"Sampai kapan Rin? sampai salah satu dari kita mati ? hah !. " Teriak Mika
"Mika please kali ini aja,ini demi kita semua ,jika tidak maka itu akan lebih berbahaya buat kita." Jelas Sherin dengan pelan sambil memegang kedua bahu mika, meyakinkan mika jika apapun yang terjadi mereka akan tetap sama sama.
Tak lama derap langkah kaki seseorang mulai terdengar di telinga mereka.
"Itu paman Usman datang." Ucap Sherin sambil mengintip dan langsung berlari menghampiri teman temannya.
Mereka mulai panik dan sherin juga geger mulai mengatur strategis.
"Apa yang kalian bicarakan?" Usman tiba tiba datang.
DEGH.....!!
Mereka secara bersamaan menoleh , Mika dengan susah payah menahan tangisnya dan juga ketakutan yang luar biasa ,namun dia harus tetap terlihat santai dan biasa saja .
Usman mendekat dan menatap merek satu persatu.
"Paman, , maaf kami ribut ya?." Tanya Geger
"Hm....apa yang kalian bicarakan ? dan kenapa wajah kamu? kamu menangis?." Tanya Usman yang menatap Mika yang sembab
Mika semakin ingin terisak,dia tak tau harus menahan atau pun berteriak ,namun tatapan mata Sherin seolah menjadi penyemangat nya untuk tetap tenang dan sebisa mungkin menjawab pertanyaan Usman dengan jawaban yang masuk akal .
"Eeeh, , itu , , , anuuu, , , , eeeee!." Mika tak bisa bicara apapun ,sungguh mulutnya seolah terkunci,melihat Usman saja membuatnya takut ,apalagi menghadapi jika Usman memang benar benar berbahaya.
"Maaf paman tadi aku tidak sengaja membentaknya sampai memecahkan gelas ,dia sangat sensitif makanya mudah sekali menangis." Jelas Sherin mencoba membantu Mika menjawab pertanyaan Usman.
"Mika, , gue minta maaf ya." Ucap Sherin langsung memeluk Mika seolah menenangkan nya.
"Gitu dong dari tadi ,gak usah debat kaya gitu ,perkara gelas pecah aja kalian ribut setengah mati !" Sahut Daffa mulai berakting seolah dia seorang aktor.
"Benar gak Ger " lanjutnya sambil menatap ke arah geger dan menaikan satu alisnya pertanda ingin kata setuju dari Geger.
"Hmm dia benar,sudahlah ayo jangan kaya anak kecil ." Lanjut Geger menggiring temannya untuk keluar.
"Aah ya , , jika begitu ayo kalian sarapan ,makanan sudah siap." Ucap Usman kemudian berlalu dari kamar itu.
"Hhhhh , , leganya. " Ujar Daffa mengelus dadanya.
"Guys , ,gue takut , , ," Mika masih tak bisa berhenti merengek ,dia layaknya bocah yang belum di belikan mainan oleh ibunya.
"Sudah ayo, kita keluar dan bertingkah seperti biasa seolah tidak terjadi apa apa,kalian siap?." Tanya Sherin memastikan kesiapan mental dan fisik teman temannya.
"Mika ,gue yakin loe pasti bisa ,dan apapun yang terjadi kita harus bareng bareng keluar dari tempat ini,tidak ada satu orang pun yang boleh terluka sedikitpun ,kalian paham." Lanjut Sherin memberi dukungan pada teman temannya .
Mika perlahan mulai tenang dah mengangguk.
"Ayo cepat nanti paman Usman curiga sama kita." Bisiknya lagi dan mereka semua pun keluar dan menuju ruang makan.
Daffa , Geger dan juga Mika langsung duduk di depan yang sudah terisi dengan makanan makanan lezat,namun berbeda dengan Sherin ,dia menatap satu persatu makanan itu dengan keterkejutan nya.
"Waaah makan enak lagi kita!." Ujar Daffa mulai tak sabar ingin mencicipi makannya.
"Silahkan di makan sarapan kalian ,paman mau ke kebun dulu. " Ucap Usman sambil berjalan dan di angguki mereka semua.
"Iya paman, terimakasih makanannya." Sahut Geger sangat antusias dengan makanan lezat yang tersuguh di depannya.
Usman berhenti sejenak lalu tersenyum dan menatap sherin yang belum duduk ,di berbalik.
"Kammu kenapa nak?." tanya Usman pada Sherin yang terlihat memperhatikan sesuatu.
"Eeeh tidak paman,tidak ada, , silahkan paman!." Jawab Sherin langsung duduk dengan terpaksa dan menatap teman temannya mulai menuang makanan ke piring mereka.
"Baiklah kalian nikmati lah makanan itu ,dan habiskan " lanjutnya terdengar dengan penuh penekanan di telinga sherin. Kemudian menerus kan langkahnya keluar.
Setelah merasa Usman telah jauh Sherin langsung membuang makanan yang hampir saja masuk k dalam mulut Mika dengan menepis sendok itu hingga jatuh ke lantai.
Di lantai pun sama ,Sherin menatap ke bawah dan Kemabli terkejut melihat apa yang sebenarnya ada di sana.
" Kenapa sih loe Rin " kaget mika sampai kesal saat sendoknya jatuh ke lantai dan dia hendak mengambilnya namun Sherin melarangnya.
"Stop, kalian jangan pernah makan makanan itu,apa kalian tidak melihat apa yang di depan kalian?." Sherin dengan tegas melarang teman temanya untuk memakan dan meminum makanan di depannya.
Mereka bertiga menatap meja makan yang menurut mereka tidak ada yang aneh sama skali.
"Tidak ada yang aneh ,ini semua makanan enak ,ada ayam,ikan,mie ,SOP,juga buah buahan, terus kenapa kita tidak boleh makan Rin?." Tanya Daffa menjelaskan apa yang di lihatnya.
"Apa loe melihat sesuatu yang lain di sini?." tanya Geger membuat Mika dan Daffa menatap geger lalu berbalik mereka bertiga menatap sherin.
Sherin dengan pelan mengangguk.
"Gue akan kasi tahu kalian tapi please kalian percaya sama gue dan jangan kaget!." ucap Sherin terlebih dahulu mewanti wanti teman temannya .
"Oke cepat katakan!." Ucap geger.
Sherin menghembuskan nafas nya sebelum menjelaskan hidangan apa yang ada di depan teman temannya.
" Di depan loe Ger,,di sana mie yang sudah busuk dan banyak belatung nya. " jelas Sherin membuat mereka terkejut bahkan ingin muntah.
"Dan di depan loe daff, sama aja di sana ada daging busuk yang juga banyak ulat nya, hooekk." Lanjut Sherin merasa mual.
"Iih , , apa?." Kaget mika mendorong piringnya dan langsung berdiri menjauh.
"Dan di depan loe mika, , ikan nya juga sama ,sudah hitam dan busuk semua ,bahkan buah dan sop yang ada di sana juga bukan makanan , tapi entahlah apa itu gue gak tahu dan gak mau liat " Jelas sherin langsung memalingkan tatapannya merasa jijik dengan makanan yang ada di sana.
Mereka semua terkejut dan memuntahkan isi perutnya yang kemarin kemarin mereka makan dengan lahap.
"Hoeeek, , ,hoeeekk, , , gila.,jadi selama ini kita makan bangkai dan ulat ? " Geram Geger sambil menekan perutnya begitu juga dengan Daffa dan juga Mika,mereka semua memuntahkan isi perutnya.
"Tapi kenapa kita semua melihat ituu seolah olah makanan ?" Tanya Daffa.
Tiba tiba sherin terlihat seperti kerasukan,dia berdiri mematung dengan bola mata yang berubah menjadi putih sempurna.
"Itulah tipu muslihat iblis yang mau menjadikan kita tumbal mereka!" ucap sherin tiba tiba berubah menjadi suara anak kecil dengan tegas mengatakan itu.
"Apa? " kaget mereka bertiga menatap sherin yang sedikit berbeda dari sebelumnya.
Melihat tidak adanya perlawanan dari Sherin membuat Mika memberanikan diri untuk mendekat.
"Rin, , loe gak apa apa kan?." Tanya Mika perlahan mendekati Sherin.
Sherin kembali seperti bergerak dan tak lama dia kembali normal lagi,tubuhnya terjungkal ke lantai seolah kakinya tak mampu menumpu tubuh kecilnya.
"Rin." Panggil semuanya kemudian mendekat.
"Loe gak apa kan?." Tanya mika lagi membatu Sherin berdiri.
"Gue? kenapa? gue gak apa apa." Jelas Sherin.
"Rin, loe gak merasa apapun tadi?." Tanya Geger memastikan.
"Enggak, ,gue cuma merasa kaya gelap aja sebentar dan gua pikir cm pusing aja. " Jelas Sherin membuat mereka semakin yakin jika yang tadi berbicara bukanlah dia melainkan orang lain.
"Gue yakin loe tadi kemasukan roh. " Jelas geger
"Kemasukan roh? " Tanya Sherin tak mengerti.
"Iya karena tadi loe tiba tiba berbicara dan memberi tahu kita sesuatu dengan suara kaya anak kecil. " Jelas Geger.
Sherin pun merasa sedikit berbeda tadi tapi dia tak tau apa itu ,dan kini ia tahu jika yang di rasakannya tadi adalah apa yang di katakan oleh teman temannya.
Sherin tak mau ambil pusing ,dia kembali menatap lantai dan juga meja itu ,lalu memikirkan cara untuk jalan keluar mereka.
"Gue gak tau ,,yang jelas sekarang kita cepat buang makanan ini seolah kita sudah makana. " Jelas Sherin .
Mika dan yang lainnya membuang semua makanan itu seolah sudah habis mereka makan ,namun pada kenyataannya mereka tengah lapar.
"Kita makan apa dong. " tanya mika.
"Kita makan makanan yang kita bawa saja,masih ada kan Ger?." Tanya Sherin.
"Masih, tinggal mie beberapa saja ,cukup lah buat kita makan berempat. " Jelas Geger dan mereka memilih untuk membuang makanan itu.
sebelum hendak membereskan semua itu , tiba tiba Ridho datang membuat Sherin tersentak dan sedikit terkejut,karena Ridho tiba tiba di belakangnya.
"Astaga Ridho !." Kaget Sherin
Begitu juga dengan yang lainnya ,mereka takut Ridho melihat apa yang mereka lakukan dan bicarakan ,lalu melapor pada Usman.
"Kamu bikin kita kaget aja. " ucap Sherin mengelus dada.
Ridho cuma terdiam dan menunduk lalu dari kantung celananya yang kebesaran dia mengambil sesuatu dan memberikan itu pada sherin,lalu berbisik pada Sherin.
"Buaah?" Ucap Sherin pelan lalu Ridho mengangguk lalu tersenyum kecil dan meninggal mereka.
"Ridho tunggu." Panggilnya.
******
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments