2 Tahun Lalu
Disebuah ruangan restoran. Ye Thien Chi dan Liu Qing Xia duduk saling berhadap-hadapan.
"Liu Qing Xia, apa kau benar-benar tidak pernah berpikir untuk menikah denganku?"
"Tidak, aku tidak pernah berniat untuk menikah."
"Kalau begitu, aku akan mengakhiri pertemuan kita sampai di sini."
"Kenapa?"
"Karena aku harus mencari wanita yang bersedia menikah denganku!"
Liu Qing Xia terdiam sejenak, dia menarik napas dalam-dalam lalu berkata dengan wajah tersenyum. "Baiklah, ayo kita menikah!"
"Aku tidak ingin menikah bukan karena aku tidak mencintainya, aku hanya terlalu sibuk membagi waktu dengan pekerjaanku sebagai seorang dokter bedah. Tetapi, jika aku harus kehilangan seorang pria yang kucintai demi karirku, sepertinya aku masih harus berpikir ribuan kali. Sebab aku benar-benar mencintai Ye Thien Chi."
Pernikahan berlangsung dengan sangat cepat, sebulan setelah Thien Chi melamar Qing Xia di sebuah restoran tempat favorit Thien Chi.
Namun, 2 minggu setelah pernikahan, pria itu langsung pergi ke Amerika untuk perjalanan bisnis dan tidak menghubungi Qing Xia selama 2 tahun penuh.
Bahkan setelah dia kembali tiba-tiba, dia tidak pernah melirik istrinya. Setiap hari, Qing Xia makan sendirian.
Qing Xia menatap kalender di meja kantornya. Dia melihat tanggal yang merupakan hari spesial di antara dia dan suaminya.
"Bao Bei, aku harus pulang cepat untuk menyiapkan makan malam. Tolong gantikan tugasku untuk malam ini!" Pinta Qing Xia kepada salah satu rekan kerjanya.
"Baiklah, tapi kau harus mentraktirku makan siang besok hari." Seru Bao Bei dokter bedah cantik di rumah sakit.
"Beres. Aku pulang duluan ya... Sampai jumpa besok!"
Qing Xia berlari menuju ke mobil, melajukan mobilnya dengan perasaan bahagia karena menanti makan malam bersama Thien Chi.
Sesampainya di rumah, Xiao Xi membantu Qing Xia untuk menyiapkan makan malam. Xiao Xi adalah pembantu rumah tangga yang bekerja sejak hari pertama Qing Xia masuk di rumah Thien Chi.
"Xiao Xi, tolong bantu letakkan bunga ini di meja makan!" Pinta Qing Xia setelah mendekor vas bunga dengan beberapa kuntum mawar merah.
"Tentu saja Nona. Ini hari spesial anda kan." Ujar Xiao Xi dengan senyuman riang.
Qing Xia mengangguk, menanti kepulangan sang suami dengan hati yang ceria.
Ceklek!
Thien Chi membuka pintu, dia masuk dengan membawa sebuah tas hitam yang berisi banyak dokumen.
Qing Xia tersenyum menyambut kepulangan Thien Chi, "Hari ini kau pulang cepat."
"Aku pulang cepat karena lelah." Jawab Thien Chi dengan wajah dingin.
"Kau tahu ini hari apa?" Tanya Qing Xia dengan penuh harap.
"... Aku tidak tahu kalau hari ini hari ulang tahunmu."
"Bukan." Batin Qing Xia. "Hari ini adalah hari peringatan 2 tahun pernikahan kita dan ... Hari pertama aku merayakannya bersamamu."
"Hufff..." Qing Xia menghela napas panjang.
"Hari peringatan pernikahan dan hari ulang tahunku, dia tidak mengingatnya..."
"Jadi tujuanku mengajakmu makan malam bersama..."
"Ayo kita bercerai." Ucap Thien Chi memotong perkataan Qing Xia.
Deg!
Jantung Qing Xia rasanya melompat jatuh ke bawah, dia tidak menyangka akan mendengarkan kalimat itu di hari peringatan pernikahan mereka.
"Kau mengajak bercerai dengan semudah itu, ya?"
"Aku sudah menaruh formulir perceraian di meja depan. Kau hanya perlu tanda tangan di bagian bawah dokumennya saja."
"Thien Chi, apa bercerai itu memang mudah bagimu?"
"Karena menikah juga mudah, jadi harusnya bercerai pun tidak sulit, kan?"
Qing Xia terdiam, tidak pernah terbayangkan olehnya jika pernikahan mereka hanya seperti mainan saja di hati Thien Chi, tidak berarti dan tidak berharga.
"Seberapa dingin pun dirinya, kukira dia akan berubah setelah kami menikah. Ternyata aku yang bodoh karena mengharapkan sesuatu yang mustahil." Batin Qing Xia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Kamar Rumah Sakit
"Maaf, kami sudah berusaha. Tetapi pasien sudah meninggal saat di bawa kemari."
Brukkk!
Thien Chi terjatuh lemah di depan ruang operasi. Dia menatap pintu masuk ruang operasi, di mana tubuh istrinya yang mulai kaku berbaring di dalam dengan keadaan yang mengenaskan.
Di saat itu juga, arwah Qing Xia melihat Thien Chi yang sedang menangis untuknya. Menangis untuk kematiannya yang tragis dan menyakitkan.
"Thien Chi, kenapa kau menangis seperti itu? Aku jadi merasa dicintai ketika melihat kau menangisi kematianku. Kenapa? Kenapa kau harus menunjukkan tangisan ini ketika aku harus pergi?" Ucap Qing Xia dalam bentuk arwah.
Seorang malaikat datang dan mendekati Qing Xia, malaikat itu turut meneteskan air mata melihat tangisan Thien Chi yang begitu menyayat hati.
"Hei Nona!" Panggil malaikat tersebut.
Qing Xia menoleh ke samping, tempat malaikat pria itu berdiri sambil memegang sebuah rantai besi.
"Ini adalah tugasku yang ke 99.999 dan itu artinya besok aku hanya perlu menjemput satu arwah lagi agar aku bisa kembali menjadi manusia. Tetapi saat melihat tangisan dari suamimu, aku merasa tidak ada bagusnya hidup sebagai manusia."
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Qing Xia dengan wajah kebingungan. "Apa kau mengatakan ini agar aku tidak kabur? Tenang saja, aku tidak akan kabur karena aku juga lelah."
Malaikat itu menggelengkan kepala. "Bukan itu! Maksudku, apakah kau mau kembali hidup sebagai manusia?"
Qing Xia segera menatap malaikat dengan penuh harapan. "Bisakah aku hidup kembali?"
"Tentu saja, karena aku akan memberikan semua pahalaku kepadamu. Kau bisa hidup lagi dengan tubuh yang sama." Jawab Malaikat dengan senyuman bangga.
"Benarkah?" Tanya Qing Xia memastikan.
Malaikat mengangguk, "Jadi, apa kau bersedia?"
Qing Xia mengerutkan alisnya, "Malaikat, kau tidak sedang bercanda? Atau kau menginginkan sesuatu dariku?" Tanya Qing Xia mencurigai niat baik dari malaikat di sampingnya.
"Memangnya apa yang kau miliki? Sekarang kau hanya arwah yang bahkan tidak memiliki tubuh. Apa yang bisa kau berikan untukku?" Tanya malaikat dengan wajah kesal.
"Haha... Benar juga, jadi apa yang harus kulakukan agar aku bisa hidup kembali?" Ucap Qing Xia dengan antusias.
"Kau hanya perlu kembali ke tubuhmu. Tapi, ada batas waktu untukmu hidup kembali." Jelas sang malaikat.
"Batas waktu? Berapa lama?"
"1 Tahun. Kau akan hidup 1 tahun lagi setelah dibangkitkan."
"Apa tidak ada cara agar aku bisa hidup lebih lama?"
"Tidak, jadi kau harus mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Kau mengerti kan?"
Qing Xia mengangguk dengan wajah lesu. "Dalam waktu setahun, apa yang harus kulakukan terlebih dulu?" Gumamnya dengan suara yang terdengar oleh malaikat.
"Pertama-tama, ayo kembali ke dalam tubuhmu!"
Swossshhhh!
Malaikat menerbangkan arwah Qing Xia kembali ke tubuhnya.
Tit Tit Tit Tit!
"Dokter! Dokter pasiennya hidup kembali!"
^^^BERSAMBUNG...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
ꪶꫝMeitha.V.Aꪶꫝ
Woooww seru nya padahal baru di awal..nanti aku mungkin banyak mampir dan on di akun yang 1 lagi ya othor Winn yang cantik&baik hati 🥰🥰🥰
2023-06-17
1