Terbayang

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

Utari memutar mata nya dengan malas,bisa-bisa nya dia memikirkan bos nya itu saat ini. Memang ciuman yang diberikan oleh Bagas benar-benar membuat nya melayang dan candu,dia ingin di sentuh lagi .

"Aaahh....Aku bisa gila" teriak Utari dengan kesal.

Utari merebahkan tubuh nya di atas kasur tipis nya,tubuh nya merasa lemas dan tidak bergairah. Entah kenapa dia merindukan bos nya itu saat ini,dia berusaha untuk menenangkan diri nya dan tidur .

Sementara itu,Bagas sudah keluar dari ruangan nya . Dari tadi dia terus tersenyum membuat semua orang merasa terkejut dan bertanya-tanya,selama mereka mengenal Bagas. Tidak pernah Bagas sesenang ini ,Bagas seperti orang yang berbeda.

Sewaktu memiliki istri juga tidak pernah memperlihatkan senyuman nya yang lebar,saat rapat bersama karyawan dan staf yang baru di perusahaan itu. Hanya sebagian yang begitu mengenal dan mengetahui sifat dan karakter Bagas,yang lainnya karena masih baru jadi menganggap kalau Bagas merupakan bos yang baik.

Mereka tidak berpikir jika Bagas merupakan bos yang arogan dan dingin,terlihat dari pertama kali mereka bertemu dengan Bagas. Yang lainnya ,yang mengenal Bagas dengan baik hanya terdiam dan tidak ingin mengatakan apa pun. Karena mereka tau bagaimana sikap dan perilaku Bagas selama ini,dia tidak akan segan membuat siapa pun yang berusaha menyinggung nya lepas begitu saja.

Bagas menatap ke arah para karyawan nya yang ada tak jauh dari sana,mereka berjalan sambil menunduk dihadapan Bagas . Bagas mengernyitkan dahi nya menatap ke arah mereka,seperti mencari sesuatu disana.

"Pak....Mobil sudah disiapkan,anda ingin pulang sekarang ?" ucap Saga dengan sopan.

"Hhmmm.....Dimana Utari?" tanya Bagas sambil berjalan,dia tidak perduli tatapan mata karyawan yang mengagumi ke ketampanan nya.

"Utari? Ekkhm....Dia sudah pulang lebih dulu,dia bilang dia akan mempersiapkan diri untuk menjadi sekretaris anda besok pak " jelas Saga dengan tatapan menilai ke arah Bagas.

Pria didepannya ini seperti bukan bos nya ,selama ini Bagas tidak pernah perduli dengan apa yang dilakukan oleh karyawan nya atau pun sekretaris nya. Apalagi kali ini,Bagas lebih dulu menanyakan keberadaan wanita itu.

"Bagus,aku suka dia yang akan menyiapkan diri nya sendiri . Aku akan tunggu hasil nya besok" jawab Bagas dengan seringai membingungkan untuk Saga.

Malam semakin larut,Bagas belum juga bisa tidur. Dia masih berbaring dengan tangannya yang sibuk memegang ponsel di tangannya, dia masih memperhatikan mengenai data pribadi milik Utari yang di kirimkan Saga siang tadi.

Pria itu menyunggingkan senyumannya dengan lebar,dia suka melihat wijaya Utari didalam foto itu. Tiba-tiba dia ingat bagaimana rasa bibir Utari yang membuat nya bergairah,ciuman singkat yang bisa membangkitkan jiwa kelakian nya.

Selama ini tidak ada wanita yang bisa membuat nya bergairah,begitu juga dengan tiga wanita yang pernah menjadi istri nya. Bagas melakukannya karena memang dia terbuai dengan sentuhan-sentuhan lembut dari mereka berdua,bukan hanya sekedar ciuman nya saja .

Bagas kembali mengingat kedua malam pengantin nya saat bersama mantan istri nya dulu,kedua istri nya itu sudah tidak lagi perawan dan Bagas hanya menerima nya saja karena memang zaman sekarang sangat susah untuk mencari wanita yang masih menjaga diri nya dengan baik.

Walaupun mereka dari keluarga terpandang dan kaya raya,semua nya ngak akan menjamin bahwa anak mereka juga masih perawan atau tidak. Tapi Bagas yakin jika Utari berbeda dari wanita lainnya,dia yakin kalau Utari wanita baik dan masih perawan.

"Ah....aku jadi ngak sabar menunggu besok" ucap Bagas dalam hati,dia memeluk ponselnya yang berisi foto milik Utari.

Bagas sudah mengatur foto Utari sebagai wallpaper diponsel nya, dia menatap foto itu lama kemudian dia terlelap dalam tidur nya dengan bermimpi bercinta dengan Utari. Percintaan panas yang tiada habis nya,Bagas bisa membayangkan bagaimana bentuk dan ukuran milik Utari yang pas di tangannya.

Pagi ini,Bagas bangun dengan senyuman manis di bibir nya. Dia bergegas untuk membersihkan diri karena banyak nya cairan yang lengket di boxer milik nya,mimpi percintaan bersama Utari membuat nya seperti nyata hingga dia bisa mengeluarkan ****** ***** milik nya. Baru kali ini dia memimpikan seorang wanita sampai bercinta dengan nya,membuat nya jadi ingin merasakan nya secara nyata.

Hanya dengan mimpi saja,Bagas bisa mencapai puncak nya .Padahal selama ini dia tidak pernah memimpikan wanita mana pun,termasuk istri nya. Entah kenapa dengan Utari membuat nya merasa semakin panas,ingin sekali dia menerkam gadis itu saat ini .

Beberapa menit kemudian,Bagas sudah bersiap dengan pakaian kerja nya. Semua nya dia ambil sendiri tanpa bantuan siapa pun,dia tidak suka siapa pun menyiapkan pakaian miliknya . Begitu pun kedua wanita yang pernah dia nikahi dulu,dia menghela nafas dengan kasar saat mengingat kedua mantan istri nya itu. Mereka tidak pernah melayani nya ,hanya pelayan yang mengurus keperluan nya .

Baik Hanny maupun Steffany ngak pernah menyiapkan segala nya ,mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Hanya bercinta dimalam hari dan melakukan apa yang mereka ingin kan,makan dan tidur bersama. Hanya sekedar itu,tidak lebih.

Mereka tidak pernah mesra sama sekali,rutinitas nya selalu begitu setiap hari nya membuat Bagas bosan. Tapi Bagas tidak pernah merasa sedih atau pun menderita,dia membawa semua nya berjalan dengan santai saja.

Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua nya membuat nya menjadi lebih dewasa ,dia merasa tidak pernah memerlukan bantuan istri nya itu kecuali untuk mengeluarkan hasrat nya hingga mencapai puncak nya.

Pagi ini Bagas terlihat bahagia sekali,senyuman terus terbit dibibir nya membuat bik Ijah yang selama ini selalu bekerja dengan nya dari kecil Bagas dulu merasa terkejut. Bik Ijah penasaran dan ikut tersenyum melihat suasana hati tuan muda nya baik,dia berdehem sebentar dan menatap ke arah Bagas.

"Eekkhmmm...Den Bagas seperti nya sedang senang ya?" tanya bik Ijah dengan sopan sambil tersenyum.

Selama ini yang pernah bik Ijah tau,Bagas sangat sulit untuk tersenyum . Terakhir kali bik Ijah melihat senyuman Bagas saat Bagas remaja,saat Bagas mencintai seorang gadis yang ternyata juga mencintai nya tapi sayang semua nya ngak semudah itu.

Bagas yang sudah menyatakan cinta nya dan diterima,keluarga gadis itu malah ingin menjodohkan nya dengan anak dari sahabat nya yang ternyata memang sudah dijodohkan dari kecil. Karena hal itu ,sang gadis memilih untuk bunuh diri . Dia tidak ingin menikah dengan pria yang tidak dia cintai,padahal Bagas berniat untuk membawa lari gadis itu lebih dulu.

Bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***