Tak Menyangka

Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai oleh Arthur, telah sampai di sebuah rumah yang sangat mewah. dan dengan segera, laki-laki itu turun dari dalam mobil Seraya menggandeng tangan Mikaila. memasuki bangunan rumah itu.

Beberapa meter di depan sana, tampak sebuah keluarga tengah berkumpul dengan sesekali tertawa pelan. di antara yang lain, tanpa membahas sesuatu. hal itu tentu saja membuat langkah Mikaila memelan.

"Tante sudah tidak sabar ingin melihat kamu bersanding dengan Arthur. yang pasti terlihat sangat cocok dan juga serasi." ucap seorang wanita paruh baya Seraya tersenyum kepada seorang wanita yang lebih muda.

"aku juga sudah merasa tidak sabar untuk segera naik pelaminan bersama dengan Bang Arthur."ucap wanita itu Seraya tersenyum simpul. Soraya sesekali memandang malu-malu ke arah wanita paruh baya itu.

Mikaila yang mendengar perbincangan itu, kontak saja menghentikan langkahnya. dan tak lama berselang, wanita itu menoleh ke arah Arthur yang telah menggenggam tangannya dengan lembut.

"semuanya akan baik-baik saja."bisik Arthur tepat di telinga Mikaila. membuat wanita itu, seketika menganggukkan kepala.

Kemudian dengan segera, Arthur membawa Mikailah untuk menghadap ke hadapan kedua orang tua dan juga keluarga besarnya.

"Arthur, kamu ternyata sudah pulang."seru Claudia Saraya menghampiri anak laki-lakinya itu untuk memeluk dan membawanya bertemu dengan Citra.

Namun seketika itu pula, langkah wanita paruh baya itu terhenti saat mendapati seorang wanita cantik yang tengah berdiri di samping putranya.

"dia siapa Arthur?"tanya Claudia Seraya menunjukkan arah Mikailah dengan tatapan yang sangat tajam dan juga sinis. tanpa menghiraukan pertanyaan dari sang ibu, Arthur segera menggandeng dan membawa wanita yang ada di sampingnya itu untuk menghadap kepada nenek kakek dan juga beberapa kerabat yang ada di sana.

"selamat malam semuanya. kedatangan saya ke sini, ingin memperkenalkan seseorang yang sudah sejak lama menjadi incaran saya dan menjadi tambatan Hati. Dia adalah wanita yang sangat hebat karena sudah berhasil untuk menguasai seluruh hati saya. dia adalah Mikaila Sahara Putri Wardani. dia adalah kekasih saya. dan sebentar lagi, kita akan menikah."ucap laki-laki itu Seraya tersenyum memandang ke arah wanita yang ada di sampingnya itu.

Tentu saja hal itu membuat semua orang yang ada di sana, merasa sangat terkejut. mereka semua tidak pernah menyangka jika Arthur akan membawa wanita idamannya di hadapan mereka semua.

"kenapa kamu tidak bilang Jika kamu memiliki seorang tambatan Hati?"tanya seorang wanita yang sudah sangat tua yang tak lain adalah nenek dari Arthur.

Sontak saja hal itu membuat Arthur yang mendengarnya, seketika melangkahkan kakinya untuk menghampiri wanita sepuh itu.

"Arthur minta maaf Oma. waktu itu Arthur belum siap untuk memperkenalkan Mikaila pada kalian semua. Karena pada saat itu, kita masih dalam masa penjajakan. dan lagi pada waktu itu, kami baru saja menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. jadi, kami merasa belum pantas untuk dipublikasikan. tapi sekarang, Arthur sudah membawa calon istri ke hadapan Oma."ucap laki-laki itu Serayu menyunggingkan senyuman tipis.

plak

Saat itu juga, punggung dari Arthur ditepuk oleh wanita sepuh itu dengan sedikit kuat. hingga membuat si pemilik, seketika meringis kesakitan.

"dasar anak nakal! kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal. Jika kamu mengatakannya dari awal, kita semua tidak akan pernah mengatur pertemuan ini!"ucap Oma Juwita Seraya melayangkan tatapan tajam ke arah cucunya itu.

"Maaf Oma. jujur Saja, Arthur sangat menyayangi dan mencintai Mikaila. Arthur tidak mau, kalau kita berdua gagal dalam sebuah hubungan. untuk itu Arthur minta, gagalkan perjodohan ini. karena Arthur sudah memiliki tambatan Hati."ucap laki-laki itu Seraya melirik ke arah ibu dan juga keluarga dari wanita yang akan dijodohkan dengannya.

Tentu saja hal itu membuat Citra dan kedua orang tuanya, merasa sangat terkejut. mereka semua tidak pernah menyangka jika semua itu akan terjadi seperti ini.

"bagaimana ini tuan? kenapa semuanya menjadi seperti ini?"tanya ayah dari Citra yang tak lain bernama Miko.

"maafkan saya Tuan Miko. saya tidak bermaksud untuk mempermalukan kalian. Jujur ini semua di luar kehendak dari prediksi kita semua."sahut Claudia menatap ke arah calon besanya itu dengan tatapan memohon dan juga kebingungan.

"sudahlah lebih baik kita pulang saja. saya harap, Ini pertama dan terakhir kalinya saya dipermalukan seperti ini."setelah mengatakan hal itu, Miko bangkit dari tempat duduknya dengan menarik tangan Sang Putri.

"saya benar-benar sangat kecewa dengan Anda nyonya. saya harap, sampai di sini saja pertemanan kita."ucap Sandra dengan tetapan sinis menatap ke arah Claudia.

Setelah mengatakan hal itu, keluarga dari Citra segera pergi dari sana. meninggalkan tempat itu dengan hati yang sedikit panas dan ingin meledak karena dendam dan juga rasa malu yang menyeruak masuk ke dalam hati.

***

Claudia menatap kesal ke arah putra dan juga wanita itu. sekali bahkan Claudia menatap sinis ke arah Mikaila membuat wanita itu seketika menundukkan kepala karena merasa takut dengan tatapan wanita paruh baya itu.

"jangan seperti itu. kau membuat cucu menantuku ketakutan."tegur Oma Juwita menatap tajam ke arah Claudia.

Hingga membuat wanita paruh baya itu, seketika memalingkan wajah ke arah lain."sudahlah lebih baik aku masuk ke dalam kamar saja."setelah mengatakan hal itu, Claudia segera masuk ke dalam kamar.

"sabar ya, yang penting kalian saling mencintai. kami semua akan mendukung rencana pernikahan kalian."ucap Oma Juwita dengan lembut.

****

"sekarang kita ke rumahmu."ucap Arthur Soraya menoleh ke arah Mikaila yang masih tampak terdiam di tempatnya.

Mendengar ucapan dari Arthur itu, membuat Mikaila hanya menganggukkan kepala."sudah tidak usah dipikirkan. kita hanya pura-pura saja, kan?"tanya Arthur untuk memastikan.

"eh iya kenapa aku harus merasa sedih saat menerima penolakan dari ibunya? bukankah kita hanya berpura-pura saja?"tanya wanita itu pada dirinya sendiri.

tak membutuhkan waktu lama, akhirnya Arthur dan Mikaila sampai di kediaman wanita itu. dan seperti Dejavu, mereka berdua juga melihat hal yang sama yang tersaji di depan mata mereka.

Mikaila secara spontan menggenggam tangan Arthur untuk membawanya masuk ke dalam rumah itu.

"Mikaila siapa dia?"tanya Ruri Soraya menunjuk ke arah laki-laki itu."tunggu bukankah kita pernah bertemu?"tanya wanita paruh baya itu menatap Arthur dengan seksama.

"Mama memang pernah bertemu dengan dia. karena dia memang kekasih Mikaila."ucap wanita itu dengan senyuman.

tentu saja hal itu membuat semua orang yang ada di sana, menatap tak percaya. mereka semua masih tak menyangka. jika apa yang dikatakan oleh Mikaila beberapa hari yang lalu itu, ternyata adalah sebuah kenyataan.

Episodes
1 Ini Benar -benar Gila
2 Sedikit Tidak Waras
3 Salah Paham
4 Memanfaatkan
5 Saling Curhat
6 Sebuah Penawaran
7 Berpura-pura
8 Menyetujui
9 Tiba-tiba Ragu
10 Menerima
11 Terkejut
12 Tak Menyangka
13 Merasa Kesal
14 Mencoba Meminta Restu
15 Tak Sengaja
16 Akhirnya berhasil
17 Mempersiapkan Semua
18 Mendekatkan diri
19 Bertemu Kerabat
20 Cemburu?
21 Memanas
22 Senang
23 Saling Mengabaikan
24 Di Panas-panasi
25 Meledak
26 Malu
27 Mengelak
28 Hari yang Menyebalkan
29 Berkelahi
30 Mendapatkan Cibiran
31 Tiba-tiba Manja
32 Nyaman
33 Mulai dari awal
34 Semakin Mesra
35 Tak Menyangka
36 Pembalasan
37 Menghilang
38 Mencoba Menyelamatkan
39 Lega
40 Keluarga Impian
41 Kedatangan Seseorang
42 Tak Menyangka
43 Penyesalan
44 Masih Sama
45 PPM~Bab 45
46 PPM~Bab 46
47 PPM~Bab 47
48 PPM~Bab 48
49 PPM~Bab 49
50 PPM~Bab 50
51 PPM~Bab 51
52 PPM~Bab 52
53 PPM~53
54 PPM~Bab 54
55 PPM~Bab 55
56 PPM~Bab 56
57 PPM~Bab 57
58 PPM~Bab 58
59 PPM~Bab 59
60 PPM~Bab 60
61 PPM~Bab 61
62 PPM~Bab 61
63 PPM~Bab 63
64 PPM~Bab 64
65 PPM~Bab 65
66 PPM~Bab 66
67 PPM~Bab 67
68 PPM~Bab 68
69 PPM~Bab 69
70 PPM~Bab 69
71 PPM~Bab 71
72 PPM~Bab 72
73 PPM~Bab 73
74 PPM~Bab 74
75 PPM~ Bab 75
76 PPM~Bab 76
77 PPM~Bab 77
78 PPM~Bab 78
79 PPM~Bab 79
80 PPM~Bab 79
81 PPM~Bab 81
82 PPM~Bab 82
83 PPM~Bab 83
84 PPM~Bab 84
85 PPM~Bab 85
86 PPM~Bab 85
87 PPM~Bab 86
88 PPM~Bab 87
89 PPM~Bab 89
90 PPM~Bab 90
91 PPM~Bab 91
92 PPM~Bab 92
93 PPM~Bab 93
94 PPM~Bab 94
95 PPM~Bab 95
96 PPM~Bab 96
97 PPM~Bab 97
98 PPM~Bab 98
99 PPM~Bab 99
100 PPM~Babb 100
101 PPM~Bab 101
102 PPM~Bab 102
103 PPM~Bab 103
104 PPM~Bab 104
105 PPM~Bab 105
106 PPM~Bab 106
107 PPM~Bab 107
108 PPM Bab 108
109 PPM~Bab 109
110 PPM~Bab 110
111 PPM~Bab 111
112 PPM~Bab 112
113 PPM~Bab 113
114 PPM~Bab 114
115 PPM~Bab 115
116 PPM~Bab 116
117 PPM~Bab 117
118 PPM~Bab 118
119 PPM~Bab 119
120 PPM~Bab 120
121 PPM~Bab 121
122 PPM~Bab 122
123 PPM~123
124 PPM~Bab 124
125 PPM~Bab 125
126 PPM~bab 126
127 PPM~Bab 127
128 PPM~Bab 128
129 PPM~Bab129
130 PPM~Bab 130
131 PPM~Bab 131
132 PPM~Partb132
133 PPM~Bab 133
134 PPM~ Bab 134
135 PPM~ bab 135
136 PPM~bab 136
137 PPM~Bab 137
138 PPM~Bab 138
139 PPM~Bab 139
140 PPM~Babb140
141 PPM~Bab 141
142 PPM~Bab 142
143 PPM~Bab 143
144 PPM~Part 144
145 PPM~bab 145
146 PPM~Bab 146
147 PPM~Bab 147
148 PPM~Bab 148
149 PPM~Bab 149
150 PPM~Bab 150
151 PPM~Bab 151
152 PPM~Bab 152
153 PPM~part 153
154 PPM~Bab 154
155 PPM~BAB 155
156 PPM~Bab 156
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Ini Benar -benar Gila
2
Sedikit Tidak Waras
3
Salah Paham
4
Memanfaatkan
5
Saling Curhat
6
Sebuah Penawaran
7
Berpura-pura
8
Menyetujui
9
Tiba-tiba Ragu
10
Menerima
11
Terkejut
12
Tak Menyangka
13
Merasa Kesal
14
Mencoba Meminta Restu
15
Tak Sengaja
16
Akhirnya berhasil
17
Mempersiapkan Semua
18
Mendekatkan diri
19
Bertemu Kerabat
20
Cemburu?
21
Memanas
22
Senang
23
Saling Mengabaikan
24
Di Panas-panasi
25
Meledak
26
Malu
27
Mengelak
28
Hari yang Menyebalkan
29
Berkelahi
30
Mendapatkan Cibiran
31
Tiba-tiba Manja
32
Nyaman
33
Mulai dari awal
34
Semakin Mesra
35
Tak Menyangka
36
Pembalasan
37
Menghilang
38
Mencoba Menyelamatkan
39
Lega
40
Keluarga Impian
41
Kedatangan Seseorang
42
Tak Menyangka
43
Penyesalan
44
Masih Sama
45
PPM~Bab 45
46
PPM~Bab 46
47
PPM~Bab 47
48
PPM~Bab 48
49
PPM~Bab 49
50
PPM~Bab 50
51
PPM~Bab 51
52
PPM~Bab 52
53
PPM~53
54
PPM~Bab 54
55
PPM~Bab 55
56
PPM~Bab 56
57
PPM~Bab 57
58
PPM~Bab 58
59
PPM~Bab 59
60
PPM~Bab 60
61
PPM~Bab 61
62
PPM~Bab 61
63
PPM~Bab 63
64
PPM~Bab 64
65
PPM~Bab 65
66
PPM~Bab 66
67
PPM~Bab 67
68
PPM~Bab 68
69
PPM~Bab 69
70
PPM~Bab 69
71
PPM~Bab 71
72
PPM~Bab 72
73
PPM~Bab 73
74
PPM~Bab 74
75
PPM~ Bab 75
76
PPM~Bab 76
77
PPM~Bab 77
78
PPM~Bab 78
79
PPM~Bab 79
80
PPM~Bab 79
81
PPM~Bab 81
82
PPM~Bab 82
83
PPM~Bab 83
84
PPM~Bab 84
85
PPM~Bab 85
86
PPM~Bab 85
87
PPM~Bab 86
88
PPM~Bab 87
89
PPM~Bab 89
90
PPM~Bab 90
91
PPM~Bab 91
92
PPM~Bab 92
93
PPM~Bab 93
94
PPM~Bab 94
95
PPM~Bab 95
96
PPM~Bab 96
97
PPM~Bab 97
98
PPM~Bab 98
99
PPM~Bab 99
100
PPM~Babb 100
101
PPM~Bab 101
102
PPM~Bab 102
103
PPM~Bab 103
104
PPM~Bab 104
105
PPM~Bab 105
106
PPM~Bab 106
107
PPM~Bab 107
108
PPM Bab 108
109
PPM~Bab 109
110
PPM~Bab 110
111
PPM~Bab 111
112
PPM~Bab 112
113
PPM~Bab 113
114
PPM~Bab 114
115
PPM~Bab 115
116
PPM~Bab 116
117
PPM~Bab 117
118
PPM~Bab 118
119
PPM~Bab 119
120
PPM~Bab 120
121
PPM~Bab 121
122
PPM~Bab 122
123
PPM~123
124
PPM~Bab 124
125
PPM~Bab 125
126
PPM~bab 126
127
PPM~Bab 127
128
PPM~Bab 128
129
PPM~Bab129
130
PPM~Bab 130
131
PPM~Bab 131
132
PPM~Partb132
133
PPM~Bab 133
134
PPM~ Bab 134
135
PPM~ bab 135
136
PPM~bab 136
137
PPM~Bab 137
138
PPM~Bab 138
139
PPM~Bab 139
140
PPM~Babb140
141
PPM~Bab 141
142
PPM~Bab 142
143
PPM~Bab 143
144
PPM~Part 144
145
PPM~bab 145
146
PPM~Bab 146
147
PPM~Bab 147
148
PPM~Bab 148
149
PPM~Bab 149
150
PPM~Bab 150
151
PPM~Bab 151
152
PPM~Bab 152
153
PPM~part 153
154
PPM~Bab 154
155
PPM~BAB 155
156
PPM~Bab 156

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!