Salah Paham

Beberapa saat setelah Mikaila pulang dari rumah sahabatnya, Gadis itu memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke suatu tempat untuk membeli sesuatu.

"brownies strawberrynya satu."ucap Gadis itu dengan raut wajah ceria dan juga senyuman yang selalu menyertai wajah cantiknya itu.

"neng ini selalu langganan ya,"ucap si penjual seraya menyerahkan pesanan dari Mikaila.

"ya karena kue di sini itu enak-enak juara deh."ucap Mikaila Seraya memasukkan kue itu ke dalam mulutnya.

Tentu saja hal itu membuat penjual yang mendengar penuturan gadis itu, hanya tersenyum kecil Seraya menyerahkan pesanan dari gadis itu.

"terima kasih Bu."ucap Mikaila Seraya menerima paper bag berisi kue pesanannya itu.

Setelah selesai bergurau dengan penjual kue itu, Mikaila segera melanjutkan perjalanannya menggunakan sepeda ontel yang ia sewa beberapa saat yang lalu setelah pulang dari rumah sahabatnya.

Di sepanjang perjalanan, Gadis itu tak henti-hentinya menyapa orang-orang yang memang ia kenal sebelumnya. dan tak lupa sesekali, Gadis itu tersenyum ceria di hadapan mereka.sikap seperti itu, sukses membuat Mikaila menjadi gadis dambaan semua orang.

Karena memang, Mikaila adalah seseorang gadis yang memiliki sifat ceria dan juga mudah bergaul. sehingga orang-orang, mudah mengenalinya. di saat dirinya tengah menyapa orang-orang banyak yang ada di sekitarannya itu, tiba-tiba saja,...

brugh

Suara dentuman keras terdengar. saat sepeda yang ditumpangi oleh Mikaila, bertabrakan dengan sebuah mobil yang tiba-tiba melintas dari arah berlawanan. tentu saja suasana seketika menjadi sangat ricuh. banyak orang-orang yang datang menghampiri mobil itu menyuruhnya untuk segera turun dan membantu gadis itu.

"apa anda mau kabur? segera turun atau kami panggilkan polisi!"teriak salah seorang laki-laki paruh baya dengan menggebrak mobil orang itu.

"cepat turun. jangan sampai, kita mengamu k dan menghakimi anda atas kejadian ini!"sahut seorang ibu-ibu dengan suara yang sangat lantang.

Sementara itu di dalam mobil, Doni merasa sangat ketakutan. karena ternyata mobil itu adalah mobil Arthur. laki-laki yang ditemui oleh Mikaila beberapa saat yang lalu saat di warung makan.

"bagaimana ini tuan? apakah saya harus turun?"tanya Doni menatap ke arah laki-laki yang masih terdiam di tempatnya itu.

"jangan biar aku saja yang turun."cegah Arthur Seraya menahan tangan Doni untuk keluar dari mobil. sementara dirinya, bergegas untuk keluar dari mobil mewahnya itu.

"nah ini dia orangnya. ayo tanggung jawab!"ucap salah seorang ibu-ibu saat melihat laki-laki itu telah keluar dari dalam mobilnya dan menghampiri Mikaila yang masih terduduk di tempatnya.

Tanpa basa-basi dan menunggu lama, Arthur segera menggendong tubuh mungil milik Mikaila dan memasukkannya ke dalam mobil mewahnya. membuat semua orang, seketika tercengang. namun tak lama berselang, mereka semua juga membubarkan diri setelah dirasa semuanya sudah baik-baik saja.

****

Di dalam mobil itu, Mikaila masih mematung di tempatnya. Gadis itu masih mencoba untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi. perlahan tapi pasti, tangan lentik dari Mikaila menyentuh lengannya yang kebetulan terluka.

"ugh,"Mikaila seketika meringis pelan saat luka itu disentuh dengan kuat oleh dirinya sendiri.

"apakah kau baik-baik saja?"tanya Arthur Seraya menyentuh pundak dari gadis itu. seketika itu pula, kedua mata Gadis itu membulat sempurna. dan tak berselang lama melayangkan tatapan tajam ke arah laki-laki tampan itu.

"kenapa Anda menabrak saya? apa maksudmu ini? apakah Anda berniat ingin menikahi saya dengan cara melukai saya terlebih dahulu? dengar ya, tuan muda yang terhormat, jangan mentang-mentang anda itu suruhan ibu saya, Anda bisa seenaknya seperti ini. perlu Anda ketahui, sampai kapanpun juga saya tidak akan pernah mau menikah dengan anda."setelah mengatakan hal panjang lebar itu, Mikaila segera memalingkan wajah ke arah lain.

Sementara Arthur yang mendengar ocehan dari gadis yang ada di sebelahnya itu, hanya dapat melongo tidak percaya. dan tak lama berselang, laki-laki tampan itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"apa yang kamu maksud? Maaf aku benar-benar tidak mengerti."ucap Arthur dengan raut wajah kebingungan.

"hahaha. ternyata, anda itu bisa bersikap bodoh seperti itu. dan menampilkan wajah polos. ya, sudahlah Tuan. saya tahu Jika Anda ini adalah suruhan dari orang tua lebih tepatnya suruhan dari ibu saya untuk mengikuti saya karena saya tidak ingin menikah dengan pilihannya."ucap Mikaila dengan senyuman kecil namun dengan tatapan mata yang sangat tajam menghunus ke arah Arthur.

Tentu saja perkataan dari wanita yang ada di sebelahnya itu, semakin membuat Arthur merasa kebingungan. Namun karena tidak ingin pusing dengan kesalahpahaman yang tidak penting itu, Arthur memutuskan untuk berdiam diri.

Karena menurutnya, percuma juga dirinya membela diri. karena gadis yang ada di hadapannya saat ini pasti tidak akan pernah percaya.

"terserah anda jika anda tidak percaya. yang jelas apa yang saya katakan itu, adalah sebuah kebenaran."setelah mengatakan hal itu, Arthur memutuskan untuk memejamkan mata.

Tak berselang lama, mobil yang dikendarai oleh Doni telah sampai di sebuah rumah sakit di kota itu. dan dengan segera, Arthur membawa Mikaila masuk ke dalam rumah sakit itu untuk mengobati luka gadis itu.

Awalnya, Mikaila sempat menolak Dengan mengatakan dirinya baik-baik saja. Namun bukan Arthur namanya jika tidak bisa memaksa seseorang untuk tunduk padanya. dan pada akhirnya, Gadis itu pun dapat ditaklukkan dengan mudah.

drrrttt drrttt

Tiba-tiba saja ponsel Mikaila berdering dan saat Gadis itu membaca namanya, ada nama seorang wanita yang berjasa telah melahirkannya di sana.

"iya halo Mah, ada apa?"tanya Gadis itu dengan nada suara yang sangat malas. karena Mikaila tahu, apa yang akan dibicarakan oleh sang ibu.

" Mikaila kamu ada di mana? ini calon suami dan juga keluarganya sudah ada di sini. kamu pulang sebentar ya sayang, tolong hargai mereka Mama mohon."suara Ruri di seberang sana terdengar begitu pelan seperti seseorang yang tengah berbisik.

degh

Jantung Mikaila seketika seperti melompat dari tempatnya. saat mendengar perkataan dari ibunya itu bukan tentang perjodohan yang membuatnya seperti kehilangan oksigen. tapi tentang kata-kata Ruri yang mengatakan, bahwa calon suaminya berada di rumah. lalu yang bersama dengannya ini siapa? apakah benar Mikaila telah salah paham terhadap seseorang? tiba-tiba saja wajah Gadis itu merah padam karena merasa malu.

"Maaf mah aku tidak bisa."setelah mengatakan hal itu, Mikaila segera menutup ponselnya.

Beberapa saat kemudian, Gadis itu menoleh ke arah laki-laki yang ada di sampingnya saat ini dengan perasaan campur aduk. ada perasaan malu yang mendominasi hatinya saat ini karena kesalahpahaman itu.

"dasar bodoh!"umpatnya dengan kesal.

Episodes
1 Ini Benar -benar Gila
2 Sedikit Tidak Waras
3 Salah Paham
4 Memanfaatkan
5 Saling Curhat
6 Sebuah Penawaran
7 Berpura-pura
8 Menyetujui
9 Tiba-tiba Ragu
10 Menerima
11 Terkejut
12 Tak Menyangka
13 Merasa Kesal
14 Mencoba Meminta Restu
15 Tak Sengaja
16 Akhirnya berhasil
17 Mempersiapkan Semua
18 Mendekatkan diri
19 Bertemu Kerabat
20 Cemburu?
21 Memanas
22 Senang
23 Saling Mengabaikan
24 Di Panas-panasi
25 Meledak
26 Malu
27 Mengelak
28 Hari yang Menyebalkan
29 Berkelahi
30 Mendapatkan Cibiran
31 Tiba-tiba Manja
32 Nyaman
33 Mulai dari awal
34 Semakin Mesra
35 Tak Menyangka
36 Pembalasan
37 Menghilang
38 Mencoba Menyelamatkan
39 Lega
40 Keluarga Impian
41 Kedatangan Seseorang
42 Tak Menyangka
43 Penyesalan
44 Masih Sama
45 PPM~Bab 45
46 PPM~Bab 46
47 PPM~Bab 47
48 PPM~Bab 48
49 PPM~Bab 49
50 PPM~Bab 50
51 PPM~Bab 51
52 PPM~Bab 52
53 PPM~53
54 PPM~Bab 54
55 PPM~Bab 55
56 PPM~Bab 56
57 PPM~Bab 57
58 PPM~Bab 58
59 PPM~Bab 59
60 PPM~Bab 60
61 PPM~Bab 61
62 PPM~Bab 61
63 PPM~Bab 63
64 PPM~Bab 64
65 PPM~Bab 65
66 PPM~Bab 66
67 PPM~Bab 67
68 PPM~Bab 68
69 PPM~Bab 69
70 PPM~Bab 69
71 PPM~Bab 71
72 PPM~Bab 72
73 PPM~Bab 73
74 PPM~Bab 74
75 PPM~ Bab 75
76 PPM~Bab 76
77 PPM~Bab 77
78 PPM~Bab 78
79 PPM~Bab 79
80 PPM~Bab 79
81 PPM~Bab 81
82 PPM~Bab 82
83 PPM~Bab 83
84 PPM~Bab 84
85 PPM~Bab 85
86 PPM~Bab 85
87 PPM~Bab 86
88 PPM~Bab 87
89 PPM~Bab 89
90 PPM~Bab 90
91 PPM~Bab 91
92 PPM~Bab 92
93 PPM~Bab 93
94 PPM~Bab 94
95 PPM~Bab 95
96 PPM~Bab 96
97 PPM~Bab 97
98 PPM~Bab 98
99 PPM~Bab 99
100 PPM~Babb 100
101 PPM~Bab 101
102 PPM~Bab 102
103 PPM~Bab 103
104 PPM~Bab 104
105 PPM~Bab 105
106 PPM~Bab 106
107 PPM~Bab 107
108 PPM Bab 108
109 PPM~Bab 109
110 PPM~Bab 110
111 PPM~Bab 111
112 PPM~Bab 112
113 PPM~Bab 113
114 PPM~Bab 114
115 PPM~Bab 115
116 PPM~Bab 116
117 PPM~Bab 117
118 PPM~Bab 118
119 PPM~Bab 119
120 PPM~Bab 120
121 PPM~Bab 121
122 PPM~Bab 122
123 PPM~123
124 PPM~Bab 124
125 PPM~Bab 125
126 PPM~bab 126
127 PPM~Bab 127
128 PPM~Bab 128
129 PPM~Bab129
130 PPM~Bab 130
131 PPM~Bab 131
132 PPM~Partb132
133 PPM~Bab 133
134 PPM~ Bab 134
135 PPM~ bab 135
136 PPM~bab 136
137 PPM~Bab 137
138 PPM~Bab 138
139 PPM~Bab 139
140 PPM~Babb140
141 PPM~Bab 141
142 PPM~Bab 142
143 PPM~Bab 143
144 PPM~Part 144
145 PPM~bab 145
146 PPM~Bab 146
147 PPM~Bab 147
148 PPM~Bab 148
149 PPM~Bab 149
150 PPM~Bab 150
151 PPM~Bab 151
152 PPM~Bab 152
153 PPM~part 153
154 PPM~Bab 154
155 PPM~BAB 155
156 PPM~Bab 156
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Ini Benar -benar Gila
2
Sedikit Tidak Waras
3
Salah Paham
4
Memanfaatkan
5
Saling Curhat
6
Sebuah Penawaran
7
Berpura-pura
8
Menyetujui
9
Tiba-tiba Ragu
10
Menerima
11
Terkejut
12
Tak Menyangka
13
Merasa Kesal
14
Mencoba Meminta Restu
15
Tak Sengaja
16
Akhirnya berhasil
17
Mempersiapkan Semua
18
Mendekatkan diri
19
Bertemu Kerabat
20
Cemburu?
21
Memanas
22
Senang
23
Saling Mengabaikan
24
Di Panas-panasi
25
Meledak
26
Malu
27
Mengelak
28
Hari yang Menyebalkan
29
Berkelahi
30
Mendapatkan Cibiran
31
Tiba-tiba Manja
32
Nyaman
33
Mulai dari awal
34
Semakin Mesra
35
Tak Menyangka
36
Pembalasan
37
Menghilang
38
Mencoba Menyelamatkan
39
Lega
40
Keluarga Impian
41
Kedatangan Seseorang
42
Tak Menyangka
43
Penyesalan
44
Masih Sama
45
PPM~Bab 45
46
PPM~Bab 46
47
PPM~Bab 47
48
PPM~Bab 48
49
PPM~Bab 49
50
PPM~Bab 50
51
PPM~Bab 51
52
PPM~Bab 52
53
PPM~53
54
PPM~Bab 54
55
PPM~Bab 55
56
PPM~Bab 56
57
PPM~Bab 57
58
PPM~Bab 58
59
PPM~Bab 59
60
PPM~Bab 60
61
PPM~Bab 61
62
PPM~Bab 61
63
PPM~Bab 63
64
PPM~Bab 64
65
PPM~Bab 65
66
PPM~Bab 66
67
PPM~Bab 67
68
PPM~Bab 68
69
PPM~Bab 69
70
PPM~Bab 69
71
PPM~Bab 71
72
PPM~Bab 72
73
PPM~Bab 73
74
PPM~Bab 74
75
PPM~ Bab 75
76
PPM~Bab 76
77
PPM~Bab 77
78
PPM~Bab 78
79
PPM~Bab 79
80
PPM~Bab 79
81
PPM~Bab 81
82
PPM~Bab 82
83
PPM~Bab 83
84
PPM~Bab 84
85
PPM~Bab 85
86
PPM~Bab 85
87
PPM~Bab 86
88
PPM~Bab 87
89
PPM~Bab 89
90
PPM~Bab 90
91
PPM~Bab 91
92
PPM~Bab 92
93
PPM~Bab 93
94
PPM~Bab 94
95
PPM~Bab 95
96
PPM~Bab 96
97
PPM~Bab 97
98
PPM~Bab 98
99
PPM~Bab 99
100
PPM~Babb 100
101
PPM~Bab 101
102
PPM~Bab 102
103
PPM~Bab 103
104
PPM~Bab 104
105
PPM~Bab 105
106
PPM~Bab 106
107
PPM~Bab 107
108
PPM Bab 108
109
PPM~Bab 109
110
PPM~Bab 110
111
PPM~Bab 111
112
PPM~Bab 112
113
PPM~Bab 113
114
PPM~Bab 114
115
PPM~Bab 115
116
PPM~Bab 116
117
PPM~Bab 117
118
PPM~Bab 118
119
PPM~Bab 119
120
PPM~Bab 120
121
PPM~Bab 121
122
PPM~Bab 122
123
PPM~123
124
PPM~Bab 124
125
PPM~Bab 125
126
PPM~bab 126
127
PPM~Bab 127
128
PPM~Bab 128
129
PPM~Bab129
130
PPM~Bab 130
131
PPM~Bab 131
132
PPM~Partb132
133
PPM~Bab 133
134
PPM~ Bab 134
135
PPM~ bab 135
136
PPM~bab 136
137
PPM~Bab 137
138
PPM~Bab 138
139
PPM~Bab 139
140
PPM~Babb140
141
PPM~Bab 141
142
PPM~Bab 142
143
PPM~Bab 143
144
PPM~Part 144
145
PPM~bab 145
146
PPM~Bab 146
147
PPM~Bab 147
148
PPM~Bab 148
149
PPM~Bab 149
150
PPM~Bab 150
151
PPM~Bab 151
152
PPM~Bab 152
153
PPM~part 153
154
PPM~Bab 154
155
PPM~BAB 155
156
PPM~Bab 156

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!