
Imbas, saling bertengkar
193
Mereka pun marah
194
Bagai Derita menghantamnya
195
Muak, terhempas emosi
196
Dua Tante cantik mendekat
197
Nikmati liarnya kedua Wanita itu
198
Terkapar karena nafsu Kedua Wanita itu
199
Emosi yang tersulut
200
Saking Khawatir
201
Akhirnya, Terusir juga
202
Murka, Akibat Ulahnya
203
Niat tabu bikin Gila
204
Perbuatannya menuai Sengsara
205
Kabar Kehancuran
206
Kabar dari Dinda
207
Menjemput dan Kabar memilukan
208
Resah, takut tidak cukup
209
Keterpurukan itu
210
Keterdesakan juga akhirnya
211
Balik ke rumah
212
Jari menunjuk wajahnya
213
Murkanya Sang Jagoan
214
Semua Tersakiti
215
Ingin cepat kelar, rasanya!
216
Curahan Sang Ayah merasa tidak terima
217
Curahan hati yang terdalam
218
Arjuna kembali bangkit
219
Celah jalan demi Sang Anak
220
Keharuan yang terdalam
221
Belum ada titik temu
222
Tidak diduga bertemu juga
223
Gusar
224
Geram dan Bahagia
225
Cerita Kebahagiaan
226
Pusing tujuh keliling
227
Penjelasan yang membuatnya mengerti
228
Gundah akhirnya bertemu
229
Berseteru, hatinya bergetar
230
Acuh, dengan tidak memperdulikannya
231
Kecewa adanya
232
Merasa kebingungan
233
Sedikit Menyinggungnya
234
Cerita Tragis Sahabatnya
235
Dengan aib itu, Ayah Murka
236
Keputusan yang tidak dapat diganggu gugat
237
Begitu beraninya Dia
238
Tanpa diduga, bikin jengkel
239
Dia bukan Anakku
240
Ucapan yang mengejutkan
241
Beringas tidak terima, Murka
242
Tersulut api dendam
243
Pesan marah Ayah Joko
244
Amarah Tuan Joko
245
Mereka akhirnya tahu
246
Akhirnya Mereka mencabut berkas
247
Mulai mencari
248
Bersikukuh tak bisa dirubah
249
Kebingungan akan sebenarnya
250
Polah bejat Fitri
251
Perangkap gila Fitri
252
Ketagihan
253
Dia menemuinya
254
Dia Melarangnya pergi
255
Fitri resah
256
Jeratan hasrat mendekapnya liar
257
Hampir mampus
258
Bibi akhirmya pulang juga
259
Kabur dan terkapar
260
keguguran
261
Kabar Tuan Joko
262
Berakhirnya cerita sedih Sahabat lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!