Di saat Zaki menyatukan keningnya dengan Erina. Seketika, mereka berdua di bawa ke alam bawah sadar Erina yang mana alam sadar itu memiliki dua sisi ruang yang berbeda.
Yaitu panas dan dingin. Erina yang melihatnya agak kebingungan. "Sepertinya gadis payah sepertimu memiliki dua atribut element sekaligus."
"Ha? apa maksudmu Zaki?" Tanya Erina yang masih agak bingung.
"Ini adalah alam bawah sadar mu, dan alam bawah sadar seseorang akan terbentuk jika dia dapat membangkitkan atribut element nya. Sedangkan Atribut milikku hanyalah
Mendengar hal itu Erina menjadi lumayan paham, lalu ia pun melihat alam bawah sadarnya dan saat itu ia langsung mengetahuinya. Apa atribut element yang ia miliki.
"Di bagian atas, di penuhi oleh Api merah yang membara. Sedangkan di atas terdapat bongkahan gunung es yang sangat dingin."
"Jadi apa mungkin... Atribut milikku itu
"Benar sekali." Sahut Zaki yang memastikan.
Erina yang mendengarnya menjadi begitu terkejut. "Eh? serius? aku memiliki dua atribut? Eh seriusan!? hey! Apakah itu hebat? walaupun aku tak begitu paham!"
"Tapi aku pikir itu sangatlah hebat!"
Erina menjadi begitu bersemangat. Sedangkan Zaki yang melihatnya hanya bisa tersenyum kecut, lalu saat itu Zaki mengatakan sesuatu kepada Erina.
"Baiklah, karena kau sudah mengetahui Atribut Element sihir milikmu. Maka aku akan melanjutkan pelatihan selanjutnya." Ucap Zaki kepada Erina.
Erina sekarang merasa begitu percaya diri akan latihan yang akan di berikan Zaki. Dan bersemangat.
Kemudian saat Erina terlena karena semangatnya. Zaki mendekat dan memegang wajah Erina dengan begitu lembut. Hal itu membuat Erina menjadi sangat terkejut. "Eh?"
"Mari kita keluar dari alam bawah sadar mu"
Erina pun paham, dan mengira Zaki akan menempelkan keningnya lagi dengannya. Namun apa yang di pikirkan Erina salah, karena jalan untuk masuk dan keluar dari Alam Bawah sadar seseorang itu berbeda.
Dan tanpa basa-basi, Zaki segera mencium bibir Erina. Lalu saat itu juga, Mereka berdua kembali ke tempat semula dimana itu tempat mereka latihan. Kemudian, Zaki melepaskan ciumannya dari bibir Erina.
Erina yang baru saja merasakan ciuman nya, ia tak bisa berekspresi sedikitpun seakan otaknya tak bisa bekerja untuk sementara waktu karena sangking terkejutnya.
Tapi, tak berselang lama. Erina pun tersadar, wajahnya langsung memerah padam akibat Zaki mencuri ciuman pertamanya. "A-apa maksud dari ciuman-mu tadi.."
"Maaf, tapi kata guruku. Cara tercepat untuk keluar dari Alam Bawah sadar seseorang yang lawan jenis itu dengan cara memberikan sedikit kejutan besar kepadanya."
"Sebagai contoh, yaitu ciuman. Dan apa yang aku lakukan tadi hanya meniru guruku saja."
Erina yang mendengarnya sedikit kesal, ia mulai menatap Zaki dengan kecewa sembari menggerutu layaknya kucing yang lagi tak ingin di ganggu"Grrrrrr..."
Zaki pun mengabaikannya. Dan kembali ke tujuan utamanya. "Bukannya, senjata utama mu itu pedang?"
"Benar,"
Lalu, Zaki mengambil sebuah buku dari tas ranselnya. Dan memberikan buku itu kepada Erina. "Sebuah buku?" Tanya Erina kepada dirinya sendiri
"Di dalam buku ini adalah teknik-teknik pedang yang berhubungan dengan Atribut Es dan Api. Dan kau harus menguasainya dalam satu minggu, mengerti?"
Zaki memberikannya secara cuma-cuma kepada Erina, walaupun buku itu sangatlah mahal. Tetapi Zaki tak mempedulikannya karena dirinya sudah terlalu banyak memiliki uang.
Belum lagi, buku itu ia dapatkan dari guru nya sendiri. Karena dirinya tak bisa mempelajari teknik-teknik yang ada di dalamnya, jadi ia memberikannya kepada yang membutuhkan.
Dan terlihat juga, Erina juga merasa tidak enak kepada Zaki karena dirinya tahu bahwa buku-buku seperti ini itu harganya sampai Ratusan Ribu Grie bahkan lebih.
Itu terlihat jelas dari wajahnya yang terlihat ragu untuk menerimanya. "Aku... tak bisa menerimanya..."
"Terima saja. Dan aku tak peduli apa yang akan kau bayarkan juga untuk buku itu."
Kemudian Zaki pergi dari tempat latihan dan keluar meninggalkan Erina sendiri. Sedangkan Erina sendiri, ia masih merasa ragu untuk menerima dan mempelajarinya.
Tetapi ia sangat membutuhkan buku ini, sehingga ia memutuskan untuk menerimanya dengan catatan. Ia akan membalas kebaikan Zaki di masa depan. "Terimakasih... Zaki, aku tak akan melupakan jasa mu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments