Hari yang cerah, dan badai telah berlalu. Menikmati pemandangan yang tenang, Gravito menjamu tamunya yaitu Obuki Daruma.
“Ah iya aku lupa. Hei Gravito, dimana temanmu yang satu lagi? Bukankah kalian tadi bertiga?”
Saking asiknya mengobrol dengan Gravito dan Slamet, Daruma lupa kalau tadi ada 3 orang.
“Aku di sini Tuan Daruma,” sahut Blaze.
Gubrak! Daruma kaget sampai jatuh ke belakang.
Setelah terjengkang, Daruma tidak langsung bangun. Dia melamun beberapa detik dengan ekspresi sedikit terkejut dan bertanya-tanya sambil menatap arah suara datang.
“Gravito … sekarang aku benar-benar terkesan dengan kekuatanmu.”
Bajingan kau Gravito. Teka-teki macam apa ini? Aku sang peringkat 15 dunia, bagaimana mungkin ada seseorang yang lolos dari inderaku?
Bagaimana mungkin seseorang berada di dekatku tapi aku tidak merasakan hawa kehadirannya? Brengsek! Brengsek! Kalau seperti ini, kekuatan Gravito bukan main-main.
Aku benar-benar tidak ingat ada seorang Unique yang mampu menyembunyikan hawa kehadirannya sesempurna ini. Bajingan kau Gravito! Siapa kau sebenarnya?
“Ada yang bisa saya bantu Tuan Daruma?” tanya Blaze sopan kepada tamu.
Gravito melirik ke area kosong di sisi kanan, yang tidak ada seorang pun di sana.
“Blaze jangan buat tamu kita bingung. Tolong perlihatkan dirimu."
Zing! Blaze menonaktifkan mode transparan miliknya.
“Daruma, ini Blaze. Dia adalah sahabatku sekaligus pengawalku.”
Blaze adalah seorang Raigyants yang diperintah oleh Lord Lagna Dravia, untuk mengawal Gravito. Kemampuan Blaze adalah menghilang dan mampu menyembunyikan hawa kehadirannya dengan sempurna dari semua indera.
Tidak berbau, tidak terlihat, tidak terdengar, tidak beraura, tidak bisa dideteksi langkah kakinya karena Blaze bisa menyerang sambil terbang (seperti ada daratan di udara yang bisa dijadikan pijakan kaki).
Blaze seperti memiliki penghalang yang melingkupi dirinya supaya seluruh indera tidak bisa mendeteksinya. Blaze juga memiliki senjata tombak yang bernama Allurion.
“Gravito, aku tidak tahu kalau temanmu ini adalah monster. Beberapa jam lalu aku tidak sadar kalau dia monster. Karena aku sedang dalam keadaan sangat emosi dan ingin menghajarmu,” pungkasnya dengan mimik tidak kaget
Daruma mulai bangun dan membenarkan kursinya.
“Sebelum ini aku juga pernah bertemu monster baik yang tidak memangsa manusia. Jadi aku biarkan saja dia,” ujarnya seraya kembali duduk.
Gravito mengambil tehnya dan meminumnya.
“Ah … nikmat sekali. Ngomong-ngomong Daruma, aku tidak tahu kalau ada monster baik seperti itu di dunia ini. Semua monster yang aku temui, mereka semua pemangsa manusia,” tuturnya sedikit heran.
“Tapi, Blaze bukanlah monster. Aku tidak bisa bilang detailnya. Walaupun wajah Blaze seperti itu, aku bisa menjamin, bahwa seumur hidup Blaze, dia tidak pernah memakan daging manusia.”
Dia fokus memperhatikan penjelasan Gravito.
“Begitu ya … ya terserah. Selama dia tidak memangsa manusia, aku tidak ada masalah dengan itu,” balas Obuki Daruma.
Bangsa Raigya adalah penduduk asli dari planet Raiga. Mereka terkenal dengan sebutan Raigyants.
Di planet Raiga, ada dua ras yang saling hidup rukun berdampingan. Yaitu ras Dier dan ras Hurion. Kedua ras memiliki ciri khas yang berbeda.
Sederhananya, ras Dier adalah makhluk yang mirip binatang dengan bentuk rupa bermacam-macam tapi bisa bicara dan berpakaian layaknya manusia.
Sedangkan ras Hurion, mereka mirip dengan manusia. Yang membedakan mereka dari manusia adalah …
mereka memiliki tanda khusus di punggung telapak tangan kanan berbentuk Rhombus berwarna hitam.
Tanda khusus tersebut memiliki garis luar berwarna hitam berjarak sekitar 0.5 cm dari Rhombusnya.
Baik ras Dier maupun Hurion sama-sama memilikinya.
Kedua ras ini sama-sama terlahir dengan kekuatan besar berlevel-level. Tapi Pencipta Alam Semesta menganugerahi tampuk kepemimpinan kepada anak laki-laki keturunan ras Hurion.
Dan ras Dier tidak ada masalah dengan itu, karena ras Hurion memiliki reputasi baik dalam keadilan dan tidak membeda-bedakan ras.
Sekarang yang sedang menjabat sebagai pemimpin di planet Raiga adalah Lord Lagna Dravia. Seorang pemimpin adil yang berasal dari keturunan ras Hurion.
Blaze adalah seorang Raigyants dari ras Dier. Blaze memiliki tubuh berwarna biru berbalut corak putih.
Dia memiliki jari-jemari seperti manusia. Berjumlah lima dengan kuku sedikit tajam.
Blaze berwajah mirip brontosaurus dan memiliki satu tanduk di dahi berbentuk seperti pedang. Biarpun demikian, wajahnya sama sekali tidak menakutkan.
Dia mengenakan baju formal pengawal kerajaan, yang berwarna dasar biru dongker bercampur sedikit ornamen besi silver agak mengkilap.
“Ngomong-ngomong Gravito, harusnya aku ucapkan ini sejak awal tadi. Aku minta maaf soal sifat kasar dan sombongku beberapa jam lalu saat kita bertemu.”
"Kalau dipikir-pikir, aku pun akan sangat marah apabila gerbang rumahku dihancurkan tiba-tiba seperti itu. Aku sungguh minta maaf.”
“Aku memang orang yang gampang marah. Apakah kau mau memaafkan tindakanku tadi Gravito? Sebagai gantinya, kalau kau ingin ke Jepang, aku akan menyambutmu secara pribadi,” tegas Daruma.
“Tentu saja Daruma, aku memaafkan kelakuan tololmu tadi. Mari kita bersulang teh dan menjadi teman. Lalu membunuh monster pemangsa manusia sebanyak-banyaknya, hehehe,” ujar Gravito sambil tersenyum lebar.
Baguslah dia memaafkanku. Tapi kenapa dia mengataiku tolol? Lain kali akan ku injak batang lehernya … awas kau botak! Mengomel di dalam hati sambil berekspresi done face.
Setelah Daruma cukup akrab dengan Gravito, dia teringat satu hal yang cukup mengganjal di pikirannya.
Hal ini juga yang menjadi sebab Daruma sangat bingung tentang misteri siapa Gravito sebenarnya.
“Gravito, boleh aku bertanya satu hal?”
Sambil bersantai dan minum teh Gravito mempersilahkan.
“Begini, setiap kali kami para Unique dunia mendampingi rookies kami di event URA, kenapa negara-negara Asia Tenggara tidak pernah ikut serta mengirimkan rookies mereka?”
“Termasuk negaramu Gravito, Indonesia. Kenapa kalian tidak mengirimkan satupun rookies kalian?” tanya Daruma sembari menoleh menatap Gravito.
Dia berhenti minum teh serta sedikit bingung. Alisnya terangkat sebelah.
“URA? Apa itu URA? Semacam perlombaan begitu ya? Aku tidak pernah tahu hal seperti itu. Yang aku tahu hanya informasi dasar mengenai WUA (World Unique Association).”
Tatapan Daruma berubah menjadi lebih serius.
Sudah kuduga kalau Gravito tidak tahu apa-apa soal URA. Sekarang teka-teki Gravito mulai terlihat jelas. Kalau dugaanku benar, Gravito bukanlah Unique biasa.
Dia seperti bukan dari bumi. Atau kalaupun dia manusia bumi, pasti dia pernah ke dimensi lain untuk waktu yang lama dan baru saja kembali.
Dia benar-benar tidak tahu apa-apa mengenai Asosiasi. Apakah James juga kebetulan bertemu dengan Gravito?
“Hei Slamet,”
“Iya kak Grav?” sahutnya sigap.
“Kamu tahu tentang URA?”
Slamet diam berpikir sebentar.
“Aku cuma tahu sedikit kak Grav. Itu semacam akademi bagi Unique rookies terbaik dari seluruh dunia. URA adalah ajang untuk saling mengenal dan saling belajar satu sama lain.”
Gravito menyudutkan pupilnya ke atas sambil keningnya mengernyit. “Sebelum bertemu denganku, apakah kamu pernah mengikutinya?”
“Pastinya belum lah kak, aku bahkan belum terdaftar resmi sebagai Unique negara Indonesia. Aku tidak jauh beda sepertimu kak.”
“Kita sama-sama belum terdaftar resmi sebagai Unique negara ini. Kalau pun sudah terdaftar, seperti yang Daruma San bilang, kita belum pernah mengikuti event itu sekalipun,” ujar Slamet Riyadi.
“Yang dijelaskan Slamet, itu benar. Biar aku jelaskan lengkapnya,” ungkap Daruma Obuki.
Daruma Obuki langsung menjelaskan secara detail apa itu URA (Unique Rookies Academy) kepada teman barunya itu.
Tadinya Daruma berpikir wajar kalau negara-negara Asia Tenggara tidak ikut URA. Karena hampir semua Unique kelas dunia meyakini bahwa para Unique di negara-negara Asia Tenggara itu lemah-lemah.
Tidak sedikit dari mereka yang bertengger di kelas dunia, kadang meremehkan para Unique Asia Tenggara.
Tapi setelah Daruma melihat langsung kekuatan Gravito Noir, maka Daruma Obuki malah terheran-heran kenapa negara Indonesia tidak mengikutsertakan rookies mereka ke URA. Padahal ada seorang Unique sekuat Gravito di negara mereka.
“Hei Gravito, aku sebenarnya tidak enak bilang seperti ini. Tapi ada rumor yang mengatakan, bahwa alasan negaramu tidak mengirimkan rookies untuk mengikuti URA (Unique Rookies Academy) adalah karena para rookies di negaramu tertinggal jauh dalam hal kekuatan.”
“Orang-orang mengatakan kalian tertinggal oleh negaraku Jepang, oleh Amerika, Inggris, Korea, China, Jerman, dan negara besar lainnya.”
“Tapi setelah melihat kekuatanmu, aku malah heran kenapa negaramu tidak ikut serta? Kau kan bisa sedikit memberi arahan kepada para juniormu agar bisa menjadi Unique yang kuat.”
“Dan kalau itu tidak cukup, kau bisa mendampingi mereka langsung di URA, agar tidak ada satupun Unique yang berani meremehkan mereka.”
“Karena namamu cukup terkenal semenjak kau tiba-tiba muncul di peringkat dunia. Lalu aku dan James juga sudah mengakuimu, apalagi yang menghalangi negaramu Gravito?”
Gravito mendengarkan dengan fokus, lalu ketika Daruma bertanya apa lagi yang menghalanginya, dia diam sejenak.
“Seperti yang kau tahu Daruma, aku baru saja masuk jajaran Unique peringkat dunia berkat James. Sebelum ini aku hanya memburu monster karena ingin melindungi masyarakat sipil. Dan biasanya aku selesaikan dengan cepat lalu pergi.”
“Adapun soal URA, sebenarnya aku sama sekali tidak keberatan kalau negara Indonesia mau memanfaatkanku untuk bisa menjadi pendamping di akademi itu.”
“Tapi seperti yang kubilang, aku tidak tahu harus menghubungi siapa. Bahkan aku bingung cara mendaftar Unique resmi negara ini karena aku baru saja masuk WUA. Itupun kebetulan melalui James," balas Gravito.
Gravito sudah terbiasa menyendiri. Circle-nya cukup kecil terdiri dari orang terdekat saja.
Terkadang ketika rasa bosan mampir, dia meresponnya dengan bepergian mencari suasana baru. Entah itu sendiri atau ditemani Blaze.
Walaupun sangatlah fakta, bahwa rumah idaman Gravito memanglah sebuah pulau yang memiliki view laut.
Sekedar informasi tambahan, bahwa pulau yang sedang ditempati Gravito, adalah pulau milik pemerintahan negara Indonesia.
Gravito lah yang membuat pulau ini menghilang dari peta berkat kemampuan Blaze. Istilah kasarnya, dia meminjam pulau tanpa izin resmi dari negara.
“Ah … jadi masalahmu cuma itu? Oke akan kubantu. Nanti, akan kuberikan kontak agen WUA yang berada di negaramu. Kau tinggal bilang saja namamu, maka dia akan langsung paham.”
“Karena aku yakin, James juga sudah menyebarkan informasi ke setiap jaringan kantor WUA di seluruh negara-negara afiliasi.”
“Tapi kau harus janji kepadaku, 6 bulan lagi URA akan diadakan di Korea setelah 3 tahun lamanya. Aku harap kau hadir sebagai pendamping untuk Indonesia. Bawa 5 rookies yang paling potensial, dan mari kita saling belajar satu sama lain di sana. Oke?”
Daruma mengangkat jempolnya dan Gravito tersenyum melihatnya.
“Baiklah, aku akan kesana kalau semua proses administrasinya berjalan lancar. Toh aku juga sedang bosan. Hei Slamet, persiapkan dirimu, kita akan ke Korea 6 bulan lagi.”
“Si-SIAP KAK GRAV! LAKSANAKAN!”
Daruma menyeringai seraya berkata, “Kau jangan risau soal administrasi. Aku dan James akan membuka jalan untuk negaramu agar bisa masuk URA.”
Setelah berbincang-bincang dengan Gravito cukup lama, akhirnya Daruma pamit untuk pulang ke negaranya. Di sisi lain, Gravito pun ikut senang karena mendapat teman baru sesama Unique.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
anggita
gravito... daruma💥
2023-08-21
0