Sedikit Tidak Waras

Saat ini, Mikaila masih berada di warung pinggir jalan itu. dan saat ini, Gadis itu tengah menikmati makanan yang ada di dalam sana dengan lahapnya. tanpa memperdulikan tatapan beberapa orang yang menatapnya dengan ekspresi wajah tak percaya.

"dia memang sangat cantik lebih cantik dari artis-artis yang aku lihat di sosial media. tapi kenapa makanya seperti itu?"

"iya aku juga baru sadar bahwa dia memang sangat cantik. tapi, dia seperti orang yang kelaparan 1 minggu."

"apakah orang cantik memang tidak akan pernah memperdulikan dirinya sendiri? karena dia merasa sudah terlahir sempurna sehingga tidak akan pernah memberikan image pada dirinya sendiri?"

"entahlah aku juga tidak tahu. tapi yang pasti, gadis yang ada di hadapan kita saat ini memang benar-benar cantik."

Mikaila membuang nafas kasar. saat gadis itu, mendengar bisik-bisik dari beberapa orang yang tengah memperhatikannya.

"bodo amat!"setelah mengatakan hal itu, gadis cantik itu kembali menyantap makanan kesukaannya.

Tak membutuhkan waktu lama, tempat yang awalnya sangat ramai itu seketika menjadi hening. dan karena mikayla merasa sangat penasaran, Gadis itu seketika menolehkan ke kanan dan ke kiri. dan betapa terkejutnya gadis itu saat mendapati bangunan itu telah kosong.

"loh semua orang sudah pergi?"tanya Mikaila Seraya memasukkan potongan buah apel ke dalam mulutnya.

"totalnya jadi Lima puluh ribu."ucap wanita paruh baya yang datang menghampiri gadis itu. dan dengan segera, Mikaila merogoh saku celananya dan memberikan satu lembar berwarna merah kepada wanita paruh baya itu.

"Ini kebanyakan nona. kenapa kamu memberikan uang sebanyak ini kepada saya? apa kamu ingin menghina saya?"tanya wanita paruh baya itu dengan raut wajah merah padam. karena mengira, gadis yang ada di hadapannya saat ini tengah mengolok-olok dirinya dengan memberikan uang banyak kepadanya.

"Ibu ini bicara apa? saya memberikan uang itu, karena saya masih ingin menikmati makanan di sini. apa itu tidak boleh?"tanya Gadis itu menatap wanita paruh baya yang ada di hadapannya itu, dengan tatapan kebingungan.

"o..oh,"ucap wanita paruh baya itu dengan wajah merah padam karena menahan malu. dengan segera, wanita itu masuk kembali ke dalam. meninggalkan Mikaila seorang diri.

Pandangan gadis itu, seketika teralihkan saat mendengar suara deru mesin mobil berhenti tepat di hadapannya. dengan sigap, gadis cantik itu langsung berdiri. karena dia menyangka bahwa orang yang ada di dalam mobil itu adalah orang-orang suruhan ibunya.

"itu bukan orang-orang suruhan Mama, kan?"tanya Gadis itu pada dirinya sendiri. matanya masih awas menatap ke arah mobil itu.

Tubuh Mikaila seketika semakin menegang. saat gadis itu, melihat seseorang keluar dari dalam mobil mewah itu.

"aku harus segera pergi dari sini."ucap Gadis itu dengan melangkahkan kakinya terburu-buru. karena Mikaila mengira, jika laki-laki itu adalah orang yang akan dijodohkan oleh ibunya.

brughh

Suara tabrakan itu, Terdengar sangat kuat. hingga membuat pemilik warung itu, seketika keluar dari dalam dan menatap pemandangan di depan sana dengan tatapan heran.

Sementara Mikaila, Gadis itu masih meringis Seraya menyentuh tulang pinggangnya yang terasa sakit akibat tabrakan kencang itu. sementara laki-laki yang ia tabrak, hanya menatap datar dan mengawasi wajah Mikaila dengan tatapan yang sangat dalam.

"apakah anda baik-baik saja Tuan Arthur?"tanya Doni Seraya membantu laki-laki itu berdiri.

"aku baik-baik saja. sebaiknya kamu juga tolong gadis itu."ucap Arthur Seraya menunjuk ke arah Mikaila yang masih terduduk di atas lantai.

Dengan segera, Doni membantu Gadis itu untuk berdiri."terima kasih. kalau begitu, aku permisi dulu."ucap Gadis itu Seraya menundukkan kepala dengan wajah yang merah padam.

Tentu saja, perasaan malu kecewa dan juga marah bercampur menjadi satu."Kau ini benar-benar bodoh Mikaila. kenapa kamu bisa seperti ini?"tanya Gadis itu merutuki dirinya sendiri. dan setelah itu, tubuh Mikaila, hilang di balik pintu taksi yang kebetulan lewat di hadapannya.

Sementara itu dari dalam warung itu, Arthur masih menatap ke arah Gadis itu dengan tatapan yang sangat lekat. dan tiba-tiba saja, sebuah pikiran melintas begitu saja di dalam otaknya.

"Tuan, apakah anda baik-baik saja?"tanya Doni Soraya melambaikan tangan ke arah laki-laki tampan itu.

Hingga membuat Arthur seketika tersadar dari lamunannya."uhmmp aku baik-baik saja. sebaiknya, kita segera menikmati makanan ini."titahnya dengan raut wajah datar. dan hal itu langsung dibalas anggukan oleh Doni.

***

Sementara itu di dalam taksi, pikiran Mikaila masih bercabang kemana-mana. tentang perjodohan yang dilontarkan oleh kedua orang tuanya, juga tentang pertemuan tidak terduga dengan laki-laki itu. kenapa dua hal itu sukses membuat pikiran dan hatinya terusik? padahal sebelumnya, Mikaila tidak pernah merasakan hal itu.

"kenapa ini? kenapa aku bisa berpikir seperti ini?"tanya Mikaila Seraya menggelengkan kepalanya pelan. dirinya merasa, pikirannya saat ini sedikit tidak waras. kenapa juga dirinya memikirkan hal itu secara tiba-tiba?

"ah sudahlah lebih baik aku ke rumah Hana saja."setelah mengatakan hal itu, Mikaila memerintahkan sopir taksi itu untuk menuju ke alamat yang ia berikan.

Tak membutuhkan waktu lama, karena saat ini, gadis cantik itu telah berada tepat di depan rumah sahabatnya itu. dengan segera, gadis cantik itu mengetuk pintu rumah Hana.

"Mikaila, kenapa kamu ada di sini?"tanya Hana yang kebetulan membuka pintu rumahnya sendiri. karena kebetulan, Gadis itu berada di ruang tamu.

"apakah aku boleh masuk?"tanya Mikaila dengan raut wajah lesu.

"oh. eh, silakan masuk."ucap Hana dengan raut wajah kebingungan.

Gadis itu membawa Mikaila ke ruang keluarga. karena kebetulan, di rumah itu Hana tinggal seorang diri. karena kedua orang tuanya, sedang berada di suatu kota untuk perjalanan bisnis.

"Ada apa, kenapa wajahmu lesu sekali?"tanya Hana menatap ke arah sahabatnya itu.

Mikaila yang mendengar itu, sesaat terdiam. dan beberapa saat kemudian, gadis cantik itu menghirup udara sebanyak mungkin dan mengeluarkannya secara perlahan. setelah merasa lebih tenang, barulah Mikaila menceritakan semuanya pada Hana.

Tentu saja hal itu membuat anak yang mendengarnya, merasa sangat terkejut."kenapa aku merasa sedikit tidak waras setelah mendengar ceritamu itu?"tanya Hana dengan raut wajah prihatin menatap ke arah sahabatnya itu.

"kamu saja yang orang luar, bisa mengatakan hal itu. apalagi aku yang menjalaninya."ucapnya Seraya menyandarkan kepala di sandaran kursi.

"kau harus sabar. tapi bukankah umurmu baru 26 tahun, lalu mengapa mereka seperti orang yang kesetanan saat mendengar kamu belum menikah?"tanya Hana dengan raut wajah bingung.

"entahlah aku juga tidak tahu!"ucap Mikaila mengedikkan bahunya

Episodes
1 Ini Benar -benar Gila
2 Sedikit Tidak Waras
3 Salah Paham
4 Memanfaatkan
5 Saling Curhat
6 Sebuah Penawaran
7 Berpura-pura
8 Menyetujui
9 Tiba-tiba Ragu
10 Menerima
11 Terkejut
12 Tak Menyangka
13 Merasa Kesal
14 Mencoba Meminta Restu
15 Tak Sengaja
16 Akhirnya berhasil
17 Mempersiapkan Semua
18 Mendekatkan diri
19 Bertemu Kerabat
20 Cemburu?
21 Memanas
22 Senang
23 Saling Mengabaikan
24 Di Panas-panasi
25 Meledak
26 Malu
27 Mengelak
28 Hari yang Menyebalkan
29 Berkelahi
30 Mendapatkan Cibiran
31 Tiba-tiba Manja
32 Nyaman
33 Mulai dari awal
34 Semakin Mesra
35 Tak Menyangka
36 Pembalasan
37 Menghilang
38 Mencoba Menyelamatkan
39 Lega
40 Keluarga Impian
41 Kedatangan Seseorang
42 Tak Menyangka
43 Penyesalan
44 Masih Sama
45 PPM~Bab 45
46 PPM~Bab 46
47 PPM~Bab 47
48 PPM~Bab 48
49 PPM~Bab 49
50 PPM~Bab 50
51 PPM~Bab 51
52 PPM~Bab 52
53 PPM~53
54 PPM~Bab 54
55 PPM~Bab 55
56 PPM~Bab 56
57 PPM~Bab 57
58 PPM~Bab 58
59 PPM~Bab 59
60 PPM~Bab 60
61 PPM~Bab 61
62 PPM~Bab 61
63 PPM~Bab 63
64 PPM~Bab 64
65 PPM~Bab 65
66 PPM~Bab 66
67 PPM~Bab 67
68 PPM~Bab 68
69 PPM~Bab 69
70 PPM~Bab 69
71 PPM~Bab 71
72 PPM~Bab 72
73 PPM~Bab 73
74 PPM~Bab 74
75 PPM~ Bab 75
76 PPM~Bab 76
77 PPM~Bab 77
78 PPM~Bab 78
79 PPM~Bab 79
80 PPM~Bab 79
81 PPM~Bab 81
82 PPM~Bab 82
83 PPM~Bab 83
84 PPM~Bab 84
85 PPM~Bab 85
86 PPM~Bab 85
87 PPM~Bab 86
88 PPM~Bab 87
89 PPM~Bab 89
90 PPM~Bab 90
91 PPM~Bab 91
92 PPM~Bab 92
93 PPM~Bab 93
94 PPM~Bab 94
95 PPM~Bab 95
96 PPM~Bab 96
97 PPM~Bab 97
98 PPM~Bab 98
99 PPM~Bab 99
100 PPM~Babb 100
101 PPM~Bab 101
102 PPM~Bab 102
103 PPM~Bab 103
104 PPM~Bab 104
105 PPM~Bab 105
106 PPM~Bab 106
107 PPM~Bab 107
108 PPM Bab 108
109 PPM~Bab 109
110 PPM~Bab 110
111 PPM~Bab 111
112 PPM~Bab 112
113 PPM~Bab 113
114 PPM~Bab 114
115 PPM~Bab 115
116 PPM~Bab 116
117 PPM~Bab 117
118 PPM~Bab 118
119 PPM~Bab 119
120 PPM~Bab 120
121 PPM~Bab 121
122 PPM~Bab 122
123 PPM~123
124 PPM~Bab 124
125 PPM~Bab 125
126 PPM~bab 126
127 PPM~Bab 127
128 PPM~Bab 128
129 PPM~Bab129
130 PPM~Bab 130
131 PPM~Bab 131
132 PPM~Partb132
133 PPM~Bab 133
134 PPM~ Bab 134
135 PPM~ bab 135
136 PPM~bab 136
137 PPM~Bab 137
138 PPM~Bab 138
139 PPM~Bab 139
140 PPM~Babb140
141 PPM~Bab 141
142 PPM~Bab 142
143 PPM~Bab 143
144 PPM~Part 144
145 PPM~bab 145
146 PPM~Bab 146
147 PPM~Bab 147
148 PPM~Bab 148
149 PPM~Bab 149
150 PPM~Bab 150
151 PPM~Bab 151
152 PPM~Bab 152
153 PPM~part 153
154 PPM~Bab 154
155 PPM~BAB 155
156 PPM~Bab 156
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Ini Benar -benar Gila
2
Sedikit Tidak Waras
3
Salah Paham
4
Memanfaatkan
5
Saling Curhat
6
Sebuah Penawaran
7
Berpura-pura
8
Menyetujui
9
Tiba-tiba Ragu
10
Menerima
11
Terkejut
12
Tak Menyangka
13
Merasa Kesal
14
Mencoba Meminta Restu
15
Tak Sengaja
16
Akhirnya berhasil
17
Mempersiapkan Semua
18
Mendekatkan diri
19
Bertemu Kerabat
20
Cemburu?
21
Memanas
22
Senang
23
Saling Mengabaikan
24
Di Panas-panasi
25
Meledak
26
Malu
27
Mengelak
28
Hari yang Menyebalkan
29
Berkelahi
30
Mendapatkan Cibiran
31
Tiba-tiba Manja
32
Nyaman
33
Mulai dari awal
34
Semakin Mesra
35
Tak Menyangka
36
Pembalasan
37
Menghilang
38
Mencoba Menyelamatkan
39
Lega
40
Keluarga Impian
41
Kedatangan Seseorang
42
Tak Menyangka
43
Penyesalan
44
Masih Sama
45
PPM~Bab 45
46
PPM~Bab 46
47
PPM~Bab 47
48
PPM~Bab 48
49
PPM~Bab 49
50
PPM~Bab 50
51
PPM~Bab 51
52
PPM~Bab 52
53
PPM~53
54
PPM~Bab 54
55
PPM~Bab 55
56
PPM~Bab 56
57
PPM~Bab 57
58
PPM~Bab 58
59
PPM~Bab 59
60
PPM~Bab 60
61
PPM~Bab 61
62
PPM~Bab 61
63
PPM~Bab 63
64
PPM~Bab 64
65
PPM~Bab 65
66
PPM~Bab 66
67
PPM~Bab 67
68
PPM~Bab 68
69
PPM~Bab 69
70
PPM~Bab 69
71
PPM~Bab 71
72
PPM~Bab 72
73
PPM~Bab 73
74
PPM~Bab 74
75
PPM~ Bab 75
76
PPM~Bab 76
77
PPM~Bab 77
78
PPM~Bab 78
79
PPM~Bab 79
80
PPM~Bab 79
81
PPM~Bab 81
82
PPM~Bab 82
83
PPM~Bab 83
84
PPM~Bab 84
85
PPM~Bab 85
86
PPM~Bab 85
87
PPM~Bab 86
88
PPM~Bab 87
89
PPM~Bab 89
90
PPM~Bab 90
91
PPM~Bab 91
92
PPM~Bab 92
93
PPM~Bab 93
94
PPM~Bab 94
95
PPM~Bab 95
96
PPM~Bab 96
97
PPM~Bab 97
98
PPM~Bab 98
99
PPM~Bab 99
100
PPM~Babb 100
101
PPM~Bab 101
102
PPM~Bab 102
103
PPM~Bab 103
104
PPM~Bab 104
105
PPM~Bab 105
106
PPM~Bab 106
107
PPM~Bab 107
108
PPM Bab 108
109
PPM~Bab 109
110
PPM~Bab 110
111
PPM~Bab 111
112
PPM~Bab 112
113
PPM~Bab 113
114
PPM~Bab 114
115
PPM~Bab 115
116
PPM~Bab 116
117
PPM~Bab 117
118
PPM~Bab 118
119
PPM~Bab 119
120
PPM~Bab 120
121
PPM~Bab 121
122
PPM~Bab 122
123
PPM~123
124
PPM~Bab 124
125
PPM~Bab 125
126
PPM~bab 126
127
PPM~Bab 127
128
PPM~Bab 128
129
PPM~Bab129
130
PPM~Bab 130
131
PPM~Bab 131
132
PPM~Partb132
133
PPM~Bab 133
134
PPM~ Bab 134
135
PPM~ bab 135
136
PPM~bab 136
137
PPM~Bab 137
138
PPM~Bab 138
139
PPM~Bab 139
140
PPM~Babb140
141
PPM~Bab 141
142
PPM~Bab 142
143
PPM~Bab 143
144
PPM~Part 144
145
PPM~bab 145
146
PPM~Bab 146
147
PPM~Bab 147
148
PPM~Bab 148
149
PPM~Bab 149
150
PPM~Bab 150
151
PPM~Bab 151
152
PPM~Bab 152
153
PPM~part 153
154
PPM~Bab 154
155
PPM~BAB 155
156
PPM~Bab 156

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!