Sedangkan Zaki sendiri, dimana ia sedang berada di luar tempat latihan sembari melihat langit malam yang di penuhi bintang-bintang yang membentuk sebuah rasi.
Dengan angin malam yang bertiup di sekitarnya. Itu membuat Zaki merasa sedikit tenang, dan lalu ia mulai mengingat wajah gurunya. "Guru... apakah yang aku lakukan sesuai dengan keinginanmu?"
Apa yang di ajarkan oleh Gurunya itu sangatlah berguna baginya. Ia memberikan berbagai ilmu pengetahuan umum, dungeon dan cara bertarung yang benar selama beberapa tahun.
Tetapi 5 Tahun lalu, guru nya menghilang dari hadapannya. Banyak yang berfikir bahwa dia sudah mati, tetapi Zaki tak percaya dengan apa yang di katakan orang-orang.
Ia berfikir bahwa Guru nya telah di culik oleh seekor monster lantai atas. Maka dari itu, ia bertekad untuk menaiki tinggi dan luasnya dungeon hanya demi untuk menyelamatkan gurunya itu.
"Guru... aku pasti akan segera menyelamatkan mu..."
Dan di tengah Zaki sedang termenung memikirkan gurunya. Tiba-tiba seorang pemuda yang sebaya dengannya dan ia mendatanginya dengan niat yang tersembunyi.
"Yo Zaki, sudah lama sekali ya..."
Sesaat setelah dia memanggilnya. Zaki menatap dingin pemuda itu, lalu ia memegang gagang katana miliknya dan seketika.
Tring!*
Zaki menyerangnya dengan kecepatan yang begitu tinggi. Dan pemuda itu juga tak terkejut sama sekali, ia justru menahan serangannya dengan katana miliknya juga.
Pemuda itu nampak tersenyum girang, sedangkan Zaki tak memperlihatkan ekspresinya sama sekali.
"Mau apa kau ke sini?" Tanya Zaki dengan tatapan dinginnya.
"Aku dengar kau sedang melatih seseorang, jadi aku datang untuk melihatnya!" jawab Pemuda itu dengan senyum liciknya.
"Kau tak layak untuk datang ke sini lagi. Lian" ucap Zaki sembari menambah kekuatan serangnya dan itu membuat pemuda bernama Lian itu terdorong.
"Hahaha... siapa bilang? kita itu memiliki guru yang sama. Belum lagi, guru lebih menyukaiku dari pada dirimu! jadi kaulah yang enyah dari sini!"
Lonjakan kekuatan Lian membuat Zaki sedikit terkejut, serangan yang di lancarkan Lian kepadanya sampai membuat dirinya terdorong beberapa meter.
"Apakah kau terkejut Zaki?" Tanya Lian sembari mengejeknya.
"Banyak omong,"
Zaki mulai menyerang Lian dengan teknik pedang sihir angin miliknya. Dan lalu munculah sebuah tebasan angin berbentuk bulan sabit cukup besar melesat kearah Lian.
Melihat hal itu, Lian tersenyum senang. "Hehehe...
Lian menggunakan serangan yang sama dengan Zaki karena mereka berdua dulunya belajar dari orang yang sama. Tak hanya itu, mereka berdua memiliki atribut Element yang sama.
Sehingga itu membuat semua serangan mereka sama persis. Namun berbeda dengan daya serang masing-masing, walaupun serangan yang di lancarkan Lian itu cukup kuat.
Tetapi serangan yang di keluarkan Zaki itu melebihi serangan Lian. Sehingga saat kedua serangan itu saling terbentur satu sama lain, serangan Lian pun hancur hanya dalam beberapa saat.
BOOOOM!*
Dan serangan itu mulai berlanjut mengarah ke Lian. "Hehe... menarik sekali...."
Tetapi sesaat sebelum serangan Zaki mengenainya. Tiba-tiba Lian menghilang dengan sangat cepat, hal itu membuat serangan Zaki membelah pohon besar di depannya dan membuatnya rubuh.
Zraaaak!*
"Menghilang?" Zaki lumayan terkejut di buatnya. Tetapi ia tak ingin memikirkannya lebih jauh lagi dan memalingkan semua tentangnya.
Dan setelah itu, Zaki pindah dari posisi awalnya lalu pergi ke tempat yang ingin ia kunjungi. "Mungkin aku akan menyelesaikan masalah milik Gadis payah itu..."
Di bawah langit malam di penuhi oleh bintang yang bertebaran di lautan kosmik. Nampak Zaki sedang berjalan di sebuah gang kecil yang cukup kotor di sana, lalu terlihat di depannya ada sebuah rumah kecil berdiri dengan lampu yang menyala.
Lalu Zaki mendekatinya, dan melihat ke dalam lewat jendela kecil yang tersedia di sana. Dan saat itu Zaki melihat anak perempuan yang lumayan Mirip dengan Erina.
Perawakannya sekitar anak berumur 6-7 Tahun. Tapi ia sedang duduk termenung seakan ia sedang menunggu seseorang. Lalu terdengar ia mulai mengatakan sesuatu. "Kapan kakakku pulang?"
Zaki yang melihatnya hanya terus memperhatikan apa yang sedang ia lakukan. Ia akan terus mengawasi adiknya Erina untuk menjaga keamanannya, tetapi ia tak akan menunjukan dirinya karena itu akan menimbulkan kecurigaan.
"Memang benar, kondisi ekonomi mereka sangat rendah." Gumam Zaki
Lalu saat itu, seseorang berbadan kekar dan besar sedang menuju kerumah Erina itu. Zaki yang melihatnya segera menjauh dan menyembunyikan aura keberadaannya. Tapi ia tetap memperhatikannya dan mengawasi apa yang akan di lakukannya
'Siapa dia?' dia sedikit penasaran dengan pria yang datang tadi.
Lalu saat itu, Zaki melihat pria itu mulai mengetuk pintu rumah Erina. Dan tak lama juga, pintu itu di buka oleh adiknya Erina yang sedang jaga rumah.
Tetapi saat Zaki melihatnya dari jauh, pria itu terlihat marah-marah kepada adiknya Erina saat ia menjawab pertanyaan dari pria itu.
Dan terlihat ia mulai mengangkat adiknya Eri, lalu melemparnya ke luar. Zaki yang melihat itu menjadi cukup terkejut, "Sepertinya dia itu orang penagih hutang. Aku harus menghentikannya."
Swossh!*
Saat itu, Zaki berlari menuju ke tempat kejadian.
Sedangkan di sisi adiknya Erina, ia sedang menangis sembari menahan rasa sakit yang ia rasakan akibat di lempar keras oleh Pria jahat itu.
Dia juga nampak begitu ketakutan. "S-sakit... Kakak...."
"Ini sudah tenggat waktunya kakakmu membayar hutangnya! Mau sampai kapan aku harus menunggu ha!?" Pria itu masih marah-marah dan mendekat ke adiknya Erina.
"Eri.. Eri minta maaf! Kakak pasti a-akan segera melunasinya..."
Baaag!*
Namun dia sama sekali tak mendengarkannya, lalu ia menendang tubuh Eri sampai terlempar beberapa meter. "Ghaaaak..!" Eri nampak begitu kesakitan, ia memegang perutnya yang sudah terasa begitu nyeri, sampai-sampai ia mengeluarkan sedikit darah dari mulut nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments