9. Dia ikut?

Brianna sudah berada di Bandar Udara. Dia sedang menunggu kedatangan Jane dan Arthur karena mereka akan terbang menuju London dalam waktu 1 jam ke depan.

"Mari ku bantu, Nyonya." Brianna hendak mengambil alih koper yang dibawa oleh Jane tapi wanita itu menghalanginya.

"Tidak usah, Bri," tolaknya halus. "Uhm, apa Arthur belum tiba?" tanyanya kemudian.

Brianna menggeleng, ia justru mengira Jane akan datang bersama Arthur ke Bandara.

"Ah, kemana dia?" Jane melihat arloji di pergelangan tangannya. Ia takut Arthur melupakan jadwal mereka hari ini, atau sengaja melupakannya karena sebelumnya Arthur memang menolak untuk ikut ke London.

Jane tampak melihat pada ponselnya, sampai akhirnya dia berkata pelan pada Brianna.

"Uhm, Bri, bisakah kau telepon Arthur menggunakan ponselmu? Ponselku kehabisan baterai."

Brianna mengerjapkan matanya sesaat, sampai akhirnya dia tau bahwa dia tidak bisa menolak permintaan Jane.

"Y--yah, Mrs."

Mau tak mau Brianna menekan nomor-nomor yang disebutkan Jane diatas keyword ponselnya.

"Hallo?" Terdengar suara Arthur diseberang sana saat Brianna menelepon ke nomornya.

"Ha-hallo ..." jawab Brianna, dia menatap Jane seolah meminta agar wanita itu yang bicara pada sang putra namun Jane mengisyaratkan agar Brianna saja yang bicara.

"Siapa ini?"

"Uhm, k-kau dimana, Tuan? Aku ... aku sekretaris Mrs. Jane." Brianna tak mau menyebutkan namanya pada Arthur. Tapi dia tau jika Arthur pasti sudah mengetahui jika itu dirinya. "Kami sudah menunggu di Bandara," lanjutnya.

"Ahhh, ya, aku sudah dijalan. Kau ikut?"

Brianna tak menyahut pertanyaan yang diberikan Arthur. Dia tau pria itu pasti baru tau jika dia akan ikut dalam perjalanan bisnis kali ini. Namun, apa pedulinya?

"Aku sudah hampir tiba. Katakan pada Mom jika aku tidak melupakan jadwal keberangkatan hari ini."

"Baik."

Brianna menutup panggilan teleponnya, lalu menatap Jane.

"Mr. Mattews mengatakan bahwa dia sudah berada dijalan dan hampir tiba di Bandara. Kita tunggu sebentar lagi, Nyonya."

Jane mengangguk paham. Dia mengajak Brianna duduk disisinya.

"Brianna, bolehkah aku menanyakan sesuatu hal diluar pekerjaan?"

Brianna sedikit terkesiap akan ujaran Jane namun akhirnya ia mengangguk pertanda tak keberatan.

"Adikmu sudah menikah dan memiliki anak. Apa kau tidak tertarik untuk menikah juga?"

Brianna mengedipkan matanya dengan gelisah. Dia bingung hendak menjawab apa. Dia memang tidak pernah memikirkan soal hal itu, karena baginya hidupnya sudah lebih dari lengkap. Dia memiliki Zach, Flo dan Chico. Brianna pikir dia tak membutuhkan seorang pria sebagai pendampingnya, tapi dia tidak menutup kemungkinan jika suatu saat dia akan memutuskan menikah dengan berbagai pertimbangan.

"Maaf jika aku menanyakan pertanyaan seperti ini. Aku hanya ingin sharing sebagai sesama perempuan dan sebagai ibu yang khawatir pada anaknya."

Jane tau mengenai adik Brianna yang sudah menikah karena pertemuannya dengan Zach di Rumah Sakit tempo hari, apalagi Zach mengatakan jika yang sakit adalah Putranya. Itu berarti Zach lebih dulu berumah tangga sedangkan Brianna belum.

"No problem, Mrs." Brianna berusaha bersikap sewajarnya, meskipun ia gugup dengan pembahasan ini. "Tapi, apa yang Nyonya khawatirkan mengenai anakmu, Nyonya?" tanyanya.

"Arthur tidak tertarik untuk menikah. Ku rasa dia berpikir bahwa pernikahan akan selalu berakhir buruk, sama seperi kedua orangtuanya yang memutuskan bercerai."

Brianna pikir konteks pembicaraan mereka memang sudah terlalu pribadi. Dia takut memberi komentar yang justru akan menyinggung perasaan Jane sebagai ibu Arthur.

"Mungkin memang itu yang menjadi alasannya tidak mau menikah. Atau mungkin dia memiliki hal lain yang tidak ingin dia jadikan alasan," ucap Brianna dengan pemikirannya.

"Hal lain? Misalnya?"

"Dia pernah patah hati, maybe."

"Aku bahkan tidak pernah mendengar atau melihat Arthur memiliki kekasih," ungkap Jane dan Brianna cukup terkejut dengan hal ini.

"Benarkah?" Sulit dipercaya, begitulah pemikiran Brianna. Bagaimana mungkin seorang Arthur Mattews tidak pernah memiliki kekasih?

"Ya. Untuk itulah aku khawatir. Ku pikir rasa khawatirku ini wajar, kan?"

Brianna mengangguk. Tapi untuk mengatakan Arthur tidak normal pun dia tak bisa, terlebih pernah terjadi sesuatu hal diantara dia dengan Arthur dimasa lalu. Lalu apa alasan Arthur tak mau menikah? Apakah memang hanya karena orangtuanya? Entahlah, hanya pria itu yang tau jawabannya.

...***...

"Dia ikut?" Arthur menyunggingkan senyum miringnya. Jika kemarin dan bahkan sesaat sebelum Brianna meneleponnya tadi, dia tak tertarik sama sekali dengan perjalanannya kali ini, tapi sekarang semuanya berubah. Dia merasa antusias hanya karena Brianna juga akan ikut ke London.

"Lihatlah, Bri. Aku akan memulai aksiku untuk kembali merundungmu." Arthur sudah memikirkan banyak hal untuk mewujudkan yang terbersit dikepalanya. Rasanya sudah tidak sabar untuk kembali mengerjai Brianna.

Arthur melihat lagi pada ponselnya, sebuah nomor yang tadi sempat menghubunginya.

"Apa ini nomor pribadinya?"

Pria itu kembali menyunggingkan senyum liciknya. Dia menyimpan nomor itu dengan nickname 'Nerd Girl' lalu dia terkekeh.

Belum pernah Arthur sangat bersemangat seperti ini lagi sejak ia memasuki dunia pekerjaan.

"Sepertinya kepergian kali ini akan sangat menyenangkan."

Arthur meminta sopir yang mengantarkannya ke Bandara untuk membawa mobil dengan lebih cepat. Hingga beberapa saat kemudian dia benar-benar telah tiba di Bandara.

Dari jarak yang cukup jauh, Arthur sudah melihat Brianna dan ibunya saling berbicara dengan cukup serius. Dia tak tau apa yang mereka bicarakan tapi bolehkah dia percaya diri jika kini kedua wanita itu sedang membicarakannya?

"Mom ..."

Jane menoleh dan melihat kedatangan Arthur.

"Oh, syukurlah kau sudah tiba. Ayo, kita harus segera check-in."

"Oke, Mom." Arthur menjawab sembari melirik Brianna yang tampak tidka nyaman dengan kedatangannya. Dia menyeringai dan Brianna melengos seketika itu juga.

"Bawakan koperku," kata Arthur yang cuek meniggalkan Brianna dengan kopernya yang berukuran sedang.

Brianna mengumpat dalam hati, ia merutuk Arthur dan bersungut-sungut. Tapi, mau tak mau dia menggeret juga koper itu.

Arthur berlagak merapikan bajunya dan menarik satu sudut bibirnya.

"Ini belum seberapa, kau akan merasakan yang lebih parah saat kita tiba di London," batin pria itu.

Brianna mengikuti langkah Jane dan Arthur di belakang tubuh keduanya. Dia sekretaris Jane tapi Arthur yang memerintahnya, bahkan Jane saja menarik kopernya sendiri. Arthur benar-benar menyebalkan, begitulah isi kepala Brianna.

"Arthur, setelah kita tiba di London, kita akan menginap di resort milik Mr. Smith."

"Ah, aku tidak mau, Mom."

"Kenapa?" tanya Jane, sementara Brianna hanya diam saja.

"Aku tidak mau Gerard jadi minder karena ada aku." Arthur terkekeh sekilas.

Jane terkekeh, dia tau Arthur sedang berkelakar. Sementara Brianna diam-diam memutar bola matanya karena mendengar kepercayaan diri Arthur yang tidak berubah. Pria itu masih sama.

"Kenapa dia selalu merasa paling tampan sedunia?" kesal Brianna dalam hati. Wanita itu juga kesal karena dia tidak bisa terang-terangan mengumpat Arthur sekarang, padahal dia sudah muak melihat pria yang dibencinya itu. Kenapa hidupnya harus selalu dibawah kendali pria itu?

...To be continue ......

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

ku tunggu saat hatimu klepek2 terhdp Briana Arthur...

2024-11-27

1

Anonymous

Anonymous

Wa

2024-07-21

0

Yanti Uud

Yanti Uud

kasihan briana

2024-07-11

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kau?
2 2. Masih sama
3 3. Masa Kelam
4 4. Chico
5 5. Sebuah Rahasia
6 6. Flashback
7 7. Bad Dream
8 8. Aturan
9 9. Dia ikut?
10 10. Takut
11 11. Undangan
12 12. Berdansa
13 13. Cemburu?
14 14. Dejavu
15 15. Pengunduran diri
16 16. Kalut
17 17. Meminta bantuan
18 18. Syarat
19 19. Pekerjaan sampingan
20 20. Pria yang sama
21 21. Lakukan denganku!
22 22. Tak bisa lepas darinya
23 23. Menjenguk
24 24. Mirip
25 25. Usul
26 26. Licik
27 27. Tak berhak memilih
28 28. Tiba
29 29. Sebuah foto
30 30. Satu Kosong
31 31. Informasi
32 32. Memberikan pilihan
33 33. Pengecualian
34 34. Dilema
35 35. Tak akan membiarkan
36 36. Mengiba
37 37. Status baru
38 38. Sebuah hadiah
39 39. Kembali dingin
40 40. Cobalah menerima
41 41. Membuka diri
42 42. Thank you, Wife
43 43. Peduli
44 44. Tertawa bersama
45 45. Beri aku kesempatan
46 46. I love her
47 47. Mengakui perasaan
48 48. Pisah Kamar
49 49. Status Ayah
50 50. Pias
51 51. Serius?
52 52. Bertemu langsung
53 53. Ingin Bicara
54 54. To the point
55 55. Mengakui
56 56. Pukulan
57 57. Menyukai
58 58. Daddy
59 59. Paket
60 60. Pria asing
61 61. Mengelabui
62 62. Kita Keluarga
63 63. Memamerkan
64 64. Meringankan beban
65 65. Menggunakan kekuasaan
66 66. Syarat untuk sebuah restu
67 67. Mengikhlaskan
68 68. Tak usah berterima kasih
69 69. Ayah yang sesungguhnya
70 70. Persiapan
71 71. Wedding
72 72.
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Kau?
2
2. Masih sama
3
3. Masa Kelam
4
4. Chico
5
5. Sebuah Rahasia
6
6. Flashback
7
7. Bad Dream
8
8. Aturan
9
9. Dia ikut?
10
10. Takut
11
11. Undangan
12
12. Berdansa
13
13. Cemburu?
14
14. Dejavu
15
15. Pengunduran diri
16
16. Kalut
17
17. Meminta bantuan
18
18. Syarat
19
19. Pekerjaan sampingan
20
20. Pria yang sama
21
21. Lakukan denganku!
22
22. Tak bisa lepas darinya
23
23. Menjenguk
24
24. Mirip
25
25. Usul
26
26. Licik
27
27. Tak berhak memilih
28
28. Tiba
29
29. Sebuah foto
30
30. Satu Kosong
31
31. Informasi
32
32. Memberikan pilihan
33
33. Pengecualian
34
34. Dilema
35
35. Tak akan membiarkan
36
36. Mengiba
37
37. Status baru
38
38. Sebuah hadiah
39
39. Kembali dingin
40
40. Cobalah menerima
41
41. Membuka diri
42
42. Thank you, Wife
43
43. Peduli
44
44. Tertawa bersama
45
45. Beri aku kesempatan
46
46. I love her
47
47. Mengakui perasaan
48
48. Pisah Kamar
49
49. Status Ayah
50
50. Pias
51
51. Serius?
52
52. Bertemu langsung
53
53. Ingin Bicara
54
54. To the point
55
55. Mengakui
56
56. Pukulan
57
57. Menyukai
58
58. Daddy
59
59. Paket
60
60. Pria asing
61
61. Mengelabui
62
62. Kita Keluarga
63
63. Memamerkan
64
64. Meringankan beban
65
65. Menggunakan kekuasaan
66
66. Syarat untuk sebuah restu
67
67. Mengikhlaskan
68
68. Tak usah berterima kasih
69
69. Ayah yang sesungguhnya
70
70. Persiapan
71
71. Wedding
72
72.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!