KOTA ELF

Malam hari di penampungan. Semua orang tertidur kecuali Sheen, ia sedang duduk bersila, memfokuskan diri untuk menyambungkan tulangnya yang kesakitan dengan mana.

Sheen memuntahkan darah yang membuat Khensin yang disebelahnya terbangun.

Khensin bertanya dengan paniknya"Apa yang terjadi padamu Sheen?."

Sheen menjawab "Tidak, aku hanya sedang memulihkan diri dari pertarungan terakhir."

"Sepertinya tulangku sudah pulih semua. Baiklah saatnya istirahat." ucap Sheen dengan senangnya.

Mereka berdua kembali tidur.

Keesokan harinya Sheen akan melakukan perjalanan ke pulau para naga.

Noel yang penasaran pun bertanya "Sheen, kau mau pergi kemana?."

Sheen menjawab "Aku akan ke pulau para naga. Itu adalah perjalanan yang sangat jauh."

Noel bertanya dengan memelas "Apa aku bisa ikut?."

"Tunggu kalian lebih kuat, maka aku akan mengajakmu dan Khensin lain waktu" jawab Sheen.

Noel menjawabnya dengan cemberut "Tapi aku ingin sekarang"

"Maafkan aku, tapi perjalanan ini sangat penting. Raja naga hanya mengundang 1 orang." jawab Sheen.

Khensin menenangkan Noel yang sedang terlihat kesal "Umm, Noel. Sebaiknya kita berlatih lebih keras terlebih dahulu. Bukankah tadi Sheen bilang akan mengajak kita saat kita lebih kuat."

"Baiklah, Sheen sebaiknya kau pegang ucapanmu." ucap Noel sambil menggerutu.

"Ba, baiklah" jawab Sheen yang kebingungan.

"Sierra, kau ikutilah mereka. Bantu mereka berlatih, supaya mereka bisa cepat menjadi kuat. Aku akan melakukan perjalanan sendiri." ucap Sheen.

Sheen mengucapkan selamat tinggal dan meninggalkan mereka pergi menuju utara.

Di sebuah hutan belantara sebuah teriakan perempuan terdengar. Sheen bergegas pergi untuk melihatnya.

"Tolong, tolong aku!." teriak seorang anak kecil berkulit putih dengan telinga panjang.

"Hahaha, kita dapat tangkapan besar kali ini. Seorang bangsa elf yang sangat cantik. Jika kita menjualnya kepada para orang kaya, bukankah kita akan mendapat keuntungan yang besar!." ucap seorang pria yang membawa pedang dengan sangat senang sambil memborgol anak kecil itu.

"Seorang pedagang budak dan juga anak dari ras elf ya. Seharusnya perdagangan budak adalah sesuatu yang ilegal di Eleanor, Sepertinya raja Leon tidak memegangi kepalanya tanpa alasan." pikir Sheen sambil memperhatikan situasi.

"Bos, kalau begitu hari ini, kita bisa berpesta sepuasnya." ucap salah satu dari lima orang pedagang budak itu sambil kegirangan.

Bos pedagang budak itu menjawab "Hahaha, tentu saja. Hari ini kita harus berpesta sampai puas. Baiklah mari kita kembali, aku sudah tidak sabar untuk berpesta."

Sheen melompat dari atas pohon dan mengatakan "Lepaskan anak itu dan serahkan diri kalian pada raja, atau kalian akan mati disini!."

"Hahaha, seorang pendekar pedang belaka berani sekali sok jago!" ucap bos pedagang budak itu sambil tertawa dengan keras.

Bos pedagang budak itu memerintahkan semua anak buahnya untuk membunuh Sheen. "Kalian semua, bunuh orang itu untukku."

"Oh. Kebetulan sekali, aku juga sangat ingin membunuh kalian!" ucap Sheen dengan senyum licik.

Sheen menyelimuti tubuhnya dengan mana alam yang membuatnya dapat bergerak dengan sangat cepat. Sheen menebas leher salah satu anak buah pedagang budak dengan sangat cepat sebelum ia dapat bereaksi.

"Ap, apa. Bagaimana seorang pendekar pedang bisa bergerak secepat itu!?." pikir bos pedagang budak itu dengan keringatnya yang bercucuran.

"Lari. kita hanya akan mati jika melawannya!." teriak para anak buah pedagang budak yang sangat gugup.

Sheen tidak membiarkan satupun dari mereka kabur. Ia menebas satu-persatu dari mereka dengan sangat cepat. Para anak buah pedagang budak hanya bisa melihat mereka ditebas, tapi tubuh mereka tidak mampu merespon kecepatannya.

Bos pedagang budak menahan gadis elf itu dan menaruh pisau di lehernya dan berteriak "Berhenti, Maju selangkah lagi akan ku bunuh anak ini!."

"Oh, sial. Aku terlalu percaya diri dengan menyerang mereka secara langsung dan melupakan anak itu." pikir Sheen sambil kebingungan.

Bos pedagang budak itu mengatakan "Sekarang letakkan pedangmu, dan pergilah. Jika tidak kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada anak ini!."

Anak elf itu menggigit tangan bos pedagang budak itu dengan sekuat tenaga.

Bos pedagang budak itu melepaskan tangannya dari anak itu dan berteriak "Agh, bocah sialan!. Bahkan jika aku akan mati, aku akan membunuhmu terlebih dahulu!."

Anak elf itu mendorong bos pedagang budak dan berlari kearah Sheen sambil menangis. Bos pedagang budak itu mengejarnya, berniat membunuhnya.

Dengan cepatnya Sheen menebas bos pedagang budak itu hingga mati.

Sheen mendekati anak itu dan bertanya "Kenapa anak kecil sepertimu berada di dalam hutan seperti ini sendirian?. Dimana orang tuamu?."

Anak itu menjawabnya sambil menangis "Huhuhu, Aku lari dari rumah dan meninggalkan mereka."

Sheen menghela nafas dan mengatakan "Huh, Kalau begitu aku akan mengantarmu ke rumah. Para elf tinggal sangat tersembunyi, jadi kau yang tunjukkan jalannya."

"Baiklah, terimakasih." ucap anak itu sambil tersenyum.

Mereka saling memperkenalkan diri di perjalanan. Anak itu bernama Alea. Ia lari dari rumahnya dan para pedagang budak itu tiba-tiba mengejarnya. Saat ia tertangkap disitulah Sheen muncul dan menyelamatkannya.

Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah goa yang terlihat kosong.

"Disini Sheen. Kita hanya perlu mengucapkan kata sandinya dan kita akan sampai di kota para elf." ucap Alea

Alea menjelaskan "Hanya para petinggi dari aliansi ras dan para elf yang mengetahuinya. Kami menggunakan artifak untuk menyembunyikan kota ini. Baiklah mari kita masuk. Rivendell."

Mereka memasuki gua itu dan gua itu berubah menjadi sebuah kota yang ramai.

Seseorang dengan beberapa pengawal yang terlihat kebingungan, melihat kearah Alea dan dengan cepat menghampirinya.

Dengan khawatirnya orang itu berteriak "Anakku!. Dari mana saja kau nak. Aku sudah mencari mu di seluruh desa dan tidak menemukanmu"

Sheen menjelaskan pada orang itu "Paman, Alea baru saja mengalami bencana. Jadi dia masih agak ketakutan. Aku akan menjelaskan semuanya."

Sheen menjelaskan kepada ayah Alea semua kejadiannya dengan rinci.

"Pedagang budak ya. Masih ada saja orang seperti itu. Terimakasih sudah menyelamatkan putriku. Namaku adalah Trista, salah satu dari lima penyihir terkuat kerajaan Eleanor." ucap ayah Alea sambil mengacungkan tangannya.

"Namaku Sheen" jawab Sheen sambil menjabat tangan Trista.

"Bagaimana kalau kau ikut makan di rumahku?. Istriku memasak terlalu banyak, karena ia khawatir dengan Alea." tanya Trista.

Sheen menjawab "Yah, kebetulan aku juga sedang lapar. Aku terima tawarannya."

Mereka pergi ke rumah Alea yang terletak di tengah kota. Setibanya di rumah.

"Anakku!. dari mana saja kau nak?. Ibu sangat menghawatirkan mu." ucap ibu Alea sambil meneteskan air mata.

"Sebenarnya Alea mendengar dari temannya bahwa dia bukan anak kandung kami. Karena itu ia terpukul dan melarikan diri. Tapi meskipun dia hanya anak angkat kami, kami sangat menyayanginya." ucap Trista sambil menghela nafas.

Mereka makan bersama dan menikmati suasana suka cita itu.

Setelah selesai makan, Sheen hendak pergi untuk melanjutkan perjalanannya. Ia menyampaikan kepada Alea "Jangan kau pikirkan apakah kau anak kandung atau bukan. Tapi yang terpenting adalah kasih sayang orang tuamu. Jangan membuat mereka khawatir lagi."

Alea menjawabnya "Baiklah. Hati-hati dengan perjalananmu Sheen."

"Hei nak. Mampirlah lagi jika kau punya waktu." ucap Trista.

"Aku akan membuatkan makanan yang enak jika kau kembali nanti nak." ucap ibu Alea.

Mereka saling melambaikan tangan dan Sheen pergi meninggalkan mereka.

Terpopuler

Comments

Herdianti Putri

Herdianti Putri

semangat

2023-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!