BAB 3

...Enjoy...

.......

.......

Hari ini menjadi hari dimana Karina kembali menjadi anak sekolah setelah sekian lama.

Perbedaan cukup ia rasakan antara dulu dan sekarang.Jika di kehidupan sebelumnya,Karina akan merasa bahagia karena bisa bertemu dengan Sergan,tapi kali ini ia benar-benar tidak berminat dengan hal itu barang sedikit pun.Tapi sialnya,Sergan dan dirinya berada disatu ruang kelas yang sama.

Kejadian yang dialami oleh Karina di kehidupan sebelumnya membuat gadis itu sangat trauma.Jika saja dirinya tau akhir dari hidupnya akan  semengenaskan itu,mungkin Karina tak akan melakukan hal bodoh sejak awal.

"Karinaaa."

Seperti dejavu,Karina perlahan menolehkan kepalanya saat suara itu kian mendekat kearahnya.

Tak terasa air matanya kini sudah membasahi wajahnya yang tak terpoles make up.Selaim sikap,Karina juga ingin mengubah penampilannya.

"Astaga apa yang terjadi?."Clara memandang panik pada Karina yang saat ini tengah menangis.Gadis itu menghapus pelan air mata diwajah sahabat yang sudah sangat dirindukannya itu.

"Karina,kenapa kau memaksakan dirimu?.Seharusnya kau berada dirumah dan beristirahat sampai kondisimu benar-benar pulih."Clara memandang khawatir gadis dihadapannya.

Mendengar ucapan Clara membuat Karina menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah merasa jauh lebih baik dari sebelumnya,Kau tidak perlu khawatir."

Clara memandang tajam pada Karina.

"Tidak khawatir kau bilang?,hey kau bahkan sampai berhari-hari tidak sadarkan diri bodoh."

Dari sekian banyak orang,hanya Clara yang berani dan boleh menyebutnya bodoh.Jika orang lain yang melakukannya,sudah dapat dipastikan ia akan mendapatkan masalah.

"Aku benar-benar tak habis pikir.Bagaimana bisa bajingan itu melakukan hal berbahaya padamu hanya untuk membela gadis kampungan itu."

Kronologi jatuhnya Karina memang terdapat berbagai versi.Namun kebanyakan dari rumor yang beredar,Karina terjatuh akibat ulahnya sendiri.

"Sudahlah,lagi pula itu sudah terjadi kan.Aku juga sudah tidak apa-apa.Tidak perlu memikirkan hal-hal yang sudah berlalu." Ujar Karina menepuk pelan bahu Clara.

"Ayo." Akhirnya kedua gadis itu pergi menuju kelas mereka bersama-sama.

.

.

Karina melangkah memasuki kelasnya.Gadis itu terdiam sejenak dengan pandangannya yang menyusuri setiap sudut ruangan,ia benar-benar kembali ke masa-masa itu.Masa dimana ia menghabiskan waktunya hanya untuk menjadi gadis bodoh yang mengejar cinta laki-laki bajingan seperti Sergan.

"Hey,kau menghalangi jalan." 

Mendengar suara dibelakangnya membuat Karina tersadar dan cepat-cepat menyingkir dari sana.Gadis itu juga berulang kali meminta maaf pada orang itu.

"Karina?." 

Karina yang semula menunduk perlahan mendongakkan kepalanya saat namanya disebut.Dilihatnya beberapa remaja laki-laki yang kini tengah berdiri tepat dihadapannya,dan salah satu dari mereka adalah orang yang harus dihindarinya.

"Wah,ternyata benar kau ya." 

Raut wajah Karina berubah datar.Ia sangat mengenal laki-laki itu.Salah satu dari sahabat Sergan,Devano.

"Sudah hampir satu minggu lamanya kau tidak masuk sekolah,aku pikir kau sudah mati." Ucap laki-laki yang akrab dengan sapaan Devan itu.

Clara yang berada tak jauh dari kedua orang itu seketika naik pitam saat mendengar ucapan Devan barusan.

"Jaga mulutmu sialan!!." 

Keadaan ruang kelas yang semula ramai mendadak hening.Semua tatapan mata tertuju pada ketiga orang yang berdiri diambang pintu itu.Melihat situasi yang membuatnya merasa sedikit tak nyaman,membuat Karina menghela napas pelan.Ia memberi isyarat pada Clara untuk tenang.

Tatapan gadis itu kini beralih pada pria dihadapannya.Perbedaan tinggi tubuhnya membuat Karina sedikit mengangkat kepalanya untuk melihat laki-laki itu.

"Aku tidak tau kalau ternyata kau sangat perhatian padaku,sampai-sampai berapa hari aku tidak masuk sekolah pun kau mengetahuinya." Ucap Karina menampilkan senyum manisnya.

Hal itu membuat Devan sedikit tersentak.Dengan cepat laki-laki itu membantah ucapan Karina.

"Jangan terlalu percaya diri." Ujar Devan yang membuat Karina mengedikan bahunya.

Karina melihat Devan dari ujung kaki hingga atas kepala.

"Lagi pula,siapa juga yang ingin diperhatikan oleh orang sepertimu." Ucap Karina dengan tatapan remeh,dan hal itu membuat Clara yang berdiri disebelahnya berusaha keras menahan tawanya.

Devan mengepalkan tangannya dengan wajah memerah menahan kesal.Melihat hal itu membuat Karina menampilkan seringaian kecilnya.

"Lain kali,jika kau ingin bicara,lihat dulu siapa lawan bicaramu.Niatmu ingin mempermalukan,tapi ternyata kau sendiri yang dipermalukan" 

Karina menarik pelan tangan Clara.Ia tak ingin berlama-lama berhadapan dengan siluman berwujud manusia seperti Devan.Hari ini ia harus melewati harinya dengan bahagia.

Sedangkan Devan,ia melirik kearah teman-temannya.Seperti biasa,Sergan hanya diam tak peduli,sedangkan Zean dan Raven sudah menertawakannya,membuat Devan mengucapkan sumpah serapah kepada dua orang itu dalam hati.

...TBC...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!