Terjebak Di Atas Ranjang Sang Pewaris
❤️ Happy Reading ❤️
''Eugh...''
''Di mana ini? ini seperti bukan kamarku.'' gumam seorang gadis dengan mata yang melihat sekeliling hingga...
''Akh...'' serunya yang merasa begitu kaget melihat satu sosok laki-laki tertidur satu ranjang dengannya dengan posisi tengkurap, namun sedetik kemudian menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar sang pria di sampingnya tak terbangun.
Aurelia...ya gadis itu adalah Aurelia Revany Wibowo.
Seorang gadis cantik berusia dua puluh tiga tahun.
Ingatannya kembali berputar pada kejadian tadi malam yang menimpa dirinya.
''Oh tidak.'' gumamannya lalu membuka selimut yang menutupi dirinya.
Terlihatlah tubuh polos tanpa sehelai benangpun.
''Apa yang harus aku lakukan sekarang?'' gumamnya.
Aurel memaksakan untuk menyeret tubuhnya menuju ke arah kamar mandi, dirinya turun secara perlahan dengan harapan agar pria asing itu tak terbangun dari tidurnya.
Untuk sekarang dirinya belum siap berhadapan dengan pria itu.
❤️
''Akh...sttt...sakit sekali.'' rintihnya ketika sudah masuk ke dalam kamar mandi.
''Hiks...hiks...hiks...mama...apa yang harus Aurel lakukan saat ini ma? kenapa hidup Aurel seperti ini...'' tangisnya pun pecah begitu saja.
''Aurel kotor ma...Aurel kotor...Aurel mau sama mama saja...hiks...hiks...hiks...''
''Apa belum cukup penderitaan yang selama ini Aurel terima ma...''
Hancur, sehancur hancurnya...itulah yang di rasakan Aurelia saat ini.
Sedangkan di luar, Gavi yang baru saja membuka matanya langsung duduk melihat sekeliling kamar yang begitu berantakan.
Pakaian berserakan di lantai dan tunggu dulu...
''Itu seperti pakaian...'' gumam Gavi dan melihat dirinya sendiri dalam keadaan tak memakai pakaian. ''Hah...jadi kejadian semalam itu bukan mimpi...'' gumamnya lagi.
''Kemana wanita itu sekarang?'' katanya.
Gavi langsung turun dari tempat tidur dan meraih celana bokser miliknya untuk di kenakan.
Namun yang lebih membaut dia kaget, saat menyibak selimut dia melihat noda darah di sprei.
Dia memang belum pernah lakukan hal ini, namun dia bukan laki-laki bodoh yang tak tau apa-apa.
''S****.'' umpatnya.
Laki-laki yang meniduri Aurel tak lain dan tak bukan adalah Gavindra Marcio...pewaris kerajaan bisnis keluarga Marcio, putra tunggal dari Gevariel Marcio dan Ivana Faderika.
Mendengar suara gremicik air dan juga sayup-sayup isak tangis membuat Gavi langsung mengetuk kamar mandi.
Dia yakin perempuan yang baru di tidurinya sedang berada di dalam sana.
❤️
Tok
Tok
Tok
''Aku tau kamu ada di dalam...cepat keluar.'' kata Gavi yang membuat Aurel di dalam sana menjadi kaget.
''Keluar atau aku dobrak pintunya dan menyeret paksa kamu untuk keluar.'' ancam Gavi di tengah kebimbangan Aurel akan keluar atau tidak.
Brak
Brak
Brak
Gavi yang sudah tidak sabar pun bukan lagi mengetuk pintu kamar mandi melainkan menggedornya dengan keras.
Aurel yang tak ingin laki-laki di luar sana bertambah marah pun memilih memberanikan dirinya untuk keluar.
Dia takut kalau kejadian itu akan terulang kembali pagi ini.
Cklek
''Keluar!'' seru Gavi.
Aurel pun menurut keluar.
''Duduk.'' tegasnya dan Aurel pun menurutinya dengan perasan campur aduk, antara takut juga marah dan sedih.
''Siapa kamu? siapa orang yang menyuruhmu, hah!'' tanya Gavi dengan amarah. ''Dibayar berapa kamu?'' tanyanya lagi dengan tatapan jijik.
Plak
Tanpa menjawab sepatah katapun Aurel langsung melayangkan sebuah tamparan di pipi kiri Gavi.
''Jaga ucapan anda tuan.'' kata Aurel yang tak terima dirinya di rendahkan. ''Bukan anda yang seharusnya marah di sini tuan...tapi saya...saya yang seharusnya marah, karena anda sudah mengambil sesuatu yang berharga dari saya.'' kata Aurel dengan memaksakan dirinya untuk tegar.
Sebisa mungkin di tahan air matanya Araf tak menetes, dia tak ingin di anggap lemah oleh pria angkuh di depannya ini.
''Dan satu lagi, siapa anda sehingga saya harus repot-repot untuk menjebak anda.'' kata Aurel. ''Coba anda ingat-ingat lagi tuan.'' kata Aurel.
Gavi mulai memutar kembali ingatannya.
Semalam dirinya datang ke untuk menemui salah satu kolega bisnisnya di restoran hotel milik keluarganya.
Saat pertemuan masih berlangsung, betah kenapa tiba-tiba dia merasa ada yang tak beres dalam tubuhnya.
Gavi langsung meminta untuk mengakhiri pertemuan dan kembali ke kamar hotel miliknya.
Namun siapa sangka saat di lorong hotel dirinya bertemu dengan Aurelia yang dalam keadaan tak jauh beda dengan dirinya.
Entah bisikan setan dari mana, Gavindra Marcio...pemuda yang bisanya tak mau dekat dengan wanita kecuali keluarganya sendiri, malah menyeret Aurelia kedalam kamarnya sehingga semuanya terjadi begitu saja.
''Sudah ingat.'' kata Aurelia membuyarkan lamunan Gavi.
❤️
Sedangkan di tempat lain ada Arni dan mamanya Ana sedang tertawa puas di kamar sang putri.
''Hahaha...pasti gadis itu sekarang sedang menangis tersedu karena kaget bangun tidur dalam dekapan seorang pria ma.'' kata Arni di sela tawanya.
''Iya...iya kamu bener sayang.'' kata mama Ana. ''Hem mama sudah tak sabar ingin melihat gadis itu di usir dari sini.'' sambungnya lagi. ''Papa tiri kamu itu pasti marah besar saat tau gadis sialan itu tak pulang semalam.'' imbuhnya lagi.
''Iya ma.'' jawab Arni. ''Eh tunggu bentar ma...ada yang telpon.'' kata Arni saat ponselnya berdering. ''Brandon ma...'' katanya saat melihat nama yang tertera di sana.
''Ayo cepat angkat, mama sudah gak sabar ingin dengar kabar bahagia.'' kata mama Ana.
''Halo...''
''....''
''Apa? bagaiman bisa?''
''....''
''Aku sudah memberinya obat itu dan menyuruhnya untuk istirahat sebentar di kamar yang sudah kita booking sebelumnya.''
''....''
Arni dengan perasan kesalnya langsung saja memutuskan panggilan secara sepihak.
''Apa yang di katakan Brandon Ar?'' tanya mama Ana dengan tak sabarnya.
''Aurel gak ada ma, dia gak ke kamar yang kita kasih tau.'' jawab Arni. ''Teman-teman Brandon gak berhasil buat nikmati tubuh gadis itu.'' sambungnya lagi.
''Akh sial...padahal mama sudah bahagia membayangkan dia akan di usir dan melihatnya depresi karena tak tau siapa yang menidurinya.'' kata mama Ana yang juga kesal karena rencana mereka berdua gagal total.
''Lebih baik kita cari jalan lain ma agar dia pergi dari sini.'' kata Arni. ''Kita hasut saja papa...biar dia di usir terlebih semalam dia tak pulang, selama ini pria tua itukan begitu sangat percaya dengan apa yang mama katakan, jadi kita manfaatkan saja itu.'' usulnya.
''Benar kata kamu.'' sahut mama Ana. ''Kita harus pandai merangkai kata untuk mengusirnya dari sini sehingga kita bisa menguasai semua harta laki-laki tua itu.'' sambungnya.
''Iya ma, kebetulan semalam aku sempat memotret dia diam-diam saat masuk ke dalam lift hotel dan ini bisa jadi bahan buat fitnah dia.'' kata Arni dengan rencana busuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
IndraAsya
jejak 🐾
2023-06-25
3
Khaanza
......
2023-06-22
0
Khaanza
mampir kak
2023-06-21
0