Gadis Manis Penakluk Hati Tuan Kejam.

Gadis Manis Penakluk Hati Tuan Kejam.

Bab 1

Sebuah keluarga kecil terlihat sangat bahagia, mereka hidup dengan kesederhanaan. Farwa anak perempuan pertama di keluarga ini, ia gadis yang sangat periang dan suka akan kedamaian. Ia juga bekerja sebagai dosen di salah satu Universitas yang terdapat di kota ini, Farwa memiliki seorang adik perempuan yaitu Daisy. Adik nya itu sebagai pelukis, meskipun keluarga nya menentang akan hal itu. Daisy tetap menekuni hobby nya sehingga menciptakan sebuah karya yang mempunyai nilai jual.

Mahad adalah Ayah dari Farwa ia juga bekerja sebagai dosen di Universitas yang sama dengan Farwa. Zulaikha ibu dari Farwa ia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang siap siaga dan selalu melakukan yang terbaik untuk keluarga nya.

Keluarga ini sedang menikmati sarapan bersama sebelum pergi dan melakukan aktivitas di luar ruangan. Suasana hangat di antara anggota keluarga selalu terjalin, bahkan selalu di juluki keluarga yang harmonis dan jauh dari pertengkaran.

Sarapan pagi sudah selesai, mereka bertiga sudah bersiap untuk pergi ke tempat bekerja masing-masing.

Sang ayah selalu siap siaga untuk menjadi sopir pribadi anak-anaknya, sebelum berangkat ke kampus. Mahad selalu mengantarkan Daisy ke tempat bekerjanya terlebih dahulu, sebab dia dan juga Farwa bekerja di tempat yang sama. Sehingga tidak menyulitkannya untuk mengantarkan kedua putrinya ke tempat kerja masing-masing.

Gadis yang selalu membuat Kakak dan ibunya kesal dengan semua keleletan nya, ketika mau berangkat bekerja atau bangun pagi. Gadis ini juga susah sekali untuk bangun di pagi hari, sehingga membuat Farwa sang kakak merasa kesal dengan kebiasaan adik nya itu.

" Apakah kalian sudah siap untuk berangkat? "tanya sang ayah sambil menatap putrinya secara bergantian.

" Aku sudah siap untuk berangkat Ayah "jawab Farwa sambil tersenyum menatap lekat wajah sang ayah, yang selalu dianggapnya adalah sebagai pahlawan di dalam keluarga ini.

" Tunggu sebentar aku ke kamar dulu, ada yang ketinggalan di sana. "kata Daisy sambil bangkit dari duduknya, lalu pergi dengan buru-buru untuk segera menuju kamarnya.

" Lihat kan Ayah, pasti ada saja drama di setiap paginya " kata Fatwa sambil menatap kedua orang tuanya.

Ayah dan ibunya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Putri bungsunya yang selalu seperti itu, setiap hari ada saja.

Setelah beberapa saat mereka menunggu kehadiran Daisy akhirnya gadis yang super lelet itu sudah kembali dan siap untuk berangkat.

"Ayo kita berangkat sekarang! aku sudah siap" ajak Daisy terhadap ayah dan juga kakaknya, akhirnya mereka semua berpamitan terhadap sang ibu yang selalu menantikan kedatangan putrinya dan juga suami.

Farwa dan juga Daisy sudah berada di dalam kendaraan, dengan perlahan Mahad menyalakan mesin kendaraannya, lalu menginjak gas dengan perlahan. Kendaraan pun melaju dengan kecepatan sedang, sekarang sudah berada di jalan raya dan melewati beberapa kendaraan.

Selama di dalam perjalanan tidak henti-hentinya Daisy sambil bersenandung, dan menikmati indahnya pagi hari yang ditemani dengan ramainya kendaraan berlalu kalang. Hal ini menambah keindahan jalanan di pagi hari, setelah cukup lama mereka di perjalanan. Akhirnya sudah sampai di tempat bekerjanya Daisy, dan perempuan itu langsung berpamitan dan turun dari dalam kendaraan tersebut untuk segera masuk ke dalam tempat di mana ia bekerja.

"Nanti sore jangan jemput aku ya, Ayah soalnya pulang nya nanti malam" kata Daisy terhadap sang Ayah.

Setelah anak bungsunya masuk ke dalam, akhirnya Mahad melajukan kembali kendaraannya untuk segera menuju tempat mereka bekerja.

Seperti biasa Farwa dan juga mahal pergi ke kampus dengan bersama-sama, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama sebentar lagi akan sampai ke tempat tujuan,dan perjalanan mereka terganggu.

"Kenapa jalan macet seperti ini, bukan kah tidak pernah terjadi seperti ini" ucap Mahad dengan heran, lalu ia bertanya terhadap pengendara lain. Akan tetapi mereka juga tidak mengetahui.

"Apa mungkin ada kecelakaan lalu lintas, sehingga mengakibatkan jalan macet" kata Farwa.

"Tunggu sebentar Ayah liat dulu! "

"Untuk apa? kita tunggu saja mungkin sebentar lagi jalanan akan bisa di lalui"

"Nggak lama ko" kata Mahad, sambil keluar dari kendaraan yang di tumpangi nya. Ia penasaran dengan apa yang terjadi di depan.

Mahad melihat seorang pemuda sedang menganiaya seorang laki-laki pengendara motor lainnya. Lalu Mahad mendekati laki-laki yang sedang disiksa oleh pemuda itu.

" kamu mau jadi jagoan jalanan atau kamu mempunyai banyak nyawa, di sini negara hukum yang mempunyai aturan seharusnya kamu takut dengan hukum. Tidak boleh melakukan kekerasan seperti ini."kata Mahad sambil menatap laki-laki yang berada di hadapannya, lalu orang tersebut mengambil pistol dari balik jasnya dan menodongkan ke atas kepala Mahad sambil berkata " Apa kamu yang memiliki nyawa cadangan sehingga kamu berani menghalangiku! jalanan ini milikku bahkan nyawa kalian semua adalah di tanganku "kata Pemuda yang berada di hadapannya dengan penuh amarah, akan tetapi Mahad sama sekali tidak takut dengan ancaman pemuda yang sedang berdiri di hadapannya dan menodongkan pistol ke kepalanya.

Farwa yang menunggu Ayahnya sangat lama akhirnya turun untuk mencari keberadaan nya. Farwa kaget saat melihat sang Ayah di todong pistol oleh orang tidak di kenalnya.

Farwa berjalan dengan cepat lalu menghampiri ayahnya dan mengajaknya untuk pergi dari tempat itu, meninggalkan pria yang sedang memegang pistol sambil berminta Maaf.

"Tolong lepaskan Ayahku maafkan dia, dia tidak bermaksud untuk menentang siapapun dan membela siapapun "kata Farwa sambil menarik ayahnya untuk menjauh dari laki-laki yang sedang memegang pistol tersebut.

Argani terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh Farwa perempuan yang sangat manis menurutnya, selama ini ia tidak pernah tertarik dengan perempuan. Mengapa kali ini ia sangat terpesona ketika ada Farwa di hadapannya.

Argani terus menatap Farwa sampai tidak terlihat lagi.

" Sangat manis, tolong kalian cari tahu gadis itu! "kata Argani sambil menunjuk ke arah Farwa yang sudah tidak terlihat lagi.

Dan beberapa pengawal yang ikut bersama Argani merasa heran dengan kelakuan bosnya itu.

Setelah berada di dalam kendaraan, Farwa berkata terhadap sang Ayah.

" Jangan pernah berurusan dengan orang seperti itu, bagi mereka kita adalah semut jalanan yang tidak ada artinya di mereka. Lain kali hindari, jangan sampai membahayakan nyawamu sendiri. Aku tidak suka itu"kata Farwa sambil menatap lekat wajah sang Ayah.

"Mana bisa Ayah membiarkan orng di tindas seperti tadi"

"Kita nggak perlu ikut campur, itu urusan mereka. Aku nggak mau Ayah terlibat dengan masalah"

"Ayah Minta Maaf"

Akhirnya Mahad melanjutkan kembali perjalanan nya, setelah beberapa saat berhenti akibat keributan yang di ciptakan oleh Argani. Entah karena apa laki-laki itu bisa melakukan kekerasan di tempat umum.

Terpopuler

Comments

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️

wah cinta pandangan pertama ya arga , tapi sayang kamu kayaknya minus dimata farwa 😁

2023-11-06

5

ˢ⍣⃟ₛMPIT💋🅚︎🅙︎🅢︎👻ᴸᴷ

ˢ⍣⃟ₛMPIT💋🅚︎🅙︎🅢︎👻ᴸᴷ

nah benar kata Farwa jgn ikut campur masalah orang lain 😁 tp memang benar sih klo menyelesaikan masalah hrs dengan kepala dingin jgn dgn kekerasan

2023-11-06

6

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

ꪶꫝ🥀⃞oktavia ariani🔮S⃟M•

lngsung jatuh cinta aja ini si arga

2023-11-05

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 42
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 127
128 Bab 28
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 BAB 149
150 BAB 50
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 Bab 162
163 BAB 163
164 Bab 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 42
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
127
128
Bab 28
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
BAB 149
150
BAB 50
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
Bab 162
163
BAB 163
164
Bab 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!