Bab 4. Zana di perkosa

Rain menepis kasar lengan Rani setelah mendapati sosok orang yang telah melemparnya hingga Rani sedikit terhuyung. Apa yang di lakukan oleh Rain membuat Rani kesal namun ia tidak bisa marah padanya karena jika marah bisa saja Rain membatalkan kencan perdana nya.

"Kamu...." Tunjuk Rain pada gadis remaja yang sedang diam dan menunduk serta tubuhnya mulai sedikit gemetar.

"Dasar bocah brengsek. Berani sekali kau melempar ku dengan benda sialan ini,"bentak Rain.

Praaakk

Setelah membentak kaleng itu di lempar kembali ke arah Zana namun beruntung benda itu tidak mengenai tubuhnya melainkan memantul pada pohon kelapa yang berdiri tegak di sampingnya. Zana sangat terkejut mendengar bunyi pantulan kaleng itu hingga dada nya berdebar tidak karuan.

"Dasar orang miskin tidak punya adab. Berani sekali kamu menggangu kami." Rani ikut membentak Zana. Ia pun tidak kalah marah dari Rain.

Mendapat kemarahan dari dua orang yang sudah di ganggunya membuat Zana menjadi gugup dan seketika itu pula nyali nya menciut. Karena terlalu gugup sampai Zana tidak mampu mengucapkan kata maaf pada mereka. Sungguh Zana tidak menyangka lemparannya tepat mengenai punggung si pria padahal niat Zana melempar kaleng itu hanya untuk menimbulkan suara berisik saja agar mereka terganggu namun justru punggung si pria itulah yang menjadi korbannya.

Rain melangkah mendekati Zana seperti seekor singa yang telah menemukan mangsanya lalu siap menerkam dan akan menelannya bulat-bulat.

Zana ketakutan melihat ekspresi pria yang nampak lebih mengerikan dari pada seekor singa hutan. Kemudian Zana melangkah mundur lalu dalam hitungan menit ia memutuskan untuk berlari.

Rain tidak diam saja melihat bocah ingusan yang telah mengusik dirinya serta teman kencan nya melarikan diri. Ia pun mengambil langkah berlari mengejar Zana yang sudah berlari jauh darinya.

"Hei, jangan lari kau bocah," teriak Rain di tengah kejaran nya.

"Rain..Rain..biarkan saja Rain." Rani berteriak, ia berusaha mencegah Rain mengejar Zana karena jika Rain mengejar nya maka kencan mereka benar-benar akan gagal total.

"Hei tikus, berhenti ku bilang." Rain berteriak lebih lantang namun kaki lincah zana terus berlari ke sembarang arah tanpa menghiraukan teriakan pria yang masih terus mengejarnya. Zana tidak ingin tertangkap sebab jika tertangkap oleh pria itu bisa saja ia menghabisi nyawanya. Zana tidak ingin mati konyol hanya karena memergoki mereka berciuman.

Zana berlari dan terus berlari mengerahkan semua tenaganya namun sekuat apa pun ia berlari Rain adalah seorang pria dan tentu saja kekuatannya jauh lebih besar daripada kekuatan dirinya.

"Aaaa, lepaskan, lepaskan aku!" Zana meronta ketika Rain berhasil menarik seragam dari arah belakang hingga robek.

"Mau lari kemana kau tikus kecil, hah!" ucap Rain. Ekspresi sangarnya membuat Zana benar benar ketakutan melihatnya.

"Lepas kan, jangan sentuh aku. Lepas kan."

Buughh

"Aaaaa." Rain merasakan sensasi sakit luar biasa di area kebanggaannya setelah Zana berhasil menendang kejantanannya. Ia segera memegang miliknya hingga Zana bisa terlepas dari cengkraman nya.

"Brengsek kau tikus kecil berani nya menendang milik ku." Rain amat sangat marah hingga wajahnya nampak semakin memerah melihat Zana.

Zana tidak ingin membuang waktu. Ia pikir ini kesempatan nya untuk berlari dari kejaran pria mesum yang menakutkan.

Meskipun masih merasakan sakit di area kebanggaannya. Rain berusaha mengejar Zana kembali. Ia tidak ingin melepaskan gadis itu begitu saja karena selain telah melemparnya dengan kaleng gadis itu pun sudah membuat miliknya nyaris bengkak.

Dan terjadi lah aksi kejar kejaran antara Zana dan Rain hingga sampai pada arah buntu Zana kebingungan mencari arah jalan.

Rain tersenyum menyeringai melihat Zana yang tengah kebingungan."Mau lari kemana kau tikus nakal. Lebih baik kau menyerah saja sebelum aku berbuat nekat menyeret mu dan melempar mu ke laut."

Zana terkejut melihat pria itu sudah berdiri di belakangnya."Ja..jangan mendekat," ucap Zana, ia berjalan mundur hingga menempel di tembok sebagai pembatas pantai dengan sebuah villa di balik tembok tersebut.

"Kau harus bertanggung jawab sudah membuat milik ku terluka."

"A...aku minta maaf. A..aku tidak sengaja." Zana benar benar ketakutan hingga ia tidak mampu bicara dengan sempurna.

Rain mendengus." Apa kau pikir dengan meminta maaf saja sudah membuat luka nya sembuh, hah? kau harus bertanggung jawab atas perbuatan mu tikus nakal."

"Ti...dak mungkin terluka. A...aku hanya menendang nya pelan." Zana mencoba membela diri.

"Hoh, kau tidak percaya rupanya. Apa kau perlu bukti? baik akan aku tunjuk kan pada mu sekarang." Rain menurunkan ziper celananya dan hendak mengeluarkan miliknya.

Zana geleng-geleng kepala melihatnya. "Ti..tidak..aku..." Belum sempat ia meneruskan kata katanya, Rain lebih dulu berhasil menangkap nya lalu tanpa membuang waktu ia memikul tubuh Zana bagai sekarung beras.

"Turun kan, turunkan aku." Zana meronta di atas pundak Rain bahkan ia sempat memukul mukul punggung kekarnya dengan posisi kepala terbalik. Namun sayang nya, pria itu tidak menghiraukannya melainkan terus memikul nya hingga memasuki sebuah villa yang terletak di balik tembok pembatas tersebut.

Brughh

Zana di lempar ke atas kasur empuk seperti sebuah bantal kapuk yang sangat ringan bagi Rain.

Melihat Zana tidur terlentang serta rok warna abu abu terangkat hingga memperlihatkan paha mulus dan nyaris mendekati ********** seketika itu pula milik Rain mulai menegang.

"Brengsek, ternyata tubuh tikus kecil ini mampu membangunkan pusaka ku juga."Rain bermonolog.

Melihat tatapan lapar Rain, Zana segera duduk lalu menarik rok nya kebawah menutupi paha putih mulusnya. Ia menyadari penampilannya yang terbuka mengundang birahi si pria mengerikan itu.

Tak ingin membuang waktu Rain mengambil seutas tali yang ada di dalam laci nakas tempat tidur lalu mendekati Zana sembari tersenyum menyeringai.

Zana beringsut mundur hingga menempel pada dipan. Ia benar-benar ketakutan melihat Rain mendekatinya."Ja..jangan mendekat. Ja..jangan sentuh aku," teriak Zana lalu melempar benda apa saja yang ada di dekatnya ke arah Rain.

Rain tidak mempedulikan benda benda yang terlempar ke arahnya. Ia terus saja mendekati Zana hingga sampai pada kedua kaki nya lalu menariknya.

"Tidak, jangan. Jangan sentuh aku. Lepaskan aku." Zana terus memberontak ketika Rain berhasil memegang kedua tangannya. Namun apalah daya Zana yang memiliki tenaga tak sebanding dengan pria yang memiliki tubuh kekar dan berotot hingga Zana pasrah ketika kedua tangannya diikat kencang ke atas kepalanya.

"Apa..apa yang akan kau lakukan pria brengsek, ciih." Zana meludahi pria itu dengan amat kesal di saat Rain sudah mengikat kuat kedua tangan nya.

Rain mengusap air ludah yang menempel di wajahnya dengan telapak tangannya. Wajahnya berubah kembali memerah, sorot matanya menatap nyalang. Betapa dirinya sangat membenci wanita yang sudah berkali kali membuat nya amat kesal. Pertama ia telah melempar nya dengan kaleng ketika sedang bercumbu dengan wanita yang akan di jadikan one night stand nya. Kedua ia menendang miliknya sebagai pusaka kebanggan para wanita yang berkencan dengannya. Dan sekarang Zana berani meludahi wajahnya. Rain paling benci pada wanita yang berani padanya seperti Zana. Oleh karena itu, Rain tidak akan memberi ampun pada nya dan Zana harus membayar perbuatanya dengan bayaran yang setimpal.

"Kau harus membayar mahal atas perbuatan mu tikus nakal." Ucap Rain sembari tersenyum menyeringai.

Zana geleng-geleng kepala." Am..ampun, a..aku minta maaf. Tolong jangan sakiti aku."

Akan tetapi sayangnya, Rain tidak menghiraukan Zana yang mengiba padanya melainkan ia melaksanakan aksinya yaitu melucuti pakaian seragam sekolah Zana tanpa meninggalkan sisa sehelai pun sehingga Zana nampak polos. Dengan kedua tangannya yang terikat ke atas membuat Zana tidak bisa berontak atas apa yang sedang Rain lakukan padanya.

Kedua sudut mata Zana mulai mengeluarkan cairan bening. Betapa ia seperti wanita yang amat terhina di telanjangi lalu di tonton tubuhnya oleh pria asing yang sama sekali tidak di kenal oleh nya.

"Tolong jangan sakiti aku. Aku mohon." Dalam hitungan detik air matanya mengalir dengan deras. Zana memohon namun Rain tetap tidak mengabulkan permohonannya.

Rain tercengang tanpa mengedipkan mata menatap tubuh molek Zana dari ujung rambut hingga ujung kaki yang nyaris tanpa cacat. Tubuh gadis remaja itu benar benar membuat Rain tak dapat menahan hasrat birahinya yang sudah menggebu gebu lalu dengan rasa tidak sabar Rain melucuti semua pakaian miliknya.

Dalam tangis Zana geleng-geleng kepala melihat tubuh bugil Rain yang siap menindih tubuhnya."To..tolong jangan lakukan itu. Aku.. mohon ja..jangan nodai aku." Rain tetap tidak mempedulikannya. Sedikit pun tidak ada rasa iba di hatinya untuk wanita yang sudah berani padanya. Hingga Rain benar benar sudah berada di atas tubuh polos nya dan Zana tidak bisa berbuat apa apa selain menangis.

"Apakah sakit!" Rain mendorong pelan miliknya ke dalam tubuh wanita yang tidak berdaya sembari tersenyum menyeringai melihat ekspresi wajah Zana yang menurutnya sangat lucu dan menggemaskan.

Zana menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit tiada tara ketika sebuah benda tumpul berusaha menembus milik nya yang selama ini ia jaga dari para lelaki hidung belang.

"Aku rasa sakit mu adalah sakit nikmat dan tidak sebanding dengan rasa sakit ketika kamu menendang milik ku gadis nakal." Ucap Rain lalu tersenyum menyeringai menatap wajah Zana yang penuh air mata.

Setelah berkata, tiba tiba Rain terdiam ketika merasa miliknya sulit menembus. "Kenapa..sulit sekali?" Namun hasrat yang sudah membuncah membuat nya terus berusaha hingga mengerahkan seluruh tenaganya agar miliknya dapat menembus tubuh wanita yang sedang kesakitan dibawahnya.

"Aaaaaaa!" Zana menjerit ketika benda tumpul itu berhasil menyeruak miliknya secara paksa.

Rain tersenyum ketika miliknya dapat menembus tubuh Zana dengan sempurna. Setelah itu, ia mulai bergerak menciptakan kenikmatan di atas tubuh wanita mungil tanpa menghiraukan rintihan dan tangisannya.

Zana tak sanggup lagi menahan gempuran kasar Rain yang terus menerus bergerak di atas tubuhnya hingga ia merasa penglihatannya berkunang kunang lalu gelap dan tidak merasakan apa apa.

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

Zana knapa kamu gangguin orang sih, akibatnya kamu yg rugi 😭

2023-06-30

1

Rikarico

Rikarico

sadis amat thor

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal
2 Bab 2. Menerima Ijazah
3 Bab 3. Pasangan mesum
4 Bab 4. Zana di perkosa
5 Bab 5. Setelah di perkosa
6 Bab 6. Syukuran kelulusan
7 Bab 7. Bapak kebanggaan Zana
8 Bab 8. Kedatangan pak kades
9 Bab 9. Ghibah
10 Bab 10. Status Sosial
11 Bab 11. Garam
12 Bab 12. Permintaan Zana
13 Bab 13. Menangkap Ikan
14 Bab 14. Trauma
15 Bab 15. Di perkosa kedua kali
16 Bab 16. Hari pernikahan
17 Bab 17. Kecupan pernikahan
18 Bab 18. Rumah baru Zana
19 Bab 19. Kesan hari pertama
20 Bab 20. Unboxing gagal
21 Bab 21. Ledekan tetangga
22 Bab 22. Di tengah lautan
23 Bab 23. Pulau
24 Bab 24. Terulang kembali
25 Bab 25. Mencari Zana
26 Bab 26. Harga Diri
27 Bab 27. Di atas Speed boat
28 Bab 28. Sikap kasar Rain
29 Bab 29. Sebuah Villa kecil
30 Bab 30. Klinik
31 Bab 31. Menjenguk
32 Bab 32. Terjebak hujan
33 Bab 33. Sikap jahil Rain
34 Bab 34. Tiga nyonya Rocky
35 Bab 35. Godaan Raka
36 Bab 36. Zana vs Rani
37 Bab 37. Kelaparan
38 Bab 38. Tiga kotak makanan
39 Bab 39. Tempramental
40 Bab 40. Sedikit menyesal
41 Bab 41. Berbelanja
42 Bab 42. Bertemu Nia
43 Bab 43. Pengakuan Zana
44 Bab 44. Talak
45 Bab 45. Permintaan terakhir Amir
46 Bab 46. Kematian Amir
47 Bab 47. Di tengah hutan
48 Bab 48. Perjalanan Zana
49 Bab 49. Perjalanan Zana 2
50 Bab 50. Kontrakan
51 Bab 51. Bubur kacang
52 Bab 52. Tetangga kontrakan
53 Bab 53. Mencari pekerjaan
54 Bab 54. Toko ponsel
55 Bab 55. Zana pembawa hoki
56 Bab 56. Makan bersama
57 Bab 57. Gaji & bonus pertama
58 Bab 58. Sate ayam
59 Bab 59. Akhirnya Arief tahu
60 Bab 60. Beban Arief
61 Bab 61. Ajakan Wati
62 Bab 62. Bioskop
63 Bab 63. Diskotik
64 Bab 64. Kemarahan Rain
65 Bab 65. Pukul dini hari
66 Bab 66. Memukul Rain
67 Bab 67. Di jemput polisi
68 Bab 68. Di penjara
69 Bab 69. Rain membesuk Zana
70 Bab 70. Rencana Erik
71 Bab 71. Keluar penjara
72 Bab 72. Zana pergi
73 Bab 73. Gundah
74 Bab 74. Setelah kepergian
75 Bab 75. Kota Jakarta
76 Bab 76. Mencari Zana
77 Bab 77. Kebaikan Dori & Emak
78 Bab 78. Halusinasi Rain
79 Bab 79. Peralatan bayi
80 Bab 80. 3 tahun kemudian
81 Bab 81. Pertemuan tak terduga
82 Bab 82. Kembali bertemu
83 Bab 83. Kampus
84 Bab 84. Keputusan Rain
85 Bab 85. Kedatangan Risma
86 Bab 86. Restauran
87 Bab 87. Kemelut hati Zana
88 Bab 88. Kemelut hati Rain
89 Bab 89. Putus beasiswa
90 Bab 90. Seoul. Korea Selatan
91 Bab 91. Kegelisahan Zana
92 Bab 92. Melamar pekerjaan
93 Bab 93. Sikap resepsionis
94 Bab 94. Menemui manager HRD
95 Bab 95. Lembur
96 Bab 95. Bertemu Derry
97 Bab 97. Menabrak pria asing
98 Bab 98. Derry mengantar Zana
99 Bab 99. Mencari tahu status Zana
100 Bab 100. Zana digandeng Derry
101 Bab 101. Insiden kopi
102 Bab 102. Pria masa lalu Zana
103 Bab 103. Menjambak Desi
104 Bab 104. Zana dipecat
105 Kekesalan Derry
106 Mencari Zana
107 Bab 107. Rain bertemu Pelangi
108 Bola mainan
109 Kedatangan Rain dan Derry
110 The End
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1. Awal
2
Bab 2. Menerima Ijazah
3
Bab 3. Pasangan mesum
4
Bab 4. Zana di perkosa
5
Bab 5. Setelah di perkosa
6
Bab 6. Syukuran kelulusan
7
Bab 7. Bapak kebanggaan Zana
8
Bab 8. Kedatangan pak kades
9
Bab 9. Ghibah
10
Bab 10. Status Sosial
11
Bab 11. Garam
12
Bab 12. Permintaan Zana
13
Bab 13. Menangkap Ikan
14
Bab 14. Trauma
15
Bab 15. Di perkosa kedua kali
16
Bab 16. Hari pernikahan
17
Bab 17. Kecupan pernikahan
18
Bab 18. Rumah baru Zana
19
Bab 19. Kesan hari pertama
20
Bab 20. Unboxing gagal
21
Bab 21. Ledekan tetangga
22
Bab 22. Di tengah lautan
23
Bab 23. Pulau
24
Bab 24. Terulang kembali
25
Bab 25. Mencari Zana
26
Bab 26. Harga Diri
27
Bab 27. Di atas Speed boat
28
Bab 28. Sikap kasar Rain
29
Bab 29. Sebuah Villa kecil
30
Bab 30. Klinik
31
Bab 31. Menjenguk
32
Bab 32. Terjebak hujan
33
Bab 33. Sikap jahil Rain
34
Bab 34. Tiga nyonya Rocky
35
Bab 35. Godaan Raka
36
Bab 36. Zana vs Rani
37
Bab 37. Kelaparan
38
Bab 38. Tiga kotak makanan
39
Bab 39. Tempramental
40
Bab 40. Sedikit menyesal
41
Bab 41. Berbelanja
42
Bab 42. Bertemu Nia
43
Bab 43. Pengakuan Zana
44
Bab 44. Talak
45
Bab 45. Permintaan terakhir Amir
46
Bab 46. Kematian Amir
47
Bab 47. Di tengah hutan
48
Bab 48. Perjalanan Zana
49
Bab 49. Perjalanan Zana 2
50
Bab 50. Kontrakan
51
Bab 51. Bubur kacang
52
Bab 52. Tetangga kontrakan
53
Bab 53. Mencari pekerjaan
54
Bab 54. Toko ponsel
55
Bab 55. Zana pembawa hoki
56
Bab 56. Makan bersama
57
Bab 57. Gaji & bonus pertama
58
Bab 58. Sate ayam
59
Bab 59. Akhirnya Arief tahu
60
Bab 60. Beban Arief
61
Bab 61. Ajakan Wati
62
Bab 62. Bioskop
63
Bab 63. Diskotik
64
Bab 64. Kemarahan Rain
65
Bab 65. Pukul dini hari
66
Bab 66. Memukul Rain
67
Bab 67. Di jemput polisi
68
Bab 68. Di penjara
69
Bab 69. Rain membesuk Zana
70
Bab 70. Rencana Erik
71
Bab 71. Keluar penjara
72
Bab 72. Zana pergi
73
Bab 73. Gundah
74
Bab 74. Setelah kepergian
75
Bab 75. Kota Jakarta
76
Bab 76. Mencari Zana
77
Bab 77. Kebaikan Dori & Emak
78
Bab 78. Halusinasi Rain
79
Bab 79. Peralatan bayi
80
Bab 80. 3 tahun kemudian
81
Bab 81. Pertemuan tak terduga
82
Bab 82. Kembali bertemu
83
Bab 83. Kampus
84
Bab 84. Keputusan Rain
85
Bab 85. Kedatangan Risma
86
Bab 86. Restauran
87
Bab 87. Kemelut hati Zana
88
Bab 88. Kemelut hati Rain
89
Bab 89. Putus beasiswa
90
Bab 90. Seoul. Korea Selatan
91
Bab 91. Kegelisahan Zana
92
Bab 92. Melamar pekerjaan
93
Bab 93. Sikap resepsionis
94
Bab 94. Menemui manager HRD
95
Bab 95. Lembur
96
Bab 95. Bertemu Derry
97
Bab 97. Menabrak pria asing
98
Bab 98. Derry mengantar Zana
99
Bab 99. Mencari tahu status Zana
100
Bab 100. Zana digandeng Derry
101
Bab 101. Insiden kopi
102
Bab 102. Pria masa lalu Zana
103
Bab 103. Menjambak Desi
104
Bab 104. Zana dipecat
105
Kekesalan Derry
106
Mencari Zana
107
Bab 107. Rain bertemu Pelangi
108
Bola mainan
109
Kedatangan Rain dan Derry
110
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!